1
PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG KELAS II SD IT MAHAD MUHAMMAD SAMAN Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah : BAHASA INDONESIA II Di Susun Oleh : Aisyah Az-zahra 023011696
Dea Nur Syahfitri 023011701
Dewi Rahayu 023011703
Finkan fadilla Ginting 023011706
Dosen Pengampu : Ahmad Ridwan HSB, M.Pd
PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM DARUL ARAFAH/ SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARAFAH.
T.A 2023/2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji hanya kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengembangan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan tegak bersambung kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari Ahmad Ridwan HSB, M.Pd selaku Dosen Mata kuliah Bahasa Indonesia serta bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu”. Dengan selesainya Karya Tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Nurainun Hasibuan, M.Si, selaku kepala Prodi Jurusan PAI di STAIDA
2. Lestari S.Pd selaku Kepala Sekolah SDS IT Ma’had Muhammad Saman yang telah mengizinkan kami untuk melakukan penelitian di sekolah
3. Ahmad Ridwan HSB, M.Pd selakau Dosen Pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia
4. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan material dan moral 5. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
6. Teman teman seperjuangan di STAIDA
Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi bangsa Indonesia
Sukaraya, 02 Mei 2024
Penulis
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Hipotesa penelitian ... 4
BAB II ... 5
KERANGKA TEORI... 5
2.1 Pengertian menulis ... 5
2.2 Fungsi Menulis ... 7
2.3 Pengertian Menulis Huruf Tegak Bersambung ...11
2.4 Tujuan Penulisan Tegak Bersambung ... 12
2.5 Keterampilan Menulis Tegak Bersambung ... 12
BAB III ... 15
METODE PENELITIAN ... 15
3.1 Dasar Penelitian ... 15
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 15
3.3 Subjek Penelitian ... 15
3.4 Skenario Tindakan ... 15
3.5 Tekhnik Analisis Data ... 17
BAB IV ... 19
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 19
BAB V ... 20
PENUTUP ... 20
A. Kesimpulan ... 20
B. Saran ... 20
DAFTAR PUSTAKA ... 21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan penunjang keberhasilan mempelajari semua bidang studi (Depdiknas, 2009:1). Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SD memiliki empat komponen keterampilan berbahasa : (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca (4) keterampilan menulis. Namun dalam kenyataannya di antara empat keterampilan tersebut keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting.
Mengingat Salah satu keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa SD sejak dini, karena menulis merupakan keterampilan mendasar bagi siswa.
Kemampuan menulis juga sebagai dasar utama pembelajaran Bahasa Indonesia dan pembelajaran yang lainnya. (Trisnaningsih, 2021)
Mengingat pentingnya peranan menulis t[ersebut bagi perkembangan siswa maka cara guru mengajar menulis haruslah memiliki strategi dan metode yang tepat dan benar sehingga mudah dipahami anak yang mungkin selama ini cara penyampaian guru kurang tepat. Hal ini bertujuan agar siswa di kelas rendah, dapat melatih diri dalam menulis kalimat tegak bersambung, untuk itu di perlukan waktu yang agak lama dan diperlukan juga kesabaran dari guru itu sendiri dalam membimbing siswa tersebut. Dalam pengajaran penulisan kalimat tegak bersambung diperlukan metode yang tepat, sehingga siswa mampu
2
melaksanakan secara tepat pula. Sehingga akhirnya siswa tersebut menjadi lancar menulis kalimat tegak bersambung.
Menulis tegak bersambung atau juga dikenal dengan istilah menulis kursif adalah kegiatan menghasilkan huruf yang saling bersambung yang dilakukan tanpa mengangkat alat tulis. yang sudah dikembangkan sejak abad ke-14 pada masa renaissance dikawasan eropa. Pada awal abad ke-20 para pendidik beranggapan bahwa murid akan lebih mudah mempelajari tekhnik tulisan tanagn yang menyerupai bentuk huruf cetak yang ada pada buku pelajaran. Namun beberapa tahun kemudian pendidik menyadari bahwa itu kurang efektif, Akhirnya, teknik menulis di tingkat SD kembali mengacu pada teknik menulis sambung yang dipelajari sejak abad ke-19.
Zaman dahulu semua siswa harus mengenal dan memiliki kemampuan menulis tegak bersambung. Penulisan tegak bersambung ini dilakukan pada sekolah tingkat rendah yaitu kelas I, II, dan III. Dengan seiring berkembangnya teknologi yang pesat anak-anak sudah mulai mengenal media menulis menggunakan keyboard gadget, akibatnya tulisan tegak bersambung ini tidak lagi menarik bagi mereka.
Seiring dengan berkembangnya peserta didik, mereka perlu mengasah perkembangan motorik mereka salah satunya yaitu denagn melakukan penulisan tegak bersambung. Penulisan tegak bersambung ini juga tidak hanya membuat motorik anak berkembang tetapi juga membuat anak menulis denagn cepat dan tulisan yang dihasilkan juga lebih indah dan rapi.
3 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keterampilan menulis tegak bersambung di kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman sebelum menggunakan metode Drill terbimbing.
2. Bagaimana penerapan keterampilan menulis tegak bersambung mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Drill terbimbing pada siswa kelas II SD IT ma’had Muhammad Saman ?
3. Apakah metode Drill terbimbing dapat meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung pada siswa kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keterampilan menulis tegak berasambung di kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman sebelum menggunakan metode drill terbimbing.
2. Untuk mengetahui penerapan keterampilan menulis tegak bersambung pada mata pelajaran bahasa indonesia dengan metode drill di kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman.
3. Untuk mengetahui peningkatan penulisan tegak bersambung menggunakan metode drill terbimbing di kelas II SD IT Ma’had muhammad saman.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini untuk menambah pengetahuan serta wawasan untuk meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung siswa menggunakan metode drill terbimbing. Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi untuk memperbarui metode pembelajaran dalam menulis tegak bersambung. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penyempurnaan dan perbaikan dalam prose pembelajaran untuk menulis tegak bersambung.
4 1.5 Hipotesa penelitian
Hipotesa penelitian yang diajukan adalah bahwa Peningkatan proses pembelajaran menulis tegak bersambung melalui model memberi contoh di buku tulis dan drill pada kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman ditandai dengan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, antusiasme dan semangat siswa meningkat, konsentrasi dan perhatian siswa lebih terfokus, siswa lebih termotivasi dan semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis tegak bersambung.
5 BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Pengertian menulis
Menulis merupakan kegiatan yang 'seringkali dianggap sulit oleh kebanyakan orang. Hal ini, dapat dibuktikan dengan jumlah penulis yang tidak terlalu banyak. Berapa siswa yang mampu menulis? Berapa mahasiswa yang mampu menulis? Berapa dosen yang mampu menulis?
Berapa pejabat struktural yang mampu menulis? Berapa anggota DPR yang mampu menulis? Masih banyak pertanyaan lain yang dapat kita ajukan untuk beroleh jawaban bahwa menulis masih dianggap sulit.
Banyak orang yang membuat pengertian tentang menulis. Pengertian yang mereka buat tentu saja berdasarkan sudut pandang masing-masing. Hal ini menyebabkan persamaan dan perbedaan dalam menyusun pengertian menulis. Ada ahli yang menyebutnya dengan istilah menulis. Ada pula yang menyebutnya dengan istilah mengarang. Hasil dari kegiatan menulis ini ber- dasarkan istilah pertama disebut tulisan dan merujuk kepada pe- nulisnya diistilahkan dengan kemampuan menulis. Berdasarkan istilah yang kedua disebut karangan. Oleh karena itu, sebaiknya kita ikuti beberapa pengertian menulis di bawah ini.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Menulis adalah salah satu jenis ke- terampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung.
6
Rusyana (1982:1) menyatakan bahwa wujud pengutaraan se- suatu secara tersusun dengan mempergunakan bahasa disebut karangan. Jadi, karangan itu adalah susunan bahasa sebagai peng- utaraan pikiran, perasaan, penginderaan, khayalan, kehendak, keyakinan, dan pengalaman.
Mengarang diartikan juga merangkai, menyusun secara cermat buah pikiran ke dalam bentuk tulisan yang beruntun dan teratur tentang suatu masalah. Istilah lain yang digunakan adalah menulis. Hasil mengarang atau menulis disebut karangan atau tulisan. Menulis adalah aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat di- pahami oleh para pembaca.
Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Menulis berbeda dengan melukis. Menggambar atau melukis huruf-huruf tidak berarti menulis karena dalam melukis, pelukis hanya menyalin huruf-huruf atau menyusun naskah-naskah dalam huruf tertentu untuk dicetak serta pelukis sendiri belum tentu memahami bahasa yang dilukiskan beserta representasinya.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga penulis harus mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis, struktur bahasa, dan kosakata.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengutarakan pikiran, perasaan, penginderaan, khayalan, kemauan, keyakinan, dan pengalaman yang disusun dengan lambing-lambang grafik secara tertulis untuk tujuan komunikasi. (Hasani, 2013)
7 2.2 Fungsi Menulis
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Pendidikan sangat memerlukan tulisan sebagai hasil menulis karena menulis dapat berperan untuk mempermudah para pelajar berpikir kritis, merasakan dan menikmati hubungan-hubungan bahasa, memperdalam daya tangkap, memecahkan persoalan yang dihadapi, dan memperjelas pikiran-pikiran. Penulis yang baik akan menguasai prinsip- prinsip menulis dan berpikir logis guna mencapai tujuan dari tulisannya.
Akhadiah (1999:1) mengungkapkan kegunaan menulis, yakni sebagai berikut :
1. penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya;
2. penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan;
3. penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.
adapun menurut (Afifah, 2021) fungsi menulis adalah sebagai berikut : 1. Tempat untuk untuk menuangkan ekspresi.
Menulis dapat membantu Anda meluapkan emosi yang sedang Anda rasakan dan pendam. Anda bebas membuat tulisan ketika sedang sedih, senang, galau, marah atau lainnya saat tidak bisa bercerita kepada orang lain. Percaya atau tidak, cara ini sangat manjur untuk menuangkan emosi Anda sehingga tidak ada yang terpendam. Saat ini media yang paling banyak digunakan menulis adalah lewat sosial media, tidak perlu panjang dan lebar asal sudah tersampaikan hati kita bisa lega. Dengan tulisan ini sama saja anda telah bercerita kepada orang lain, karena tulisan akan dibaca langsung oleh orang lain.
8
2. Tempat untuk meningkatkan kreatifvitas
Saat proses menulis otak anda akan mencari ide ide baru yang akan dituangkan dalam sebuah tulisan.Hal iItu akan melatih otak kiri dan kanan Anda. Nah inilah yang akan mebuat seorang penulis menjadi lebih kreatif dan membuka intuisinya karena otaknya selau diajak berfikir. Anda akan lebih mahir mendapatkan solusi-solusi inovatif untuk masalah yang tampaknya sulit untuk diselesaikan.
3. Untuk memperkuat daya ingat
Saat proses membuat tulisan, tidak hanya tangan dan mata saja yang bekerja melainkan otak manusia juga ikut bekerja. Otak bekerja mulai saat mencari ide tulisan, penyusunan kerangka tulisan dan sampai tulisan tersebut selesai. Jika sering digunakan maka otak akan terus bekerja dan menerima banyak informasi baru. Dengan begitu, otak akan selalu aktif sehingga daya ingat juga akan tetap aktif. Otak manusia ibarat seperti otot yang perlu dilatih setiap saat agar tetap kuat. Dengan sering menulis maka bisa terhindar dari penyakit pikun di usia muda.
4. Menjadikan hidup lebih produktif
Ternyata ini memiliki manfaat yang besar terutama membantu otak manusia lebih fokus untuk merencanakan sebuah kegiatan. Menulis bisa menjadi pemanasan otak sebelum memulai bekerja, jadi saat bekerja otak manusia sudah siap. Tidak perlu menulis yang berat- berat, cukup menulis kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada hari itu sampai menjelang tidur kembali.
9 5. Menjadi media belajar yang baik
Sudah barang tentu wawasan pengetahuan sesorang penulis harus terus bertambah, kecerdasan harus terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku penulis. Orang-orang yang berpendidikan cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
6. Meningkatkan kemampuan dalam berbahasa dengan baik
Selama anda menulis, anda akan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Anda tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia sesuka hati. Ada pedoman dan acuan berbagai kalangan pengguna bahasa Indonesia, terutama dalam pemakaian bahasa tulis secara baik dan benar yakni PUEBI yang harus ditaati. Selain itu ada satu hal harus diketahui, saat menulis perlu mengetahui kira-kira siapa audiens yang akan membacanya, sehingga bisa menyesuaikan dengan bahasa yang akan dipilih. Dengan cara seperti ini kemampuan berbahasa anda akan semakin mantab.
7. Menjadi lebih teroganisir.
Anda akan sering mengorganisir hal - hal yang perlu dilakukan sebelum memulai menulis. Hal tersebut pun akan berpengaruh kepada diri anda sendiri. Secara tidak langsung dalam kehidupan sehari - hari.
8. Menghibur
menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan”
yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas
10 9. Media komunikasi yang baik
Media tulisan lebih aman saat menyampaikan pesan kepada pembaca, kita memiliki waktu untuk mengoreksi tulisan apakah sudah benar atau belum, seringkali saat kita berkomunkasi secara langsung, banyak terjadi salah ucap dan menyebabkan orang lain tersinggung.
10. Mempengaruhi untuk mencapai tujuan
Membujuk, mengajak dan merangsang para pembaca melalui tulisan seorang penulis agar pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakannya. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat mencapai tujuan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna.
11. Menghasilkan uang
Ternyata tulisan bisa menghasilkan uang dan bisa menjadi suatu profesi yang menjanjikan. Sudah banyak profesi yang basik utamanya adalah seorang penulis seperti blogger, content writer, copywriter, UI UX Writer, penulis naskah, penerjemah, jurnalis dan masih banyak lainnya.
11
2.3 Pengertian Menulis Huruf Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung ini adalah menulis huruf demi huruf yang dirangkai menjadi satu kalimat yang memiliki arti, ditulis tegak lurus dan tidak miring. Menulis tegak bersambung merupakan Kegiatan menulis yang dilakukan untuk merangkai huruf demi huruf tanpa mengangkat alat tulis, sehingga menghasilkan kata atau kalimat yang saling bersambung. Menulis tegak bersambung atau menulis halus adalah kegiatan menghasilkan huruf yang saling bersambung yang dilakukan tanpa mengangkat alat tulis.
Menulis tegak bersambung merupakan salah satu keterampilan yang terdapat pada empat aspek pembelajaran bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan huruf demi huruf, sehingga membentuk suatu kata dan kalimat.
Menulis adalah faktor lingkungan sekolah yaitu proses pembelajaran menulis tegak bersambung yang kurang menarik sehingga siswa mengalami kesulitan. Metode yang diterapkan dalam menulis tegak bersambung lebih dominan pada proses latihan sehingga membuat siswa bosan dan jenuh. Hal ini menandakan bahwa pembelajaran di sekolah nampaknya belum berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa. (Astri Wahyuni, 2020)
12
2.4 Tujuan Penulisan Tegak Bersambung
Menurut Abdurahman (dalam Widyaningrum,2019) Tujuan siswa diberi pelajaran menulis huruf tegak bersambung adalah :
1. Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata-kata sebagai satu kesatuan,
2. Menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, 3. Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan
berhenti tiap huruf. Tujuan umum menulis tegak bersambung tersebut, diantaranya adalah mengenal kata-kata sebagai satu kesatuan, menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, dan menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf. (Ratnarti Pahrun, 2023)
2.5 Keterampilan Menulis Tegak Bersambung
Menulis adalah salah satu keterampilan bahasa yang dipakai untuk berbicara secara tidak langsung, (Tarigan 2013). Menurut Tarigan menulis adalah suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.Melihat kondisi keadaan sekarang ini, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Menulis adalah suatu cirikhas orang yang berpendidikan atau negara yang terpelajar, oleh karena itu menulis digunakan untuk memberitahukan serta mempengaruhi pemakaian kata-kata dan struktur kalimat.
Keterampilan menulis merupakan kemahiran mengutarakan pendapat ,perasaan untuk orang lain menggunakan catatan. Melaui penjelasan tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa menulis kemahiran dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan gagasan perasaan, atau pendapat melalui tulisan. Melakukan penyampaian gagasan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan tulisan. Sebelum mampu menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan, maka haruslah memiliki kemampuan dalam mengenal bahasa
13
dalam bentuk tulisan.Bahasa tulis dilambangkan dengan simbol-simbol tertulis. Huruf merupakan simbol dari suatu sistem tulisan (Daniels 1996).
Hal tersebut sama dengan pengertian menulis menurut Badudu (Dieni 2008).
Menulis merupakan proses membentuk huruf,kata, atau kalimat pada bidang datar eperti kertas,kain dan sebagainya dengan menggunakan alat tulis.
Menurut Wang Muba “ Tulisan sambung merupakan kegiatan yang menghasilkan huruf yang bersambungan satu sama lain dengan tidak mengangkat pensil “ Kelebihan menulis sambung ialah otak kita akan berkembang dengan baik, mengasah otak untuk lebih berinovatif , cepat dalam menulis , menulis lebih indah dan rapi dan mengasah daya seni.
Perkembangan huruf sambung mengalami perubahan bentuk.Tetapi perubahan tersebut seiring dengan berjalannya waktu, huruf sambung makin sederhana.
1. Langkah – langkan menulis sambung
TIM Bakti Guru (guru 2005) mengungkapkan “ Sasaran dalam proses belajar menulis tegak bersambung adalah supaya murid dapat menulis rapi, jelas , dan cepat”. Agar tercapai sasaran tersebut, penulis sangat memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Bentuk huruf harus sederhana , sehingga mudah bagi murid untuk menuliskannya.
b. Cara menulis, meskipun sederhana tetapi luwes.
c. Bentuk huruf dan angka harus jelas , terutama untuk huruf-huruf dan angka-angka yang mempunyai kemiripan seperti c dsn e ; n dan m: u dan v serta angka 1 dan 7.
d. Tulisan huruf dirangkai ,sehingga tercipta cara menulis yang cepat.
e. Tulisan tidak perlu tipis tebal sehingga bentuknya sama.
f. Murid harus duduk tegak menghadap kertas yang diletakkan dengan garis alas tepi bangku.
14
Dengan adanya hal tersebut, maka kemahiran siswa untuk menulis sambung dapat dilihat dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Siswa yang belum mampu menulis sambung diperlukan ruang dan waktu khusus untuk membimbingnya supaya lancar dalam menulis sambung. Dengan mengingat pentingnya peranan menulis sambung dalam perkembangan siswa maka metode mengajajar menulis halus harus memiliki strategi yang baik dan benar sehingga mudah dipahami anak.
2. Jenis – Jenis Huruf Tegak Bersambung
a. kebersambungan yang ekstrem, tulisan akan terlihat besar dalam jenis ini. Tetapi sikap meniru apa yang tercetak di buku mengidentifikasikan halangan untuk mengeekspresikan ide-ide dan kemampuan yang lebih kreatif atau tidak biasa. Pikiran yang obyektif.
b. ketersambungan antara kata, tulisan sangat berkaitan sehingga tidak hanya hurufnya, tetapi kata yang bersambung ini adalah indikasi dari kosentrasi yang hebat.
c. Ketersambungan parsial ,pemberian jeda pada titik i, garis t dan bergerak ke silabel berikutnya.Gerakan tangan yang halus dan berkelanjutan, tangan akan terangkat cukup tinggi dari kertas seketika.
15 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Desain Penelitian Tindakan kelas ini menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Tagart. Model ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Model Kemmis dan Mc Tagart memiliki 4 komponen yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observe) dan refleksi (reflection).
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2023/2024 pada bulan April 2024. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD IT Ma’had muhammad saman yang beralamat di Jalan Glugur Rimbun Diski Km 15,5 Desa Telaga Sari, Kab. Deli Serdang.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman yang berjumlah 22 siswa. Terdiri dari 11 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.
3.4 Skenario Tindakan
Perencanaan penelitian ini diawali dengan observasi terhadap pembelajaran yang terjadi di SD IT Ma’had Muhammad Saman. Kegiatan dilanjutkan dengan merencanakan tindakan yang akan dilakukan. Rencana tindakan kemudian dilaksanakan berdasarkan yang sudah direncanakan, serta dilaksanakan kegiatan observasi terhadap rencana tindakan yang dilaksanakan. Diakhiri dengan adanya refleksi.
16 Siklus I
1. Perencanaan Beberapa hal yang perlu direncanakan sebelum melakukan penelitian adalah sebagai berikut.
a. Peneliti bersama guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
b. Menyiapkan materi dan segala sesuatu yang menunjang pembelajaran menulis tegak bersambung.
c. Membuat pedoman observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung
d. Menyiapkan alat evaluasi yang akan di berikan
2. Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini guru kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis tegak bersambung menggunakan strategi pembelajaran kontekstual sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah di buat. Sedangkan pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan atau observasi aktivitas guru maupun siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan selama pembelajaran menulis tegak bersambung menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan dan disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada siklus II dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan siklus I yang belum sesuai harapan. Penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya apabila pada siklus sebelumnya belum mencapai hasil yang di harapkan. Namun apabila pada siklus I sudah tercapai kriteria keberhasilannya maka pelaksanaan siklus II hanya dijadikan pemantapan. Siklus di hentikan jika tujuan penelitian telah tercapai.
17 3.5 Tekhnik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data deskriptif kuantitatif dan analisis data deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil pembelajaran keterampilan menulis tegak bersambung menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
Hasil penelitian di sajikan dalam bentuk deskriptif berdasarkan hasil tes, hasil observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian juga di sajikan dalam bentuk tabel dan diagram yang di analisa. Analisis data hasil observasi kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa siswa di uraikan dan di olah menggunakan rumus berikut :
Rumus : % = n/N x 100
Ket : % : Persentase (jumlah persen yang dicari) n : frekuensi yang diperoleh
N : Jumlah responden 100 : Bilangan Tetap
Berdasarkan perhitungan hasil persentase menggunakan rumus di atas, maka data yang berasal dari hasil observasi aktivitas siswa dan observasi pembelajaran dapat di kelompokkan berdasarkan kriteria berikut :
18
Table 3.5 perolehan skor kemampuan siswa dalam penulisan halus kasar
NO KATEGORI RENTANG
SKOR
FREKUENSI PERSENTASI
1 Sangat Baik 80-100 7 31,82 %
2 Baik 79-66 8 36,36 %
3 Cukup Baik 65-56 7 31,82 %
4 Kurang Baik 55-40 - -
5 Sangat Kurang 39-0 - -
Jumlah 22 100
Berdasarkan kriteria penilaian di atas persentase keberhasilan kegiatan pembelajran dan aktivitas siswa dikatakan berhasil jika mencapai nilai 66 -100.
19 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan di kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman, yang beralamat di Jalan Jalan Glugur Rimbun Diski Km 15,5 Desa Telaga Sari, Kab. Deli Serdang dengan Jumlah siswa kelas II yaitu 22 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki- laki dan 11 siswa Perempuan.
Data yang diperoleh setelah menggunakan model pembelajaran melalui contoh di buku tulis dan drill dapat dilihat dari tes yang dilakukan tanggal 10 April 2024.
Kegiatan ini dilakukan oleh 22 siswa diantaranya 11 siswa laki-llaki dan siswa Perempuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai rata-rata sebesar 66. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 15 siswa (68,18 %) dan siswa yang belum memenuhi KKM ada 7 siswa (31,82 %). Siswa yang belum mencapai KKM sebagian besar tidak memperhatikan letak awal tulisan dan besar kecilnya tidak rata. Banyak siswa yang tidak bisa merangkai huruf tegak bersambung dan penempatannnya. Kebanyakan siswa menulis pada garis yang salah atau pada kolom yang besar.
Penelitian di SD IT Ma’had Muhammad Saman ini berlangsung dalam 1 siklus yang beralngsung pada tanggal 10 April 2024.penelitian ini menggunakan model Kemmis dan McTaggart yang meliputi empat tahapan penelitian yaitu :
a. Perencanaan b. Tindakan c. Observasi d. refleksi
20 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Peningkatan proses pembelajaran menulis tegak bersambung melalui model memberi contoh di buku tulis dan drill pada kelas II SD IT Ma’had Muhammad Saman ditandai dengan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, antusiasme dan semangat siswa meningkat, konsentrasi dan perhatian siswa lebih terfokus, siswa lebih termotivasi dan semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis tegak bersambung. Peningkatan hasil pembelajaran menulis tegak bersambung melalui model pemberian contoh di buku tulis dan drill pada siswa kelas II ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa siklus 1 yaitu sebesar 66 dan persentase ketuntasan sebesar (68,18 %).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memiliki beberapa saran terkait pembelajaran menulis tegak bersambung di SD IT Ma’had Muhammad Saman.
Berikut saran dari peneliti :
1. Pembelajaran menulis tegak bersambung akan lebih baik jika buku yang dipakai siswa dalam menulis halus adalah buku yang memiliki jumlah 4 garis bantu.
2. Penggunaan strategi kontekstual dapat membantu siswa memahami dan memaknai pembelajaran yang disampaikan guru.
3. Pembelajaran menulis tegak bersambung akan lebih baik jika menggunakan papan bergaris untuk mempermudah siswa dalam belajar menulis tegak bersambung.
21
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, D. (2021, oktober 15). Manfaat Menulis. Diambil kembali dari KPKNL Bandar lampung: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lampung/baca- artikel/14320/Manfaat-Menulis.html
Astri Wahyuni, S. W. (2020). Analisis Kesulitan Menulis Tegak Bersambung pada siswa sekolah dasar. Indonesian Journal of Primary School Education, 316- 323.
Hasani, A. (2013). Ihwal menulis. Dalam A. Hasani, Ihwal Menulis (hal. 2-5).
yogyakarta: Frame Publishing.
Ratnarti Pahrun, S. R. (2023). Meningkatkan Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung melalui Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas II SDN 5 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian, 405.
Rukminingsih, M. D. (2020). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN PENELITIAN KUANTITATIF, PENELITIAN KUALITATIF,PENELITIAN TINDAKAN KELAS . Yogyakarta: CV.Bumi Maheswari.
Trisnaningsih, S. (2021, juli 15). Diambil kembali dari RADARSEMARANG.ID:
https://radarsemarang.jawapos.com/untukmu-guruku/721381907/asyiknya- menulis-tegak-bersambung-dengan-metode-drill
22