• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LIMBAH DOMESTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LIMBAH DOMESTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA - Repositori UMMETRO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memperkenalkan Kurikulum Merdeka Belajar(Mendikbud Ristek) sebagai usaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum 2013. Merdeka Belajar memberikan wewenang dan keleluasaan dalam mengelola Pendidikan di tingkat Sekolah. Otoritas dan keleluasaan tanpa adanya kreativitas dan inovasi, upaya untuk mencapai tujuan pendidikan tidak akan menghasilkan kontribusi positif. Untuk mengembangakan kreatifitas serta inovasi, kita perlu melakukan transformasi atau perubahan (Kemendikbud Ristek, 2020). Hal ini berarti salah satu arah perubahan dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah meningkatkan kemampuan berpikir kreatif serta menjadi pribadi yang inovatif. Menurut Munandar (2012), kreativitas atau kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan dalam mengenali beragam alternatif solusi untuk mengatasi suatu tantangan.

Menurut Munandar (2012), ada beberapa indikator berpikir kreatif yang melibatkan peserta didik, termasuk (1) memiliki kemampuan berpikir yang lancar dengan mampu menghasilkan beragam gagasan, solusi, dan jawaban terhadap masalah, (2) memiliki kemampuan berpikir lentur dengan mampu menghasilkan gagasan, pertanyaan, atau jawaban yang berbeda-beda, (3) memiliki kemampuan berpikir yang orisinal dengan mampu mengembangkan ide atau ekspresi yang orisinal dan unik, serta mampu menciptakan gabungan yang tidak biasa dari unsur-unsur yang umum. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa di harapkan guru mampu menghasilkan kondisi pembelajaran yang bisa mengembangkan tingkat keterampilan berpikir kreatif siswa dalam kelas di semua bidang studi, termasuk dalam mata pelajaran biologi.

Bidang ilmu biologi menjadi sangat relevan karena semua aspek kehidupan organisme dianalisis dan dijelaskan melalui disiplin ini. Materi biologi yang kebanyakan sulit untuk di bayangkan oleh peserta didik bagaimana proses yang terjadi sebenarnya sehingga mengakibatkan kesulitan bagi siswa dalam memahami konsep tertentu (Sari, 2018).

(2)

Masalah yang terjadi dalam pembelajaran sains termasuk biologi adalah pendidik sering kali hanya menyampaikan fakta, konsep dan prinsip ilmiah menggunakan metode ceramah, sesi tanya jawab, atau diskusi, tanpa merujuk pada hasil kerja praktik. Banyak guru mengadopsi pendekatan pengajaran konvensional dan kurang mengkombinasikannya dengan penggunaan media, sehingga mengakibatkan siswa sering menunjukkan kurangnya keterlibatan dalam proses belajar. Akibatnya, peran pendidik cenderung lebih dominan dalam pengajaran. Situasi ini mempengaruhi perkembangan keterampilan berpikir kreatif peserta didik menjadi kurang lancar, kurang lentur, dan kurang orisinal, mengakibatkan kesulitan bagi mereka dalam menggali ide atau gagasan. Selain itu, kemampuan mereka dalam memecahkan masalah juga tidak mengalami perkembangan yang signifikan dan membuat peserta didik kesulitan menyelesaikan masalah dan mendapatkan solusi (Sari, dkk., 2019: 119-131).

Berdasarkan hasil wawancara pada bulan Oktober 2022 kepada guru pengampu biologi yang dilakukan di MA Hidayatul Mubtadi’in, pada kelas X disimpulkan bahwa pengajar masih menerapkan cara mengajar konvensional pada proses pembelajaran serta belum pernah mengadopsi model PjBL.

Penggunaan metode pembelajaran yang berpusat pada peran guru ditambah komunikasi yang dominan dari guru ke siswa mengakibatkan kurangnya keterlibatan siswa selama proses belajar. Peserta didik hanya mengambil pengetahuan dari pengajar dan memandangnya sebagai materi informasi dan keterampilan yang wajib dikuasai sesuai dengan standar. Fakta ini ditegaskan oleh prestasi belajar siswa, terutama dalam konteks materi tentang Perubahan Lingkungan, yang masih menunjukkan hasil yang rendah dan belum mencapai standar kelulusan. Hasil ulangan harian materi Perubahan Lingkungan tanggal 14 Februari 2023 yang diikuti 31 peserta didik di kelas X IPA MA Hidayatul Mubtadi’in Daya murni, Tumijajar, Tulang Bawang Barat sebagai berikut:

(3)

Tabel 1. Hasil Pre-test Materi Perubahan Lingkungan Kelas X IPA MA Hidayatul Mubtadi’in

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

30-40 4 13

40-50 15 48

50-60 4 13

60-70 6 19

Diatas KKM (70) 2 6

Total 31 100

Memahami mengenai perubahan lingkungan penting di masa sekarang, karena pada masa ini fokus pengembanganan di banyak aspek menitik beratkan pengembangan-pengembangan yang ramah lingkungan ataupun mampu mengatasi permasalah lingkungan. Perubahan lingkungan terbarukan sudah masuk pada mata pelajaran Biologi saat ini sebagai salah pemahaman dasar kepada siswa mengenai bahaya limbah dan pentingnya menjaga lingkungan.

Hasil belajar siswa yang rendah, siswa tidak aktif dalam belajar serta metode pembelajaran yang monoton di sekolah merupakan permasalahan yang muncul di sekolah. Permasalahan-permasalahan diatas mendorong peneliti untuk mencoba mengatasi masalah siswa terutama untuk materi perubahan lingkungan pada mata pelajaran Biologi dengan penerapan model Project Based Learning (PjBL). Keputusan memilih Model Project Based Learning (PjBL) karena mempunyai potensi untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam proses pembelajaran serta berkontribusi pada perkembangan berbagai aspek kemampuan siswa, termasuk kemampuan berpikir kreatif.

Menurut Sulaeman (2016: 5), Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang mengadopsi model berbasis proyek, di mana siswa ditugaskan untuk mengeksplorasi tema atau topik pembelajaran dengan melibatkan diri dalam proyek-proyek yang relevan dengan dunia nyata. Di samping itu, penggunaan pendekatan pembelajaran ini merangsang perkembangan kemandirian, tanggung jawab, rasa percaya diri, kemampuan berpikir secara kritis dan analitis, serta potensi kreativitas terhadap siswa. Salah satu karakteristik

(4)

Project Based Learning (PjBL) merupakan penerapan kemampuan berpikir kreatif dan kritis, serta upaya untuk mengumpulkan informasi guna melakukan penyelidikan, kemudian merumuskan kesimpulan, dan akhirnya menghasilkan produk (Sani, 2014). Model PjBL dapat membantu siswa dalam mengasah keterampilan berpikir kreatif melalui partisipasi dalam kegiatan pemecahan masalah yang terkait dengan proyek. Salah satu produk yang bisa dijadikan pertimbangan dalam penyenggaraan model Project Based Learning (PjBL) adalah pemanfaatan limbah domestik untuk dijadikan produk yang memiliki nilai guna.

Penelitian Model Project Based Learning yang dilaksanakan oleh Sari, dkk (2019) menunjukkan perkembangan keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah penerapan model PjBL berada dalam kategori sedang. Penelitian lain yang dilakukan Suharso (2017) mengenai penerapan model PjBL dengan bantuan alat peraga konduksi kalor dalam upaya mengembangkan tingkat pemahaman konsep serta kemampuan berpikir analitis siswa terkait materi Kalor di tingkat SMK Kelas XI menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep siswa, hal ini terlihat pada perbedaan skor yang lebih tinggi untuk kelas eksperimen apabila dibandingkan dengan kelas kontrol. Atas dasar uraian tersebut, peneliti mencoba menyusun sebuah penelitian berjudul “Pengembangan Model Project Based Learning Berbasis Limbah Domestik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa”. Diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, mengembangkan rasa cinta terhadap lingkungan, dan juga mengasah ketrampilan berpikir kreatif siswa.

B. Rumusan Masalah

Dengan mempertimbangkan latar belakang yang tersaji sebelumnya, maka bisa dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan model PjBL dengan pembuatan produk berbasis limbah domestik?

2. Bagaimana kelayakan produk dengan memanfaatkan limbah domestik?

3. Bagaimana penerapan model PjBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa bisa meningkatkan hasil belajar?

(5)

C. Tujuan Penelitian

Berikut merupakan tujuan serta kegunaan dari penelitian ini:

1. Mengembangkan model PjBL dengan pembuatan produk berbasis limbah domestik.

2. Mengetahui kelayakan produk dengan memanfaatkan limbah domestik.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar menggunakan model PjBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

D. Kegunaan Penelitian

Media pembelajaran yang selesai dikembangkan ini bisa digunakan:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, adanya Model PjBL melalui pembuatan produk berbasis limbah domestik diharapkan dapat menarik minat siswa dalam proses pembelajaran.

2. Secara Praktis

a. Bagi peserta didik, output yang dihasilkan dari pengembangan ini mampu mendukung perkembangan kreativitas peserta didik.

b. Bagi pendidik, produk yang dikembangkan ini memiliki potensi untuk mempermudah dan menghadirkan inovasi dalam penyampaian materi.

c. Bagi institusi pendidikan, produk yang dihasilkan dari pengembangan ini menjadi sumber pertimbangan penting dalam menerapkan model pembelajaran berkualitas untuk mencapai target pembelajaran yang diharapkan.

d. Bagi peneliti, Hasil pengembangan produk ini berfungsi untuk dijadikan referensi dalam mengembangkan produk lainnya.

E. Spesifikasi Pengembangan Produk

Produk yang dikembangkan yaitu model Project Based Learning melalui pembuatan produk berbasis limbah domestik dengan spesifikasi produk yang diharapkan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Project Based Learning memandu peserta didik dalam pembuatan produk yang memiliki nilai guna dari limbah domestik.

(6)

2. Produk yang dikembangkan berupa RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran), LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan Lembar Penilaian yang berfungsi untuk membantu siswa dalam mempelajari materi secara langsung serta memperoleh pemahaman tentang konsep perubahan lingkungan di kelas X.

3. Pembelajaran Project Based Learning dikemas dalam bentuk proyek dimana siswa dapat membuat produk dari limbah domestik sesuai dengan ketentuan proyek tetapi bahan yang digunakan dan teknis pembuatan alat berdasarkan kreativitas siswa. Hasil yang diharapkan dari proyek yaitu siswa dapat melatih keterampilan berpikir kreatif dalam pembuatan produk berbasis limbah domestik. Guru menyediakan LKPD yang di dalamnya termuat prosedur perancangan produk yang akan dibuat oleh siswa.

4. Bahan limbah domestik berupa kardus, kertas, sedotan plastik bekas sebagai bahan rancangan pembuatan produk yang dapat menjelaskan keterkaitannya dengan materi perubahan lingkungan.

F. Urgensi Pengembangan

Selama pembelajaran materi mengenai perubahan lingkungan, di sekolah masih mengadopsi metode konvensional yang monoton dan kurang menarik untuk diikuti siswa yang membuat siswa kurang antusias mengikuti materi dan pemahaman akan konsep materi tersebut kurang optimal. Pembelajaran proyek dengan membuat produk dari limbah domestik diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi serta dapat melatih keterampilan berpikir kreatif siswa. Selain itu pemanfaatan limbah domestik dapat menanggulangi masalah sampah atau limbah domestik di lingkungan sekolah.

G. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan pada penelitian ini mencakup:

1. Subjek penelitian dilakukan pada siswa Kelas X MA Hidayatul Mubtadin Daya Murni, Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

2. Penelitian ini dilakukan pada materi Perubahan Lingkungan kelas X semester genap.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses dan pemahaman konsep matematika melalui penerapan model pembelajaran problem based learning. Jenis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa impak dari penerapan model pembelajaran fisika berbasis proyek terhadap pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Setelah masing-masing kelas dilakukan perlakuan maka dilaksanakan post-test untuk mengetahuai efek dari penggunaan bahan ajar dengan PjBl terintegrasi STEM yang

Hasil penelitian menunjukan secara umum terdapat perbedaan penguasaan konsep yang signifikan (p= 0,00) antara kelas eksperimen yang belajar dengan menerapkan model project

Hal tersebut sesuai penelitian yang dilakukan oleh Tseng (2013) yaitu STEM-PjBL mendukung motivasi siswa untuk belajar dan memberi mereka kesempatan untuk memecahkan

11 Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan model PjBL berbantuan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

Predictors: Constant, Penerapan Model Pembelajaran PjBL Dari tabel Model Summary di atas dapat dilihat bahwa uji regresi yang terdapat dalam kolom ke-2 R=0,777, menunjukan bahwa

Penulis berharap untuk penelitian ke depan mengenai penerapan model pembelajaran project-based learning dengan strategi business plan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa