• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd)"

Copied!
241
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Tadris Biologi

Oleh:

Faikotul Hikmah NIM : T20188054

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2022

(2)
(3)
(4)

MOTTO

































Artinya : Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan(Qs-Al-A‟raf 7:56)

iv

(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan himmah sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan rendah hati, saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Sukiyanto dan Ibu Holiyah, terimakasih atas segala doa, kasih sayang, perhatian, bantuan moral serta material, dan semangat yang selalu diberikan setiap saat kepada saya. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.

2. Adik saya Muhammad Shohil Mubarok serta kakek saya Suki dan nenek saya Buama yang senantiasa ikut serta memberi dukungan dan motivasi kepada saya selama proses mencari ilmu.

v

(6)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berorientasi sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (Salingtemas) pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember” dengan lancar. Sholawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi selama proses kegiatan belajar di lembaga ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memfasilitasi proses studi di FTIK UIN KHAS Jember.

3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan sains yang telah memfasilitasi selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga ini.

vi

(7)

4. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, M.M, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dan memberikan persetujuan judul skripsi ini.

5. Bapak Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membantu, memotivasi, dan memberi bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Riduwan selaku kepala MAN 2 Jember yang telah berkenan menerima, memberi kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan penelitian di MAN 2 Jember.

7. Ibu Munadiroh, S.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi kelas X IPA 5 di MAN 2 Jember yang telah berkenan membantu dan mempermudah dalam memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

8. Ibu Wiwin Maisyaroh, S.Si., M.Si. dan Bapak Mohammad Wildan Habibi, M.Pd. selaku validator ahli materi yang telah memberikan penilaian, komentar, dan saran yang membangun mengenai materi yang disajikan dalam pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan Masyarakat (Salingtemas) pada Materi perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

9. Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. dan Ibu Laila Khusnah, M.Pd. selaku validator ahli media yang telah memberikan penilaian, komentar, dan saran yang membangun terhadap pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan

vii

(8)

Masyarakat (Salingtemas) pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

10. Bapak Shidiq Ardianta, S.Pd., M.Pd, selaku Validator Ahli Bahasa yang telah memberikan penilaian, komentar, dan saran yang membangun terhadap pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan Masyarakat (Salingtemas) pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

11. Seluruh Dosen di Tadris Biologi khususnya, dan Dosen di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

12. Seluruh guru-guru yang telah memberikan ilmu, membimbing dan mendoakan kesuksesan saya dalam menuntut ilmu.

Semoga segala bimbingan, motivasi dan bantuannya dibalas oleh Allah SWT sebagai amal kebaikan. Penulis menyadari bahwa keterbatasan ilmu pengetahuan, kemampuan, dan wawasan dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun semoga karya ini bermanfaat.

Jember, 12 September 2022

Faikotul Hikmah NIM. T20188054

viii

(9)

ABSTRAK

Faikotul Hikmah, 2022. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (Salingtemas) pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

Kata Kunci : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Salingtemas, Perubahan Lingkungan

Integrasi sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat ke dalam pembelajaran biologi menjadi keharusan di era kini guna mengoptimalkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Ketersedian bahan ajar yang mengintegrasikan aktivitas salingtemas ke dalamnya mampu meningkatkan keaktifan dan kemandirian belajar siswa yang akhirnya berpengaruh terhadap kualitas serta keberhasilan tercapainya pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru biologi MAN 2 Jember, ditemukan bahwa tidak semua siswa mencapai nilai KKM pada materi perubahan lingkungan. Hasil observasi juga menemukan bahwa guru dalam pembelajarannya belum mengintegrasikan salingtemas. Pembelajaran perubahan lingkungan yang belum terintegrasi salingtemas berpotensi membuat capaian belajar peserta didik tidak optimal.

Dengan demikian maka dibutuhkan pengembangan sumber belajar perubahan lingkungan yang di dalamnya mampu mengintegrasikan komponen salingtemas.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: 1) mendeskripsikan tingkat kevalidan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember 2) mendeskripsikan kepraktisan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember, 3) mendeskripsikan keefektifan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember.

Jenis penelitian yang digunakan merupakan Research and Development dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5 MAN 2 Jember. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni angket, tes, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil validasi ahli materi memperoleh persentase sebesar 86,33% dengan kriteria sangat valid, rata-rata hasil validasi ahli media memperoleh persentase sebesar 84,99% dengan kriteria sangat valid, validasi ahli bahasa memperoleh persentase sebesar 91,11%, validasi ahli evaluasi memperoleh persentase sebesar 95,83% dan validasi guru memperoleh persentase sebesar 86,33% dengan kriteria sangat valid. Hasil uji respon siswa diperoleh skor persentase 90,37% dengan kategori sangat praktis dan menarik untuk uji coba kelompok kecil, dan 88,85% dengan kategori sangat praktis dan menarik untuk uji coba kelompok besar. Hasil uji keefektifan berdasarkan nilai pretest dan postest menggunakan Uji T-Test di peroleh nilai sig (0,00) < 0,05 dan untuk Uji N-Gain diperoleh skor = 0,71 dengan kriteria efektif

Jadi, dapat disimpulkan bahwa LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan dinyatakan valid, praktis dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

ix

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ... 8

C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 8

D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ... 9

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 10

F. Definisi Istilah ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 18

C. Kerangka Berfikir ... 39

x

(11)

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 40

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 41

C. Uji Coba Produk ... 47

1. Desain Uji Coba Produk ... 48

2. Subjek Uji Coba Produk ... 49

3. Jenis data ... 50

4. Instrumen Pengumpulan Data ... 51

5. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 61

A. Penyajian Data Uji Coba ... 61

B. Analisis Data ... 93

C. Revisi Produk ... 101

BAB V KAJIAN DAN SARAN ... 108

A. Kajian Produk Yang Telah di Revisi ... 108

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, Dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xi

(12)

DAFTAR TABEL

2.1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian

Yang Akan Dilakukan ... 16

3.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 43

3.2 Kisi-kisi Angket Ahli Materi ... 52

3.3 Kisi-Kisi Angket Validasi Media ... 52

3.4 Kisi-Kisi Angket Validasi Bahasa ... 53

3.5 Kisi-kisi Angket Guru Biologi ... 54

3.6 Kisi-kisi Angket Siswa ... 55

3.7 Kriteria Skala Penilaian... 56

3.8 Kriteria Interpretasi Kevalidan ... 57

3.9 Kriteria Interpretasi Kepraktisan ... 58

3.10 Kriteria rata-rata Keefektifan ... 60

4.1 Hasil Wawancara Guru Biologi ... 63

4.2 Hasil Analisis Karakteristik Siswa ... 67

4.3 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 69

4.4 Indikator dan Tujuan Pembelajaran ... 70

4.5 Storyboard LKPD berorientasi salingtemas ... 70

4.6 LKPD berorientasi Salingtemas ... 72

4.7 Hasil Validasi Materi ... 79

4.8 Komentar dan Saran Ahli Materi ... 79

4.9 Hasil Validasi Media ... 80

4.10 Komentar dan Saran Ahli Media ... 81

xii

(13)

4.11 Hasil Validasi Bahasa ... 81

4.12 Komentar dan Saran Ahli Bahasa ... 82

4.13 Hasil Validasi Guru biologi ... 82

4.14 Komentar dan Saran Guru Biologi ... 82

4.15 Hasil Validasi Instrumen Tes... 83

4.16 Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Kecil ... 84

4.17 Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Besar ... 85

4.18 Hasil Pretest dan Postest ... 87

4.19 Hasil Uji Normalitas ... 89

4.20 Hasil Uji Paired Sample T Test ... 90

4.21 Hasil Perhitungan N-Gain... 91

4.22 Hasil Validasi Ahli Materi ... 93

4.23 Hasil Validasi Ahli Media ... 94

4.24 Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 96

4.25 Hasil Validasi Guru Biologi ... 97

4.26 Revisi Produk Ahli Materi ... 102

4.27 Revisi Produk Ahli Media ... 104

4.28 Revisi Produk Ahli Bahasa ... 107

xiii

(14)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka berfikir ... 39 3.1 Alur model pengembangan ADDIE ... 40

xiv

(15)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... 116

Lampiran 2 : Matriks Penelitian ... 117

Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian ... 119

Lampiran 4 : Surat Selesai Penelitian ... 121

Lampiran 5 : Jurnal Penelitian ... 122

Lampiran 6 : Pedoman Wawancara ... 123

Lampiran 7 : Hasil Wawancara Guru Biologi... 124

Lampiran 8 : Kisi-Kisi Angket Analisis Karakteristik Siswa ... 126

Lampiran 9 : Hasil Angket Analisis Karakteristik Siswa ... 128

Lampiran 10 : Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli ... 133

Lampiran 11 : Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa ... 136

Lampiran 12 : Hasil Validasi Para Ahli ... 137

Lampiran 13 : Hasil Perhitungan Uji Validitas ... 158

Lampiran 14 : Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Kecil dan besar ... 161

Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 167

Lampiran 16 : Skor Penilaian Pretest –Postest ... 171

Lampiran 17: Soal Pretest-Postest Dan Kunci Jawaban ... 175

Lampiran 18 : Rekapitulasi Hasil Pretest Dan Postest Siswa ... 179

Lampiran 19 : Hasil Uji Tes ... 181

Lampiran 20 : Hasil Uji Normalitas ... 185

Lampiran 21 : Hasil Uji Paired Sample T-Test ... 186

Lampiran 22 : Hasil Uji N-Gain... 187

Lampiran 23 : Dokumentasi ... 188

Lampiran 24 : Tampilan LKPD Berorientasi Salingtemas ... 189 Biodata Penulis

xv

(16)

Pendidikan merupakan salah satu kunci utama yang dibutuhkan dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sehingga mampu bersaing ditingkat global. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan (Megawaty dkk., 2020 : 98) Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional diatas, telah mencerminkan bahwa di dalam pendidikan tidak hanya mengedepankan kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan spiritual dan emosional.

Menurut Islam ilmu pengetahuan menjadi penuntun bagi manusia untuk menjalani kehidupan. Pentingnya belajar ilmu pengetahuan sudah tercantum di dalam Al-quran, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al

„Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:



















































1

(17)

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan.

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Qs. Al „Alaq : 1-5) (Al-Maragi: 1988).

Upaya peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya yaitu melalui peningkatan kualitas bahan ajar. Pengembangan bahan ajar yang berkualitas diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan Indonesia khususnya dalam penerapan kurikulum 2013. Bahan ajar merupakan bahan atau materi pelajaran yang disusun secara secara sistematis yang digunakan guru dan siswa untuk memudahkan dalam proses pembelajaran (Magdalena, 2020:312). Bahan ajar berperan penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dengan adanya bahan ajar guru akan lebih mudah melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar (Depdiknas, 2008 :6).

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) merupakan salah satu bahan ajar yang mampu menunjang proses pembelajaran. LKPD bertujuan menciptakan interaksi yang baik dalam proses belajar mengajar, sehingga mampu meningkatkan keaktifan siswa serta memperoleh hasil belajar yang maksimal (Fauziyah, 2021:999). LPKD berisi lembaran-lembaran yang di dalamnya memuat soal latihan yang harus diselesaikan oleh siswa, selain mampu menunjang kegiatan pembelajaran, LKPD juga dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Depdiknas, 2006: 49). Hasil pembelajaran yang maksimal berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan.

(18)

Biologi sebagai salah satu disiplin ilmu utama dalam pembelajaran sains, erat membahas tentang hubungan antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Perkembangan biologi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kehidupan manusia. Ilmu sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat saling terkait untuk membentuk suatu pendekatan pembelajaran. Pembelajaran beorientasi salingtemas memberikan berpengaruh positif terhadap hubungan siswa terhadap kehidupan sehari-hari, mendorong siswa untuk lebih berpikir secara kreatif dan kritis untuk memecahkan masalah di lingkungan sekitar (Pranowo, 2021:44). Menurut (Apriyanti, 2018:78) Pembelajaran berorientasi salingtemas adalah pembelajaran yang mengaitkan serta mengaplikasikan bahan pelajaran sains ke teknologi, lingkungan, dan masyarakat, selain itu pendekatan salingtemas dapat meningkatkan hasil belajar biologi.

Materi pokok tentang perubahan lingkungan merupakan materi yang sangat penting dipelajari karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan materi perubahan lingkungan sangat cocok dipadukan dengan pendekatan salingtemas. Pemahaman terhadap materi perubahan lingkungan mengajarkan kepada siswa untuk lebih mengenal lingkungan diantaranya faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, mengarahkan siswa agar mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan yang timbul akibat dari perkembangan teknologi serta cara memanfaatkan teknologi. Sehingga diharapkan mampu menerapkan ilmunya untuk turut mengusulkan ide dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan. Selain itu, mampu meningkatkan

(19)

kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar oleh zat-zat ataupun komponen lain yang dapat merusak lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi yaitu ibu Munadiroh, S.Pd mengenai kegiatan pembelajaran biologi di MAN 2 Jember terutama mengenai bahan ajar yang digunakan diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai buku pegangan siswa dan buku paket yang tersedia di perpustakaan sekolah dengan jumlah terbatas. Guru pernah menggunakan LKPD yang dikatakan masih belum maksimal karena belum mencapai tujuan pembelajaran dan perlu dikembangkan lagi agar dapat meningkatkan ketertarikan dan keaktifan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan LKPD yang dapat menunjang proses pembelajaran serta menarik minat siswa dalam memahami materi yang dipelajari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi MAN 2 Jember yaitu ibu Munadiroh, S.Pd diketahui bahwa melalui ulangan yang diberikan di akhir pelajaran, hasil belajar siswa kelas X IPA 5 MAN 2 Jember khususnya pada materi perubahan lingkungan menunjukkan hasil yang rendah yaitu perolehan nilai siswa di bawah KKM yaitu 75. Sebanyak 60% (20) siswa memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.

Rendahnya kecapaian KKM diduga disebabkan oleh rendahnya aktivitas siswa di dalam kelas, guru kurang memanfaatkan dan mengaitkan sains dengan lingkungan sehingga siswa kurang mampu menerapkan konsep pengetahuan

(20)

dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu penggunaan metode pembelajaran tidak variatif yaitu guru biologi MAN 2 Jember cenderung menggunakan metode ceramah dan diskusi. Menurut Nana (2019:4-5) menyatakan bahwa proses pembelajaran dapat bersifat interaktif dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran tidak hanya metode ceramah dimana guru menjadi satu- satunya sumber informasi.

Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan siswa yang disebar kepada 35 responden dari kelas X IPA 5 MAN 2 Jember 94, 3% siswa menyukai pelajaran biologi 85,7% menyatakan bahwa materi biologi sulit dipahami, dan 94,3% siswa merasa bosan dengan sumber belajar yang digunakan. Kesulitan dan rasa bosan yang dialami siswa menurut biologi dikarenakan karena kurangnya inovasi bahan ajar yang digunakan yaitu sering menggunakan LKS. Sebanyak 77% siswa pernah menggunakan LKPD akan tetapi 85,7% siswa berpendapat bahwa LKPD yang digunakan belum menarik.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru biologi bahwasanya LKPD yang digunakan memang belum maksimal karena sebatas materi singkat dan soal saja. 65,7 % siswa menganggap bahwa materi perubahan lingkungan mudah dipahami. Akan tetapi 60% siswa berpendapat bahwa kurang menjaga dan merawat lingkungan sekitar dan 57,1% siswa belum mengetahui bahwa ilmu sains sangat berkaitan erat dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat, hal ini membuktikan bahwa materi perubahan lingkungan yang dikatakan mudah (sepele) perlu mendapatkan perhatian khusus. Oleh karena itu sebanyak 97% siswa membutuhkan bahan ajar

(21)

menarik pada materi perubahan lingkungan dan 100% siswa setuju dikembangkan bahan ajar alternatif berupa LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan. Dari pemaparan diatas disimpulkan bahwa LKPD berorientasi salingtemas dibutuhkan oleh siswa sebagai sumber belajar materi perubahan lingkungan. Menurut Pranowo (2021:44) Pembelajaran berbasis salingtemas mampu meningkatkan siswa dalam berpikir kritis untuk memecahkan masalah di lingkungan sekitar dan memberikan dampak positif terhadap hubungan siswa terhadap kehidupannya.

LKPD yang dikembangkan dengan mengintegrasikan salingtemas dibutuhkan terutama dalam pembelajaran perubahan lingkungan di MAN 2 Jember. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2021:155) menjelaskan bahwa LKPD dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. LKPD mampu menjadikan siswa antusias dalam pembelajaran, mampu bertukar pikiran dengan teman, aktif bertanya dan berdiskusi serta lebih bersemangat dalam menyampaikan jawaban. Mengintegrasikan suatu pendekatan dalam pembelajaran merupakan upaya yang harus dilakukan oleh guru, salah satunya dengan menerapkan pendekatan salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat). Menurut Pramesthi (2020:21) salah satu cara agar siswa dapat memanfaatkan konsep sains kedalam bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat serta lingkungan, dengan menerapkan pendekatan yang telah dianjurkan dalam pembelajaran sains yakni pendekatan salingtemas.

(22)

Menurut Aslam (2021:237) menjelaskan bahwa penggunaan bahan ajar LKPD yang dipadukan dengan pendekatan salingtemas dapat dikatatakan praktis digunakan oleh guru sebagai penunjang fasilitas kegiatan belajar mengajar karena mampu meningkatkan antusiame siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Apriyanti (2018:7) menyatakan bahwa pembelajaran mengintegrasikan salingtemas dan pengalaman siswa secara langsung dalam kehidupan sehari- hari menjadikan siswa lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajara, keinginan belajar siswa meningkat dan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Winandika (2020:44) bahwasanya pembelajaran dengan pendekatan salingtemas melatih keberanian siswa dalam berpendapat dengan menghargai pendapat teman saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan penelitian berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan masyarakat) Pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember”.

(23)

B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tingkat kevalidan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember 2. Mendeskripsikan kepraktisan LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember

3. Mendeskripsikan keefektifan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember

C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) cetak berorientasi salingtemas mata pelajaran Biologi kelas X pada materi Perubahan Lingkungan. Spesifikasi LKPD berorientasi salingtemas sebagai berikut:

1. LKPD berorientasi salingtemas disajikan dalam bentuk cetak yang diperuntukkan untuk siswa kelas X IPA dan guru biologi.

2. LKPD berorientasi salingtemas memuat materi biologi dengan KD 3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.

3. LKPD berorientasi salingtemas ini dapat digunakan oleh siswa dalam belajar mandiri.

4. LKPD berorientasi salingtemas tersusun dari sampul, daftar isi, (KI) kompetensi inti, (KD) kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, petunjuk

(24)

penggunaan LKPD, peta konsep, materi singkat, latihan soal, glosarium, peta konsep, penilaian diri, dan daftar pustaka.

5. LKPD memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar melalui 5 tahapan yaitu: apersepsi, pembentukan konsep, aplikasi konsep, pemantapan konsep dan evaluasi.

D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan 1. Manfaat Teoritis

LKPD berorientasi salingtemas yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan inovasi baru yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat praktis a. Bagi Guru

Membantu guru untuk memberikan alternatif variasi dan inovasi bahan ajar sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan memudahkan guru dalam memberi pemahaman kepada siswa.

b. Bagi Siswa

Menambah sumber belajar yang bervariasi selain buku paket, LKS dari penerbit serta mempermudah siswa dalam memahami materi biologi khususnya materi perubahan lingkungan dan diharapkan mampu memaksimalkan hasil belajar siswa, serta dapat membantu siswa dalam mempelajari konsep pembelajaran dengan mengaitkan

(25)

antara teori yang dipelajari dengan penerapannya terhadap teknologi, masyarakat dan lingkungan.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan adanya penelitian dapat menambah bahan ajar dalam proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Bagi peneliti

Hasil penelitian dan pengembangan ini diharapkan mampu dijadikan sebagai rujukan oleh peneliti lainnya dan mampu memunculkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan bahan ajar.

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi salingtemas terdapat beberapa asumsi sebagai berikut:

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi salingtemas dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai penunjang siswa, selain itu melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan.

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi salingtemas dapat menjadikan siswa bekerja secara aktif, baik secara individu maupun diskusi kerja kelompok.

3. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik dan sesuai perintah, sehingga Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menggunakan pendekatan salingtemas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perubahan lingkungan.

(26)

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD berorientasi salingtemas terdapat beberapa keterbatasan, sebagai berikut:

1. Materi yang terdapat pada LKPD hanya terbatas pada materi Perubahan Lingkungan kelas X IPA, dengan KD 3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.

2. Biaya untuk penyusunan dan penggandaan LKPD relatif besar.

3. Sampel yang digunakan dalam penelitian terbatas pada siswa kelas X IPA 5 Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

F. Definisi Istilah

1. Metode Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian pengembangan merupakan metode ilmiah untuk memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk menghasilkan, mengembangkan dan memvalidasi produk. Dalam penelitian ini menggunakan ADDIE yaitu yang terdiri dari lima tahap: Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.

2. Bahan ajar

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan atau seperangkat materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan pendidik dan peserta dalam proses pembelajaran.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan sekumpulan lembaran yang di dalamnya terdapat soal latihan yang harus diselesaikan

(27)

oleh siswa. LKPD berfungsi sebagai menunjang kegiatan pembelajaran serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Pendekatan salingtemas

Salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) merupakan suatu pendekatan yang mengaitkan serta mengaplikasikan bahan pelajaran sains dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat.

5. Perubahan lingkungan

Perubahan lingkungan merupakan salah satu materi biologi kelas X IPA yang di dalamnya akan membahas tentang perubahan lingkungan, upaya mengatasi kerusakan lingkungan, jenis-jenis limbah serta pemanfaatan limbah.

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa pada tahun 2019 yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi SETS Pada Materi Virus Kelas X MIA SMA Taman Mulia Kubu Raya”. Hasil penilaian ahli materi 76,07%, ahli bahasa 77,33% dan ahli media 78,63%. Kemudian uji coba skala kecil kepada siswa sebanyak 12 orang memperoleh hasil persentase sebesar 72,63% sedangkan uji coba skala besar memperoleh hasil persentase sebesar 80,28%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD biologi berbasis SETS pada materi virus sangat layak untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran SMA Taman Mulia Kubu Raya. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa LKPD, menggunakan pendekatan SETS/salingtemas dan model pengembangan ADDIE. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu materi virus. Sementara pada penelitian ini memuat materi pokok perubahan lingkungan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aslam , Andi Asmawati Azis, Adnan pada tahun 2021 yang berjudul “Pengembangan E-LKPD Berbasis Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat) Materi Perubahan Lingkungan Kelas X SMA”. Analisis data validitas mendapatkan nilai rata-rata 4,7 dengan kategori valid. Hasil angket respon

13

(29)

guru dengan persentase nilai rata-rata total 92 dengan kategori respon positif dan respon peserta didik dengan persentase nilai rata-rata total 87 dengan kategori respon positif. Hasil observasi keterlaksanaan e-LKPD berbasis salingtemas dengan persentase rata-rata nilai 95,4 dengan kategori terlaksana dengan baik. Persentase kelulusan peserta didik sebesar 93 dengan kategori efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-LKPD berbasis salingtemas yang dikembangkan telah memenuhi kategori valid, praktis dan efektif. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu pendekatan yang digunakan sama yaitu berbasis salingtemas dan model pengembangan ADDIE dan pembahasan materi perubahan lingkungan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa Elektronik LKPD, sedangkan pada penelitian ini berupa pengembangan LKPD cetak..

3. Penelitian yang dilakukan oleh M. Rafif Fauzi dan Raudhatul Jannah pada tahun 2019 yang berjudul “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar Kelas XI MIA”. Hasil penilaian kelayakan isi LKPD adalah 85,93%, penilaian ahli bahasa sebesar 96,42% dan penilaian ahli media sebesar 86,85%. Hasil uji praktikalitas oleh pendidik fisika diperoleh hasil 95%, hasil uji praktikalitas oleh peserta didik diperoleh hasil 88,07% dan hasil uji efektivitas sebesar 77,49%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Science, Environment,

(30)

Technology and Society (SETS) pada Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar sangat layak digunakan dalam pembelajaran.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa LKPD cetak, menggunakan pendekatan salingtemas. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu pengembangan model 4-D dan materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE dan memuat materi pokok perubahan lingkungan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Syuhaif Al Af Syah, dkk pada tahun 2022 yang berjudul “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada Materi Minyak Bumi”. Hasil penelitian pada aspek kelayakan materi, kelayakan kebahasaan, kelayakan kegrafikan berturut-turut diperoleh persentase yaitu 92%, 93%, dan 95%. Hasil dari respon guru memiliki rata-rata persentase sebesar 98%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis SETS pada materi minyak bumi layak dengan respon yang sangat baik. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa LKPD cetak, menggunakan pendekatan SETS/salingtemas, dan juga menggunakan model ADDIE dalam mengembangkan produk. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini pada materi minyak bumi sedangkan penelitian ini memuat materi pokok perubahan lingkungan.

(31)

5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Aida pada tahun 2022 yang berjudul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada Materi Perubahan Lingkungan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan memperoleh persentase sebesar 82% dengan kriteria sangat layak. Kemudian uji coba terbatas memperoleh persentase sebesar 98%

termasuk dalam kriteria sangat baik dan pada uji coba lebih lanjut memperoleh persentase 92% termasuk dalam kriteria sangat baik pula.

Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan dapat dinyatakan layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat menunjang pembelajaran Biologi SMA/MA. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa LKPD, menggunakan pendekatan SETS/salingtemas dengan pendekatan salingtemas atau SETS. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebut menggunakan model pengembangan 4-D.

Sementara pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE.

Tabel 2.1 Kedudukan Penelitian No.

Nama dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Khairunnisa (2019)

“Pengembang an Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi

 Bahan ajar yang dikembangkan

berupa LKPD

 Menggunakan pendekatan

SETS/salingtemas

 Model penelitian dan

 Memuat materi virus. Sedangkan penelitian ini memuat materi pokok perubahan lingkungan.

(32)

No.

Nama dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

SETS Pada Materi Virus Kelas X MIA SMA Taman Mulia Kubu Raya”

pengembangan ADDIE.

2. Muhammad Aslam, Andi Asmawati Azis, Adnan (2021)

“Pengembang an E-Lkpd Berbasis Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat) Materi Perubahan Lingkungan Kelas X SMA”

 Menggunakan pendekatan salingtemas

 Model penelitian dan pengembangan ADDIE.

 Bahan ajar berupa E-LKPD.

Sementara pada penelitian ini berupa LKPD cetak.

 Memuat materi perubahan

lingkungan sedangkan

penelitian ini memuat materi pokok perubahan lingkungan.

3. M. Rafif Fauzi dan Raudhatul Jannah (2019)

“Pengembang an Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada Materi

Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar Kelas XI MIA”

 Bahan ajar yang dikembangkan

berupa LKPD

 Menggunakan pendekatan salingtemas.

 Model penelitian dan

pengembangan 4-D sedangkan penelitian ini menggunakan model penelitian dan

pengembangan ADDIE.

 Memuat materi Dinamika Rotasi dan

Keseimbangan Benda Tegar sedangkan

penelitian ini memuat materi pokok Perubahan lingkungan

(33)

No.

Nama dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

4. Pengembanga n Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada Materi Minyak Bumi

 Bahan ajar yang dikembangkan

berupa LKPD

 Menggunakan pendekatan salingtemas

 Model penelitian dan pengembangan ADDIE.

 Memuat materi minyak bumi.

Sedangkan

penelitian ini memuat materi pokok perubahan lingkungan.

5. Pengembanga n Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada Materi Perubahan Lingkungan

 Bahan ajar yang dikembangkan

berupa LKPD

 Menggunakan pendekatan

salingtemas/SETS.

 Model penelitian dan

pengembangan 4-D sedangkan penelitian ini menggunakan model penelitian dan

pengembangan ADDIE.

 Memuat materi Perubahan

Lingkungan sedangkan

penelitian ini memuat materi pokok Perubahan lingkungan.

B. Kajian Teori

1. Penelitian dan pengembangan a. Pengertian

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Mengumpulkan dan menganalisis data

(34)

dengan menggunakan metode ilmiah, baik kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental dan non eksperimental, interaktif atau non- interaktif.

Metode penelitian dan pengembangan dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk memproduksi produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat memproduksi produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk (Sudaryono, 2016: 2-15). Penelitian dan pengembangan (R&D) berfungsi untuk memvalidasi dan mengembangkan produk sehingga dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji tingkat validitas produk yang dihasilkan (Sugiyono, 2015 : 28-30).

b. Model pengembangan

Model Pengembangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu model pengembangan ADDIE yang dikemukakan oleh Robert Maribe Branch dalam buku Intructional Design : The ADDIE Approach.

Istilah ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design, Development, Implement dan Evaluate. Model ADDIE menjadi salah satu alat efektif dalam pembuatan produk dan karena ADDIE hanyalah sebuah proses yang berfungsi sebagai petunjuk kerangka kerja untuk situasi yang kompleks, sehingga sangat tepat untuk mengembangkan

(35)

produk pendidikan dan sumber belajar (Branch, 2009:2). Model pengembangan ADDIE memiliki 5 tahapan sebagai berikut:

1) Analyze (Analisis)

Tahap analisis merupakan tahap awal dalam model pengembangan ADDIE yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab kesenjangan kinerja. Tahap analisis terdiri dari beberapa tahapan, yakni :

a) Validasi permasalahan (kesenjangan kinerja) yaitu yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan pembelajaran terkait kurangnya pengetahuan dan keterampilan, mencari tahu penyebabnya, dan mencari solusi dari kesenjangan atau masalah yang muncul (Branch, 2009: 24-25).

b) Menentukan tujuan tntruksional, adalah proses menghasilkan tujuan pembelajaran untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan (Branch, 2009:33).

c) Konfirmasi siswa bertujuan mengidentifikasi karakteristik siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan, pengalaman, prefensi, dan motivasi siswa (Branch, 2009 : 37).

d) Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, yakni mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan sebagai penunjang proses pembelajaran (Branch, 2009: 4 3).

(36)

2) Design (Perancangan)

Tahapan model penelitian dan pengembangan ADDIE yang kedua yaitu tahap desain memiliki tujuan untuk memverifikasi produk yang diinginkan dan metode pengujian yang sesuai (Branch, 2009: 17). Tahap perencanaan dapat dilakukan dengan menyiapkan konsep produk yang akan dikembangkan, salah satunya yaitu dapat dibuat dalam papan cerita (storyboard) (Dewi, 2021: 2532).

3) Development (Pengembangan)

Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan dan memvalidasi sumber belajar yang dipilih sesuai dengan sumber daya (Branch, 2009: 18). Pada tahap pengembangan meliputi tahap produksi bahan ajar secara lengkap dan tahap mengembangkan bahan ajar berdasarkan saran dari ahli (revisi) (Batubara, 2020:51).

4) Implementation (Implementasi)

Menurut Branch (2009: 18) Tahap Implementasi bertujuan menyiapkan lingkungan belajar dan melibatkan siswa. Tahap uji coba dilakukan setelah produk memperoleh penilaian para ahli.

Pada tahap implementasi jumlah siswa yang dilibatkan pada tahap uji kelompok kecil berjumlah 5-10 siswa, sedangkan pada uji coba kelompok besar berjumlah 10-1000 siswa (Batubara, 2020:59).

(37)

5) Evaluate (Evaluasi)

Tahap evaluasi bertujuan untuk menilai kualitas produk dan proses instruksional, baik sebelum dan sesudah implementasi.

Prosedur umum dikaitkan dengan fase evaluasi diantaranya menentukan kriteria evaluasi untuk semua aspek proses ADDIE, memilih alat evaluasi dan melakukan evaluasi (Branch, 2009 : 18).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa adalah prestasi akademik siswa melalui ujian dan tugas, serta aktifnya bertanya dan menjawab pertanyaan yang mendukung perolehan hasil belajar tersebut. Di kalangan akademis memang sering muncul pemikiran bahwa keberhasilan pendidikan tidak ditentukan oleh nilai siswa yang tertera di raport atau di ijazah, akan tetapi untuk ukuran keberhasilan bidang kognitif dapat diketahui melalui hasil belajar siswa (Dakhi, 2020:468). Hasil belajar adalah hasil yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, keterampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku (Nurrita, 2018:175). Hasil belajar dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keterampilan atau kemampuan yang dimiliki siswa mendapatkan pengalaman belajar.

Secara sederhana, hasil belajar siswa mengacu pada kemampuan yang diperoleh setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar. Pada hakikatnya belajar adalah suatu usaha untuk mencapai beberapa bentuk perubahan perilaku yang relatif permanen. Menurut (Khasanah, 2018: 271)

(38)

Keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara teknis maupun non-teknis.

Tidak hanya guru dan siswa yang berperan dalam keberhasilan pendidikan, aspek lain juga harus didukung. Pendekatan pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan.

Untuk mengetahui hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi merupakan penilaian tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (Achadah, 2019:93). Penerapan evaluasi sangat penting bagi pendidik dengan adanya evaluasi pendidik dapat mengikuti kemajuan-kemajuan anak didiknya. Evaluasi dalam belajar merupakan penilaian dalam melakukan kegiatan belajar, dengan evaluasi pendidik tingkat pemahaman yang telah dikuasai oleh siswa. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk terus memantau proses, perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa (Achadah, 2019:96).

3. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan suatu bahan yang dijadikan sebagai landasan dan bermanfaat untuk memudahkan pendidik dan siswa pada saat pembelajaran (Mascita, 2021 :48). Menurut Magdalena (2020:312) Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan atau seperangkat materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Menurut Kosasih (2020: 124) Bahan ajar berfungsi memudahkan guru

(39)

dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Dengan demikian disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan sekumpulan alat pembelajaran yang di dalamnya terdapat materi pelajaran yang disusun secara sistematis berdasarkan konsep pembelajaran, hal ini berguna untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan belajar maksimal.

Menurut (Nasruddin, 2022:59) tujuan bahan ajar di dalam proses pembelajaran diantaranya :

a. Mempertimbangkan kebutuhan siswa dan menyediakan materi yang memenuhi tuntutan kurikulum, yaitu materi yang disesuaikan dengan karakteristik, sikap, atau lingkungan siswa.

b. Membantu siswa mendapatkan alternatif bahan ajar non buku pelajaran yang mungkin sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

Menurut (Nasruddin, 2022 : 60-62) fungsi bahan ajar bagi pendidik dalam proses pembelajaran, diantaranya:

a. Hemat waktu dalam proses belajar dan mengajar. dikarenakan bahan ajar dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum dan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Peran Pendidik Berubah, yakni menggeser peran pendidik dari guru menjadi fasilitator dalam menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar.

c. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar

(40)

d. Bahan ajar bagi pendidik adalah landasan dalam proses belajar mengajar dan membantu dalam mengarahkan segala kegiatan pembelajaran, salah satunya dengan memberikan materi yang sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.

e. Alat evaluasi untuk menilai prestasi atau penguasaan siswa terhadap hasil belajar.

Menurut (Nasruddin, 2022 : 62-64) fungsi bahan ajar bagi siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya:

a. Siswa dapat belajar tanpa kehadiran pendidik dan siswa lainnya, dalam artian memudahkan siswa belajar secara mandiri.

b. Siswa dapat belajar sesuai keinginan dimanapun dan kapanpun

c. Siswa dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan kecepatannya atau kemampuannya.

d. Siswa dapat memilih untuk belajar urutan materi yang mereka suka.

e. Membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri

f. Pedoman untuk siswa dalam belajar dengan mengarahkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai.

Menurut (Nana 2019:1) jenis-jenis bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a. Bahan ajar cetak, merupakan bahan ajar yang disajikan dalam bentuk cetak. Contohnya modul, buku, brosur, handout, selebaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), foto atau gambar, dan mock up.

(41)

b. Bahan ajar dengar, merupakan bahan ajar yang disajikan dalam bentuk dengar (audio). Contohnya kaset, radio, dan CD audio.

c. Bahan ajar audio visual, merupakan bahan ajar yang disajikan dalam bentuk suara dan gambar. Contohnya video compact disk dan film d. Bahan ajar interaktif, yaitu bahan ajar yang disajikan dengan

kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) contohnya CD interaktif.

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan alat belajar siswa yang didalamnya berisi petunjuk kegiatan yang hendak dilaksanakan oleh siswa secara aktif dan mengacu pada kompetensi dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran (Triana, 2021: 15).

Menurut (Umbaryati, 2016: 221) Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sarana penunjang dalam mempermudah proses belajar mengajar sehingga tercipta interaksi yang efektif antar siswa, dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Marsa (2016:45) Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah salah satu alternatif bahan ajar yang di buat oleh guru untuk mempermudah proses pembelajaran terutama untuk membangkitkan minat siswa dan memotivasi mereka untuk belajar.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber diatas dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan

(42)

bahan ajar yang mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator untuk mempermudah proses pembelajaran.

b. Tujuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut (Prastowo, 2015: 206) tujuan penyusunan LKPD antara lain:

1) Menyediakan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk memahami materi yang disajikan oleh guru.

2) Menyajikan kewajiban siswa untuk meningkatkan penguasaan terhadap materi yang telah disajikan.

3) Siswa dilatih bersikap mandiri dalam proses pembelajaran.

4) Memfasilitasi guru dalam memberikan tugas kepada siswa.

5) Menunjang tujuan pembelajaran dengan ketercapaian indikator, kompetensi dasar serta kompetensi inti yang sama dengan kurikulum yang sedang berlaku.

c. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berfungsi sebagai panduan belajar siswa yang mampu memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Noor, 2014:95).

Menurut (Aslam, 2021:226) LKPD berfungsi sebagai alat untuk membantu siswa dalam menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan selama proses pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-harinya. LKPD memiliki beberapa fungsi, antara lain

(43)

sebagai bahan ajar yang memungkinkan siswa lebih interaktif dengan meminimalkan peran guru, sebagai petunjuk bagi siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan serta mempermudah pelaksanaan pembelajaran (Fitriani, 2017:27). Melalui LKPD mendapat kesempatan untuk memancing siswa berpartisipasi aktif terhadap materi yang dibahas. LKPD juga dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Pembelajaran interaktif memberikan pengalaman langsung sehingga tidak terbatas dengan pengetahuan belaka (Rahayu, 2018: 250).

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber diatas dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) berfungsi sebagai bahan ajar yang memiliki peran penting bagi guru dan siswa dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.

d. Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD memiliki beberapa keunggulan pembelajaran termasuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran siswa, membantu siswa dalam mengembangkan konsep, melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar (Rafif, 2019: 909). Manfaat LKPD lainnya adalah dapat membantu guru membimbing siswanya menemukan konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja, membantu mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa mengintegrasikan terhadap alam

(44)

sekitarnya, sehingga sehingga membantu guru terhadap pengelolaan pembelajaran. Pada akhirnya LKPD juga memudahkan guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai sasaran belajar (Kristyowati, 2018: 284).

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber diatas dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) berdampak positif terhadap proses belajar, sehingga hal ini dapat mempermudah guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

e. Unsur-unsur Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Elfina (2020: 28) menyatakan bahwa unsur-unsur pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) meliputi (1) judul, (2) mata pelajaran, (3) semester, (4) tempat, (5) petunjuk belajar, (6) kompetensi yang ingin dicapai, (7) indikator pembelajaran, (8) informasi pendukung, (9) alat dan bahan yang diperlukan, (10) langkah kerja, (11) penilaian. Menurut (Asmaranti, 2018 : 640) LKPD terdiri atas enam unsur utama, yaitu : 1) judul; 2) petunjuk belajar; 3) kompetensi dasar atau materi pokok; 4) informasi pendukung; 5) tugas atau langkah kerja; dan 6) penilaian.

Berdasarkan paparan dari beberapa sumber di atas maka dalam pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember, peneliti akan menggunakan beberapa unsur yaitu (1) judul, (2) daftar isi, (3) petunjuk penggunaan, (4) kompetensi dasar, (5) indikator

(45)

pembelajaran, (6) tujuan pembelajaran (7) peta konsep (8) waktu penyelesaian, (9) alat dan bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan LKPD, (10) informasi/materi singkat, (11) glosarium, (12) tugas yang harus dikerjakan, (13) penilaian.

f. Langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menurut (Kristyowati, 2018: 285) Dalam menyiapkan lembar kerja peserta didik dilakukan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Analisis Kurikulum

2) Menyusun Peta Kebutuhan dalam penyusunan lembar kerja peserta didik (LKPD)

3) Menentukan judul lembar kerja peserta didik (LKPD) 4) Pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD).

5. Pendekatan Salingtemas

a. Pengertian Pendekatan Salingtemas

Pendekatan salingtemas merupakan singkatan dari sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Pendekatan science, environment, technology and society (SETS). Menurut (Khasanah 2015:274) Salingtemas merupakan pendekatan terpadu antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Keempat unsur tersebut saling berpengaruh serta mempunyai kaitan antara satu sama lainnya. Pada dasarnya pendekatan salingtemas mampu membimbing siswa untuk berpikir luas serta

(46)

bertindak lokal dalam mengatasi permasalahan yang ditemukan sehari- hari. Menurut (Habibati, 2017:58) pendekatan salingtemas merupakan proses pembelajaran yang mengaitkan antara teknologi dan sains serta manfaatnya bagi masyarakat dan menimbulkan sikap peduli lingkungan dalam diri siswa. Tingkat keaktifan dan minat belajar siswa akan meningkat sehingga menimbukan kesan yang baik. Hal ini dikarenakan karena adanya keterkaitan antara pembelajaran dengan kehidupan nyata (Pranowo, 2021:44).

Salingtemas sebagai salah satu jenis pendekatan dalam pembelajaran biologi yang mengajarkan siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan unsur teknologi, masyarakat dan lingkungan sehingga tercipta suatu kondisi belajar maksimal (Simatupang, 2019:29). Pendekatan salingtemas sangat efektif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan pendekatan salingtemas mampu meningkatkan kreatifitas, pengaplikasian konsep sains, kemampuan berfikir kritis serta meningkatkan kemampuan komunikasi siswa secara tulis yang akan berdampak terhadap hasil belajar siswa (Sari, 2019:62).

b. Tujuan Pendekatan Salingtemas

Menurut (Habibati, 2017:58) tujuan pendekatan salingtemas sebagai berikut:

1) Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar serta memperluas wawasan siswa.

(47)

2) Menyelesaikan masalah yang dihadapi lingkungan sosialnya.

3) Meningkatkan kreativitas siswa.

4) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran.

5) Meningkatkan rasa sikap peduli terhadap lingkungan.

6) Meningkatkan ketanggapan siswa terhadap perkembangan teknologi dan dapat menilai secara kritis dampak positif dan negatif kemajuan teknologi.

c. Karakteristik Pendekatan Salingtemas

Menurut (Khasanah, 2015:275) pendekatan salingtemas memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah-masalah lokal yang memiliki kepentingan dan dampak.

2) Penggunaan sumber daya lokal (manusia, benda, dan lingkungan) untuk mencari informasi yang digunakan dalam pemecahan masalah

3) Keterlibatan siswa secara aktif dalam mengumpulkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

4) Menekankan pada keterampilan proses sebagai upaya untuk memecahkan masalah.

5) Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai masyarakat yang mencoba untuk berpartisipasi dalam pemecahan berbagai masalah yang telah teridentifikasi.

(48)

d. Kelebihan Pendekatan Salingtemas

Menurut (Hermita, 2021:108) kelebihan diterapkan pendekatan salingtemas sebagai berikut:

1) Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur salingtemas, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang pengetahuan yang telah dimiliki.

2) Melatih siswa untuk peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan sekitar mereka atau mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3) Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar atau sistem kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik.

4) Kreatifitas dan keaktifan siswa dalam belajar meningkat.

e. Tahapan Pendekatan Salingtemas

Menurut (Dewi, 2018: 23-24) secara umum pembelajaran dengan menggunakan pendekatan salingtemas dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Tahap pendahuluan

Tahap pendahuluan mencakup apersepsi adalah cara awal agar perhatian siswa berpusat pada permasalahan pada saat

(49)

pembelajaran. Apersepsi adalah mengaitkan permasalahan yang di ketahui siswa dengan ilmu pengetahuan yang akan di pelajari.

2) Tahap Pembentukan Konsep

Pada tahap ini siswa dituntut mengembangkan pengetahuan dengan cara diskusi, observasi, dan lain lain. Selain itu, peran guru membimbing siswa menemukan konsep yang tepat melalui penjelasan materi.

3) Tahap Aplikasi Konsep

Pada tahap ini siswa melakukan analisis isu atau penyelesaian masalah dari konsep-konsep yang telah dipahami siswa sebelumnya, dan diharapkan dapat mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.

4) Tahap Pemantapan Konsep

Pada tahap ini merupakan tahap koreksi yang dilakukan oleh guru dengan cara menjelaskan konsep yang tepat pada siswa.

Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan terhadap pemahaman siswa yang miskonsepsi dengan materi yang mana guru tidak mengetahuinya.

5) Tahap Penilaian

Tahap evaluasi biasanya meliputi penilaian psikomotor, kognitif dan afektif serta tindakan siswa terhadap kehidupan nyata, tahap ini bertujuan untuk mengetahui tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.

(50)

6. Perubahan Lingkungan a. Perubahan Lingkungan

Manusia hidup di lingkungan yang di dalamnya terdapat faktor biotik dan faktor abiotik. Manusia memiliki ketergantungan dalam berinteraksi sesame makhluk yang hidup di lingkungan. Semakin meningkatnya kebutuhan manusia, maka akan berdampak bagi lainnya, khususnya terhadap lingkungan. Peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat atau bahan ke lingkungan oleh karena kegiatan manusia atau peristiwa alam yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan, sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya disebut pencemaran (Subardi, 2009 :215). Sebagaimana dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 41 dijelaskan tentang pencemaran lingkungan.

































Artinya:Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar-Rum: 41).

Ayat diatas menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan dimuka bumi dikarenakan campur tangan manusia. Kerusakan atau pencemaran lingkungan merupakan peringatan dari Allah agar kita tidak berbuat maksiat atau merusak lingkungan sekitar karena akan berdampak kembali pada manusia itu sendiri.

(51)

Menurut (Haryanto, 2018: 15) berdasarkan bahan pencemarnya, dapat dibedakan menjadi:

1) Pencemaran biologis yang disebabkan oleh berbagai macam mikroba.

2) Pencemaran fisik yang disebabkan oleh benda cair, benda padat, maupun gas

3) Pencemaran kimiawi yang disebabkan oleh zat-zat kimia.

Berdasarkan tempat terjadinya perubahan dibedakan menjadi:

1) Pencemaran air yaitu suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya organisme atau zat tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air.

2) Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur- unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan 3) Pencemaran tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk

kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah.

b. Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan

Penanganan masalah perubahan lingkungan perlu dilakukan sedini mungkin. Banyaknya aktivitas hidup manusia yang menghasilkan limbah yang cukup memprihatinkan harus segera diatasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran

(52)

udara, air dan tanah yang terjadi di lingkungan agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga diantaranya sebagai berikut (Maretha, 2020:

24-25):

1) Membuang sampah pada tempatnya 2) Penanggulangan limbah industri

3) Penanggulangan perubahan udara dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak

4) Diadakan penghijauan di kota-kota besar

5) Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai 6) Pengurangan pemakaian CFC

c. Limbah

Limbah adalah bahan yang keberadaannya memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. limbah dihasilkan dari proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). (Huda, 2020:10). Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5 yaitu:

1) Limbah cair 2) Limbah padat 3) Limbah organik 4) Limbah daur ulang 5) Limbah berbahaya

Menurut (Huda, 2020:20-21) pemanfaatan limbah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(53)

1) Pemanfaatan limbah organik

Limbah organik adalah sisa bahan hidup seperti sisa-sisa daun, kertas, kulit, dan kotoran hewan. Karena tersusun atas bahan- bahan organik limbah jenis ini dapat mudah diuraikan oleh organisme pengurai. Meskipun begitu, sebenarnya limbah-limbah organik masih dapat dimanfaatkan kembali (reuse) baik dengan cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.

2) Pemanfaatan limbah anorganik

Limbah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan- bahan tak hidup atau bahan sintetis seperti minyak bumi, sisa-sisa bahan kimia, kaleng alumunium, kasa dan besi. sama halnya seperti limbah organik, pada limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang atau tanpa didaur ulang.

3) Limbah berbahaya dan beracun (B3)

Limbah berbahaya dan beracun yang disingkat dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun. Hal ini karena terdapat jumlah dan konsentrasi yang bersifat mudah terbakar, toksik, reaktif, dan korosif yang dapat merusak, mencemari lingkungan, dan membahayakan kesehatan manusia. Karena keberadaannya Menjadi ancaman bagi ekosistem di sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak dan membahayakan.

Gambar

Tabel 2.1  Kedudukan Penelitian  No.
Gambar 2.1  Kerangka berfikir  Ketersediaan bahan ajar pada
Tabel 3. 6  Kisi-kisi Angket Siswa
Tabel 4. 7  Hasil Validasi Materi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari tiga validator diatas dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada pembelajaran IPA berbasis masalah pada materi selalu

Dari uji coba kelompok kecil ini akan diperoleh data-data (penilaian, komentar, hasil pengamatan, dan saran) yang akan disusun dan dianalisis untuk merevisi produk awal. Dalam uji

Ahli materi Memberikan penilaian terhadap aspek materi yang dibahas di dalam LKPD. Validasi materi pertama oleh validator ahli materi pertama peneliti memperoleh nilai presentase

Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk yang akan dihasilkan, yaitu pembuatan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik LKPD berbasis nilai karakter dan pembuatan instrumen yang digunakan

Ardi Widhia Sabekti, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji sekaligus pembimbing 2 yang

Respon Siswa 86% Sangat Baik PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penilaian validator, guru biologi dan respon siswa yang didapatkan produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LKPD Pandemi Menguatkan Solidaritas Sosial Nama Kelompok : Nama Siswa : Kelas : Materi Pokok : Tanggal : Petunjuk.. Setelah kalian membaca apersepsi

Ketiga dilakukan pengujian Validitas oleh ahli, dimana ada 2 ahli validator yang akan memberikan penilaian pada lembar validasi untuk mengukur tingkat kevalidan LKPD berbasis PBL