• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kerja siswa berbasis learningcycle 5-e

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kerja siswa berbasis learningcycle 5-e"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNINGCYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS VIII

UNTUK SISWA SMP/MTs

E-JURNAL

NOVITA GUSRIANI NIM. 10010204

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2015

(2)
(3)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS VIII

UNTUK SISWA SMP/MTs

Novita Gusriani, 1) Renny Risdawati, 2) Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Tinggi keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat E-Mail: [email protected]

ABSTRACT

The learning process, the teachers have been using the worksheets. However, the worksheets used still have weaknesses. The material in those worksheets were not completed, there were no hint of learning, lack of supporting information and images, and then the worksheets was in black and white version that made them less of attractiveness. There for, the worksheets based Learning Cycle 5-E on Circulatory System materials for class VIII SMP/MTs are developed. This study aims to determine the validity and practicality of the worksheets based Learning Cycle 5-E. This study is the research development uses 4-D that consists of some steps, they are Define, Design, Develop, and Disseminate. The step disseminate was not done because of the author’s limitations.

In the step develop, test validity and test practicality were done. Data were analyzed by using percentage technique and were processed descriptively. The result test validity towards the worksheets based Learning Cycle 5-E done by team validators indicated that the criteria of the worksheets very valid that was 91,66%. The result test practicality towards the worksheets based Learning Cycle 5-E done by teachers showed in a very practical criterion 97,25%, and the result student’s practicality was 85,15% on practical criterion. Based on the research that has been done, it can be concluded that the worksheets based Learning Cycle 5-E on Circulatory System materials produced was valid and practical.

Key words: Develop worksheets, Learning Cycle 5-E, Circulatory system materials, Validity and Practicality

Pendahuluan

Pendidikan merupakan proses menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki sistem nilai dan budaya kearah yang lebih baik. Proses pendidikan di sekolah sangat penting terutama dalam kegiatan belajar. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2010:1). Guru adalah orang bertugas mengajar, mendidik, melatih anak didik, dan bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik. Dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profil tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan bahan ajar yang tepat. Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran mencapai kompetensi (Depdiknas, 2008:4).

Menurut Depdiknas (2008:8) alasan guru perlu mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain: 1) ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, 2) bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk semua siswa, 3) pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar.

Penggunaan bahan ajar yang tepat dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman, minat, dan motivasi siswa dalam belajar.

Menurut Majid (2008:174) sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: petunjuk belajar (petunjuk siswa dan guru), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja

(4)

(LK), dan evaluasi. Banyak bahan ajar yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, seperti handout, buku, LKS, brosur, leaflet, wallchart, foto atau gambar.

Salah satu bahan ajar yang digunakan adalah LKS.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada bulan Maret 2015 terhadap guru mata pelajaran IPA di MTsN Durian Tarung Padang yaitu ibu Nurmani, S.Pd, bahwa dalam proses pembelajaran guru sudah menggunakan LKS. LKS ini dibeli melalui penyalur yang datang ke sekolah dan LKS ini menjadi pegangan siswa untuk belajar di rumah. Fakta dilapangan guru masih menggunakan LKS yang siap dipakai atau digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran tanpa upaya direncanakan oleh guru, menyiapkan, dan menyusunnya sendiri.

Menurut Prastowo (2011:208) LKS dapat dikatakan sebagai bahan ajar harus memiliki beberapa unsur utama meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

Namun, LKS yang dipakai di sekolah masih terdapat kekurangan karena ada materi pelajaran yang tidak dijabarkan, tidak ada petunjuk belajar, kurangnya informasi pendukung, gambar yang ada sangat sedikit, belum lengkap dan berwarna hitam putih sehingga LKS ini kurang menarik.

Penggunaan LKS dapat membantu guru menyampaikan informasi materi pelajaran kepada siswa sehingga siswa lebih mudah mendapatkan informasi, memahami materi sistem peredaran darah pada manusia dan dapat membantu siswa belajar mandiri.

Salah satu bahan ajar yang dikembangkan adalah LKS yang berbasis Learning Cycle 5-E, dimana LKS berbasis Learning Cycle 5-E memiliki tahapan pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), elaborasi (elaboration), dan evaluasi (evaluation). Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu kelebihan dari Learning Cycle 5- E adalah meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat diketahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan yang akan dipelajari.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagi guru, sebagai bahan untuk mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penerapan pembelajaran LKS yang berguna untuk melengkapi perangkat pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem peredaran darah, (2) Bagi siswa, sebagai alat bantu belajar dan latihan bagi siswa dalam meningkatkan motivasi dan penguasaan materi serta kemampuan berpikir siswa, (3) Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program peningkatan proses pembelajaran, serta memberikan sumbangan agar dapat melakukan perbaikan proses pembelajaran pada tahap berikutnya

.

Penyajian LKS ini dapat membantu siswa untuk mudah memahami suatu konsep

dan mampu mendorong dan

mengembangkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah kelas VIII yang valid dan praktis.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (research and the development) dengan model prosedural.

Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk ataupun memperbaharui produk yang sudah ada.

Penelitian ini dilakukan di STKIP PGRI Sumatera Barat dan MTsN Durian Tarung Padang semester ganjil pada tahun pelajaran 2015/2016 pada bulan September 2015.

Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah 4-D models. Prosedur penelitian pengembangan meliputi 4 tahap pengembangan, yaitu pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini dilakukan sampai tahap develop yaitu pada tahap validitas dan praktikalitas.

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan tahap define. Tahap ini dilakukan penetapan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis SK dan batasan materi pelajaran yang akan digunakan pada LKS yang akan dikembangkan. Tahap ini

(5)

dilakukan dalam beberapa langkah yaitu (a) analisis ujung depan, (b) analisis siswa, dan (c) analisis tugas.

Tahap design bertujuan membuat LKS berbasis Learning Cycle 5-E. LKS berbasis Learning Cycle 5-E disusun sesuai dengan Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang berlandaskan kurikulum KTSP. LKS ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh siswa. Tahap design ini terdiri atas 2 langkah, yaitu merancang kerangka LKS dan pemilihan format.

Tahap ini bertujuan menghasilkan suatu bentuk LKS berbasis Learning Cycle 5-E yang valid dan layak digunakan. Tahap develop dilakukan melalui tahap-tahap uji validitas dan uji praktikalitas.

Angket Analisis hasil uji validitas dan praktikalitas disusun menurut skala Likert (Purwanto, 2010:82) yang telah dimodifikasi, LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilakukan dengan beberapa langkah yaitu (a) Memberikan skor jawaban dengan kriteria sebagai berikut. SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju), (b) Menentukan skor tertinggi Skor tertinggi = jumlah validator x jumlah indikator x skor maksimum, (c) Menentukan jumlah skor dari masing-masing validator dengan menjumlahkan semua skor yang diperoleh dari masing-masing indikator, (d) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing masing validator, (e) Penentuan nilai validitas.

Hasil dan Pembahasan 1). Hasil

a. Uji Validitas

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Hasil validasi LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Dosen dan Guru

Komponen penilaian

Nilai validitas %

Kriteria Kelayakan

isi

88,54% Valid Kebahasaan 96,87% Sangat valid Penyajian 87,5 % Valid Kegrafikan 93,75% Sangat valid Total 366,66 % -

Rata-rata 91,66 % Sangat valid

b. Uji Praktikalitas

a) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh guru

Tabel 2. Hasil Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Guru

Komponen penilaian

Nilai praktikalitas

%

Kritera

Kemudahan dalam penggunaan

100% Sangat praktis Efensiesi waktu

pembelajaran

96,87% Sangat praktis

Manfaat 94,88% Sangat

praktis

Rata-rata 97,25% Sangat

praktis

b) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh siswa

Tabel 3. Hasil Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Siswa

Komponen penilaian

Nilai praktikalitas

%

Kritera

Kemudahan dalam penggunaan

86,59% Praktis

Efensiesi waktu pembelajaran

82,68% Praktis

Manfaat 86,18% Praktis

Rata-rata 85,15% Praktis 2). Pembahasan

a. Uji Validitas

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Hasil validasi LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah meliputi empat aspek yaitu kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen kegrafikan. Validator yang terdiri atas 2 orang dosen Program Studi Pendidikan Biologi dan 2 orang guru biologi yang mengajar di MTsN Durian Tarung.

(6)

Berdasarkan analisis data hasil uji validitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah yang divalidasi oleh 2 orang dosen Biologi STKIP PGRI Sumbar dan 2 orang guru biologi MTsN Durian Tarung menunjukkan bahwa LKS berbasis Learning Cycle 5-E yang dikembangkan sudah valid dengan nilai rata- rata 91,66%, karena telah dilakukan revisi berdasarkan saran-saran dari validator dilihat berdasarkan aspek-aspek yang diamati dalam uji validitas LKS yang terdiri dari empat aspek yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan.

Dilihat dari kelayakan isi, LKS ini dengan nilai rata-rata 88,54% termasuk kriteria valid. Kriteria ini diperoleh karena LKS berbasis Learning Cycle 5-E telah sesuai dengan kurikulum berlaku dan sudah menunjang pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, serta sesuai dengan indikator pembelajaran. LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo, 2011:204). Selain kesesuaian dengan kurikulum, kriteria sangat valid untuk aspek kelayakan isi juga ditinjau dari segi kesesuaian LKS dengan kebutuhan bahan ajar dan kebutuhan siswa. Bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran (Depdiknas, 2008:8).

Dilihat dari aspek kebahasaan, LKS berbasis Learning Cycle 5-E termasuk kriteria sangat valid dengan validitas 96,87%. Hasil sangat valid didapatkan karena setelah dilakukan revisi LKS ini dilihat dari aspek kebahasaan menunjukan bahwa bentuk dan ukuran huruf pada LKS mudah dibaca. Tata bahasa yang digunakan dalam LKS telah sesuai dengan kaedah Bahasa Indonesia yang benar, baik dari segi keterbacaan, kejelasan informasi yang disampaikan, maupun susunan, ukuran dan kejelasan. Dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan antara kalimat, serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang (Prastowo, 2011:73).

Dilihat dari aspek penyajian LKS berbasis Learning Cycle 5-E dinyatakan

kriteria valid oleh validator dengan nilai rata-rata 87,5%. Kriteria tersebut terpenuhi karena LKS berbasis Learning Cycle 5-E menyajikan tahapan 5-E (Engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluasi) yang membangun pengetahuan siswa. Selain itu pada LKS juga diberikan informasi pendukung yang dapat merangsang siswa lebih termotivasi untuk belajar. LKS bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis (Depdiknas, 2008:12).

Dilihat dari aspek kegrafikan yaitu berkaitan dengan tampilan LKS termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata validitas 93,75%. LKS berbasis Learning Cycle 5-E sudah memenuhi aspek kegrafikan yaitu dari segi bentuk dan ukuran huruf dalam LKS sudah serasi dan menarik, tampilan cover serta tata letak isi, gambar maupun desain tampilan LKS secara keseluruhan sudah menarik. Penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan serta lebih mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo, 2011:205).

b. Uji Praktikalitas LKS oleh Guru dan Siswa

Uji praktikalitas LKS yang dilakukan di sekolah MTsN Durian Tarung dengan memberikan angket praktikalitas kepada dua orang guru biologi dan 36 orang siswa kelas IX. Uji praktikalitas meliputi tiga aspek yaitu kemudahan dalam penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran, dan manfaat yang didapat.

a) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh guru

Analisis data uji praktikalitas oleh guru bahwa LKS yang dihasilkan pada kriteria praktis dengan nilai praktikalitas rata-rata oleh guru 97,25% dengan kriteria sangat praktis, hal ini dikarenakan guru lebih memahami materi yang terdapat dalam bahan ajar LKS tersebut karena seharusnya setiap guru harus mampu membuat bahan ajar sendiri sesuai dengan tuntutan

(7)

kurikulum. Untuk mengembangkan sesuatu LKS harus memperhatikan tuntutan kurikulum (Depdiknas, 2008:8). Uji praktikalitas oleh guru pada aspek kemudahan dalam penggunaan yaitu 100%

dengan kriteria sangat praktis, karena kegiatan dalam LKS ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dapat digunakan oleh siswa belajar kelompok.

Aspek efisiensi waktu pembelajaran dengan nilai rata-rata 96,87% dan kriteria sangat praktis, karena dalam penggunaan bahan ajar LKS ini waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien, dan dapat menghemat waktu guru menjelaskan pembelajaran. Hal ini dikarenakan adanya soal-soal latihan atau tugas-tugas yang telah disediakan dalam LKS. Dengan demikian, soal-soal atau tugas-tugas tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur ketuntasan belajar siswa serta dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan (Prastowo, 2011:206).

Aspek manfaat yang didapat dengan kriteria sangat praktis dan nilai rata-rata 94,88%. Menunjukkan bahwa LKS berbasis Learning Cycle 5-E ini dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator, dapat membantu siswa dalam memahami konsep karena dapat merangsang daya pikir siswa dan guru dapat dengan mudah memantau aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.

Sebagai seorang pendidik, guru berperan sebagai fasilitator dan peserta didiklah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari materi yang terdapat didalam bahan ajar (Prastowo, 2011:216).

b) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh siswa

Hasil praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh siswa dengan kriteria praktis dan nilai rata-rata 85,15%

karena dilihat dari aspek yang pertama yaitu segi kemudahan dalam penggunaannya LKS ini memiliki nilai rata-rata 86,59%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan LKS waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efektif, karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan langkah- langkah kegiatan dalam LKS ini mudah untuk dipahami.

Aspek yang kedua yaitu efisiensi waktu pembelajaran dengan kriteria praktis dan

nilai rata-rata 82,68% menunjukkan bahwa dengan menggunakan LKS ini waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efesien karena siswa dapat belajar berkelompok sehingga dapat menghemat waktu guru dalam proses pembelajaran.

Aspek ketiga yaitu dari manfaat yang didapat dengan nilai rata-rata 86,18% dan kriteria praktis karena dengan penyajian gambar dalam LKS dan soal-soal dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Gambar berfungsi sebagai hiasan dalam LKS dan dapat membuat bahan ajar semakin menarik dan mengurangi kebosanan bagi peserta didik (Prastowo, 2011:99). Kesan dan saran siswa juga menunjukkan bahwa siswa sangat senang belajar dengan menggunakan LKS tersebut karena disertai dengan gambar-gambar yang berwarna dan sesuai dengan bentuk gambar aslinya sehinggga dapat menarik minat baca siswa.

Hasil uji praktikalitas LKS oleh guru dan siswa terdapat perbedaan yaitu praktikalitas oleh guru rata-rata 97,25%

dengan kriteria sangat praktis. Sementara hasil praktikalitas oleh siswa rata-rata 85,15% dengan kriteria praktis. Perbedaan hasil uji praktikalitas LKS tersebut disebabkan karena guru lebih memahami materi dan guru sudah sering mengajarkan materi tersebut, guru juga mengetahui kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

Berdasarkan uji validitas dan uji praktikalitas didapatkan data LKS berbasis Learning Cycle 5-E yang dihasilkan, maka diketahui bahwa LKS ini sudah termasuk ke dalam kriteria sangat valid dan sangat praktis. Hal ini sudah dapat menjawab latar belakang masalah penelitian ini. Adanya LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah ini diharapkan dapat mendorong motivasi guru untuk mampu mengembangkan kompetensinya untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah.

Selain itu juga diharapkan dapat membuat siswa untuk berfikir kritis dan siswa tidak hanya menghafal pelajaran tetapi juga memahami yang dipelajarinya.

Kesimpulan dan Saran

(8)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah kelas VIII untuk siswa SMP/MTs dengan kriteria sangat valid dan sangat praktis.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan hal- hal sebagai berikut.

1. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektifitas penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran darah.

2. Peneliti lain dapat mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi yang lain yang dapat dijadikan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran.

Daftar Pustaka

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.

Jogjakarta: DIVA Press.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Validitas LKS Berbasis Learning Cycle 5E pada

Berdasarkan perhitungan persentase aspek konstruksi LKS berbasis representasi kimia diperoleh rata-rata sebesar 84,00% (sangat tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa LKS

Hasil dari penelitian ini diperoleh dua buah LKS berbasis model pembelajaran discovery learning yang valid dan praktis dengan karakteristik (1)

Respon pengguna dalam hal ini guru dan siswa menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memberikan respon yang sangat tinggi dan tinggi sehingga LKS berbasis kearifan

Hasil analisis data angket praktikalitas modul biologi menurut guru memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 90,73% kategori sangat praktis. Dari hasil

Praktikalitas LKS Bergambar Berbasis Inkuiri Terbimbing oleh Siswa Uji praktikalitas diberikan kepada siswa yang telah belajar materi jaringan tumbuhan, yaitu siswa kelas XI MIA1

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah validitas dan praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa LKS berbasis kontekstual pada materi bilangan

Kualitas LKPD berbasis HOTS yakni a sangat valid berdasarkan penilaian oleh ahli dengan nilai rata-rata 3,73 kriteria sangat valid sedikit revisi, b praktis karena seluruh aspek