• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) dalam Sistem OPS Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok

N/A
N/A
Carolus Tapian

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) dalam Sistem OPS Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PELABUHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECOPORT) DALAM SISTEM OPS (ONSHORE POWER SUPPLY)

(Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh:

Carolus Tapian 051002000085

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TRISAKTI

2024

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim terbesar di dunia dengan pulau lebih dari 17.000 pulau serta merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia sebesar 81.290 km lebih setelah Kanada. Dengan letak geografis dan luas wilayah Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar di sektor kelautan yang dapat dimanfatkan untuk menuju Indonesia maju dan makmur.

Salah satu pelabuhan terbesar dan tersibuk di indonesia yang pertama adalah pelabuhan Tanjung Priok terletak di Jakarta Utara. Pelabuhan ini menangani kurang lebih dari 30%

komoditi non miga Indonesia ,selain itu 50% dari seluruh arus barang yang keluar / masuk Indonesia melewati pelabuhan ini. Oeh karena itu Tanjung Priok juga merupakan barometer perkonomian Indonesia, menurut data dari https://www.pelindo.co.id/port/pelabuhan-tanjung- priok yang merupakan situs resmi pelindo. Pelabuhan Tanjung Priok juga mempunyai tiga area untuk operasional pelayanan bongkar muat yang terdiri dari Tanjung Priok I, Tanjung Priok II, dan Terminal Support. Serta tingkat kegiatan yang dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok dapat kita bandingkan dengan tingkat Internasional . Terkait dari data tersebut dapat kita sampaikan bahwa pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok harus lebih efisien dalam penggunaan jasanya dan juga harus dapat lebih memperhatikan kawasan lingkungan dari semua kegiatan yang ada serta di Pelabuhan Tanjung Priok juga memiliki fasilitas intermoda yang lengkap sehingga pelabuhan ini mampu menghubungkan Tanjung Priok dengan seluruh kota di Indonesia. Dengan Teknologi dan fasilitas modern, Tanjung Priok telah banyak melayani kapal kapal generasi mutakhir yang secara langsung menuju ke berbagai pusat perdagangan Internasional (direct call).

Untuk mengetahui seberapa jauh klasifikasi sebuah pelabuhan yang telah menjaga kualitas lingkungannya, terdapat juga adanya acuan dalam ketaatan penanggung jawab usaha agar melaksanakan pengendalian pencemaran lingkungan pelabuhan dari pengelolaan limbah yang membawa zat yang berbahaya. Benchmark ini biasa disebut Program Penilaian Program Kerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau juga disebut Proper. Klasifikasi Proper terbagi menjadi 5 tingkat, yaitu: (1) Hitam yang berarti tidak taat dengan sengaja melakukan kelalaian dalam pengelolaan lingkungan hidup; (2) Merah yang berarti pelaksanaan pengelolaan belum sesuai; (3) Biru yang berarti taat dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup; (4) Hijau yang berarti telah melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang diwajibkan; (5) Emas yang berarti pengelolaan lingkungan hidup telah memuaskan. Pelabuhan Tanjung Priok adalah satu dari sekian banyak pelabuhan yang berupaya untuk menerapkan konsep ecoport dan telah memenuhi jenis klasifikasi berwarna

(3)

biru untuk peringkat Proper yang berarti Pelabuhan Tanjung Priok sudah taat dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.

Tujuan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengembangan pelabuhan yang berwawasan lingkungan (ecoport) di Pelabuahan Tanjung Priok. Pelabuhan ini diarahkan agar mampu mengantisipasi adanya percepatan bongkar muatan barang yang melalui penyediaan dan kelengkapan fasilitas pelayanan spesialisasi. Pembangunan inner road, Pelebaran alur dan pintu gerbang masuk kapal (menjadi lalu lintas dua arah ) dan pedalaman alur hingga mencapai -14mLWS merupakan prioritas program yang dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa masalah oleh penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi berwawasan lingkungan dipelabuhan mempengaruhi efisien operasional dan keberlanjutan ekonomi pelabuhan?

2. Bagaimana kondisi lingkungan akibat adanya penerapan ecoport di Indonesia?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap pelabuhan yang menerapkan berwawasan lingkungan berdasarkan hasil survey?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan, maka tujuan penelitian ini yang akan dilakukan oleh peneliti ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan apa saja penerapan berbasis ecoport di Pelabuhan Tanjung Priok.

2. Mengetahui apa saja permasalahan lingkungan akibat ecoport.

3. Mengetahui penerapan konsep ecoport yang sudah terpenuhi berdasarkan hasil survey.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan dpat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah wawasan lingkungan bagi penulis dan pembaca mengenai bagaimana penerapan berbasis ecoport didermaga melalui data tersebut.

2. Dapat digunakan sebagai sumber refrensi mengenai permaslahan lingkungan akibat ecoprt.

3. Dapat digunakan sebagai sumber refrensi tentang konsep ecoport berdasarkan data

(4)

1.5 Batasan Masalah

Agar penulisan penelitian ini focus pada penelitian dan tidak menyimpang dari dari tujuan yang akan dibahas, penulis ii membatasi permaslahan sebagai berikut:

1. Pembahasan dilakukan di berbagai fasilitas pelabuhan saja.

2. Fasilitas yang mendalam tidak dibahas

3. Segala jenis aspek pada pelabuhan tidak dibahas

4. Perhitungan biaya penerapan ecoport pada dermaga tidak dibahas.

5. Segala jenis beban tidak diperhitungkan 6. Tidak pondasi dermaga tidak dibahas

7. Penentuan fasilitas tidak dilengkapi implementasi teknologi.

8. Pada emisi gas buang tidak adanya perhitungan

9. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pelabuhan Tanjung Priok 1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Batasan masalah, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori teori dasar yang mendukung penelitian ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian dan cara pengambilan data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang pengolahan data lalu dilakukan analisis dan pemabahasan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapatkan terkait hasil penelitian dan saran yang diberikan untuk melengkapi penelitian.

BAB II

(5)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan

Pelabuhan berasal dari kata Port, adalah sebuah tempat kegiatan pemerintahan dan pengusaha untuk tempat bersandarnya kapal , menyalurkan, memuat, dan membongkar kargo dari kapal laut, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamananan pelayaran serta tempat berpindah intra dan

antarmoda transportasi.

Pelabuhan juga berfungsi sebagai tempat untuk kapal bersandar, bongkar muat barang, dan melakukan kegiatan lainnya terkait dengan transportasi laut atau air. Pelabuhan dapat berperan penting dalam perdagangan internasional serta distribusi barang dan material secara regional atau lokal.

2.2 Pelabuhan Tanjung Priok Dengan Sistem OPS 2.3 Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) 2.3.1 Definisi Ecoport dan Perkembangannya

2.3.2 Kebijakan Pengembangan Ecoport di Indonesia

2.2.3 Pedoman Teknis Pengembangan Ecoport di Indonesia 2.4 Permasalahan Umum Lingkungan Di Pelabuhan

2.4.1 Emisi Udara 2.4.2 Limbah 2.4.3 Kebisingan

2.5 GREENSHIP kawasan berkelanjutan 2.6 Penelitian Terdahulu

2.7 Kerangka Berfikir

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pelabuhan Tanjung Priok maupun Holding Company , tim humas melakukan strategi khusus yang selama ini dibangun yaitu dengan berhubungan baik dengan media secara personal atau

Pedoman Teknis Pengumpulan Data Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Sebagai Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (ecoport)b.

Pelabuhan Tanjung Priok walaupun dalam pengaplikasiannya melalui aktifitas publikasi kegiatan CSR.Selanjutnya dalam mengaplikasikan strategi komunikasi “Keinginan Tulus Untuk

Menganalisis kesesuaian kondisi PPP Tasikagung sebagai pelabuhan ecoport seseuai dengan standart ecoport dan merumuskan strategi pengembangan PPP Tasikagung menuju

Pelabuhan Tanjung Priok maupun Holding Company, tim humas melakukan strategi khusus yang selama ini dibangun yaitu dengan berhubungan baik dengan media secara personal atau

Sementara berthing time Pelabuhan Tanjung Priok dengan pelayaran kapal luar negeri yang tertinggi adalah 39 jam pada tahun 2011 dan 2012 sedangkan untuk tahun 2013 menurun menjadi

Penataan Pelabuhan Tanjung Priok Eksisting Pelabuhan Tanjung Priok secara eksisting dibagi menjadi 8 delapan zona pengembangan berdasarkan area dimulai dari barat ke timur adalah; -

Implementasi Program Green Port untuk Mencegah Pencemaran Limbah dan Polusi di Pelabuhan Tanjung