Latar Belakang
Bedanya pada penelitian saya, pada penelitian saya terdapat informasi mitigasi bencana gunung berapi yang bisa Anda akses. Bedanya dengan penelitian saya, terdapat informasi mitigasi bencana vulkanik yang disajikan di dalam aplikasi.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah Rapid Application Development (RAD) yang terdiri dari Perencanaan Kebutuhan, Workshop Perancangan dan Implementasi. Dan alat yang digunakan untuk merancang sistem adalah Unified Modeling Language (UML) yang menggunakan use case, Activity, class diagram dan sequence diagram.
Tujuan Penelitian
Digitalisasi dan pengolahan berbagai data spasial untuk menghasilkan wilayah yang terpapar bencana vulkanik, serta lokasi situs penting di kawasan Gunung Semeru. Entri data ke dalam Sistem Informasi Spasial Mitigasi Bencana Gunung Api berupa data spasial dan peta yang telah diolah sebelumnya dan didigitalkan.
Manfaat Penelitian
abad ke-16 Digitalisasi dan pengolahan berbagai data spasial untuk menghasilkan kawasan rawan bencana vulkanik serta lokasi lokasi penting di kawasan Gunung Semeru. 17 1) Pengetahuan tentang kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh di perguruan tinggi dengan menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengembangan Sistem
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi adalah serangkaian aktivitas, metode, praktik terbaik, alat siap pakai, dan terotomatisasi yang digunakan pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak (Whitten & Bentley, 2007).
Konsep Dasar Sistem
- Pengertian Sistem
- Karakteristik Sistem
Jika suatu sistem merupakan salah satu komponen dari sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar disebut lingkungannya. Batas sistem adalah pembatas atau garis pemisah antara suatu sistem dengan sistem lain atau lingkungan luarnya. Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu di luar batas-batas sistem yang dapat mempengaruhi berfungsinya sistem, baik menguntungkan maupun merugikan.
Tautan inilah yang akan menjadi media yang digunakan data mulai dari input hingga output. Tautan memungkinkan suatu subsistem berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem lain sehingga membentuk satu kesatuan. Dalam sistem informasi, pengolahannya bisa berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya nantinya.
Konsep Dasar Informasi
- Pengertian Informasi
- Kualitas Informasi
Informasi harus akurat karena banyak terjadi distorsi dari sumber ke penerima yang dapat mengubah atau merusak informasi. Informasi dikatakan akurat apabila tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan dan harus mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan informasi dapat timbul karena sumber informasi (data) tersebut diganggu atau sengaja dirusak atau data aslinya diubah.
Konsep Dasar Sistem Informasi
- Pengertian Sistem Informasi
- Komponen Sistem Informasi
Sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengguna akhir dan ahli sistem informasi. 28 informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang mempunyai kepentingan terhadap informasi dari sistem informasi. Sedangkan ahli sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya analis sistem, pengembang, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
Sumber daya perangkat keras tidak hanya terbatas pada komputer, tetapi juga pada media data apa pun seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optik. Sumber data bukan sekedar bahan baku input suatu sistem informasi, melainkan sebagai. Kelima komponen ini digunakan oleh sistem informasi untuk melakukan aktivitas input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian yang mengubah sumber data menjadi produk informasi.
Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis
- Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
- Komponen Sistem (Subsistem) SIG
- Komponen SIG
- Referensi Data dalam SIG
- Model Data Spasial SIG
- Data Raster
- Data Vektor
Sumber daya jaringan adalah media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, dan dikendalikan oleh perangkat lunak komunikasi. Sumber daya jaringan dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit, seluler, dan pendukung jaringan seperti modem, perangkat lunak pengontrol, dan pemroses kerja internet. Penggunaan kata “Geografis” mempunyai arti suatu permasalahan atau hal yang menyangkut (wilayah di permukaan) bumi, baik permukaan dua dimensi maupun tiga dimensi.
Memperhatikan pengertian sistem informasi di atas, maka GIS juga dapat dikatakan sebagai suatu entitas formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logis yang berkaitan dengan objek-objek penting di permukaan bumi. Ada beberapa komponen GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak, data dan informasi geografis, sumber daya manusia dan prosedur (Riyanto, 2009). Sumber daya manusia juga merupakan suatu sistem analisis yang menerjemahkan permasalahan nyata yang ada di permukaan bumi dengan menggunakan bahasa GIS sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dicari solusinya.
Konsep Dasar Peta
- Pengertian Peta
- Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
- Klasifikasi Peta
- Proses Kartografi
- Simbolisasi
- Tata Warna
- Lettering dan Penempatan Nama
- Komponen Peta
- Komponen dasar peta
- Komponen dasar peta lainnya yang sesuai isi peta
Tujuan kartografi adalah untuk memudahkan penyampaian informasi, sehingga peta yang telah dibuat dapat dimanfaatkan secara maksimal. Memberi nama merupakan tugas yang cukup sulit, terutama pada peta yang padat dengan nama-nama fenomena. Isi (bingkai data) peta menunjukkan isi makna gagasan penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta.
Tugas legenda adalah menjelaskan semua simbol yang digunakan dalam peta di setiap lapisan data. Sehingga pembaca dapat mengetahui sumber data atau peta yang digunakan, kapan peta itu dibuat dan lain sebagainya. Pengolahan data atau peta menjadi suatu peta diperlukan, agar diketahui identitas pembuat peta dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan peta tersebut.
Bencana Gunung Api
- Konsep Bencana
- Konsep Gunung Api
- Bencana Gunung Api
Gunung berapi adalah suatu bentuk tumpukan (kerucut dan lain-lain) di permukaan bumi yang dibangun oleh tumpukan letusan, atau tempat keluarnya lelehan magma/cair herba/gas dari dalam bumi (Nurjanah, 2012). Bahaya letusan gunung berapi dapat berupa awan panas, lontaran material/api, hujan abu lebat, lahar, gas beracun, tsunami, dan banjir lahar (Nurjanah, 2012). Gas beracun yang berasal dari gunung berapi tidak selalu diawali dengan letusan, namun dapat keluar dengan sendirinya melalui retakan pada bebatuan, meskipun seringkali diawali dengan letusan.
Gas utama yang muncul dari celah batuan vulkanik adalah CO2, H2S, HCl, SO2 dan CO. Tsunami atau gelombang pasang akibat letusan gunung berapi dapat terjadi, namun biasanya terjadi di gunung berapi pulau. Saat gunung berapi meletus, maka akan terjadi penumpukan material dengan berbagai ukuran di puncak dan lereng atasnya.
Mitigasi Bencana
Tanggap darurat, tindakan yang dilakukan ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi antara lain evaluasi laporan dan data (PVMBG), pembentukan tim tanggap darurat, pengiriman tim lokasi dan melakukan inspeksi terpadu. Peta kawasan rawan bencana gunung api menjelaskan tentang jenis dan sifat bahaya gunung api, daerah rawan bencana, petunjuk penyelamatan diri, tempat pengungsian dan posko penanggulangan bencana.
Metode Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara
- Studi Pustaka
- Metode Pengembangan Sistem
- Rapid Application Development
Teknik wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: tatap muka atau melalui telepon (Sangadji dan Sopiah, 2010). Caranya dengan menelusuri data dan informasi yang ada dan mempelajarinya dengan tekun, membaca buku, jurnal, skripsi dan referensi lain yang dapat dijadikan bahan acuan diskusi (Nazir, 2005). Pengembangan aplikasi cepat (RAD) merupakan model proses pengembangan perangkat lunak yang sedang naik daun, terutama untuk waktu penyelesaian yang singkat.
Jika persyaratan perangkat lunak dipahami dengan baik dan ruang lingkup perangkat lunak ditentukan dengan baik, tim dapat menyelesaikan pembuatan perangkat lunak dalam waktu singkat. Model RAD membagi tim pengembangan menjadi beberapa tim untuk mengerjakan berbagai komponen pada setiap tim, pengerjaannya dapat dilakukan secara paralel (Sukamto dan Saladin, 2011). Prosesnya menggunakan pendekatan iteratif, hal ini dilakukan untuk mendukung perubahan yang tidak terduga pada masa pengembangan sistem.
Perancangan Basis Data
- Normalisasi
- Matriks CRUD
Bentuk ini diperoleh jika atribut berada dalam bentuk 1 NF dan semua atribut yang bukan kunci utama bergantung pada entitas mana pun yang memuat kunci utama tersebut. Jika masih terdapat atribut yang bukan merupakan kunci utama dan tidak bergantung pada kunci utama, maka atribut tersebut harus dipindahkan ke entitas yang memuat kunci utama tersebut (Whitten & Bentley, 2007). Bentuk ini didapat jika atribut sudah berbentuk 2NF dan jika atribut tersebut bukan merupakan atribut primary key maka tidak bergantung pada atribut non-primary key lainnya.
Pengguna diwakili di setiap kolom tabel, sedangkan entitas diwakili di setiap baris tabel, dan tingkat akses diwakili di setiap sel tabel.
Tools Pembuatan Sistem
- Unified Modeling Language (UML)
- Diagram dan Notasi UML
- PHP
- Java
- Laravel
- MySQL
- XAMPP
- Arcgis
- Visual Studio Code
- Android Studio
64 dengan satu atau lebih use case dan use case tersebut mungkin melibatkan satu atau lebih aktor. 67 Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence, Anda perlu mengetahui objek yang terlibat dalam use case beserta metode kelas yang dipakai sebagai objek tersebut. Banyaknya sequence diagram yang akan digambar minimal sama dengan definisi use case yang dimiliki oleh proses itu sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan, interaksi aliran pesan masuk dalam sequence tersebut. diagram sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka semakin banyak sequence diagram yang perlu dibuat (Sukamto dan Saladin, 2013).
Android Studio didasarkan pada IDE Java yang disebut InteliJ, yang merupakan produk JetBrains, seperti RedMine, PyCharm, PhpStorm, WebStorm, atau AppCode. Alat-alat di Android Studio sangat mirip dengan Eclpise, seperti pintasan, desainer, dan editor kode. Android Studio dapat mengekspor APK, tampilan logcat, dan kode virtual seperti Eclipse (Wolfson, 2013).
SIG Berbasis Web
Meskipun Android Studio adalah IDE baru, penting untuk diperhatikan kemampuan IDE Eclipse yang diterapkan di Android Studio.
SIG Berbasis Mobile
Pengujian Sistem
- Black Box Testing
Jenis pengujian ini melihat perangkat lunak dalam hal spesifikasi dan persyaratan yang ditentukan pada awal desain. Misalnya saja ada sebuah software yang merupakan sistem informasi persediaan barang pada suatu perusahaan. Jenis Black Box Testing ini melibatkan pengoperasian perangkat lunak dan kemudian mencoba menguji apakah perangkat lunak tersebut memenuhi kebutuhan pengguna yang ditentukan di awal tanpa harus membongkar daftar program (Rizky, 2011).
Gunung Semeru
Alt Langkah 6 : Jika verifikasi tidak berhasil, sistem menampilkan pesan “Gagal, data pegawai tidak tersimpan”, sistem kembali ke langkah 2. Alt Langkah 6: Jika verifikasi tidak berhasil, sistem menampilkan pesan “Gagal , profil data karyawan tidak disimpan", sistem kembali ke langkah 2. 116 Alt Langkah 6: Jika verifikasi tidak berhasil, sistem menampilkan pesan "Gagal, data krb tidak disimpan", sistem kembali ke langkah 2.
Alternatif langkah 6: Jika verifikasi tidak berhasil, sistem menampilkan pesan “Gagal, data objek tidak disimpan”, sistem kembali ke langkah 2. Alternatif langkah 6: Jika verifikasi tidak berhasil, sistem menampilkan pesan “Gagal, data status gunung tidak disimpan”, sistem kembali ke langkah 2. Alternatif langkah 6: Jika verifikasi tidak berhasil, sistem menampilkan pesan “Gagal, data informasi tidak disimpan” “, sistem kembali ke langkah 2.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Data dan Perangkat Penelitian
- Data Penelitian
- Perangkat Penelitian
Peralatan penelitian yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi spasial mitigasi bencana gunung berapi adalah 1 (satu) buah laptop dengan rincian sebagai berikut:
Metode Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Pengembangan Sistem
- Kerangka Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Requirement Planning Phase
- Pengumpulan Data dan Syarat-Syarat Informasi
- Profil Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
- Struktur Organisasi
- Tugas Pokok dan Fungsi
- Analisa Sistem Berjalan
- Narasi Sistem Berjalan
- Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan
- Identifikasi Masalah
- Tujuan Pengembangan Sistem
- Sistem Usulan
- Narasi Sistem Usulan
Posisi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, serta pengurangan risiko bencana; Mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, serta pengurangan risiko bencana.
Bagian Umum dan Kepegawaian menyiapkan surat keputusan dan menyerahkan surat keputusan serta surat permohonan tersebut kepada kepala Bagian Pencegahan dan Kesiapsiagaan; Kepala Departemen Pencegahan dan Kesiapsiagaan melakukan validasi surat permohonan dan surat keputusan serta menyampaikan surat keputusan tersebut kepada pengolah data sebelum terjadinya bencana; Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan melakukan validasi data mitigasi yang telah diverifikasi sebelumnya;
Workshop Design Phase
- Desain Proses
- Use Case Diagram
- Activity Diagram
- Class Diagram
- Sequence Diagram
- Component Diagram
- Deployment Diagram
- Desain Basis Data
- Normalisasi
- Skema Basis Data
- Spesifikasi Basis Data
- Matriks CRUD
- Desain Tampilan
Implementation Phase
- Pengembangan Sistem
- Pengujian Sistem
PENUTUP
Kesimpulan
Saran