I. PENGERTIAN KONSTRUKSI BESERTA JENISNYA
A. Pengertian Konstruksi
Konstruksi tentu sudah bukan istilah yang asing lagi bagi kita, ketika mendengar kata konstruksi biasanya kita akan mengaitkannya dengan proyek pembangunan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstruksi berarti model atau tata letak suatu bangunan, seperti jembatan, rumah, dan lain sebagainya.
Menurut para ahli, konstruksi adalah suatu kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana. Selain itu konstruksi juga dapat diartikan sebagai bangunan maupun satuan infrastruktur dalam satu atau beberapa area.
Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misalnya, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk atau bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. Contoh lainnya adalah Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal dan lain-lain.
B. Pengertian Bangunan
Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai sarana pemberi rasa aman, dan nyaman.
C. Jenis-jenis Proyek Konstruksi
Dalam bidang arsitektur dan teknik sipil, konstruksi merupakan metode membangun atau merakit infrastruktur. Ini melibatkan penggunaan rencana dan desain terperinci dan mengumpulkan berbagai bahan dan elemen untuk membentuk struktur tertentu.
Proyek-proyek ini biasanya dikelola oleh manajer proyek dan diawasi oleh arsitek proyek, insinyur konstruksi, atau manajer konstruksi.
Ada empat jenis bangunan utama, masing-masing dengan persyaratan dan karakteristiknya sendiri:
1. Proyek Konstruksi Perumahan / Residential Construction
Jenis proyek konstruksi yang pertama adalah proyek perumahan dimana proyek ini melibatkan pembangunan, perbaikan, dan pemodelan ulang struktur untuk tujuan perumahan orang, perlengkapan, atau peralatan.
Contoh proyek konstruksi bangunan perumahan / residential adalah apartemen, townhouse, kondominium, panti jompo, asrama, dll. Selain itu, garasi dan bangunan luar seperti gudang utilitas yang dianggap sebagai bangunan tempat tinggal.
Seperti disebutkan di atas, pembangunan tempat tinggal juga melibatkan perbaikan dan pemasangan utilitas seperti air dan listrik di sekitar bangunan.
Perancangan proyek perumahan hunian biasanya dikerjakan oleh para insinyur dan arsitek dan pembangunannya sendiri dilakukan oleh perusahaan konstruksi yang menyewa subkontraktor untuk melaksanakan pekerjaan mekanik, struktural dan elektrikal proyek tersebut.
Tetapi untuk rumah keluarga tunggal, pembangun biasanya melakukan semua tahap, baik desain maupun konstruksi.
Proyek perumahan harus mematuhi kode praktik dan peraturan otoritas bangunan setempat. Banyak pembangun baru lebih memilih proyek konstruksi perumahan karena kemudahan masuknya ke industri real estat.
Dengan demikian, ini adalah pasar yang sangat kompetitif dengan potensi imbalan dan risiko yang tinggi.
Proyek perumahan selalu lebih disukai karena orang dapat menikmati lebih banyak privasi dalam proyek perumahan.
2. Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jenis proyek konstruksi ini mencakup kebutuhan proyek gedung komersial / institusional. Contoh proyek konstruksi bangunan gedung diantaranya pembangunan sekolah, stadion olahraga, pusat perbelanjaan, universitas, rumah sakit, stadion, toko ritel, gudang, pabrik, gedung pencakar langit dan proyek lain dengan berbagai ukuran dan jenis.
Insinyur dan arsitek khusus umumnya dipekerjakan untuk pembangunan ini dan untuk merancang bangunan. Segmen ini memiliki sedikit pesaing karena kompleksitas dan tingginya biaya bangunan komersial dan institusional serta membutuhkan lebih banyak kemampuan dalam hal bangunan komersial dan kelembagaan dibandingkan dengan proyek perumahan.
3. Proyek Konstruksi Bangunan Industri / Industrial Construction
Jenis konstruksi ketiga adalah konstruksi industri khusus yang melibatkan struktur bangunan yang memerlukan spesialisasi tingkat tinggi, serta keterampilan teknis dalam perencanaan, konstruksi, dan desain.
Biasanya, jenis konstruksi ini dilakukan oleh perusahaan industri atau perusahaan nirlaba.
Contoh proyek konstruksi bangunan industri misalnya pada industri kimia dapat membangun kilang minyak dan industri pembangkit listrik dapat membangun struktur pembangkit listrik tenaga nuklir, dan pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga surya, kilang minyak, dan industri yang merupakan contoh bangunan industri khusus.
Ini adalah segmen industri konstruksi yang relatif kecil. Meskipun disebut “konstruksi industri”, ini cukup dapat dipertukarkan dengan
“konstruksi komersial”. Alasan utama dibalik ini adalah bahwa proyek industri seringkali sangat besar dan dilaksanakan dalam metode skala besar.
4. Proyek Konstruksi Teknik Sipil / Heavy Construction
Jenis konstruksi yang keempat adalah proyek sarana prasarana dan konstruksi berat yang meliputi pembangunan dan peningkatan perkeretaapian, komunikasi dan jalan, perkeretaapian di dalam kota.
Jenis konstruksi ini umumnya dilakukan untuk kepentingan umum dan sering dilakukan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta besar.
Beberapa contoh proyek konstruksi bangunan sipil ini termasuk terowongan, jembatan, jalan, sistem transit, sistem drainase, dan jaringan pipa.
Proyek Konstruksi berat cenderung melibatkan proyek yang tidak diklasifikasikan secara tepat sebagai jalan atau bangunan. Proyek bendungan, instalasi pengolahan air limbah, proyek pengerukan, pengendalian banjir, instalasi pengolahan air, dan saluran pembuangan adalah beberapa contoh konstruksi berat.
5. Proyek Jalan Raya / Highway Construction
Proyek konstruksi jalan raya meliputi perbaikan, struktur konstruksi, dan perubahan jalan raya, gang, area parkir, landasan pacu, dan jalan tol.
Segmen ini mencakup semua konstruksi yang terkait dengan proyek pembangunan jalan raya.
--oo000oo--
II. MENGENAL TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN BANGUNAN SIPIL
Secara umum cara kerja kontraktor konvensional dengan kontraktor sipil pada dasarnya sama. Membuat proses perencanaan, mempersiapkan material dan jasa yang dibutuhkan, serta proses membangun, termasuk aktivitas peremajaan dan perawatan.
Proses mendapatkan pekerjaan pun sama, melalui penunjukan langsung atau melalui proses tender. Hanya saja, secara spesifik, kontraktor sipil lebih berkecimpung kepada pembangunan fasilitas umum yang kerap digunakan oleh orang banyak.
Hal tersebut yang merepresentasikan istilah sipil pada namanya.
Yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ini bermakna berhubungan dengan orang banyak atau masyarakat, non-militer (Sumber : KBBI ONLINE).
Sehingga istilah tersebut secara khusus akan menjelaskan ruang lingkup kerja kontraktor sipil pada umumnya. Yakni membangun fasilitas ruang publik yang bisa diakses masyarakat, seperti jalan raya, tol, drainase, jembatan, pembangunan infrastruktur dan sebagainya.
Proses ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat guna meningkatkan sistem perekonomian secara umum. Meningkatkan kualitas kesehatan dan penanggulangan permasalahan yang kerap terjadi di kawasan maju dan sedang berkembang.
Seperti akses sanitasi masyarakat perkotaan yang kadang tidak semua orang mendapat fasilitas yang layak. Pertumbuhan ekonomi kadang tidak merata, sehingga membuat akses fasilitas sanitasi yang buruk dapat berdampak pada kualitas lingkungan yang tidak baik.
Permasalahan ini kerap menjadi penghambat dengan penurunan kualitas kesehatan masyarakat, karena lingkungan yang kurang sehat.
Lebih buruk jika ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai.
Tak hanya menyediakan, penanggulangan permasalahan yang baik oleh kontraktor sipil akan memberi solusi setelah atau bahkan sebelum munculnya permasalahan yang terjadi. Di luar kesadaran masyarakat untuk kebutuhan hidup sehat yang meningkat.
A. Proses Tender dan Penunjukan Langsung
Karena berkaitan dengan fasilitas umum, kontraktor sipil biasanya mendapat pekerjaan dari proses tender atau lelang. Terutama dalam hal pekerjaan yang diselenggarakan oleh negara atau pemerintah, dengan harapan tidak terjadi permasalahan Kolusi yang melanggar hukum.
Proses tender biasanya dilakukan oleh BUMN yang diserahkan kepada sub kontraktor, dalam hal ini badan usaha atau perorangan dengan latar belakang kontraktor sipil. Paket pengerjaan biasanya ditujukan untuk pembangunan atau perbaikan fasilitas umum yang dibutuhkan.
Seperti peremajaan saluran air perkotaan atau desa, pembangunan jalan, fasilitas MCK, gas negara dan sebagainya. Pengerjaan dilakukan dengan memenuhi material yang dibutuhkan, termasuk jasa dan proses pembangunan.
Selain didapat dari proses tender atau lelang pekerjaan, kontraktor yang bekerja dalam bidang sipil ini juga kerap mendapat penunjukan secara langsung. Kesempatan ini biasanya dilakukan untuk pekerjaan yang bersifat urgent, atau harus segera dilakukan dalam waktu dekat.
Profesionalisme, pengalaman dan nilai terbaik dari kontraktor sipil dalam hal ini lebih dominan, menjadikan mereka terpilih secara instan.
Paket pekerjaan ini biasanya memiliki nilai proyek tak terlalu besar.
Secara khusus, tugas kontraktor sipil diatur dalam sebuah draft Kerjasama yang meliputi beberapa hal, berikut beberapa diantaranya :
● Bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang dijalankan. Proses ini mencakup memegang semua kendali manajerial termasuk pekerjaan terkait mekanikal elektrikal yang dibutuhkan.
● Bertanggung jawab mulai tahap awal hingga akhir proyek dijalankan.
Meliputi proses perencanaan, landscape dan juga penyediaan fasilitas seperti furniture dan interior yang dibutuhkan.
● Melaporkan semua progress yang sudah dilakukan, apakah telah dilakukan, dilaksanakan, atau progress sudah berjalan dalam tahap akhir. Cara ini biasa dilakukan dengan pembuatan laporan harian.
● Mentaati perjanjian sesuai kontrak. Cara ini dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan, termuat dalam pelaporan pekerjaan setiap hari, seminggu atau sebulan hingga proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
● Proses pengadaan material dan jasa, sesuai dengan perjanjian.
Umumnya berkaitan dengan spesifikasi produk atau jasa yang dibutuhkan, sesuai dengan perjanjian awal.
Tugas-tugas di atas pada dasarnya sama seperti kontraktor pada umumnya. Hanya saja karena berkaitan dengan kepentingan umum, kedisiplinan dan profesionalisme kontraktor sipil lebih ditekankan.
Kesalahan prosedural dan pelanggaran ketentuan (Perjanjian) dapat dijerat hukum, sehingga dibutuhkan kecermatan dan kehati-hatian dalam mengemban tugas.
B. Pekerjaan Bangunan Sipil
Kontraktor Sipil umumnya berbeda dengan kontraktor rumah pada umumnya, pekerjaan mereka umumnya lebih berkecimpung dalam hal membangun infrastruktur dan fasilitas umum.
Berikut beberapa diantaranya :
1. Infrastruktur jalan : jalan raya, tol dan sebagainya merupakan penunjang peningkatan sistem perekonomian sebuah daerah. Akses ini biasanya ditunjang dengan standar pembangunan kualitas jalan yang baik, dan biasanya dibangun oleh kontraktor sipil profesional dan berpengalaman. Selain membangun, kontraktor sipil biasanya juga mengerjakan proses perawatan. Memperbaiki jalan berlubang dan infrastruktur penunjang lain, seperti saluran pembuangan untuk memperlancar akses jalan dan sebagainya.
2. Jalur perkeretaapian: selain membangun akses jalur darat, kontraktor sipil juga bekerja membangun jalur perkeretaapian. Proses ini juga termasuk pengerjaan perawatan paska proses pembangunan.
3. Jalur udara: jalur udara meliputi pembangunan bandara termasuk fasilitas dialamnya. Seperti pembangunan fasilitas bandara, landasan, dan infrastruktur penunjang lain. Termasuk didalamnya perawatan saat terjadi kerusakan.
4. Pelabuhan: di jalur laut, pekerjaan bangunan sipil juga membangun pelabuhan, termasuk fasilitas dermaga dan sebagainya. Proses pengerjaan meliputi membangun, pemeliharaan dan perawatan jika terjadi kerusakan di kemudian hari.
5. Fasilitas jembatan: jembatan merupakan salah satu infrastruktur penting perekonomian yang juga dibangun berkat kerja kontraktor sipil. Seperti jalan raya, pekerjaan ini juga meliputi proses perawatan. Pembangunan fasilitas yang lain juga meliputi jalan layang, terowongan atau jalan bawah tanah, dan sejenisnya.
6. Saluran perpipaan kota: banjir merupakan masalah musiman yang terjadi di perkotaan, akibat pesatnya pembangunan dan perekonomian.
Saluran drainase sangat dibutuhkan untuk membuang kelebihan air akibat curah hujan dengan intensif tinggi. Proses pembangunan ini juga
termasuk penanggulangan bencana, dengan membangun bendungan jika dibutuhkan. Termasuk pengerukan sungai yang keruh dan sejenisnya merupakan tugas yang biasa dikerjakan oleh kontraktor sipil.
7. Peremajaan bangunan: tak hanya membangun, kontraktor sipil juga melakukan tugas peremajaan bangunan atau gedung. Tahap awal proses ini biasanya dilakukan dengan aktivitas penghancuran bangunan lama. Pada umumnya, kontraktor sipil mengerjakan tugas sangat luas, terutama dalam hal perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum. Seperti pemasangan beton tiang pancang, konstruksi baja dan sebagainya untuk berbagai kebutuhan.
--oo000oo--
III. PENGERTIAN DAN JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI
Jasa konstruksi merupakan salah satu industri yang terus berkembang seiring dengan pesatnya pembangunan. Semakin maju sebuah daerah, semakin berkembang juga usaha jasa konstruksi karena kebutuhan akan bangunan gedung yang dipergunakan untuk pemukiman, industri, fasilitas-fasilitas umum dan lain sebagainya semakin meningkat.
Usaha jasa konstruksi merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional.
Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction), pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai suatu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang tujuan akhirnya adalah satu unit bangunan, itulah sebabnya ada bidang/sub bidang yang dikenal sebagai klasifikasi.
Kegiatan konstruksi dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh konsultan perencana (team leader) dan kemudian dilaksanakan oleh kontraktor konstruksi yang merupakan manajer proyek/kepala proyek.
Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Pembagian pekerjaan atau pemindahan pekerjaan tersebut dilakukan oleh pelaksana lapangan. Dalam pelaksanaan bangunan ini, juga diawasi oleh konsultan pengawas (supervision engineer).
Dalam melakukan suatu pekerjaan konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentuan besarnya biaya yang diperlukan, rancang bangun, dan ketentuan-kentuan lain yang kemungkinan akan terjadi saat pelaksanaan konstruksi. Sebuah jadwal perencanaan yang baik, akan menentukan suksesnya sebuah
bangunan yang terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan, ketersediaan material, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen tender, dan lain sebagainya.
Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi disebutkan bahwa, "Jasa Konstruksi" adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi. Konsultansi Konstruksi mencakup seluruh layanan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan. Usaha jasa Konsultansi Konstruksi dibagi menjadi dua, yaitu bersifat umum dan spesialis. Adapun usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum meliputi arsitektur, rekayasa, rekayasa terpadu; dan arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah. Yang bersifat spesialis adalah konsultansi ilmiah dan teknis, dan pengujian dan analisis teknis.
Sedangkan Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Usaha jasa Pekerjaan Konstruksi juga dibagi menjadi dua, yaitu bersifat umum dan spesialis. Usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat umum meliputi pekerjaan bangunan gedung, dan pekerjaan bangunan sipil.
Yang bersifat spesialis yaitu instalasi, konstruksi khusus, konstruksi prapabrikasi, penyelesaian bangunan, dan penyewaan peralatan.
Dari pengertian dalam UUJK tersebut maka dalam masyarakat terbentuklah "Usaha Jasa Konstruksi", yaitu usaha tentang "jasa" atau services di bidang perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi yang semuanya disebut "Penyedia Jasa" atau rekanan yang dulu lebih dikenal dengan bouwheer atau owner". Di sisi lain muncul istilah "Pengguna Jasa"
yaitu yang memberikan pekerjaan yang bisa berbentuk orang perseorangan, badan usaha maupun instansi pemerintah.
Sehingga pengertian utuhnya dari Usaha Jasa Konstruksi adalah salah satu usaha dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau pelaksanaan dan atau pengawasan suatu kegiatan konstruksi / infrastruktur untuk membentuk suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau pemanfaatan
bangunan tersebut menyangkut kepentingan, kebermanfaatan dan keselamatan masyarakat pemakai / pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta kelestarian lingkungan hidup.
Bentuk fisik yang Tergolong ke dalam Jasa Konstruksi
Bentuk fisik disini adalah bangunan konstruksi yang melekat dengan tanah seperti gedung, rumah, jalan, dermaga, bendungan, dan lain sebagainya dan tidak suatu bangunan konstruksi yang berpindah-pindah atau pun tergantung di udara seperti konstruksi mobil, konstruksi kapal, konstruksi pesawat terbang dan lain-lain.
Sedangkan dalam UUJK disebut juga bahwa bentuk fisik lain ialah dokumen lelang, spesifikasi teknis dan dokumen lain yang digunakan untuk membangun konstruksi tersebut.
Setelah bentuk fisiknya diketahui maka jenis usaha apa saja yang tercakup dalam kegiatan usaha jasa konstruksi ?
Ada 3 (tiga) katagori kegiatan yang tercakup dalam jenis usaha jasa konstruksi menurut Pasal 12 UU No. 2 Tahun 2017, yaitu :
1. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi;
2. Usaha Pekerjaan Konstruksi; dan
3. Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi.
Bentuk usaha dari kegiatan konstruksi ini adalah Perseorangan dan Badan Usaha. Bentuk usaha Perseorangan hanya untuk pekerjaan beresiko kecil, berteknologi sederhana dan berbiaya kecil. Sedangkan bentuk usaha berbadan usaha adalah untuk pekerjaan beresiko besar, berteknologi tinggi dan berbiaya besar.
Perusahaan jasa konstruksi yang diperbolehkan berusaha adalah :
1. Perusahaan Badan Usaha Nasional berbadan hukum yang dibagi dalam :
● Perusahaan Nasional berbadan hukum seperti Perseroan Terbatas (PT),
● Perusahaan bukan berbadan hukum seperti CV, Fa, Pb, Koperasi, dsb.
2. Badan Usaha asing yang dipersamakan.
--oo000oo--
IV. MENGENAL JASA KONTRAKTOR DAN CAKUPAN KERJANYA
Mengerjakan proyek pembangunan memang tak bisa sembarangan. Semuanya harus dipikirkan dan direncanakan dengan matang, agar waktu dan bujet yang dikeluarkan tak sia-sia. Untuk mendukung proyek, pertimbangkanlah untuk menggunakan jasa kontraktor.
Walaupun ada bujet tambahan yang perlu dikeluarkan untuk membayar jasa kontraktor, penyedia jasa berlisensi akan memberikan garansi bahwa proyek dapat dikerjakan sesuai keinginan kita dengan waktu yang telah disepakati pula.
1. Kontraktor adalah Penyedia Jasa Konstruksi
Kontraktor menyediakan jasa konstruksi sesuai dengan kontrak yang disepakati. Kontraktor adalah perorangan atau badan hukum yang dikontrak atau disewa oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati dan sesuai dengan keahliannya. Pekerjaan kontraktor dibatasi oleh waktu penyelesaian, biaya, dan hal-hal yang harus diselesaikan sesuai kontrak. Kontraktor bangunan tempat tinggal biasanya mengawasi pembangunan rumah-rumah dan proyek perumahan.
Secara umum kontraktor mendapatkan proyek pekerjaan dengan dua cara, yaitu ditunjuk langsung oleh pemilik proyek untuk mengerjakan pembangunan atau melalui lelang yang diselenggarakan oleh pemilik proyek. Pemenang lelang merupakan kontraktor yang mengajukan harga terbaik dan produk berkualitas serta memenuhi kriteria yang ditetapkan pemilik proyek.
Banyak orang menyebut kontraktor sebagai pemborong, padahal ada perbedaan antara kontraktor dan pemborong. Sistem kerja kontraktor berdasarkan kontrak tertulis, tetapi pemborong bekerja berdasarkan perjanjian lisan saja. Selain itu, kontraktor selalu berbadan hukum, sedangkan pemborong kebalikannya.
2. Cakupan Jasa Kontraktor
Jasa kontraktor menyediakan layanan desain, membangun, dan remodeling.
Menurut Canadian Home Builders' Association (CHBA), kita perlu memeriksa calon kontraktor secara menyeluruh sebelum memutuskan siapa yang akan dipekerjakan. Walaupun kita mendapatkan referensi positif dari teman atau tetangga, periksa juga reputasi kontraktor dan pahami layanan yang dapat dikerjakan oleh kontraktor tersebut.
Berikut ini beberapa layanan yang ditawarkan oleh kontraktor secara umum :
● Jasa desain
Setelah berdiskusi dengan pemilik proyek dan melakukan survei lahan, kontraktor akan memberikan jasa desain proyek secara detail. Mulai dari desain interior, eksterior, hingga fasilitas. Desain ini akan dibuat sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan bujet pemilik proyek.
● Bangunan dan material
Pada tahap ini, kontraktor bertanggung jawab secara penuh terhadap pembersihan lahan, penggalian tanah untuk keperluan pondasi, dan pembuatan sumur resapan. Jika diperlukan, kontraktor akan menggunakan berbagai alat berat untuk kelancaran proyek.
● Renovasi atau remodeling
Pada tahap ini, kontraktor akan melakukan renovasi atau remodeling seperti pembongkaran dan perbaikan. Kontraktor bisa saja melakukan perombakan yang berkaitan dengan interior, eksterior, dan fasilitas rumah atau gedung.
3. Jenis-jenis Kontraktor
Sewalah jasa kontraktor sesuai dengan keahliannya. Bidang usaha jasa kontraktor tidak hanya mencakup pembangunan rumah dan gedung tinggi. Ternyata ada banyak bidang yang sesuai dengan kapasitas dan jasa yang ditawarkan.
Inilah contohnya :
● Kontraktor bidang arsitektural
Kontraktor bidang arsitektural paling sering digunakan masyarakat umum. Pekerjaannya meliputi arsitektur bangunan yang berteknologi sederhana, teknologi menengah, hingga teknologi tinggi, juga arsitektur interior, lanskap, dan perawatannya.
● Kontraktor bidang pekerjaan sipil
Jasa kontraktor sipil meliputi pembuatan jembatan, jalanan, pembangunan jalur kereta api, landasan pesawat, jalan bawah tanah, terowongan, bendungan, jaringan pengairan, dan saluran drainase.
Pembuatan pelabuhan, struktur bangunan gedung, konstruksi pabrik, dan tambang beserta perawatannya dan pekerjaan penghancuran bangunan juga menjadi bagian dari tugas jasa kontraktor bidang ini.
● Kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan
Sesuai namanya, kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan mengurus hal-hal yang berhubungaan dengan rencana penataan perkotaan, meliputi analisis dampak lingkungan, teknik lingkungan, bangunan pengolahan air bersih, dan pengolahan limbah.
Pengembangan wilayah, perpipaan air bersih, perpipaan limbah, dan perawatannya juga diperhatikan oleh jasa kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan.
● Kontraktor bidang elektrikal
Jasa kontraktor elektrikal memiliki tanggung jawab terhadap kelistrikan seperti instalasi pembangkit, instalasi listrik, jaringan transmisi dan distribusi, sinyal, dan telekomunikasi kereta api, telekomunikasi dan sarana bantu navigasi udara dan laut, penangkal petir, serta bangunan pemancar radio.
● Kontraktor bidang mekanikal
Jasa kontraktor mekanikal bertanggung jawab terhadap instalasi AC, instalasi industri, instalasi minyak atau gas, konstruksi lift dan eskalator, dan perpipaan termasuk perawatannya.
Selain kontraktor, ada juga subkontraktor yaitu perseorangan atau badan hukum yang menerima pekerjaan pemborongan dari kontraktor utama. Keberadaan subkontraktor disesuaikan dengan kesepakatan pemilik proyek dengan kontraktor utama dan tertulis di dalam kontrak perjanjian.