BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Hipertemsi dan Pola Makan Pada Penderita Hipertensi Di Kecamatan Molawe.
B. Waktu dan Tempat
Penelitian telah dilaksaksanakan pada tanggal 6 Maret s/d 19 Juni tahun 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Molawe, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Molawe yang berjumlah 67 orang (Puskesmas Molawe, 2022).
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi penderita hipertensi yang berada diwilayah kerja puskesmas molawe dengan jumlah populasi 67 orang (Puskesmas Molawe, 2022).
a. Cara pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan cara total sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiono 2011). Alasan mengambil total sampling karena jumalah populasi kurang dari 100 sehingga seluruh populasi dijadikan sampel penelitian (Sugiono 2011).
34 b. Kriteria Sampel
Adapun yang menjadi kriteria inklusi untuk sampel adalah sebagai berikut :
1. Penderita hipertensi.
2. Bertempat tinggal diwilayah Kerja Puskemas Molawe, Kabupaten Konawe Utara.
3. Dalam keadaan sehat 4. Bersedia menjadi responden D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian terdiri dari pengetahuan diet hipertensi dan pola makan pada penderita hipertensi.
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
a. Data tekanan darah dengan melihat hasil tekanan darah pada pemeriksaan terakhir kepada petugas puskemas.
b. Data Pengetahuan tentang Diet Hipertensi dikumpulkan melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner.
c. Data pola makan dikumpulkan melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ).
d. Data tentang karakteristik responden seperti nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, riwayat keluarga yang menderita hipertensi yang diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner.
35 2. Data Sekunder
Meliputi data tentang gambaran umum lokasi penelitian yang diperoleh dari penelusuran dokumen dan data tentang penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Molawe Kabupaten Konawe Utara.
F. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Data primer yang meliput:
a. Data Tekanan Darah
Pengolahan data tekanan darah dapat dilihat melalui hasil rekam medik pasien kepada petugas puskesmas dan diolah melalui tabulasi dan narasikan.
b. Data Pengetahuan Diet Hipertensi
Pengolahan data tentang pengetahuan diit hipertensi yang diperoleh dari hasil wawancara selanjutnya dilakukan skoring. Skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah, kemudian dijumlahkan, selanjutnya dibagi dengan jumlah pertanyaan dan dikali 100% dengan kriteria :
1. Baik : 76% - 100%.
2. Cukup : 56% - 75%
3. Kurang : <56%
(Arikunto (2006) dalam (Yakub dan Herman 2018) c. Data pola makan
Pengolahan data tentang pola makan penderita hipertensi diperoleh dari wawancara dengan instrumen Food Frequency Questionnaire
36 (FFQ), dimana hasil FFQ diolah menggunakan Aplikasi Excel lalu di rata-ratakan hasil nilai FFQ, setelah itu hasil nilai rata-rata FFQ dilihat apakah pola makan baik atau tidak baik dengan kriteria :
1. Cukup : Bila hasil perhitungan skor food frequency < nilai rata-rata seluruh sampel.
2. Kurang : Bila hasil perhitungan skor food frequency ≥ nilai rata-rata seluruh sampel (Fernandes 2014).
d. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data yang didapatkan dari bagian Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti jumlah penderita hipertensi dan gambaran umum lokasi penelitian di Wilayah Puskesmas Kecamatan Molawe.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara univariat yaitu dengan menguraikan distribusi frekuensi masing – masing variabel.
G. Penyajian Data
Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel disertai dengan narasi.
37 H. Definisi Operasional
Tabel 1. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur 1. Hipertensi Kondisi seseorang yang memiliki
tekanan darah lebih dari 140 mmHg dan distolik leboh dari 90 mmHg atau keduanya
Kuesioner Tensimeter atau Stigmomanometer
Normal : Apabila nilai sistolik dan diastolic 120/80 mmHg Hipertensi : Apabila
nilai sistolik dan diastolic 140/90 mmHg
2. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui pasien Diit Hipertensi tentang pembatasan asupan garam, lemak dan karbohidrat, serta banyak makan-makanan
yang mengandung serat (Puteh, 2015) dalam (Fachry 2020)
Kuesioner Pengisoan
kuesioner disertai dengan wawancara
Baik : 76 – 100 %
Cukup : 56 – 75 % Kurang :
<56 % (Arikunto 2006) dalam (Yakub dan Herman 2018)
3. Pola Makan Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam mengatur jumlah dan jenis makanan seseorang yang berhubungan dengan kebutuhan setiap harinya. (Kemenkes RI, 2018).
Kuesioner Pengisoan
kuesioner disertai dengan wawancara
Cukup: Bila hasil perhitungan skor food frequency < nilai rata-rata seluruh sampel.
Kurang: Bila hasil perhitungan skor food frequency
≥ nilai rata-rata seluruh sampel.
(Fernandes 2014)