PENGOLAHAN BANDENG CABUT DURI (Chanos Chanos) DI CV. YAMOIS INDO PRIMA KOTA MALANG- JAWA TIMUR
PROPOSAL PRAKTIK MBKM
Oleh:
HUSWATUN HASANAH NRP. 59233215813
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
2024
PENGOLAHAN BANDENG CABUT DURI (Chanos Chanos) DI CV. YAMOIS INDO PRIMA KOTA MALANG- JAWA TIMUR
Oleh:
HUSWATUN HASANAH NRP. 59233215813
Proposal Praktik MBKM Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Praktik MBKM
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2024
PROPOSAL PRAKTIK MBKM
Judul : PENGOLAHAN BANDENG CABUT DURI (Chanos Chanos) DI CV. YAMOIS INDO PRIMA KOTA MALANG- JAWA TIMUR.
Nama/NRP : Huswatun Hasanah/ NRP. 59233215813 Program Studi : Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Mohammad Sayuti, S.St.Pi., M.P.
Ketua Program Studi
Heny Budi Purnamasari, S.St.Pi., M.ST.Pi Sekretaris Program Studi
Telah diseminarkan tanggal:
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Praktik MBKM yang berjudul “Pengolahan Bandeng Cabut Duri (Chanos Chanos) di CV. Yamois Indo Prima Kota Malang- Jawa Timur”.
Proposa Praktik MBKM ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktik MBKM pada Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Politeknik Ahli Usaha Perikanan.
Proposal Praktik MBKM ini terdiri dari 4 (empat) bab yaitu:
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Praktik,dan Jadwal Kegiatan. Bimbingan, koreksi, dan saran dari dosen pembimbing ……… dalam mewujudkan sebuah Proposal ini diharapkan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.
Upaya maksimal telah penulis lakukan untuk merampung Proposal Praktik MBKM ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan penulis untuk menyempurnakan proposal ini.
Jakarta, 21 Februari 2024
Huswatun Hasanah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah jenis ikan yang dapat hidup baik di air tawar maupun di air payau. Ikan bandeng termasuk ikan yang paling banyak di budidayakan.
Ikan bandeng banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang cukup enak dan gurih, harga yang relatif murah, serta mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Menurut (Mahmud, 2009; Gizi et al., 2017) dalam 100 gr daging ikan bandeng mengandung energi 23 kkal, protein 20 gr, lemak 4,8 gr, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi 0,05 mg, vitamin A 45 ug dan vitamin B1 0,05 mg. Selain itu dalam penelitian (Balai Pengembangan dan Penelitian Mutu Perikanan,1996; dalam Patra, 2017) kandungan omega-3 bandeng sebesar 14.2% melebihi kandungan omega-3 pada ikan salmon (2.6%), ikan tuna (0.2%) dan ikan sardines/mackerel (3.9%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka ikan bandeng sangat bagus untuk dikonsumsi oleh semua kalangan terutama anak-anak untuk mencukupi gizi pada masa pertumbuahan. Meskipun baik bagi Kesehatan tetapi ikan bandeng memiliki duri (tulang) yang cukup banyak sehingga menyulitkan anak-anak untuk mengkonsumsi ikan bandeng karena ada khawatiran menelanan duri ikan bandeng. Jumlah duri atau tulang halus yang terdapat pada ikan bandeng adalah pada bagian [unggung sebnayak 42 pasang duri bercabang yang menempel didalam daging dekat permukaan kulit luar, bagian dada ada 12 pasang duri pendek, pada rongga perut ada 16 pasang duri, dan bagian perut dekat ekor ada 12 pasang duri kecil (Nusantari, Abdul and Harmain, 2017).
Bandeng cabut duri merupakan salah satu pengolahan ikan bandeng dengan cara mencabut duri-duri ikan bandeng dengan menggunakan pinset. Adapun tujuan penggolahan bandeng cabut duri ialah untuk memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi ikan bandeng tanpa khawatir terdapat duri-duri pada ikan bandeng.
Salah satu UMKM yang bergelut dibidang bandeng cabut duri adalah CV. Yamois Indo Prima. CV. Yamois Indo Prima merupakan UMKM yang ber alamat di Jl. Kemayoran Atas 8 Blok AQ 19-18, Cemorokandang, Kec. Kedungkadang, Kota Malang, Jawa Timur.
Bandeng cabut duri adalah salah satu produk perikanan yang harus memenuhi standar keamanan pangan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong unit pengolahan ikan untuk sertifikasi kelayakan pengolahan demi memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan pada konsumen melalui setiap unit pengolahan ikan harus memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang menujukan unit pengolahan ikan tersebut sudah menerapkan GMP dan SSOP sehingga produk yang dihasilkan dapat terjamian kemanannya. Menurut (Kurniasih, Fahmi and Fitria, 2020) Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) ini dapat diberikan pemerintah Indonesia ketika unit pengolahan ikan telah memiliki dokumen-dokumen GMP (Good Manufacturing Practices) atau Cara Pengolahan yang Baik dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) atau Prosedur Operasi Standar Sanitasi serta mampu menerapkannya. Dengan menerapkan GMP dan SSOP, produk perikanan akan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar keamanan pangan
Dewasa ini Unit pengolahan ikan masih sedikit yang memiliki sertefikat kelayakan pengolahan (SKP). Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat bagai
mana cara menerbitkan atau mengurus sertefika kelayakan pengolahan (SKP). Hal ini juga dirasakan oleh UMKM unit pengolahan ikan CV. Yamois Indo Prima. Meskipun sudah lama berkecimpung dalam usaha bandeng cabut duri namun CV. Yamois Indo Prima belum memilki sertefikat keamanan produk yaitu SKP, dimana sertefikat ini berfungsu untuk menjamin produk yang dihasilkan oleh CV. Yamois Indo Prima.
Berdasarkan uraian diatas makan dalam kerja praktik MBKM ini penulis mengambil judul “