• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN KEMASAN PERTEMUAN 12 MUHAMMAD FAUZI DESAIN PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DESAIN KEMASAN PERTEMUAN 12 MUHAMMAD FAUZI DESAIN PRODUK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN KEMASAN PERTEMUAN 12 MUHAMMAD FAUZI

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu memahami dan mengerti proses

(3)

CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK

MAKANAN

CPPOB singkatan dari Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik.

Adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara:

a) Mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia, dan benda lain

(4)
(5)

CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK

MAKANAN

Tujuan penerapan CPPOB:

a) Menghasilkan pangan olahan yang bermutu, aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen.

b) Mendorong industri pengolahan pangan agar bertanggung jawab terhadap mutu dan keamanan produk yang dihasilkan

c) Meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan; dan

(6)

CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK

MAKANAN

Manfaat CPPOB:

a) Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

b) Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi

c) Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun (kimia, fisika, biologi)

d) Berpartisipasi dalam program keamanan pangan

(7)
(8)

CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK

MAKANAN

Manfaat CPPOB:

a) Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

b) Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi

c) Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun (kimia, fisika, biologi)

d) Berpartisipasi dalam program keamanan pangan

(9)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

1) Lokasi

Untuk menetapkan letak pabrik /tempat produksi perlu

pertimbangan lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas dari pencemaran

2) Bangunan

Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan perenanaan

yang memenuhi persyaratan teknik dan higienes.

Mudah dibersihakan, mudah dilakukan kegiatan sanitasi,

mudah dipelihara.

Perhatikan desain dan tata letak; struktur ruangan (lantai,

(10)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

3) Fasilitas Sanitasi

Fasilitas sanitasi pada bangunan pabrik/temoat produksi dibuat

berdasarkan perenanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene.

Perhatikan sarana penyediaan air; sarana pembuangan air dan limbah;

sarana pembersihan/pencucian; sarana toilet; sarana higiene karyawan.

4) Mesin/peralatan

Mesin/peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan olahan

didesain, dikontruksi dan diletakkan sehingga menjamin mutu dan keamanan produk.

Perhatikan persyaratan dan tata letak mesin/peralatan; pengawasan

(11)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

5) Bahan

Bahan yang dimaksud adalah bahan baku, bahan tambahan,

bahan penolong air, dan BTP

Perhatikan persyaratan bahan dan air

6) Pengawasan Proses

Untuk mengurangi terjadinya produk yang tidak memenuhi

syarat mutu dan kemanan, perlu tindakan pencegahan melalui pengawasan proses.

Pengawasan proses dimaksudkan untuk menghasilkan

pangan olahan yang aman dan layak dikonsumsi

 Perhatikan pengawasan bahan; pengawasan terhadap

(12)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

7) Produk Akhir

Diperlukan spesifikasi produk akhirPerhatikan persyaratan produk akhir

8) Laboratorium

Adanya laboratorium memudahkan

industri mengetahui dengan cepat mutu bahan dan produk.

Perhatikan kepemilikan

(13)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

9) Karyawan

Higiene dan kesehatan karyawan yang baik akan

memberikan jaminan tidak mencemari produk

Perhatikan persyaratan karyawan; pakaian pelindung;

penanggung jawab pengawan keamanan pangan. 10) Pengemas

Penggunaan pengemas yang memenuhi syarat akan

mempertahankan mutu dan melindungi produk terhadap pengaruh dari luar

(14)
(15)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

11) Label dan Keterangan Produk

Kemasan diberi label yang jelas dan informatif untuk

memudahkan konsumen mengambil keputusan

Perhatikan label produk; label pangan olahan agar dapat

dibedakan satu sama lain. 12) Penyimpanan

Penyimpanan bahan dan produk akhir dilakukan dengan

cara agar tetap aman dan bermutu.

Perhatikan cara penyimpanan; penyimpanan bahan dan

(16)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

13) Pemeliharaan dan Program Sanitasi

Pemeliharaan dan program sanitasi terhadap fasilitas

produksi dilakukan secara berkala untuk menghindari kontaminasi silang

14) Pengangkutan

Pengangkutan produk akhir membutuhkan pengawasan

untuk menghindari kesalahan yang mengakibatkan kerusakan dan penurunan mutu

Perhatikan persyaratan wadah dan alat pengangkutan;

(17)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

15) Dokumentasi dan Pencatatan

Perusahaan yang baik melakukan dokumentasi dan

pencatatan mengenai proses produksi dan distribusi

(18)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

16) Pelatihan

Pelatihan dan pembinaan merupakan hal yang penting

dalam melaksanakan sistem higiene

Kurangnya pelatihan dan pembinaan terhadap karyawan

merupakan ancaman terhadap mutu dan keamanan produk

Pembina dan pengawasan harus mempunyai pengetahuan

mengenai prinsip-prinsip dan praktek higiene pangan

Perhatikan program pelatihan (dasar-dasar higiene;

(19)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

Prinsip dasar pembersihan dan sanitasi; penanganan bahan dan pembersih)

17)Penarikan Produk

Penarikan produk merupakan tindakan menarik produk

dari peredaran

Penarikan dilakukan apabila produk diduga penyebab

timbulnya penyakit/keracunan

(20)

18 ASPEK/BAGIAN CPPOB

18) Pelaksanaan Pedoman

Perusahaan seharusnya mendokumentasikan

pengoperasian program CPPOD

Manajemen perusahaan harus bertanggung jawab atas

sumber daya untuk menjamin penerapan CPPOB

Karyawan sesuai fungsi dan tugasnya harus bertanggung

(21)

SERTIFIKASI PRODUK PANGAN

Gaya hidup masyarakat saat ini, sangat mempengaruhi pola

konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat akan memilih dan menggunakan suatu produk secara tepat, benar, dan aman belumlah memadai.

Di lain pihak, iklan dan promosi secara gencar mendorong

konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan

terkadang tidak rasional. Hal tersebutlah yang meningkatkan resiko yang luas mengenai kesehatan dan keselamatan

konsumen.

Maka, salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah

(22)

SERTIFIKASI PRODUK PANGAN

Institusi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap

peredaran olahan di seluruh Indonesia adalah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI.

Ini adalah suatu lembaga di Indonesia yang bertugas

mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.

Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang

efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah, dan mengawasi produk-produk dengan tujuan melindungi

(23)

SERTIFIKASI PRODUK PANGAN

Untuk itu telah dibentuk Badan POM yang memiliki jaringan

nasional dan internasional serta kewenangan penegakan hukum dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi.

Menurut Peraturan kepala badan pengawas obat dan

makanan RI No HK.00.05.1.23.3516 tentang izin edar produk obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen makanan, dan

(24)

SERTIFIKASI PRODUK PANGAN

Badan POM berfungsi antara lain:

1) Pengaturan, regulasi dan standarisasi

2) Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan “Cara-cara Produksi yang Baik

3) Evaluasi produk sebelum diijinkan beredar.

4) Post marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian laboratorium, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, penyelidikan dan penegakan hukum

5) Pre-audit dan pasca-audit iklan dan promosi produk

6) Riset terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengawasan obat dan makanan

(25)

SERTIFIKASI PRODUK PANGAN

Jenis Nomor Pendaftaran

Jika anda membeli produk makanan-minuman atau kosmetik

biasanya pada label terdapat kode SP, MD atau ML yang diikuti dengan sederetan angka.

Nomor SP adalah Sertifikat Penyuluhan, merupakan nomor

pendaftaran yang diberikan kepada pengusahan kecil dengan modal dan pengawasan diberikan oleh Dinas

Kesehatan/Kodya, sebatas penyuluhan.

Nomor MD diberikan kepada produsen makanan dan

minuman bermodal besar yang diperkirakan mampu untuk mengikuti persyaratan keamanan pangan yang telah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Judul : Rancang bangun sistem pencitraan Radiografi Digital untuk pengembangan layanan RS. Daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah

- Kantong emergensi belum lengkap - Petugas belum memakai pin, papan nama - Petugas diharapkan melakukan 5S - Kantong sampah medis tidak sesuai - Kran wastafel belum diganti -

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA APMD POLITEKNIK KESEHATAN

Hal yang menarik yang dapat dikaji dengan permasalahan ini ialah bagaimana akibat hukum bagi perjanjian jual beli yang objek perjanjiannya mengandung cacat tersembunyi serta

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Pembelajaran biologi berbasis Praktikum Virtual untuk membangun karakter bangsa. Karakter bangsa yang diukur meliputi komponen

Semua peserta diwajibkan untuk ikut dalam acara ini, di mana Dewan Juri akan menyampaikan alasan memilih para finalis dan pemenang.. Silahkan melakukan registrasi melalui link

Hal tersebut akan menimbulkan implikasi sosial yang positif maupun negatif, situasi yang berkembang saat ini di sebagian masyarakat bahwa kelompok sosial motor