2.5. PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN ( SIEVE ANALYSIS ) 2.5.1. Pendahuluan
Partikel-partikel pembentuk struktur tanah pada dasarnya mempunyai ukuran dan bentuk yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non-kohesif.
Sifat suatu tanah banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya. Sehingga didalam mekanika tanah, analisa ukuran butir banyak dilakukan/dipakai sebagai acuan untuk klasifikasi tanah. Pengujian analisa butiran ini dilakukan dengan dua cara yaitu, analisa saringan (sieve analysis), untuk kandungan tanah yang berbutir kasar. Analisa hidrometer (hydrometer analysis), untuk kandungan tanah berbutir halus ( lolos saringan no.200).
Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu tanah, maka kita dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu atau dengan kata lain dapat mengadakan deskripsi tanah. Besarnya butiran tanah biasanya digambarkan dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasi atau grafik lengkung pembagian butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian besarnya butiran tanah tertentu dan juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan pasir, pasir dan lanau, dsb. Untuk mendapatkan grafik digunakan persamaan berikut :
%Massa Tertahan Saringan=Massa Tertahan Saringan
Massa Sampel Total X100 %(5.1) Kumulatif % Massa Tertahan (ƩRn) (%) = (Rn1 + Rn2+ .... + Rnn) (5.2)
%Massa Lolos Saringan=A−B (5.3) Keterangan:
A = % Massa Lolos Saringan ke (i-1) = 100 B = % Massa Tertahan Saringan ke (i)
Setelah menghitung jumlah tanah yang tertahan pada saringan, kita dapat mengetahui gradasinya dengan mengetahui nilai koefisien keseragaman (Cu) dan nilai koefisien gradasi (Cc) dari sampel tanah tersebut. Nilai Cc dan Cu dapat dihitung menggunakan rumus :
Cc= D302
D60x D10 (5.5)
Keterangan :
Cu = Koefisien keseragaman Cc = Koefisien gradasi 2.5.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui gradasi tanah yang tertahan saringan no. 200.
b. Untuk mengetahui nilai koefisien gradasi (Cc) dan koefisien keseragaman (Cu).
2.5.3. Alat dan Bahan a. Satu set saringan
Gambar 2.66. satu set saringan
b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Gambar 2.67. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
c. Oven
Gambar 2.68. Oven d. Sieve Shaker
Gambar 2.69. Sieve shaker
e. Satu Set Saringan
Gambar 2.70. Satu set saringan f. Cawan Mangkuk
Gambar 2.71. Cawan mangkuk g. Sarung tangan anti panas
Gambar 2.72. Sarung tangan anti panas
2.5.4. Prosedur Percobaan
a. Keringkan benda uji di dalam oven selama 24 jam dengan suhu 110 ± 5ºC.
Gambar 2.73. Mengeringkan benda uji dalam oven b. Mengambil 500 gram tanah yang sudah dikeringkan
Gambar 2.74. Mengambil 500 gram tanah
c. Mencuci sampel dengan air menggunakan saringan No. 200 sampai tidak ada sampel yang lolos saringan No. 200 (diameter saringan 0,075 mm).
Gambar 2.75. Mencuci sampel sampai bersih
d. Memasukkan sampel yang telah di cuci ke dalam oven selama ±24 jam.
Gambar 2.76. Memasukkan sampel ke dalam oven e. Mengeluarkan sampel dari dalam oven setelah ±24 jam.
Gambar 2.77. Mengeluarkan sampel dari dalam oven f. Meletakkan satu set saringan pada sieve shaker.
Gambar 2.78. Meletakkan satu set saringan pada sieve shaker
g. Menyalakan mesin sieve shaker selama 15 menit.
Gambar 2.79. Menyalakan mesin sieve shaker selama 15 menit
h. Mematikkan mesin, lalu menimbang setiap sampel yang tertahan pada masing masing saringan.
Gambar 2.80. Menimbang sampel yang tertahan pada tiap saringan 2.6. Data Hasil Percobaan
Tabel 2.16. Data Hasil Percobaan
No. Saringan Diameter (mm) Massa tertahan (gram)
4 4,75 3,11
10 2 10,26
20 0,85 20,93
40 0,425 36,64
60 0,25 25,62
100 0,15 47,44
200 0,075 25,44
PAN 0 0
Jumlah 169,44
2.5.5. Perhitungan
Perhitungan menggunakan persamaan (5.1)
%Massa Tertahan Saringan=Massa Tertahan Saringan
Massa Sampel Total X100 %
%Massa Tertahan Saringan(4)= 3,11
169,44 X100 %=1,83 %
%Massa Tertahan Saringan(10)= 10,26
169,44 X100 %=¿6,05 %
%Massa Tertahan Saringan(20)= 20,93
169,44 X100 %=¿12,35%
%Massa Tertahan Saringan(40)= 36,64
169,44 X100 %=¿ 21,62 %
%Massa Tertahan Saringan(60)= 25,62
169,44 X100 %=¿15,12 %
%Massa Tertahan Saringan(100)= 47,44
169,44 X100 %=¿27,99 %
%Massa Tertahan Saringan(200)= 25,49
169,44 X100 %=¿ 15,01 % Perhitungan menggunakan persamaan (5.2)
Kumulatif % Massa Tertahan (ƩRn) (%) = (Rn1 + Rn2+ .... + Rnn) Kumulatif % Massa Tertahan(4) (%) = 1,83 %
Kumulatif % Massa Tertahan(10) (%) = 7,88 % Kumulatif % Massa Tertahan(20) (%) = 20,23 % Kumulatif % Massa Tertahan(40) (%) = 41,85 % Kumulatif % Massa Tertahan(60) (%) = 56,97 % Kumulatif % Massa Tertahan(100) (%) = 84,96%
Kumulatif % Massa Tertahan(200) (%) = 99,97 %
Perhitungan menggunakan persamaan (5.3)
%Massa Lolos Saringan=A−B
%Massa Lolos Saringan(4)=100−1,83=98,17 %
%Massa Lolos Saringan(10)=100−¿6,05¿93,95%
%Massa Lolos Saringan(20)=100−¿12,35¿87,65%
%Massa Lolos Saringan(40)=100−¿21,62¿78,38%
%Massa Lolos Saringan(60)=100−¿15,12¿84,88%
%Massa Lolos Saringan(100)=100−¿27,99¿72,01%
%Massa Lolos Saringan(200)=100−¿15,01¿84,99%
Perhitungan menggunakan persamaan (5.4) Cu=D60
D10 Cu=0,21
0 =2.5
Perhitungan menggunakan persamaan (5.5) Cc= D302
D60x D10 Cc= 0.252
0.5x0.2=0.625
Tabel 2.17. Data Hasil Perhitungan No.
Saringan
Persen Tertahan (%)
Persen Komulatif (%)
Persen Lolos (%)
4 1,83 1,83 98,17
10 6,05 7,88 93,95
20 12,35 20,23 87,65
40 21,62 41,85 78,38
60 15,12 56,97 84,88
100 27,99 84,96 72,01
200 15,01 99,97 84,99
PAN
Cu
2.5.6. Analisis
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil persen lolos pada saringan no. 4, saringan no. 10, saringan no. 20, saringan no. 40, saringan no. 60, saringan no. 100, dan saringan no. 200 berturut-turut sebesar 100%, 95,85197054%, 83,64821862%, 53,80866546%, 35,02236464%, 11,25575806%, dan 2,532434297% dengan nilai Cu (koefiseien keseragaman) sebesar 2.5 dan Cc (Koefisien Gradasi) sebesar 0.625.
2.5.7. Kesimpulan dan Saran 2.5.7.1. Kesimpulan
a. Nilai koefisien keseragaman (Cu) sebesar 2.5.
b. Nilai koefiesien gradasi (Cc) sebesar 0.625.
c. Berdasarkan nilai koefisien keseragaman (Cu) yang diperoleh, sampel tanah yang diuji termasuk bergradasi buruk karena nilai Cu kurang dari 4.
2.5.7.2. Saran
a. Dalam melakukan praktikum sebaiknya praktikan lebih teliti dalam menggunakan alat dan sampel yang digunakan.
b. Sebaiknya berhati-hati saat mencuci sampel agar tidak merusak alat dan sampel tidak terbuang.
c. Sebaiknya saat menggunakan sieve shaker sesuai dengan panduan yang telah diberikan yaitu maksimal 15 menit.
LAMPIRAN
0 0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 05
20 40 60 80 100 120
95.8519705365289
83.6482186171752
53.8086654649843
35.0223646438347
11.2557580612858
2.53243429690455 0
Persen Lolos Vs Diameter Saringan
Diameter Saringan (mm)
Persen Lolos (%)
Grafik 2.3. Hubungan persen lolos vs. diameter saringan