MODUL 8
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON
I. TUJUAN
Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah presentase butiran agregat halus. Distribusi yang diperoleh dapat ditujukan dalam atau grafik. Metode ini maksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dengan menggunakan saringan (SNI, Tentang Metode Uji Analisa Saringan Agregat Halus Dan Agregat Kasar, 2012).
II. LANDASAN TEORI
a. Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batuan - batuan berupa pasir buatan yang dihasilkan alat pemecah batu.
b. Secara umum yang disebut agregat halus adalah agregat dengan ukuran kurang dari 4,75 mm (saringan nomer 4).
c. Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
d. Agregat halus juga harus terdiri dari butiran beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan saringan yang telah ditentukan maka harus memenuhi syarat-syarat berikut.
1) Sisa diatas saringan 4 mm harus minimum 2% berat total.
2) Sisa diatas saringan 2 mm harus minimum 10% berat total.
3) Sisa diatas saringan 2 mm harus berkisar antara 80% - 95 berat total.
(Rochman, Teknologi Beton, 2021).
Tabel IV.1 Batas – batas Gradasi Pasir
Sumber : Kardiyono Tjokrodimujo Keterangan :
Daerah I : Pasir kasar Daerah II : Pasir agak kasar Daerah III : Pasir agak halus Daerah IV : Pasir halus
III. ALAT DAN BAHAN a. Alat
1. Oven yang mampu mempertahankan temperatur yang seragam pada (110±5)ᴼC
2. Loyang
3. Penggetar saringan mekanis (Shaker) 4. Timbangan skala 1 gram
5. Timbangan skala 5 gram Lubang
(mm)
Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
10 100 100 100 100 100 100 100 100
4.8 90 100 90 100 90 100 95 100
2.4 60 95 75 100 85 100 95 100
1.2 30 70 55 90 75 100 90 100
0.6 15 34 35 59 60 79 80 100
0.3 5 20 8 30 12 40 15 50
0.15 0 10 0 10 0 10 0 15
6. Satu set saringan : No.4 (4,75 mm); No.8 (2,36 mm); No.16 (1,18 mm); No.30 (0,600 mm); No.50 ( 0,300 mm); No.100 (0,150 mm); No. 200 (0,075 mm); Pan.
b. Bahan
Agregat halus lolos saringan 4,75 mm (No.4) sebanyak 1500 gram.
IV. LANGKAH KERJA
a. Menyediakan agregat halus lolos saringan No 4 sebanyak 1500 gram.
b. Oven ±24 jam.
c. Setelah di oven kemudian timbang agregat sebanyak 1000 gram.
d. Menimbang tiap-tiap saringan tanpa ada material uji.
e. Menyusun saringan sesuai urutan (diameter terbesar diatas).
f. Memasukkan agregat halus ke dalam saringan tersebut.
g. Menggetarkan saringan pada shaker selama 10 menit.
h. Menimbang tiap - tiap saringan dengan material uji yang sudah digetarkan.
i. Mencatat hasil penimbangan tiap - tiap saringan.
I. Alur Kerja
Gambar IV.A.1 Alur Kerja Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Mulai
Alat : 1. Oven 2. Loyang
3. Penggetar Saringan Mekanis (Shaker)
4. Timbangan Ketelitian 1 gram 5. Timbangan ketelitian 5 gram 6. Cetok
7. Satu set saringan
Bahan :
Agregat halus lolos saringan no. 3/8 sebangak 1500 gram
Langkah Pengujian
1. Mempersiapkan agregat halus lolos saringan No 4.
2. Menimbang agregat halus sebanyak 1500 gram.
3. Mengoven agregat halus selama 24jam.
4. Mengambil sampel yang telah dioven, kemudian menimbang agregat halussebanyak 1000 gram.
5. Menimbang saringan tanpa agregat halus.
6. Menyusun saringan sesuai dengan urutan (diameter terbesar di atas).
7. Memasukkan agregat halus ke dalam saringan.
8. Menggetarkan saringan pada shaker selama ± 10 menit.
9. Menimbang tiap-tiap saringan dengan material uji yang sudah digetarkan
10. Mencatat hasil penimbangan masing-masing saringan.
Mengamati Hasil Percobaan Analisis Data
Kesimpulan Selesai
Tahap 3 Analisis Data Tahap 2 Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Tahap 1
Persiapan Alat dan Bahan Mempersiapkan Alat dan Bahan
Modulus Halus Butir 1,5 – 3,8 YA
TIDAK
II. Gambar Alat dan Bahan Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus
Gambar IV.6 Oven Gambar IV.7 Loyang
Gambar IV.8 Cetok Gambar IV.9 Shaker
Gambar IV.10 Timbangan Gambar IV.11 Timbangan
Skala 5 gram Skala 1 gram
Gambar IV.12 Satu Set Gambar IV.13 Agregat
Saringan Halus
MODUL 9
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON
I. TUJUAN
Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran agregat. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan dalam tabel atau grafik. Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dengan menggunakan saringan (SNI, Tentang Metode Uji Analisa Saringan Agregat Halus Dan Agregat Kasar, 2012)
II. LANDASAN TEORI
Metode uji ini terutama digunakan untuk menentukan gradasi material berupa agregat.Hasil tersebut biasanya digunakan untuk menentukan pemenuhan ukuran distribusi partikel dengan syarat-syarat spesifikasi yang dapat dipakai dan untuk menyediakan data penting dalam mengatur produksi dari berbagai macam agregat dan campuran yang mengandung agregat. Data tersebut dapat pula berguna, khususnya yang terkait dengan porositas dan pengepakan (porosity and packing).
Ketelitian penentuan material yang lolos saringan 75 μm (No. 200) tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan metode ini. Untuk material yang lolos saringan 75 um dengan pencucian harus dilakukan sesuai dengan ASTM C117. (SNI, Tentang Metode Uji Analisa Saringan Agregat Halus Dan Agregat Kasar, 2012) Adapun spesifikasi mengenai analisa saringan agregat halus sebagai berikut:
a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
b. Secara umum yang disebut agregat kasar dengan ukuran lebih dari 4,75 mm dan kurang dari 40 mm.
c. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras atau tidak berpori. Butir- kekal, dalam arti tidak terpengaruh oleh cuaca seperti butir agregat kasar bersifat terik matahari maupun hujan.
d. Agregat terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam ukurannya dan apabila diayak dengan susunan ukuran yang ditentukan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Sisa di atas saringan 31,5 mm harus 0% berat.
2) Sisa di atas saringan 4 mm harus berkisar antara 90%-98% berat.
3) Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua saringan yang berurutan adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat.
(Rochman, Teknologi Beton, 2021).
Tabel IV.5 Batas-Batas Gradasi Kerikil Lubang
(mm)
Besar Butir Max 40 mm Besar Butir Max 20 mm
Bawah Atas Bawah Atas
40 95 100 100 100
20 30 70 95 100
10 10 35 25 55
4,8 0 5 0 10
III. ALAT DAN BAHAN a. Alat
1. Timbangan skala 5 gram.
2. Penggetar saringan mekanis (Shaker).
3. Loyang
4. Oven yang mampu mempertahankan temperatur yang seragam pada (110 ± 5)°C
5. Satu set saringan; No. 1½ (36,1 mm); No. ¾ (19,1 mm); No. 3/8 (9,6 mm): No.4 (4.75 mm); No.8 (2.36 mm); No.16 (1,18 mm);
No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300 mm): No.100 (0,150 mm);
Pan.
b. Bahan
Agregat kasar lolos saringan no.1½ sebanyak 2000 gram IV. LANGKAH KERJA
a. Menyediakan agregat kasar lolos saringan no.1½ sebanyak 2000 gram.
b. Cuci agregat kasar untuk menghilangkan sisa agregat halus yang menempel.
c. Oven ±24 jam.
d. Setelah di oven kemudian timbang agregat sebanyak 1500 gram.
e. Menimbang tiap-tiap saringan tanpa ada material uji.
f. Menyusun saringan sesuai dengan urutan (diameter terbesar di atas).
g. Memasukkan agregat kasar ke dalam saringan dan menggetarkan saringan selama 10 menit.
h. Menimbang tiap-tiap saringan dengan material uji yang sudah digetarkan.
i. Mencatat hasil penimbangan masing-masing saringan.
j. Ulangi untuk sisa setengah dari agregat yang belum digetarkan.
k. Melakukan analisa data.
I. Alur Kerja
Gambar IV.B.1 Alur Kerja Pengujian Analisis Saringan Agregat Kasar Alat :
1. Oven 2. Loyang
3. Penggetar Saringan Mekanis (Shaker)
4. Timbangan Ketelitian 1 gram 5. Timbangan ketelitian 5 gram 6. Cetok
7. Satu set saringan
Bahan :
Agregat halus lolos saringan no. 1 ½ sebangak 2000 gram
Langkah Pengujian
1. Mempersiapkan agregat kasar lolos saringan 3/8 sebanyak 3000 gram.
2. Mengoven agregat kasar 24 jam.
3. Menimbang agregat kasar yang telah dioven sebanyak 2500 gram.
4. Menimbang tiap tiap saringan tanpa agregat kasar.
5. Menyusun saringan sesuai dengan urutan (diameter terbesar di atas).
6. Memasukkan setengah dari total agregat kasar ke dalam saringan dan menggetarkan saringan selama ± 15 menit
7. Memasang dan susun saringan ke alat (Shaker) lalu kunci alat.
8. Menghidupkan alat penggetar saringan selama 15 menit.
9. Mematikan alat dan menurunkan saringan dari mesin penggetar.
10. Melakukan penimbangan setiap saringan.
11. Mencatat hasil penimbangan masing-masing saringan.
12. Ulangi langkah yang sama untuk sisa setengah dari agregat yang belum digetarkan
Mengamati Hasil Percobaan Analisis Data
Kesimpulan Selesai
Tahap 3 Analisis Data Tahap 2 Pengujian Analisis Saringan Agregat Kasar Tahap 1
Persiapan Alat dan Bahan Mempersiapkan Alat dan Bahan
Modulus Halus Butir 5-8
YA
TIDAK Mulai
II. Gambar Alat dan Bahan Pengujian Analisis Saringan Agregat Kasar
Gambar IV.19 Oven Gambar IV.20 Loyang
Gambar IV.21 Cetok Gambar IV.22 Shaker
Gambar IV.23 Timbangan Gambar IV.24 Timbangan
Skala 5 gram Skala 1 gram
Gambar IV.25 Satu Set Saringan
MODUL 10
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON
I. TUJUAN
Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran agregat. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan dalam tabel atau grafik. Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dengan menggunakan saringan (SNI, Tentang Metode Uji Analisa Saringan Agregat Halus Dan Agregat Kasar, 2012)
II. LANDASAN TEORI
Metode uji ini terutama digunakan untuk menentukan gradasi material berupa agregat Hasil tersebut biasanya digunakan untuk menentukan pemenuhan ukuran distribusi partikel dengan syarat-syarat spesifikasi yang dapat dipakai dan untuk menyediakan data penting dalam mengatur produksi dari berbagai macam agregat dan campuran yang mengandung agregat. Data tersebut dapat pula berguna khususnya yang terkait dengan porositas dan pengepakan (porosity and packing).
Ketelitian penentuan material yang lolos saringan 75 μm (No. 200) tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan metode ini. Untuk material yang lolos saringan 75 μm dengan pencucian harus dilakukan sesuai dengan ASTM C 117. (SNI, Tentang Metode Uji Analisa Saringan Agregat Halus Dan Agregat Kasar, 2012). Adapun spesifikasi mengenai analisa saringan agregat halus sebagai berikut:
a. Agregat campuran disebut juga dengan gabungan antara agregat dengan ukuran paling kasar dengan agregat halus.
b. Secara umum yang disebut agregal campuran adalah agregat besar yaitu 40 mm.
c. Agregat campuran harus terdiri dari butir-butir yang keras atau tidak berpori Butir- butir agregat kasar bersifat kekal, dalam arti tidak terpengaruh oleh cuaca seperti terik matahari maupun hujan.
d. Agregat juga harus terdiri dari butiran beraneka ragam besarnya dan bila diayak dengan susunan saringan yang telah ditentukan maka memenuhi:
1) Sisa di atas saringan 4 mm harus minimum 2 % berat total.
2) Sisa di atas saringan 1 mm harus minimum 10% berat total.
3) Sisa di atas saringan 0,25 mm harus berkisar antara 80% - 90%
berat total. (Rochman, Teknologi Beton, 2021).
Tabel IV.9 Batas-Batas Gradasi Campuran Agregat Max 40 mm
Lubang (mm) Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4
38 100 100 100 100
19 50 59 67 75
9,6 36 44 52 60
4,75 24 32 40 47
2,36 18 25 31 38
1,18 12 17 24 30
0,6 7 12 17 23
0,3 3 7 11 15
0,15 0 0 2 5
Sumber : (Tjokrodimuljo, 1996) Tabel IV.9 Batas-Batas Gradasi Campuran Agregat Max 20 mm
Lubang (mm) Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4
9,6 100 100 100 100
4,75 45 55 65 75
2,36 30 35 42 48
1,18 23 28 35 42
0,6 16 21 28 34
0,3 9 14 21 27
0,15 2 3 5 12
0,075 0 0 0 2
Sumber : (Tjokrodimuljo, 1996)
III. ALAT DAN BAHAN a. Alat
1. Timbangan skala 5 gram.
2. Penggetar saringan mekanis (shaker).
3. Loyang.
4. Oven yang mampu mempertahankan temperatur yang seragam pada (110±5)°C.
5. Satu set saringan; No. 1½ (36,1 mm); No. ¾ (19,1 mm); No. 3/8 (9,6 mm): No.4 (4,75 mm); No.8 (2.36 mm); No.16 (1,18 mm);
No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300 mm); No. 100 (0,150 mm);
No.200 (0,075 mm); Pan.
b. Bahan
Agregat campuran (kasar dan halus)
IV. LANGKAH KERJA
a. Menyediakan agregat campuran sebanyak 3500 gram.
b. Mengoven ±24 jam.
c. Setelah di oven kemudian timbang agregat sebanyak 2500 gram.
d. Menimbang tiap-tiap saringan tanpa ada material uji.
e. Menyusun saringan sesuai urutan (diameter terbesar diatas).
f. Memasukkan agregat campuran ke dalam saringan tersebut.
g. Menggetarkan saringan pada shaker selama ± 10 menit.
h. Menimbang tiap-tiap saringan dengan material uji yang sudah digetarkan.
i. Mencatat hasil penimbangan masing-masing saringan.
j. Ulangi untuk sisa setengah dari agregat yang belum digetarkan.
I. Alur Kerja
Gambar IV.C.1 Alur Kerja Pengujian Analisis Saringan Agregat Campuran Alat :
1. Oven 2. Loyang
3. Penggetar Saringan Mekanis (Shaker)
4. Timbangan Ketelitian 1 gram 5. Timbangan ketelitian 5 gram 6. Cetok
7. Satu set saringan
Bahan :
Agregat campuran pasir dan kerikil 2500 gram
Langkah Pengujian
1. Menyediakan agregat campuran sebanyak 3500 gram.
2. Mengoven agregat campuran ±24 jam.
3. Mengambil sampel yang telah dioven, lalu menimbang kembali agregat.
4. Menimbang setiap saringan tanpa agregat
5. Menyusun saringan sesuai dengan urutan (diameter terbesar diatas).
6. Memasukkan setengah dari total agregat ke dalam saringan 7. Menggetarkan saringan pada shaker selama ±10 menit.
8. Menimbang setiap saringan dengan agregat yang sudah digetarkan 9. Mencatat hasil penimbangan masing-masing saringan.
10. Ulangi langkah yang sama untuk sisa setengah dari agregat yang belum digetarkan
Mengamati Hasil Percobaan Analisis Data
Kesimpulan Selesai
Tahap 3 Analisis Data Tahap 2 Pengujian
Analisis Saringan Agregat
Campuran Tahap 1
Persiapan Alat dan Bahan Mempersiapkan Alat dan Bahan
Modulus Halus Butir 5-6,5
YA
TIDAK Mulai
II. Gambar Alat dan Bahan Pengujian Analisis Agregat Campuran
Gambar IV.31 Oven Gambar IV.32 Loyang
Gambar IV.33 Cetok Gambar IV.34 Shaker
Gambar IV.35 Timbangan Gambar IV.36 Agregat
Skala 5 gram Kasar
Gambar IV.37 Satu Set Gambar IV.38 Agregat
Saringan Halus