Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi melalui media gambar seri di Kelas III SDN 194 Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Tesis ini berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas III SD Negeri 194 Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Hasil Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah “Bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas III SD Negeri 194 Patampanua Pinrang”? Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis melalui media fotografi seri pada siswa kelas III SD Negeri 194 Patampanua Pinrang.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Unsur-unsur Menulis
Ide adalah topik yang berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan seseorang. Ide bergantung pada pengalaman atau pengetahuan masa lalu seseorang. Tatanan merupakan kaidah yang harus dipatuhi dalam mengemukakan gagasan, artinya menulis tidak sekedar menulis, harus memperhatikan kaidah-kaidah dalam menulis seperti ejaan yang benar.
Tujuan Menulis
Manfaat menulis
Pemikiran di atas menekankan bahwa belajar menulis merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan kemampuan menulis seseorang. Menurut Muchlisah, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Jenis-jenis Karangan di SD
Sedangkan menurut The Liang Gie, karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh pembacanya. Secara umum menyangkut benda-benda yang dapat diindera dengan panca indera, sehingga benda-benda tersebut pada umumnya adalah benda, alam, warna dan manusia.
Gambar Seri
Beberapa ciri-ciri media gambar berseri menurut Gagne (dalam Sadiman dkk) adalah sebagai berikut: (a) Harus autentik artinya dapat menggambarkan suatu objek atau peristiwa seolah-olah dilihat secara langsung. sebagai berikut: (a) Hanya memperlihatkan persepsi indrawi mata, ukurannya terbatas dan hanya sekelompok siswa yang dapat melihatnya. Langkah-langkah penggunaan rangkaian media visual sebagai alat peraga menurut Sudjana adalah: (a) Penentuan tujuan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, dalam hal ini perumusan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan teori di atas, maka langkah-langkah penggunaan alat menggambar serial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Penentuan tujuan pengajaran, yaitu meningkatkan keterampilan komposisi siswa melalui alat menggambar serial.
Hasil Belajar
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah keterampilan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif bahasa Indonesia yang meliputi tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Sudjana Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa. Pandangan ini mengacu pada faktor dalam diri siswa, perubahan kemampuannya, seperti yang dikemukakan oleh Clark yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah adalah 70%.
Berdasarkan pernyataan di atas, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa yang berupa kemampuan pribadi (internal) dan faktor dari luar siswa yaitu lingkungan.
Bahasa Indonesia
Poin (1) dan (2) menunjukkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang meliputi tujuan pada ranah kognitif dan afektif. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu memperhatikan pelestarian dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa, serta peningkatan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di (BSNP 2006) diuraikan dalam beberapa tujuan. Tujuan siswa adalah mengembangkan keterampilannya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya.
Kemampuan menulis merupakan bagian dari satuan pembelajaran bahasa Indonesia yang disusun berdasarkan keterampilan dasar kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
Hipotesis
Oleh karena itu, diharapkan penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa III. Hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan rangkaian media bergambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas III SDN 194 Patampanua Pinrang.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Jenis Penelitian
- Subjek
Selain itu, dalam penelitian tindakan kelas dimungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam melakukan tindakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 194 Patampanua Pinrang yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Alur Penelitian
51. menyatakan bahwa Managing Action Research in the Classroom menjelaskan bahwa seorang peneliti bukanlah sebagai penonton atas apa yang dilakukan guru terhadap siswanya, melainkan bekerja sama dengan guru untuk mencari solusi terbaik terhadap permasalahan yang dihadapinya. Penelitian tindakan kelas memuat perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, dengan menggunakan model siklus, sehingga tidak mungkin hanya menggunakan dua siklus saja. Observasi : Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran, yang diamati adalah aspek guru dan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar.
Hasil analisis data yang ada digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil yang ingin dicapai.
Teknik Pengumpulan Data
Selain itu, tes ini dilakukan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan nilai esai deskriptif siswa. Dengan kata lain tes disusun dan dilaksanakan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa menurut siklus yang ada.
Teknik Analisis Data
Indikator Keberhasilan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada fase ini guru melaksanakan pembelajaran melalui media gambar seri dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan. Kemudian guru memberikan penjelasan mengenai karangan deskriptif yang berkaitan dengan rangkaian media gambar yang ditampilkan. Pada pertemuan kedua ini diajarkan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca dalam kalimat), kemudian dilanjutkan menulis karangan deskriptif dengan menggunakan berbagai media visual dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang benar.
Guru mengajak siswa bernostalgia tentang karangan deskriptif pertemuan sebelumnya dengan menggunakan media visual seri “Eksplorasi”.
Observasi
Guru kembali membagi kelompok yang beranggotakan 2 sampai 3 orang dan menugaskan mereka untuk menulis karangan deskriptif dengan berdiskusi bersama kelompoknya mengenai penggunaan huruf kapital dan penggunaan titik. Guru membimbing siswa untuk lebih memperhatikan penggunaan huruf kapital dan titik. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan tugas diskusi, guru memerintahkan siswa untuk secara individu menulis karangan deskriptif dengan tema “membersihkan kelas”, dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan titik.
Setelah tugas individu siswa selesai, guru mempersilakan siswa maju ke depan untuk membacakan hasil karyanya kepada temannya.
Kegiatan Siswa
Siswa disiplin dalam memperhatikan guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran dalam kriteria kurang memadai. Mereka memperhatikan media seri gambar dan esai deskriptif yang dijelaskan dalam kriteria kurang memadai. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 2 atau 3 orang. pada kriteria cukup, siswa menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media visual, pada kriteria kurang, siswa membaca karangan dengan kategori cukup, rata-rata nilai pada kategori kurang adalah 46.
Kegiatan Siswa
Reflesksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus I juga tidak terjadi perubahan yang berarti. Dengan nilai rata-rata kelas 7,0 terdapat 11 siswa atau 55% siswa yang mencapai 75 (KKM) dan siswa yang mencapai 75 (KKM). Dengan demikian terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar menulis karangan deskriptif yang siswa memperoleh nilai 75 (KKM) belum mencapai 76%, sehingga pembelajaran dilanjutkan ke siklus II mengenai menulis karangan deskriptif dengan menggunakan seri dari media visual.
Perencanaan
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II yang terdiri dari dua pertemuan sesuai dengan langkah-langkah menulis karangan deskriptif dengan menggunakan berbagai media visual. Pada pertemuan kedua, guru kembali mengingat kembali materi karangan deskriptif yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan membagikan rangkaian gambar acak bertema “Jatuh saat bermain lompat tali”.
Setelah selesai, siswa ditugaskan untuk secara individu menyusun karangan deskriptif berdasarkan rangkaian gambar yang telah diurutkan dari hasil kerja kelompok.
Pelaksanaan Tindakan
Dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I sehingga tujuan peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif melalui media gambar berseri semakin optimal. Guru kemudian menginformasikan bahwa pembelajaran hari ini adalah menulis karangan deskriptif dengan menggunakan berbagai media gambar dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Guru dan siswa bersama-sama mengingat kembali materi yang telah dipelajari yaitu menulis karangan deskriptif dengan menggunakan berbagai media gambar.
Hasil observasi proses belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan deskriptif kelas III melalui media gambar seri.
Refleksi
Siswa disiplin memperhatikan guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran dengan kriteria baik. Perhatikan baik-baik materi esai dan rangkaian media visual yang dijelaskan dengan kriteria baik. Siswa membagi diri menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 2 atau 3 orang dengan kriteria baik. Siswa membuat esai berdasarkan kriteria yang baik. Dengan menggunakan media gambar seri alam dengan kriteria cukup, siswa membaca karangannya dengan kategori tepat. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran diketahui bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan rangkaian media visual sudah menunjukkan perubahan secara utuh dari siklus sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu sepenuhnya menulis esai deskriptif dengan menggunakan berbagai media visual.
Dengan demikian terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar menulis karangan deskriptif siswa yang mencapai skor 75% sudah menunjukkan peningkatan dan peningkatan rata-rata kelas, sehingga pembelajaran pada siklus II mengenai menulis karangan deskriptif melalui metode media serangkaian gambar telah terwujud.
Temuan Hasil Observasi kegiatan Proses Pembelajaran Menulis karangan diskripsi melalui media gambar seri
Peningkatan tersebut membuktikan bahwa penggunaan media gambar serial dapat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa. Hal ini dapat tercermin bahwa pembelajaran dengan menggunakan rangkaian media visual dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis observasi di atas terlihat bahwa hasil aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan rangkaian media visual telah berhasil meningkat dari siklus I ke siklus II.
Hasil belajar menulis karangan deskriptif melalui berbagai media visual dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan.
Hasil belajar Menulis Karangan Deskripsi melalui media gambar seri Dengan meningkatkanya keaktifan siswa pada proses pembalajaran dengan
Berdasarkan Tabel 4.4 yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas III SDN 194 Patampanua Pinrang terlihat adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada kemampuan menulis karangan deskriptif yaitu , pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa atau 25%, kemudian pada siklus I bertambah menjadi 9 siswa atau 45%, dan pada siklus II menjadi 17 siswa atau 85%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa Kelas III SDN 194 Patampanua. Hal ini terjadi karena pembelajaran dengan menggunakan seperangkat media visual dapat memudahkan siswa dalam mengungkapkan pikiran atau gagasannya dalam bentuk karangan deskriptif.
Selain itu, siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis esai deskriptif.
Pelaksanaan Tindakan
KESIMPULAN DAN SARAN
- KESIMPULAN
- Standar Kompetensi Bahasa Indonesia
- Kompetensi Dasar
- Indikator
- Metode dan Model Pembelajaran
- Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (2x35 menit)
Guru yang menggunakan metode pembelajaran bahasa Indonesia ini disarankan untuk mendemonstrasikan hal-hal seperti menciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga siswa mempunyai motivasi dalam proses pembelajaran. Nilai kemampuan menulis karangan siswa kelas III pada keadaan awal No. Nama Siswa L/P Deskripsi Hasil Akhir. Guru menanamkan konsep penggunaan gambar seri untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
Pelajar ditugaskan untuk membuat karangan deskriptif menggunakan lukisan bergambar, memberi perhatian kepada kesempurnaan, kohesi, dan bahasa dan ejaan.
MELALUI MEDIA GAMBAR SERI
- Kompetensi Dasar
- Indikator
- Metode dan Model Pembelajaran
- Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (2x35 menit)
Sekali lagi, guru menugaskan siswa untuk menulis esai deskriptif secara individu dengan menggunakan berbagai media bergambar, dengan memperhatikan kelengkapan, koherensi, serta bahasa dan ejaan. Guru mendampingi siswa dalam menulis karangan deskriptif yang dibacakan siswa di depan teman-temannya.
DOKUMENTASI