• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN FOTO PERISTIWA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 KAROSSA

N/A
N/A
Udin Prasetia

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN FOTO PERISTIWA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 KAROSSA"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berfokus pada pencapaian kompetensi siswa, termasuk penguasaannya. Berdasarkan observasi awal peneliti, minat dan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa tahun pelajaran 2022/2023 masih kurang. Ketidakmampuan siswa kelas VIII dalam menulis teks berita disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor guru dan siswa.

Dari faktor guru, dalam pembelajaran menulis teks berita, guru menggunakan strategi, metode dan media yang monoton serta pembelajaran yang sederhana, sehingga membosankan dan kurang menarik bagi siswa. Faktor motivasi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran menulis juga memegang peranan penting. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Menggunakan Foto Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa”.

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dilakukan oleh Suwarti, Marqhamah dan Sabardila (2011) dengan judul penelitian “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bringin Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan kemampuan siswa meningkat ketika mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui model pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan [CITATION Suw11\l 1033.

Rumusan Masalah

Selain itu, Andarwanti (2015) mempelajari keterampilan menulis siswa VIII. kelas di SMPN 5 Satap Sukoharjo dengan judul penelitian “Meningkatkan keterampilan menulis teks berita menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan media foto serial pada siswa kelas VIII. kelas di SMPN 5 Satap Sukoharjo Kabupaten Wonosobo". Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah cukup baik dalam artian mengalami peningkatan [ CITATION And15\l 1033. Kedua penelitian tersebut mengalami peningkatan menjadi acuan penelitian bagi peneliti, meskipun terdapat perbedaan dalam hal permasalahan yang diteliti, tujuan penelitian, tindakan yang dilaksanakan dan objek penelitian.

Namun memiliki kesamaan dari segi jenis penelitian, instrumen penelitian yang digunakan, dan analisis data. Bagaimana merencanakan pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) menggunakan foto peristiwa untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) menggunakan gambar peristiwa untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa.

Bagaimana penilaian pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) menggunakan foto peristiwa meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa.

Tujuan Penelitian

Selanjutnya, terdapat 17 siswa (54,84%) yang mendapat nilai kategori cukup, 7 siswa (22,58%) mendapat nilai kurang, dan 1 siswa (3,23%) mendapat nilai sangat kurang.

Manfaat Hasil Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

Think Talk Write (TTW) merupakan strategi pembelajaran yang diawali dengan alur berpikir melalui bahan bacaan (mendengarkan, mengkritik dan alternatif penyelesaian), kemudian berbicara melalui diskusi, presentasi dan terakhir menulis dengan membuat laporan hasil diskusi dan presentasi. [ CITATION Eve14 \p 66 \l 1033. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Think Talk Write (TTW) merupakan strategi pembelajaran kolaboratif yang diawali dengan alur berpikir (thinking) melalui kegiatan membaca, berbicara (talking) melalui kegiatan diskusi, pertukaran pendapat, presentasi dan menulis (write) dengan menuliskan hasil diskusi. Langkah-langkah pembelajaran dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Langkah-langkah pembelajaran strategi Think Talk Write [ CITATION Wah16 \p 221 \l 1033 ] yaitu.

Strategi pembelajaran think talk write dapat membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri sehingga pemahaman konsep siswa meningkat. Strategi pembelajaran yang menggunakan think talk write dapat melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya secara sistematis dalam bentuk tertulis sehingga siswa akan lebih memahami materi dan membantu siswa untuk mengkomunikasikan gagasannya dalam bentuk tertulis [ CITATION Jum 15 \p 221 \n \ y \t \l 1033 .Guru harus benar-benar mempersiapkan seluruh media dengan matang agar tidak terjadi kendala pada saat pelaksanaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).

Penelitian ini menggunakan foto peristiwa karena media foto peristiwa menyajikan visualisasi gambar yang dapat memberikan makna pembelajaran bagi siswa untuk menunjang penulisan ide. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan media foto peristiwa dalam proses pembelajaran menulis teks [ CITATION Dar11 \p 108 \l 1033 ] adalah sebagai berikut: Pertama, guru terlebih dahulu melakukan apersepsi.

Kerangka Pikir

Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan deskriptif kualitatif (catatan lapangan, observasi dan wawancara) dan pendekatan kuantitatif (hasil evaluasi berupa tes tertulis). Dari analisis data tersebut peneliti memperoleh data valid mengenai hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Meningkatkan keterampilan menulis berita melalui strategi Think Talk Share (TTW) menggunakan foto peristiwa pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karossa.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis berita siswa meningkat dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) menggunakan foto peristiwa dan perilaku menulis berita siswa juga meningkat secara signifikan ke arah positif. . Proses pembelajaran dan sikap belajar siswa pada pembelajaran menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa dengan kriteria minimal baik. Kesempurnaan belajar individu dalam memahami dan menulis teks berita minimal >70 pada siswa kelas VIII. kelas di SMPN 5 Karossa Kabupaten Mamuju Tengah.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Desain Penelitian

Rencana Tindakan

Lokasi, Subjek, dan Fokus Penelitian

Definisi Istilah

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Kriteria Penilaian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kegiatan guru meliputi: (1) bekerja sama dengan peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk dalam RPP, (3) melaksanakan tes siklus I bersama peneliti, (4) ) bersama-sama peneliti mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan menunjang proses pembelajaran, (5) memberikan umpan balik kepada siswa. Siswa memberikan pendapatnya tentang menulis teks berita menggunakan 'think talk' dan menulis melalui foto peristiwa. Berdasarkan hasil observasi, kemampuan siswa dalam menulis teks berita pada siklus II adalah baik.

Tabel 4.1 Aktivitas Peserta didik pada Pertemuan Pertama
Tabel 4.1 Aktivitas Peserta didik pada Pertemuan Pertama

Pembahasan Hasil Penelitian

31 siswa dievaluasi kemampuannya dalam menulis teks berita dengan menilai aspek kemampuan menulis berita (kemenarikan judul, kelengkapan unsur berita, ejaan dan tanda baca, kosakata dan gaya bahasa, keefektifan kalimat, urutan penyajian dan kerapian penulisan) . Pada aspek kelengkapan unsur berita pada kegiatan pada siklus I rata-rata siswa masih dalam kategori kurang. Pada aspek ejaan dan tanda baca pada kegiatan pada siklus I rata-rata siswa masih dalam kategori kurang.

Ditinjau dari kosakata dan gaya bahasa pada kegiatan pada siklus I rata-rata siswa masih dalam kategori kekurangan. Dilihat dari keefektifan kalimat dalam kegiatan pada siklus I, rata-rata siswa masih berada pada kategori kurang baik. Mengingat keberlangsungan paparan aktivitas pada siklus I, rata-rata siswa masih berada pada kategori kurang baik.

Dari segi kelancaran aktivitas pada Siklus I rata-rata siswa masih dalam kategori cukup. Serta penerapan yang benar terhadap 7 aspek kriteria penilaian keterampilan menulis berita siswa [CITATION And15 \l 1033] yaitu. Siswa mampu menulis teks berita menggunakan gambar peristiwa secara singkat, tepat dan jelas.

Siswa menuliskan berita pada foto peristiwa berdasarkan strategi Thinking Writing (TTW).

Tabel 4.23 Nilai Kemampuan Peserta didik pada Siklus I dan Siklus II No. Nama Peserta didik Siklus I Siklus II Persentase(%)
Tabel 4.23 Nilai Kemampuan Peserta didik pada Siklus I dan Siklus II No. Nama Peserta didik Siklus I Siklus II Persentase(%)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pada tahap ini guru dan siswa juga mendiskusikan permasalahan atau kendala yang dialami siswa dalam belajar menulis berita. Pada Siklus II dirumuskan rencana yang tetap sama dengan asumsi memaksimalkan kekurangan pada siklus sebelumnya, dan guru berupaya memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa. Pada Siklus I siswa menunjukkan bahwa pada aktivitas awal pembelajaran siswa terlihat aktif, namun masih terlihat kurang aktif dalam aktivitas menulis berita berdasarkan foto peristiwa.

Begitu pula dengan guru tingkat I yang masih belum maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran, meskipun pada awal pembelajaran sudah cukup baik, namun kurang memotivasi dan membimbing siswa. Selain itu, pada II. Siklus kegiatan pembelajaran berlangsung secara maksimal, ditandai dengan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar sesuai dengan guru yang memotivasi dan mengarahkan siswa secara maksimal. Evaluasi pembelajaran keterampilan menulis berita dengan mempertimbangkan tujuh aspek penilaian meliputi daya tarik judul, kelengkapan unsur berita, ejaan dan tanda baca, kosakata dan gaya bahasa, keefektifan kalimat.

Pada siklus I rata-rata nilai yang dicapai siswa sebesar 52,33, sedangkan hasil yang dicapai pada siklus II sebesar 77,55.

Saran

Pada kegiatan konfirmasi, guru dan siswa menyelesaikan tanya jawab, memperbaiki kesalahan pemahaman konsep yang telah dikomunikasikan, memberikan tugas dan menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari bersama. Pada kegiatan konfirmasi, guru dan siswa menyelesaikan tanya jawab, memperbaiki kesalahan pemahaman konsep yang telah dikomunikasikan, memberikan tugas dan. Pada kegiatan konfirmasi, guru dan siswa melakukan tanya jawab dan memperbaiki kesalahan pemahaman konsep.

TABEL PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA No Interval Persentase
TABEL PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA No Interval Persentase

Gambar

Tabel 3.1 Penentuan Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Lima No Interval Persentase
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Teks Berita No
Tabel 4.1 Aktivitas Peserta didik pada Pertemuan Pertama
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan peserta didik   menyimak   materi yang disampaikan guru, didominasi oleh peserta didik yang tidak aktif sebanyak  13 orang (41,93%), peserta didik yang kurang aktif sebanyak   8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan Menulis Teks Pidato tanpa Menggunakan Teknik Think-Talk-Write TTW Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung Kabupaten Agam Diperoleh gambaran hasil belajar siswa tanpa