• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

N/A
N/A
DENNY SANDRIA

Academic year: 2024

Membagikan "PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STANDART AKREDITASI KLINIK

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

CV LANSDM

2024

(2)

Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) Peningkatan mutu dapat diartikan sebagai proses perbaikan sistem kinerja yang perlu dilakukan peningkatan mulai dari kinerja, target, sasaran, dan outcam dari program tersebut. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya program peningkatan mutu selain peningkatan kinerja juga harus mempertimbangkan keselamatan pasien atau audien pada proses tersebut. Menurut peraturan kementrian kesehatan no 30 tahun 2022 pada pelaksanaan akreditasi telah di tetapkan indikator nasional mutu (INM) pada pelayanan dasar atau lanjut.

Indikator nasional mutu (INM) pada pelaksanaan akreditasi pada pelayanan dasar terdiri dari pelayanan masyarakat atau perorangan.

Pada pembahasan kali ini penulis akan menekankan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) pada pelayanan perorangan pada pelayangan klinis di klinik pratama dan utama.

Pelayanan klinik merupakan pelayanan kesehatan untuk mengobati gejala dan keluhan yang diderita oleh pasien atau seseorang dengan mengkombinasikan dalam pelayanan kesehatan terpadu untuk mencapai pelayanan paripurna. Secara umum pelayanan kesehatan paripurna yaitu pelayanan yang sesuai dengan standart untuk memenuhi harapan dan kepuasan pengguna layanan. Dengan demikian sudah jelas bahwasannya peningkatan mutu dan keselamatan pasien pada

(3)

pelayanan kesehatan perorangan di klinik pratama atau utama menjadi salah satu dalam penilaian akreditasi.

Pada artikel kali ini akan membahas secara jelas makna dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien pada peningkatan mutu dan indikator program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Sebelum kita membahas tentang program peningkatan mutu dan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu struktur organisasi dari program mutu klinik mulai dari Penanggung Jawab Mutu, sekretaris mutu, koordinator keselamatan pasien, koordinator PPI dan koordinator manajemen risiko.

1. Program peningkatan mutu

Program peningkatan mutu merupakan indikator utama pada proses harapan perbaikan kinerja,capaian,dan outcame sesuai dengan harapan instansi pelayanan kesehatan. Secara urutan sistematis program peningkatan mutu dimulai dari analisis pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam 1 periode yang sudah berjalan dan memilih 1 atau 2 indikator program untuk dilaksanakan perbaikan dalam 1 periode yang akan datang.

Analisis pelaksanaan pelayanan kesehatan dala 1 periode yang sudah berjalan dengan penggunakan metode analisis capaian program terhadap target yang telah di tetapkan. Adapun analisis indikator 1 periode yang sudah berjalan ini terdiri dari indikator nasional, indikator

(4)

penilaian kinerja klinik (PMK), dan hasil temuan audit internal dan externa.

Dari 3 indikator utama tadi dibuatlah capaian kinerja tiap program atau unit selanjutnya dilakukan analisis USG untuk memperoleh 1 atau 2 program peningkatan mutu dalam 1 periode yang akan datang.

Analisis USG merupakan pengukuran terhadap keberhasilan program terhadap unsur2 yang mendukung atau kurang mendukung pada pelaksanaan program. Adapun penjelasan dari analisis USG sebagai berikut :

a. Urgency

Urgensy merupakan ukuran terhadap program seberapa jauh program tersebut penting untuk dipilih sebagai bentuk implementasi program dalam mewujudkan tujuan dari suatu instansi dengan kata lain dengan tujuan untuk mencapai visi misi yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh ditemukan pada suatu wilayah ditemukan ada seseorang yang mengalami hepatitis B sehingga diperlukan program imunisasi hepatitis B supa untuk mencegah kejadian tersebut. Adapun skala penilaian pada urgency menggunakan skala likert 1 sampai 5

Skala Likert Keterangan

(5)

1 Sangat tidak penting

2 Tidak penting

3 Normal

4 Penting

5 Sangat penting

b. Seriousness

Seriousness memiliki arti keseriusan pada atau suatu program.

Maksut dari keseriusan tersebut merupakan hubungan dari sebab dan akibat bila program tersebut di tetapkan berjalan. Denga kata lain keseriusan ini perlu digali dan dicermati apakah program tersebut dapat mengakibatkan penurunan atau peningkatan terhadap tujuan dari instansi untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditentukan. Sebagai contoh terdapat kejadian penyakit hepatitis B itu disebabkan karena tidak melaksanakan program vaksinasi hepatitis B. Seriousness menggunakan skala likert 1 sampai 5

Skala Likert Keterangan

(6)

1 Sangat tidak serius

2 Tidak serius

3 Normal

4 Serius

5 Sangat Serius

c. Growth

Growth memiliki arti pertumbuhan dalam penerjemahan bahasa indonesia. akan tetapi maksud dari growth merupakan perkembangan terhadap isu-isu atau kabar terhadap suatu program yang dapat mempengaruhi perkembangan program. sebagai contohnya pelaksanaan imunisasi terhadap kajadian kipi yang dialamani oleh masyarakat dan kejadian tersebut sampai mendapatkan perhatian serius karena ditemukan ada temuan ada balita yang masuk rumah sakit (MRS) disebabkan karena habis imunisasi. Growth menggunakan skala likert 1 sampai 5

Skala Likert Keterangan

1 Sangat tidak perpengaruh

(7)

2 Tidak berpengaruh

3 Normal

4 Berpengaruh

5 Sangat berpengaruh

Catatan :

Sebelum kita melakukan analisis UGS sebaiknya dibuat dulu analisis situasi terhadap indicator nasional dan indicator peningkatan kinerja klinik (PKM)

2. Indikator peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Setelah dilakukan analisis USG maka kita mendapatkan indicator mana yang menjadi indicator dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Sebelum melakukan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien alangkah baiknya dibuatkan dulu SK program peningkatan mutu beserta Kerangka kerja (KAP/KAK) beserta SOP dalam pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Setelah itu menurut pedoman mutu kemenkes tahun 2023 program peningkatan mutu dan keselamatan pasien terlebih dahulu

(8)

dibuatkan PDSA dalam siklus 6 bulan untuk pelaksanaan uji coba dan dianalisis hasil ujicoba setiap bulan bagaimana perubahan dan perkembangan program tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

o Tenaga klinis berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien5.  Beberapa output yang perlu diperhatikan untuk perbaikan

Kegiatan Tim Peningkatan Mutu Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dilakukan melalui Pemantauan dan Peningkatan Indikator Klinis dan Keselamatan pasien.. Pemantaun

 pasien pasien pencatatan dan  pelaporan insiden keselamatan  pasien  pencatatan dan  pelaporan insiden keselamatan  pasien keselamatan  pasien Memonitor capaian

Monitoring PMKP ini diharapkan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya Peningkatan Mutu Pelayanan dan keselamatan pasien .Pencapaian indikator

JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR, PENCAPAIAN AWAL, RENCANA PENCAPAIAN LIMA TAHUN PADA JENIS PELAYANAN UNTUK UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN YANG TELAH DILAKUKAN

TENAGA KLINIS YANG TERLIBAT DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS KARANG MULYA5. KEPALA PUSKESMAS

Koordinasi antar berbagai unit kerja rumah sakit terkait dengan komite mutu dan keselamatan pasien, seperti pengendalian mutu di laboratorium klinis, program manajemen

Bahwa peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien puskesmas merupakan gerakan universal maka diperlukan upaya-upaya khusus peningkatan keselamatan pasien yang berdasarkan masalah