PENTINGNYA PENELITIAN KUALITATIF DALAM MENGIDENTIFIKASI MASALAH DI SEKOLAH DASAR
Muhammad Isnaeni (2308908) Magister Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
A. PENDAHULUAN
Dinamisasi dalam proses pendidikan berlajalan begitu cepat dan sulit ditebak, yang mengharuskan satuan Pendidikan dalam hal ini guru untuk bertindak adaptif dalam menyikapi perkembangan zaman dan karakter peserta didik. Perubahan yang begitu cepat sering kali beriringan dengan munculnya permasalahan-permasalahan baru yang menjadi tantangan bagi guru untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Pemecahan suatu masalah bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih bagi guru yang kurang atau bahkan tidak menguasai metode-metode pemecahan masalah cenderung kesulitan dalam menentukan sikap. Sebab pada dasarnya proses pemecahan masalah harus ditempuh lewat jalur penelitian. Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2023: 2). Secara garis besar dalam mencari solusi dari suatu masalah guru harus meneliti atau mengidentifikasi masalah yang timbul, untuk nantinya menetapkan langkah yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi. Bukan hanya itu, penelitian mempunyai banyak tujuan ataupun kegunaannya diantaranya untuk menggambarkan, membuktikan, mengembangkan, menemukan, dan menciptakan (Sugiyono, 2023: 5).
Ada beberapa jenis penelitian yang menempatkan dirinya sebagai metode atau pendekatan salah satunya pendekatan penelitian kualitatif. Creswell (2015) mengatakan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi), analisis data bersifat induktif/kualitatif/deskriptif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi (Sugiyono, 2019: 19).
Penelitian kualitatif dapat membantu guru memahami lebih baik kebutuhan, kecenderungan, dan pengalaman peserta didik secara individu. Dengan memahami latar belakang, minat, dan tantangan yang dihadapi peserta didik, guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan. Bukan hanya itu, guru juga dapat mengeksplorasi berbagai metode pengajaran, teknik evaluasi, dan strategi interaksi kelas yang efektif. Hal ini
dapat membantu guru meningkatkan kualitas pengajaran dengan memperhatikan pengalaman langsung dari peserta didik dan respon yang dilakukan.
Namun yang terjadi saat ini banyak sekali kasus tentang guru yang abai dengan apa yang dialami oleh peserta didiknya, dan menganggap permasalahan yang terjadi pada peserta didik dapat selesai dengan sendirinya sejalan dengan berjalannya waktu. Anggapan itu muncul atas dasar ketidaktahuan guru tentang cara ataupun solusi untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh peserta didik. Tentunya kita semua menyadari bahwa peserta didik merupukan individu yang unik yang memiliki perbedaan satu sama lain. Perbedaan terletak pada potensi atau kemampuan, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik yang tentunya membutuhkan cara yang berbeda pula dalam mendidiknya. Karena sejatinya seluruh peserta didik mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dengan segala keterbatasannya.
Dalam essai ini penulis bermaksud untuk mengetuk hati dan pikiran guru untuk menjadi guru yang ideal yang mempunyai ribuan cara dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam proses pendidikan serta menganggap peserta didik dengan sepenuh keyakinan sebagai individu yang luarbiasa. Essai ini bertujuan; (1) menjelaskan tentang konsep dan karakteristik pendekatan penelitian kualitatif; (2) menyoroti paradigma dan tahap-tahap pendekatan penelitian kualitatif; (3) menjelasakan perbedaan antara pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif; dan (4) menfaat penelitian kualitatif bagi satuan pendidikan
B. PEMBAHASAN
1. Konsep dan Karakteristik Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau yang disebut juga metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau interpreif, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti duduk sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi) dan hasil penelitian kualitatif dapat bersifat temuan (Sugiyono, 2023: 17). Senada dengan ungkapan tersebut Creswell (2016; 84) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif merupakan proses penyelidikan untuk memahami masalah manusia dan sosial berdasarkan proses jenis data yang menyeluruh berupa kata atau, melaporkan respon dari informan kalimat secara rinci, dan berada pada konteks alamiah.
Strategi dari penelitian kualitatif yaitu tekanan pada pencarian makna, pemahaman, konsep, karakteristik, gejala, simbol atau deskripsi terkait fenomena, situasi, kondisi, atau
kejadian, bersifat natural dan menyeluruh, mengutamakan kualitas, serta disajikan secara naratif. Tujuan dari penelitian kualitatif untuk menemukan jawaban dari fenomena atau pertanyaan lewat prosedur secara ilmiah sistematis (Yusuf, 2015). Bisa dikatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah sehingga bisa menafsirkan fenomena yang terjadi dengan menggunakan jenis dan cara tertentu yang ada dalam penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif dilakukan pada objek yang alamiah yaitu objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti, dan kehadiran peneliti tidak dapat mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Agar peneliti kualitatif dapat menjadi instrumen penelitian kualitatif maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Analisis data dari penelitian kualitatif dilakukan secara induktif berdasarkan fakta dan data yang ditemukan di lapangan (Agustianti, et. al. 2022: 142).
Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Stainback & Stainback (dalam Agustianti, dkk.
2022: 143): (1) Partisipasi peneliti dalam penelitian cukup intensif dan jangka waktu yang panjang dalam pengaturan lapangan; (2) Perekaman data yang cermat tentang apa yang terjadi di lapangan dengan cara menulis catatan lapangan dan catatan wawancara termasuk juga mengumpulkan bukti dokumentasi lainnya; (3) Refleksi analitik oleh peneliti atas catatan dokumentasi yang diperoleh di lapangan (4) Melaporkan hasil penelitian melalui deskripsi yang rinci, kutipan langsung dari wawancara, dan komentar yang bersifat interpretatif.
Adapun karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Sugiyono, 2023: 19): (1) dilakukan pada kondisi alamiah, (sebagai lawan eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci; (2) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka; (3) penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome; (4) penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif; (5) penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna (dibalik yang teramati).
Menurut Creswell (2009 dalam Supratiknya, 2015), ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: (1) Lingkungan Atau Suasana Alamiah; (2) Peneliti Berperan Sebagai Instrumen Kunci; (3) Sumber Data Yang Beragam; (4) Analisis Data Secara Induktif; (5) Makna Menurut Para Partisipan; (6) Rancangan Yang Meluas; (7) teoritis atau
perspektif teoritis tertentu dalam melihat isu atau masalah yang ditelitinya; (8) Sifat Interpretatif; (9) Gambaran holistik/kompleks.
2. Paradigma dan Tahap-Tahap Pendekatan Penelitian Kualitatif
Paradigma atau cara pandang terhadap penelitian kualitatif bertujuan mendapatkan gambaran menyeluruh (holistik) dari sebuah fenomena dari sudut pandang subjek, tanpa harus membuktikan apapun, maka kualitatif tepat untuk digunakan pada permasalahan yang bersifat: Explorative, Descriptive dan Explanative. Penelitian kualitatif harus bertolak dari paradigma fenomenologis, yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu (apa adanya), murni dari pendapat responden, dan tidak harus dipaksakan sejalan dengan teori (Tobing, 2017: 10).
Paradigma penelitian kualitatif merujuk pada kerangka konseptual atau filosofis yang mencakup pendekatan penelitian kualitatif. Paradigma ini membentuk dasar untuk memahami dunia sosial dan perilaku manusia, serta memberikan landasan untuk metodologi, teknik pengumpulan data, analisis, dan interpretasi dalam penelitian kualitatif.
Beberapa paradigma penelitian kualitatif yang umum meliputi:
1) Konstruktivisme: Paradigma ini menekankan bahwa pengetahuan tentang dunia sosial dibangun oleh individu melalui interaksi mereka dengan lingkungan.
2) Interaksionisme Simbolik: Paradigma ini menekankan pentingnya simbol, bahasa, dan interaksi dalam membentuk pemahaman sosial.
3) Fenomenologi: Paradigma fenomenologi menyoroti pengalaman subjektif individu dan bagaimana mereka memberikan makna terhadap dunia di sekitar mereka.
4) Etnografi: Paradigma ini fokus pada pemahaman mendalam tentang budaya dan kehidupan sehari-hari suatu kelompok atau komunitas.
5) Feminisme: Paradigma ini menyoroti pentingnya gender dan kekuasaan dalam memahami dunia sosial.
6) Poststrukturalisme: Paradigma ini menolak gagasan bahwa ada realitas tunggal atau kebenaran yang objektif, dan tekanan pada konstruksi sosial dari pengetahuan dan kebenaran.
Menurut Suryana (2017) Ada banyak versi tahapan-tahapan dalam penelitian kualitatif dari beberapa ahli. Namun di sini akan menyimpulkan dari beberapa ahli mengenai langkah-langkah penelitian kualitatif sebagai berikut;
1) Pra-Lapangan
• Menyusun rancangan
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam
lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian
• Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks.
• Mengurus perijinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui.
• Menjajagi dan menilai keadaan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan.
• Memilih dan memanfaatkan infoirman
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua”
kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan.
• Menyiapkan instrumen
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan.
• Persoalan etika dalam lapangan
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian.
2) Lapangan
• Memahami dan memasuki lapangan
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar tertutup dimana peneliti berinteraksi
secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
• Pengumpulan data
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh.
3) Pengolahan Data
• Reduksi data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.
• Display data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat polapola hubungan satu data dengan data lainnya.
• Analisis
Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi: (1) menetapkan lambang-lambang tertentu, (2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan, (3) melakukan prediksi atas data.
• Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang dilakukan.
• Meningkatkan keabsahan
Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan, Pengamatan secara terus menerus, Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data.
• Narasi hasil
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan lain- lain.
3. Perbedaan Antara Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Sebelum mengetahui perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif kita harus memahami terlebih dahulu prihal penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019: 23) mengemukakan “pendekatan kuantitatif dapat diartikaan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, Teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan secara random, pengumpulan dan data mengguanakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai investigasi sistematis terhadap fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat diukur dengan melakukan teknik statistik, matematika atau komputasi (Abdullah, 2021: 1).
Menurut Emzir (dalam Abdullah, 2021: 2), pendekatan kuantitatif adalah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik serta menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam bentuk angka dan statistik. Pendekatan ini bertujuan untuk mengukur fenomena sosial, perilaku, atau karakteristik populasi tertentu secara terukur dan obyektif. Untuk memudahkan dalam membedakan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, di sini akan disajikan data dalam bentuk tabel yang berujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami perbedaan. Adapun tabel perbedaan sebagai berikut:
Perbandingan Pendekatan Penelitian
No Indikator Kualitatif Kuantitatif
1. Desain Penelitian Bersifat umum, fleksibel, dinamis.
Bersifat khusus, rinci, statis.
2. Analisis Data Dilaksanakan selama proses penelitian berlangsung.
Dianalisis pada tahap akhir, sebelum pembelajaran.
3. Cara Memandang Fakta
Interpretasi data tergantung penelitian semua data belum menjadi fakta.
Penelitian harus netral dan tidak memihak, semua data sudah menjadi fakta.
4. Istilah Subjek
Penelitian Narasumber Responden
5. Pengumpulan Data Kedalaman data dari (narasumber/ observasi/
wawancara).
Keluasan/ banyaknya renponden (test/angket) 6. Representasi Data Interpretasi peneliti
prihal sebuah fenomena dalam wujud deskripsi.
Hasil penghitungan secara matematik (statistik) dipandang sebagai
fakta/representasi hasil penelitian.
7. Implikasi Hasil Penelitian
Terbatas pada situasi/
kondisi tertentu, tidak bisa generalisasi secara umum.
Tidak terbatas pada situasi/ kondisi tertentu, berlaku secara umum (general) kapan dan di mana pun.
8. Macam Metode • Studi kasus
• Fenomenalogi
• Histori
• Etnografi
• Grand teori
• Eksperimen
• Survey
• Korelasi
• Analisis jalur
• Expost fakto 9. Jenis Data Deskriptif
Eksploratif Numerik
Statistik
4. Manfaat Penelitian Kualitatif Bagi Satuan Pendidikan
Secara garis besar penelitian merupakan cara alamiah untuk menguak fakta atau kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Tentunya dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan penelitian-penelitian yang dapat membangun dan mencari solusi dari permasalahan yang timbul, guna menghadirkan suatu proses pendidikan yang bermutu. Adapun di bawah ini manfaat penelitian kualitatif bagi satuan pendidikan sebagai berikut:
a) Sebagai teori pengembangan
Teknik studi kasus pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk melakukan penyebaran atau eksplorasi dan penemuan. Kajian Eksplorasi atau kajian
yang mengungkapkan hubungan dengan suatu tema atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian kajian ini akan diarahkan pada penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lebih lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis.
b) Untuk penyempurnaan praktik pembelajaran
Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis tentang kegiatan, dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang sama. Hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dan juga rinci.
c) Sumbangan dalam menentukan kebijakan
Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi penelitian, implementasi, serta perubahan kebijakan. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi serta isu-isu yang terjadi pada proses pendidikan.
d) Mengklarifikasi isu-isu serta tindakan sosial
Fokus dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kelompok etnik, kehidupan antar ras, peranan jender, dan kelas sosial. Dalam penelitian kualitatif, isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial yang lebih luas, fungsinya memberikan kritik pada aspek idiologis, kepentingan politik dan ekonomi.
C. PENUTUP 1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau interpreif, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti duduk sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi) dan hasil penelitian kualitatif dapat bersifat temuan. Tahapan dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahapan inti, dimulai dari tahap pralapangan, lapangan, dan pengelolaan data. Penelitian kualitatif memiliki perbedaan yang mencolok dengan penelitian kuantitatif di mana penelitian kualitatif bersifat umum, fleksibel dan dinamis. Sedangkan penelitian kuantitatif lebih bersifat khusus, rinci dan statis. Penelitian kualiatatif sangat bermanfaat jika diterapkan di
dalam dunia pendidikan, terutama dalam mengidentifikasi setiap masalah yang timbul baik secara individu maupun kelompok. Demikian essai tentang pentingnya penelitian kualitatif dalam mengidentifikasi masalah di sekolah dasar yang disajikan secara padat dan jelas.
2. Rekomendasi
Dalam menghadirkan suatu pendidikan yang bermutu tentunya dimulai dari guru dan sistem yang bermutu. Guru yang mau terus belajar dan senantiasa mengupgrade dirinya untuk menjadi insan yang adaprif disetiap perkembangan dan perubahan yang muncul secara tiba-tiba. Menerima dengan bangga dan bersedia membangun generasi bangsa yang kuat dengan penuh ketulusan dan kasih sayang. Menyelesaikan permasalah yang muncul dengan jiwa antusias sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian terhadap pendidikan.
Mulailah dengan membaca dan akhiri dengan karya. Dengan goresan tinta ini penulis mengajak kepada segenap guru diseluruh penjuru negeri untuk meningkatkan etos kerja dengan membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan baru, sebagai contoh kecilnya memahami penelitian kualitatif sebagai metode yang berguna dalam membantu menghadirkan pendidikan yang bermutu.