Pentingnya Personal Hygiene dan Aseptik dalam Industri Air
Minum
Industri air minum bertanggung jawab untuk menyediakan air
bersih dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Personal
Hygiene dan aseptik merupakan aspek penting dalam industri
ini karena berperan besar dalam mencegah kontaminasi air
yang dapat menyebabkan penyakit.
Acuan Regulasi
Pedoman CPPOB pada huruf q. Kebersihan Personel dan Fasilitas Karyawan
.
Permenperin No.75 th 2010 tentang
GMP/ CPPOB pada point 8. Fasilitas
Sanitasi dan 14. karyawan
Definisi Personal
Hygiene dan Aseptik
Personal Hygiene mengacu pada tindakan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh, seperti mencuci tangan, mandi, dan mengganti pakaian secara teratur. Sementara aseptik mengacu pada praktik yang bertujuan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam produk atau lingkungan. Dalam
konteks industri air minum, aseptik memastikan bahwa air yang dihasilkan bebas dari bakteri, virus, dan kontaminan lainnya.
1 Personal Hygiene
Menjaga kebersihan tubuh untuk mencegah kontaminasi produk.
2 Aseptik
Praktik yang mencegah kontaminasi
mikroorganisme dalam
air.
Peran Manajemen dalam
Mendukung Personal Hygiene
Manajemen memiliki peran penting dalam mendukung dan mempromosikan kebersihan pribadi di tempat kerja.
Memberikan Pelatihan Memberikan pelatihan tentang personal hygiene dan teknik aseptik kepada semua pekerja.
Menyediakan Fasilitas Memastikan tersedia fasilitas yang memadai untuk mencuci tangan dan mengganti pakaian.
Menerapkan Standar Menerapkan standar kebersihan yang ketat dan memastikan semua pekerja mematuhinya.
Menyediakan Cek Kesehatan Memiliki program pemantauan kesehatan bagi personel, termasuk tindakan-tindakan efektif untuk mencegah karyawan yang diketahui mengidap penyakit yang dapat mengontaminasi produk (luka, TBC, Hepatitis, Tipus dsb).
Pelatihan dan Kesadaran Karyawan tentang Personal
Hygiene dan Aseptik
Pelatihan dan kesadaran karyawan tentang personal hygiene dan aseptik sangat penting untuk memastikan bahwa semua karyawan memahami dan mematuhi standar yang telah ditetapkan. Pelatihan harus mencakup:
1
Praktik Personal HygieneCara mencuci tangan yang benar, pentingnya mandi dan ganti pakaian, dan cara menjaga kebersihan rambut dan kuku.
2
Penggunaan APDCara menggunakan APD yang tepat, jenis APD yang dibutuhkan untuk berbagai tugas, dan pentingnya menggunakan APD dengan benar.
3
Sanitasi Lingkungan KerjaCara menjaga kebersihan lingkungan kerja, pentingnya pengendalian hama, dan cara menangani limbah dengan aman.
4
Perilaku Personel• Tidak makan, minum, meludah,
merokok, atau melakukan tindakan lain
• Perhiasan, jam tangan, pin, bros,
termasuk jarum untuk jilbab atau barang lainnya tidak boleh dikenakan atau
dibawa ke area pengolahan
Fasilitas Praktik Personal Hygiene yang Baik di Tempat Kerja
Fasilitas Praktik personal hygiene yang baik sangat penting di tempat kerja. Karyawan harus selalu menjaga kebersihan tangan, tubuh, dan pakaian mereka. Berikut fasilitas yang perlu disediakan :
Mencuci Tangan
Fasilitas pencucian tangan, dilengkapi dengan :
1. peringatan dan petunjuk cara mencuci tangan
2. Air yang mengalir
3. Sabun cuci tangan
tidak
berbau 4. pengering tangan seperti tisu/ handdryer.
Ganti Pakaian
Fasilitas dilengkapi dengan tempat menyimpan atau menggantung pakaian kerja dan pakaian luar secara terpisah.
Toilet
Tersedia untuk karyawan serta dirancang dan dikonstruksi dengan memperhatikan
persyaratan hygiene, air yang cukup, sistem pembuangan yang lancar, tidak menghadap area produksi, jumlahnya cukup dan terdapat fasilitas pencucian tangan.
Loker
Tersedia tempat penyimpanan barang pribadi karyawan, atau barang pribadi tidak
diperkenankan disimpan di area pengolahan.
Fasilitas Sanitasi Personel
1. Fasilitas Mencuci Tangan
TERDIRI DARI :
• WASTAFEL
(LEBIH BAIK TIDAK MENGGUNAKAN KRAN, PAKAI SENSOR ATAU PIJAKAN KAKI)
• PENGERING TANGAN (TISSUE ATAU HAND DRYER)
Note : Tidak di rekomendasikan menggunakan LAP kain karena akan terjadi kontaminasi silang
• SABUN + DESINFEKTAN (SABUN CAIR YANG TIDAK BERAROMA/BERBAU +
DESINFEKTAN)
Fasilitas Sanitasi Personel
2. Fasilitas TOILET
• PERSYARATAN :
- HARUS KERING, BERSIH DAN DIKENDALIKAN (DIMONITORING) / ADA CEKLIST - TERDAPAT PENANDAAN YANG JELAS (RUANGAN, PERINGATAN CUCI TANGAN) - TERDAPAT FASILITAS CUCI TANGAN LENGKAP
- DIBEDAKAN ANTARA TOILET LAKI-LAKI DAN WANITA
- TERDAPAT FASILITAS ALAS KAKI / SANDAL KHUSUS UNTUK TOILET - KESET (BAHAN MUDAH DIBERSIHKAN SEPERTI KESET PLASTIK)
• KETENTUAN JUMLAH :
- 1-9 ORANG 1 TOILET - 10-25 ORANG 2 TOILET - 26-50 ORANG 3 TOILET - 51–100 ORANG 4 TOILET
- SETIAP KELIPATAN 50 ORANG 1 TOILET
Fasilitas Sanitasi Personel
3. Fasilitas RUANG GANTI PAKAIAN
TERDIRI DARI MINIMAL 3 RUANGAN :
• RUANGAN PERTAMA :
TERDIRI DARI LOCKER SEPATU DAN BAJU LUAR
• RUANGAN KEDUA :
TERDIRI DARI LOCKER SEPATU DAN BAJU KERJA ASEPTIK
• RUANGAN KETIGA :
FASILITAS TEMPAT CUCI TANGAN LENGKAP
• TAMBAHAN :
DESINFEKTAN SPRAY, FOOT BATH (UNTUK DESINFEKSI SEPATU KERJA)
Fasilitas Sanitasi Personel
4. Fasilitas LOKER
1. Jumlah Pemakai 2. Jumlah Kebutuhan
3. Kontrol kelengkapan : identitas, checklist
4. Metode pembersihan fasilitas dan area
5. Sistem Monitoring
Standar Kebersihan & Perilaku
Karyawan yang mendukung Personal Hygiene yang Baik di Tempat Kerja
Kebersihan
• Mandi sebelum bekerja
• Gosok Gigi
• Pakaian Bersih dan Di Strika
• Cuci Tangan
• Rambut Pendek dan Rapi
• Tidak menggunakan perhiasan dan aksesoris (anting, cincin, gelang, jam tangan dll)
• Menutup luka dengan plaster
• Tidak menggunakan make up dan parfum/
deodorant yang berlebihan
• Tidak memelihara jenggot
• Dilarang duduk di atas meja kerja
• Selalu menjaga lingkungan kerjanya tetap bersih
• Pastikan baju yang digunakan bersih
• Mencuci tangan sebelum menangani makanan
• Jaga kebersihan kuku (pendek dan terhindar dari varnish dan cat kuku)
• Menggunakan penutup kepala saat bekerja
• Ketika batuk/ bersin jangan menutup mulut dan hidung, ketika berkerja (gunakan masker)
• Tidak meludah dimana saja
• Tidak merokok
• Tidak makan saat bekerja
• Tidak bicara saat bekerja
• Tidak mencicipi/ menyentuh produk dengan tangan atau jari. Gunakan sendok bersih, spatula atau penjepit
• Tidak Mengupil, Menggaruk-2 Kepala
Perilaku
Pentingnya Mencuci Tangan Secara Teratur
Mencuci tangan dengan benar adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit. Ini sangat penting dalam industri air minum karena karyawan seringkali berinteraksi langsung dengan air dan peralatan yang digunakan untuk produksinya. Mencuci tangan merupakan salah satu praktik sanitasi diri.
1
Sebelum Menyentuh Bahan BakuMencuci tangan sebelum menangani bahan baku seperti air baku atau bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
2
Setelah Menggunakan ToiletMencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan toilet.
3
Setelah MakanMencuci tangan setelah makan atau minum.
4
Setelah Menyentuh PeralatanMencuci tangan setelah menyentuh peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
Tata Cara Mencuci Tangan
Langkah 1: Basuh Tangan
Basuh tangan dengan air mengalir.
Langkah 2: Gosok Sabun
Gosok sabun ke seluruh permukaan tangan.
Langkah 3:
Bersihkan Celah Jari
Bersihkan celah-celah jari dan di bawah kuku.Langkah 4: Bilas dengan Air
Bilas dengan air mengalir.
Langkah 5:
Keringkan Tangan
Keringkan dengan tissue bersih atau pengering tangan.
Penggunaan Alat Pelindung Diri yang Tepat
Alat pelindung diri (APD) merupakan perlengkapan yang digunakan untuk melindungi karyawan dari bahaya di tempat kerja. APD yang tepat sangat penting dalam industri air minum untuk mencegah kontaminasi air dan melindungi karyawan dari bahan kimia berbahaya. Beberapa APD yang umum digunakan adalah:
Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk
melindungi tangan dari kontaminasi dan bahan kimia.
Masker
Masker digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu dan partikel udara.
Jas Lab
Jas lab digunakan untuk melindungi pakaian dari kontaminasi.
Sepatu Khusus
Sepatu khusus digunakan untuk menghindari kontaminasi.
Tutup kepala/ Hairnet
Tutup kepala digunakan untuk menghindari kontaminasi yang berasal dari kepala.
Prinsip
Kerja Aseptik
Prinsip kerja aseptik adalah serangkaian tindakan pencegahan yang bertujuan untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme pada produk atau proses produksi. Teknik aseptik sangat
penting dalam industri air minum untuk memastikan kualitas dan keamanan produk akhir.
Teknik aseptik mencakup berbagai aspek, seperti :
• penggunaan peralatan steril,
• penanganan bahan baku dengan hati-hati,
• menjaga kebersihan lingkungan kerja,
• pelatihan karyawan tentang teknik aseptik dan
• pemantauan rutin sangat penting untuk memastikan bahwa
prinsip aseptik diterapkan dengan benar.
Pentingnya Teknik Aseptik dalam
Industri Air Minum
Teknik aseptik sangat penting dalam industri air minum untuk menjaga kualitas dan keamanan air.
1 Mencegah
Kontaminasi
Teknik aseptik
membantu mencegah kontaminasi mikroba yang dapat mencemari air.
2 Menjamin Kualitas
Penerapan teknik aseptik memastikan
kualitas air minum yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
3 Memenuhi Standar
Teknik aseptik membantu industri air minum memenuhi
standar kebersihan dan keamanan yang ditetapkan.
Pemantauan dan Evaluasi Personal Hygiene dan Aseptik
Pemantauan dan evaluasi personal hygiene dan aseptik merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa proses produksi air minum dilakukan dengan aman dan higienis. Berikut beberapa metode pemantauan:
1 Pemantauan Mikrobiologis
Melakukan pengujian
mikrobiologis secara teratur untuk memastikan bahwa air bebas dari bakteri dan
kontaminan lainnya.
2 Pemantauan Personal Hygiene
Melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan bahwa karyawan mematuhi standar
personal hygiene.
3 Pemantauan Sanitasi
Melakukan inspeksi rutin untuk memastikan bahwa lingkungan kerja bersih dan terawat.
Pemantauan dan evaluasi personal hygiene dan aseptik merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa proses produksi air minum dilakukan dengan aman dan higienis. Pemantauan dilakukan dengan uji mikroorganisme, berikut rangkaian teknik dalam pengujian mikrobiologi :
ASEPTIS STERILISASI DESTRUKSI
Suatu keadaan yang di dalamnya bebas dari segala macam bentuk
kehidupan
(mikroorganisme) yang dapat menginfeksi atau
mengkontaminasI
Proses pemusnahan atau eliminasi semua
mikroorganisme, termasuk spora bakteri, yang sangat
resisten
Proses pemusnahan mikroorganisme yang berasal dari limbah biologi
agar tidak memberikan
dampak buruk sebelum
dibuang ke lingkungan
Prinsip kerja aseptis mencegah kontaminasi silang:
1. Tidak berbicara saat bekerja
2. Media pertumbuhan yang dibuat harus segera disterilisasikan
3. Penanganan yang akan digunakan dibungkus terlebih dulu sebelum disterilisasi
4. Area kerja harus disterilkan dengan desinfektan (alkohol 70%)
5. Mengunakan bunsen saat bekerja
6. Melakukan pekerjaan di dekat nyala api bunsen dan didalam LAF (Laminar Air Flow)
7. Mebiasakan diri untuk memisahkan peralatan dan medium yang steril dan terkontaminasi
Kerja Aseptis pada saat
pengujian Mikrobiologi
Pentingnya Sterilisasi dalam Uji
Mikrobiologi
Sterilisasi menghilangkan kontaminasi mikroorganisme yang dapat mengganggu hasil uji.
Akurasi Hasil
Mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, memastikan hasil uji akurat.
Keamanan Laboratorium
Menghindari kontaminasi lingkungan laboratorium dan risiko infeksi.
Integritas Data
Memastikan hasil uji dapat diandalkan dan dapat direplikasi.
Teknik-teknik Sterilisasi yang Umum Digunakan
Teknik sterilisasi yang dipilih bergantung pada jenis material dan tingkat kontaminasi yang ingin dihilangkan.
Sterilisasi Panas
Metode yang paling umum,
menggunakan suhu tinggi untuk membunuh mikroorganisme.
• Autoklaf
• Sterilisasi Udara Panas
Sterilisasi Kimia
Membunuh mikroorganisme menggunakan zat kimia.
• Desinfektan
• Antiseptik
Sterilisasi Radiasi
Metode sterilisasi yang efektif untuk bahan sensitif terhadap panas.
• Sinar Gamma
• Sinar Ultraviolet
DESTRUKSI (Media Analisa)
Destruksi adalah suatu cara untuk merusak/ menghancurkan bakteri dari hasil analisa yang tidak digunakan lagi.
Berfungsi agar bahan tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan yang dikenai/dikontaminasi olehnya
Sebelum dibuang (hasil destruksi) diencerkan dulu dengan
pengenceran yang tinggi. Dan dibuang ditempat yang alirannya mengalir
Perhitungan waktu 10 menit dimulai saat
tekanan mencapai 2 atm
Kesimpulan Personal Hygiene dan Kerja
Aseptik
Personal hygiene dan kerja aseptik merupakan faktor penting dalam industri air minum.
Penerapan keduanya menjamin kualitas dan keamanan air minum yang dihasilkan. Personal hygiene mencegah kontaminasi dari
pekerja, sementara kerja aseptic mencegah kontaminasi selama proses produksi.
Hal ini membantu menjaga kesehatan konsumen dan memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan.
Dengan menerapkan personal higiene dan kerja aseptik secara konsisten, industri air minum dapat membangun kepercayaan konsumen dan menjaga reputasi baiknya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan personal
hygiene dan menerapkan teknik aseptik dalam setiap tahap proses
produksi air minum.
ZONASI AREA
Untuk mendukung aktifitas Hygiene & Aseptic
Zonasi area dalam industri air minum sangat penting untuk memastikan keberlanjutan, kualitas, dan keamanan suplai air. Berikut adalah beberapa alasan mengapa zonasi area penting:
1. Pengendalian Pencemaran 2. Kualitas Air
3. Keamanan
4. Perencanaan dan Pengembangan 5. Kepatuhan terhadap Regulasi
6. Pengelolaan Risiko
ZONASI AREA
High Hygiene Zone – H2 Medium Hygiene Zone – H3
Low Hygiene Zone – H4
Water Treatment, Packing, G. B. Baku/kemas, G.Barang Jadi, G. Galon Sirkulasi, G. Bahan Kimia
R. Filling AMDK, R. Lab QC , R. Formulasi B.
kimia
Area diluar H1,H2 dan H3
Very High Hygiene
Zone – H1 Ruang Lab Uji Mikro
ZONASI AREA – Very High Hygiene Zone H1
Aktivitas Terlarang
Meludah/ batuk/ bersin di sembarang tempat, makan, minum (hanya pada area
yang disediakan fasilitas minum), merokok, tidur, bercanda, menyelipkan ballpoin ke telinga,
mengoperasikan telepon genggam tanpa izin, mengambil gambar tanpa izin, menempelkan tangan dan kaki
di dinding yang dapat menyebabkan kotor, memakai kosmetik dan parfum berlebihan, menggunakan peralatan musik, mengupil, menggaruk dan mengorek telinga
Barang Terlarang Jam tangan, ballpoin ulir dan berpenutup, perhiasan (cincin, gelang, kalung, anting),
cutter, stapless, pensil, ear phone, makanan dan minuman, telepon genggam, kamera, peralatan musik, rokok
Pakaian Standar Topi berkaret/ hair net khusus area Hygiene 1, masker, baju khusus area Hygiene 1 (Baju Kerja Clean Room), Sepatu Boots+Kaos Kaki kain khusus Higeine 1, Sarung tangan Latex
Hygiene 1 (H1) VERY HIGH HYGIENE
ZONE
Ruang Uji Mikro dan Area
Filling Dengan Kelas Ruangan 100 – 1000
Area dimana produk terpapar langsung dengan lingkungan atau udara sekitar dan tidak ada proses berikutnya yang dapat menghilangkan kontaminasi
ZONASI AREA – High Hygiene Zone H2
Aktivitas Terlarang
Meludah/ batuk/ bersin di sembarang tempat, makan, minum (hanya pada area
yang disediakan fasilitas minum), merokok, tidur, bercanda, menyelipkan ballpoin ke telinga, mengoperasikan telepon genggam tanpa izin, mengambil gambar tanpa izin, menempelkan tangan dan kaki
di dinding yang dapat menyebabkan kotor, memakai kosmetik dan parfum berlebihan, menggunakan peralatan musik, mengupil, menggaruk dan mengorek telinga
Barang Terlarang Jam tangan, ballpoin ulir dan berpenutup, perhiasan (cincin, gelang, kalung, anting),
cutter, stapless, pensil, ear phone, makanan dan minuman, telepon genggam, kamera, peralatan musik, rokok
Pakaian Standar Topi berkaret/ hair net khusus area Hygiene 2, masker, baju khusus area Hygiene 2
(Jas Lab), sepatu Boots + Kaos Kaki kain khusus area Hygiene 2 + Sarung tangan Latex/ plastik
Note : Untuk sepatu di ruangan lab QC, R. Formulasi B. Kimia dapat menggunakan sepatu pendek dan berkaos kaki
Hygiene 2 (H2)
HIGH HYGIENE ZONE R. Filling AMDK, R. Lab QC, R. Formulasi B. kimia
Area dimana produk terpapar langsung dengan lingkungan atau udara sekitar dan tidak ada proses
berikutnya yang dapat menghilangkan kontaminasi
ZONASI AREA – Medium Hygiene Zone H3 Hygiene 3 (H3)
MEDIUM HYGIENE ZONE
Water Treatment, Packing,
G. B. Baku/kemas, G. Barang Jadi, G. Galon Sirkulasi, G. Bahan Kimia
Area dimana bahan baku dan produk jadi terpapar langsung dengan lingkungan dan kontaminasi
bisa masuk ke produk secara tidak langsung melalui material / bahan ke
mas / perlengkapan kerja dan mesin
Aktivitas Terlarang
Meludah/ batuk/ bersin di sembarang tempat, makan, minum (hanya pada area
yang disediakan fasilitas minum), merokok, tidur, bercanda, menyelipkan ballpoin ke telinga, mengoperasikan telepon genggam tanpa izin, mengambil gambar tanpa izin, menempelkan tangan dan kaki
di dinding yang dapat menyebabkan kotor, memakai kosmetik dan parfum berlebihan, menggunakan peralatan musik, mengupil, menggaruk, mengorek telinga
Barang Terlarang Jam tangan, ballpoin ulir dan berpenutup, perhiasan (cincin, gelang, kalung, anting), cutter,
staples, pensil, ear phone, makanan dan minuman, telepon genggam, kamera, peralatan musik, rokok
Pakaian Standar
1. Water Treatment G. bahan Kimia, Packing di area produksi tertutup
Menggunakan Topi Khusus/Hair Net + Sepatu khusus (Sepatu boots/Sepatu karet pendek) atau cover shoes + Masker
2. Packing dengan lantai Epoxy
Menggunakan Topi Khusus/Hair Net +sepatu khusus (pendek) atau cover shoes
3. Packing, G. B. Baku/kemas, Galon Sirkulasi
Menggunakan Topi Khusus/ Hair Net + sepatu4. G. Barang Jadi
Menggunakan sepatuZONASI AREA – Low Hygiene Zone H4
Hygiene 4 (H4)
LOW HYGIENE ZONE Area diluar H1,H2 dan H3
Area dimana produk sudah tidak bisa terkontaminasi secara langsung maupun tidak
langsung tetapi kerapihan dan kebersihan diarea ini harus tetap di jaga dengan
menerapkan desain hygiene dan 5S
Aktivitas Terlarang
Meludah/ batuk/ bersin di sembarang tempat, makan, minum (hanya pada area
yang disediakan fasilitas minum), merokok, tidur, bercanda, mengoperasikan telepon genggam tanpa izin, mengambil gambar tanpa izin, menempelkan tangan dan kaki
di dinding yang dapat menyebabkan kotor, memakai kosmetik dan parfum berlebihan, menggunakan peralatan musik, mengupil, menggaruk dan mengorek telinga
Barang Terlarang Jam tangan, ballpoin ulir dan berpenutup, perhiasan (cincin, gelang, kalung, anting), cutter,
staples, pensil, ear phone, makanan dan minuman, telepon genggam, kamera, peralatan musik, rokok Pakaian Standar Kaos atau baju yang sopan dan bersepatu