Nama : Tondi Aginta Ginting NPM : 21.20.018
Prodi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penugasan
Sistem Manajemen Mutu A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu memiliki definisi yaitu sebagai suatu sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu disamping itu juga berguna sebagai suatu sistem manajemen untuk menetapkan kebijakan dan sasaran serta untuk mencapai sasaran itu. Terdapat persyaratan umum yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi dalam sistem manajemen mutu yaitu : 1. Menetapkan sistem manajemen mutu
2. Mendokumentasikan sistem manajemen mutu 3. Mengimplementasikan sistem manajemen mutu 4. Memelihara sistem manajemen mutu
Keempat elemen ini harus selalu diperhatikan dan terus menerus melakukan perbaikan guna keefektifannya. Adapun fungsi dari manajemen dalam sistem manajemen mutu yaitu berupa POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling)
1. Planning, atau proses perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Organizing, atau dalam bahasa Indonesia perorganiasasian merupakan proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
3. Actuating, atau pelaksanaan dan implementasi, perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
4. Controlling, proses pengawasan dan pengendalian adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Untuk ruang lingkup sistem manajemen mutu itu sendiri terdiri dari:
• Membuktikan kemampuannya secara konsisten dalam pemenuhan produk sesuai dengan persyaratan pelanggan dan undang-undang yang berlaku.
• Meraih kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif, termasuk proses – proses yang diperlukan untuk peningkatan kinerja secara berkesinambungan dan jaminan terhadap kesesuaian persyaratan pelanggan dan undang-undang yang berlaku.
B. Tujuan Sistem Manajemen Mutu
Menurut Gasperz (2002;10) tujuan dari SMM adalah sebagai berikut:
1. Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu;
Kesesuaian antara kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan pada suatu standar tertentu terhadap proses dan produk yang dihasilkan oleh organisasi sangat penting.
2. Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan persyaratan proses dan produk yang ditentukan pelanggan dan organisasi;
Keputusan pelanggan adalah reaksi emosional dan rasional positif pelanggan. Untuk mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan, segenap anggota organisasi dituntut untuk memliki kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
C. Prinsip Dasar Manajemen Mutu
SMM khususnya ISO 9001:2008, merupakan sistem manajemen dengan pendekatan kepada pelanggan. Pelanggan pada SMM adalah pelanggan internal, pelanggan eksternal dan pihak yang berkepentingan.
Inti dari sistem manajemen mutu meliputi:
1. Adanya kebijakan mutu, perencanaan mutu, sasaran mutu, prosedur kerja, instruksi kerja, dan rekaman mutu.
2. Adanya jaminan bahwa standar manajemen mutu dilaksanakan, dipantau, dievaluasi, dan diperbaiki.
3. Adanya jaminan bahwa terjadi peningkatan kualitas yang berkesinambungan baik dalam proses pelayanan dan proses produksi, maupun terhadap standar manajemen mutu itu sendiri.
Sementara itu, SMM didasarkan pada penerapan 8 (delapan) prinsip manajemen mutu yang merupakan dasar penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, yaitu:
1. Fokus pada pelanggan (customer focus) 2. Kepemimpinan (leadership)
3. Pelibatan orang (involvement of people).
4. Pendekatan proses (process approach)
5. Pendekatan sistem pada manajemen (system approach to management) 6. Perbaikan berkelanjutan (continual improvement)
7. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta (factual approach to decision making)
8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan (mutually beneficial supplier relationships)