• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI

N/A
N/A
FIRLYANTI X MIPA 6

Academic year: 2023

Membagikan "PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENUNTUN PRAKTIKUM

BOTANI

OLEH:

TIM PENYUSUN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2017

(2)

i

TIM PENYUSUN

I Made Sukewijaya, S.P., M.Sc.

Prof. Dr. Ir. Rindang Dwiyani, M.Sc.

Ir. Ni Luh Made Pradnyawathi, M.P.

Ir. Hestin Yuswanti, M.P.

Ir. Utami, M.S.

Ir. I Gusti Ngurah Raka, M.S.

Ir. I Nyoman Gede Astawa, M.P.

Ir. I Putu Dharma, M.Si.

Prof. Dr. Dra. Made Sritamin, M.S.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, karena atas berkat-Nya maka penuntun praktikum matakuliah Botani ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penuntun praktikum ini disusun untuk dapat dijadikan pedoman pelaksanaan praktikum oleh mahasiswa yang menempuh matakuliah ini.

Penuntun praktikum pada semester ini merupakan revisi atas penuntun yang telah diterbitkan sebelumnya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasama seluruh koordinator kelas yang telah membantu dalam penyempurnaan setiap semesternya. Kritik dan saran dari para pengguna penuntun ini sangat diharapkan untuk dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan di kemudian hari.

Akhirnya, semoga penuntun ini dapat dipergunakan oleh semua yang membutuhkan, terima kasih.

Denpasar, September 2017

Tim Penyusun

(4)

1

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Sebelum menjalankan praktikum, mahasiswa sudah mempersiapkan diri dan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang akan dipraktikumkan.

2. Harus datang tepat pada waktu yang telah ditentukan.

3. Memperhatikan segala keterangan-keterangan yang diberikan pada waktu praktikum, untuk mempermudah dalam menjalankan praktikum.

4. Sebelum dan sesudah praktikum alat-alat harus dibersihkan dan dalam keadaan kering.

5. Mahasiswa yang tidak hadir harus memberikan keterangan sebab ketidakhadirannya.

6. Mahasiswa yang tidak hadir 3 (tiga) kali tanpa surat keterangan, dicoret dari daftar, dan nilai praktikum digugurkan.

7. Tiap kali praktikum mahasiswa harus membawa:

a pensil b penghapus c pulpen/ballpoint d silet baru/tajam

(5)

2

8. Setiap selesai praktikum, buku latihan tidak boleh dibawa pulang.

9. Gambar dibuat dengan pensil dan keterangan- keterangan dengan pulpen/ballpoint.

10. Mereka yang merusak/menghilangkan alat-alat harus lapor dan mengganti dengan barang yang sama.

(6)

3

Alat yang Dipergunakan dalam Praktikum Botani (Anatomi Tumbuhan) serta Cara Penggunaannya

MIKROSKOP

Merupakan alat optik biasanya terdiri dari lensa yang

berguna untuk memberikan bayangan diperbesar dari benda- benda yang terlalu kecil jika dilihat dengan mata biasa.

BAGIAN-BAGIANNYA:

A. STATIP, terdiri dari:

a. Kaki, biasanya berbentuk kaki kuda.

b. Tiang, sebagai penghubung kaki dengan tangkai.

c. Tangkai, yang merupakan pendukung teropong.

Antara tiang dengan tangkai terdapat engsel sehingga teropong bisa berdiri miring hingga enak bagi

(7)

4

pemakainya. Karena meja benda juga ikut miring sehingga kemungkinan cairan/air/zat-zat kimia yang kita pakai pada preparat akan mengalir, maka kita memberi sikap tegak pada teropong. Pada macam mikroskop tertentu tidak terdapat engsel ini, sehingga meja benda berada dalam posisi mendatar d. Meja Benda, tempat untuk meletakkan preparat.

Pada meja benda terdapat lubang yang berguna untuk meneruskan sinar dari bawah meja, melalui preparat terus ke teropong.

e. Sekrup-sekrup Penggerak Preparat, yang berguna untuk menggerakkan preparat ke kiri, ke kanan, ke muka dan ke belakang. Preparat ditahan oleh penjepit yang terletak pada bagian yang digerakkan oleh sekrup tersebut.

f. Sekrup-sekrup Penggerak / Pengatur Jarak antara Teropong dan Preparat.

Ada 2 (dua) buah sekrup; kasar (makro meter) dan sekrup halus (mikro meter).

Tergantung macamnya mikroskop maka mungkin - Meja benda pada tangkai teropong dapat naik turun oleh sekrup-sekrup tersebut

- Meja benda dapat dinaikturunkan oleh sekrup tersebut, sedang teropong tetap pada tangkai.

(8)

5

B. TEROPONG, terdiri dari pembuluh dengan lensa-lensa pada kedua ujungnya.

a. Obyektif, yaitu lensa yang menghadap ke benda, biasanya merupakan lensa-lensa majemuk, yang satu sama lain dilekatkan dengan zat perekat/balsem kanada.

Peringatan: Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan alkohol, karena dapat melarutkan balsem kanada. Lensa oyektif terdapat revolver yang dapat diputar, sehingga kita dapat mengganti dengan lain- lain pembesaran. Pada lensa obyektif terdapat pembesaran 5x, 10x, 45x, 100x dst.

b. Okuler, yaitu lensa yang menghadap ke mata kita biasanya tunggal dan terpasang lepas dalam pembuluh okuler. Seperti pada obyektif, pada okuler pembesaran 5x, 10x dst.

c. Pembuluh Teropong, yaitu bagian pembawa okuler serta obyektif dengan revolvernya. Buluh teropong dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.

C. PENERANGAN, terdiri dari:

a. Cermin Datar dan Cekung. Cermin ini dapat diputar ke segala arah dan dengan cermin-cermin cekung kita dapat menangkap lebih banyak sinar/cahaya dari cermin datar.

(9)

6

b. Diafragma, untuk mengatur besar kecilnya cahaya masuk.

c. Gelas Filter, yaitu gelas berwarna biru dipasang di bawah kondensor atau di atas cermin. Gelas ini dipakai bila kita menggunakan sinar lampu.

d. Kondensor, yaitu alat untuk memusatkan cahaya.

Kondensor dapat dinaikturunkan dengan sekrup yang terdapat di bawah meja benda.

(10)

7 CARA PENGGUNAANNYA

Bila kita memeriksa preparat, maka pekerjaan dibagi 2 (dua) tahap:

a. Mencari bidang penglihatan.

b. Mencari bayangan preparat.

a. Mencari bidang penglihatan.

1) Revolver diputar hingga obyektif dengan pembesaran lemah.

2) Kondensor dinaikkan

3) Diafragma dibuka lebar-lebar

4) Mata kiri kita tempelkan ke dalam teropong, sementara kita putar cermin untuk menangkap sinar sedemikian rupa sehingga kita peroleh bidang penglihatan yang putih bersih.

b. Mencari bayangan preparat.

1) Gelas benda dengan preparat (material) yang telah kita buat, kita taruh pada meja benda, kita tahan dengan penjepit agar tetap pada tempatnya.

2) Dengan menggunakan sekrup-sekrup penggerak, preparat kita geser-geserkan sedemikian rupa sehingga material tersebut berada tepat di bawah lensa obyektif.

(11)

8

3) Sambil kita lihat dari samping teropong kita turunkan perlahan-lahan dengan memutar sekrup besar, hingga obyek lensa tepat mendekati preparat (material).

4) Sambil kita lihat dari samping, teropong kita turunkan perlahan-lahan dengan memutar sekrup besar. Pada suatu ketika kita akan lihat bayangan preparat tersebut.

5) Bayangan kita lihat dan dapat diperjelas dengan:

a. Memutar-mutar sekrup halus, sehingga bayangan terlihat jelas.

b. Menurunkan kondensor perlahan-lahan, c. Mengecilkan diafragma untuk

mengurangi sinar masuk

6) Jika ingin melihat sebagian dari preparat dengan pembesaran kuat, maka kita lakukan:

a. Sambil melihat ke dalam teropong preparat kita geserkan sehingga bagian preparat yang akan diselidiki tepat berada di bawah lensa, tepat di tengah bidang penglihatan.

b. Tanpa mengubah-ubah sekrup kasar/halus, kemudian revolver kita putar-putar sehingga obyektif dengan

(12)

9

pembesaran kuat tepat di bawah teropong

c. Kita lihat dalam teropong biasanya sudah terlihat bayangan samar-samar ini dapat diperjelas dengan memutar-mutar sekrup halus, menaikkan kondensor dan atau memperlebar diafragma. Jika dengan memutar-mutar sekrup bayangan belum juga nampak ini berarti bahwa bagian dari preparat yang akan kita lihat belum berada tepat di tengah-tengah dari bidang penglihatan. Kita kembalikan lagi pada pembesaran lemah dan kita atur lebih seksama lagi agar preparat tepat di tengah-tengah bidang penglihatan, seterusnya kita pindah ke dalam pembesaran kuat dan kita lihat.

(13)

10

FORMAT DALAM BUKU LATIHAN

Latihan I

Tujuan: Melihat sel dan bagian-bagiannya Preparat 1: Umbi lapis bawang merah (Allium cepa ascalonicum)

Perbesaran: 10x10

Gambar dan keterangan:

Preparat 2: Daun Hydrilla verticillata Perbesaran: ……… (sesuaikan) Gambar dan keterangan:

(14)

11

ILMU SEL (CYTOLOGY)

LATIHAN I SEL DAN BAGIANNYA

Tujuan: Melihat sel dan bagian-bagiannya

Preparat 1 : Umbi lapis bawang merah (Allium cepa ascalonium)

Ambillah bagian dalam dari umbi lapis tersebut. Perhatikan nukleus dan nukleolinya.

Gambarkan beberapa sel dengan bagian- bagiannya.

Gambar

Sitoplasma

Nukleus

Dinding sel

(15)

12

Preparat 2 : Ganggang Spirogyra sp

Ambil 2 atau 3 ganggang Spirogyra sp.

Perhatikan di dalam selnya terdapat khloroplast yang berbentuk pita dengan pyrenoid. Inti sel biasanya di tengah- tengah sel dengan benang-benang plasma.

Gambarkan beberapa sel Gambar

Preparat 3 : Daun Hydrilla verticillata

Ambil 2 atau 3 helai dan lihat melalui mikroskop.

Perhatikan sitoplasmanya yang dapat diamati dengan mengikuti gerakan khloroplas terutama pada sel-selnya yang letaknya dekat ibu tulang daun. Khloroplas disini berbentuk bulat-bulat seperti lensa. Gambarkan beberapa sel

(16)

13

Gambar

Preparat 4 : Penampang melintang cortex, umbi wortel (Daucus carota)

Buatlah irisan tipis pada akar pena dari umbi wortel tersebut, periksa dalam air dan perhatikan khromoplas yang berbentuk butir-butir batang maupun spiral yang menyebabkan warna merah umbi tersebut

Gambar

(17)

14 Anatomi :

Kalau kita perhatikan di bawah mikroskop, terlihat tersusun dari deretan sel-sel. Sel terdiri dari dinding sel dan isi sel. Isi sel terdiri dari bagian-bagian yang mati (ergastic) dan bagian-bagian yang hidup (protoplas) yang terdapat dalam sel; terdiri dari plasma sel (cytoplasma), inti sel (nukleus) dan plastida. Benda mati dalam plasma ada yang cair, ada yang padat sedangkan benda mati dalam plastida antara lain berupa butir tepung.

Macam-macam Plastida, yaitu:

- amyloplast : yaitu plastida pembentuk tepung - chloroplast : yaitu plastida berwarna hijau - chromoplast : yaitu plastida berwarna merah - leucoplast : yaitu plastida yang tidak berwarna - elaioplast : yaitu plastida yang mengandung

minyak

Chloroplast mempunyai beberapa bentuk :

- Pita yang berbelit belit (Spiral) misalnya pada Spirogyra sp.

- Lensa misalnya pada Hydrilla verticillata - Jala misalnya pada ganggeng Cladophora sp - Bintang misalnya pada ganggeng Zygnema sp

(18)

15

LATIHAN II ERGASTIK

Tujuan: Melihat benda benda mati dalam sel berupa butir- butir tepung dan berupa kristal ca-oxalat

Preparat 1 : Tuber (umbi) dari kentang (Solanum tuberasum)

Tusuk dengan jarum pada kentang tersebut kemudian letakkan pada tetesan air yang telah disediakan pada gelas benda. Kemudian tutup dengan gelas. Lihat di bawah mikroskop. Perhatikan letak hilus dan lamellanya. gambar beberapa butir tepung dengan bagian-bagiannya.

Gambar

(19)

16 Prepara

t 2

: Tepung beras (Oriza Sativa L) dalam air.

Caranya sama seperti di atas Perhatikan butir- butir amylum beras yang terdiri dari butir- butir majemuk.

Gambar

(20)

17

Preparat 3 : Tepung jagung (Zea mays L)

Caranya sama seperti di atas Perhatikan adanya retakan. Gambar beberapa butir

Gambar

Preparat 4 : Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)

Caranya sama seperti di atas. Perhatikan adanya retakan dan lamellanya. Gambar beberapa butir

(21)

18

Preparat 5 : Tepung ubi kayu (Manihot utilissima)

Caranya sama seperti di atas. Gambar beberapa butir.

Preparat 6 : Tepung pada pisang (Musa sp) Caranya sama seperti di atas

Gambar

(22)

19

Preparat 7 : Penampang melintang batang bayam (Amaranthus sp.)

Irislah melintang batang tersebut. Perhatikan sel-sel yang mengandung kristal Ca-oxalat berbentuk pasir. Gambar beberapa sel

Gambar

Preparat 8 : Penampang melintang tangkai daun Begonia sp.

Caranya sama seperti di atas. Perhatikan sel- sel dengan kristal Ca-oxalat berbentuk pasir dan berbentuk bintang (Drussen). Gambar beberapa sel

Gambar

(23)

20

Preparat 9 : Penampang melintang daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).

Irislah daun tersebut dan lihat kristal berada pada sel jaringan palissade atau sel jaringan spon. Gambar beberapa sel.

Gambar

Preparat 10 : Penampang melintang daun jeruk (Citrus aurantifolia)

Caranya sama seperti di atas. Perhatikan adanya sel-sel epidermis yang mengandung kristal Ca-oxalat yang berbentuk prisma dan pasir. Gambar beberapa sel yang mengandung kristal tersebut.

(24)

21

Gambar

Anatomi:

Tepung (amylum) merupakan benda mati yang terdapat dalam plastida. Bagian dari tepung hillus atau titik initial dan lamella. Bentuk-bentuk tepung pada beberapa tumbuhan berbeda-beda hingga dengan melihat bentuk tepung kita dapat mengetahui dari tumbuhan apa.

Berdasarkan hilusnya bentuk tepung dibedakan menjadi tepung konsentris (yaitu hilus terdapat di bagian tengah- tengah butir) dan tepung eksentris (yaitu bila hilus terdapat di bagian pinggir). Berdasarkan susunannya dibedakan butir tepung tunggal (mono adelph), butir tepung majemuk (poly adelph) dan butir tepung setengah majemuk. Kristal Ca- Oksalat merupakan benda mati dalam plasma yang berbentuk padat, bentuk kristal tersebut pada tumbuhan bermacam-macam, antara lain:

(25)

22

- berbentuk pasir (kristal sands), misalnya terdapat pada (Amarnanthus sp.)

- berbentuk jarum dan bentuk jarum terkumpul (rapida.), terdapat pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan endocarp buah aren (Arenga pinata).

- berbentuk kristal drusse, misalnya terdapat pada daun Begonia sp., tangkai daun pepaya (Carica papaya).

- berbentuk prisma, misalnya terdapat pada daun jeruk (Citrus sp).

(26)

23

ILMU JARINGAN (HISTOLOGY)

LATIHAN III

EPIDERMIS DAN DERIVAT-DERIVATNYA

Tujuan: melihat sel macam trikomata, stomata, dan epidermis

Preparat 1 : Epidermis batang tebu (Saccarum officinarum) dalam air.

Epidermis batang Saccharum officinarum terdiri dari sel panjang dan dua macam sel pendek yaitu sel-sel silika yang berisi SiO2 dan sel-sel gabus yang dinding selnya mengandung suberin.

Gambarlah sel-sel tersebut dengan pembesaran kuat.

(27)

24

Preparat 2 : Rambut batang diambil dari tangkai daun waru (Hibiscus tiliaceus).

Rambut-rambut ini terdiri dari lebih dari satu sel dan bentuknya seperti bintang.

Gambarlah rambut-rambut ini beserta sel-sel epidermis di sekitarnya dengan pembesaran kuat.

(28)

25

Preparat 3 : Rambut yang diambil dari epidermis bawah daun timbul (Arthocarpus communis).

Rambut ini terdiri dari satu sel, berdinding tebal dengan tonjolan berupa rigi-rigi.

Gambarlah rambut-rambut ini beserta sel-sel epidermis di sekitarnya dengan pembesaran kuat.

Preparat 4 : Bentuk sisik pada daun durian (Durio zibethinus)

rambut ini berbentuk seperti sisik yang diambil dari lapisan epidermis daun bagian bawah. Gambar rambut tersebut beserta sel epidermisnya.

Preparat 5 : Rambut pada bawah daun tembakau (Nicotiana tobacum).

Rambut-rambut ini terdiri dari lebih dari satu sel panjang dan bercabang. Gambar beberapa rambut tersebut beserta sel-sel epidermis di sekitarnya.

(29)

26

Preparat 6 : Rambut gatal pada epidermis daun jelatang (Fleurya interrupta) dalam air.

Rambut ini terdiri dari satu sel panjang yang mengandung cairan gatal. Gambar beberapa rambut dan sel-sel epidermisnya.

Preparat 7 : Rambut kelenjar pada epidermis daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus)

Rambut ini terdiri dari tangkai satu sel empat sel.

Gambar beberapa rambut dan sel-el epidermisnya.

(30)

27

Preparat 8 : Irisan epidermis bawah/atas daun jagung (Zea mays) dalam air.

Perhatikan stoma tipe gramineae; sel penutup berbentuk halter dan sumbu panjang dari daun.

Gambar beberapa stoma itu dengan sel-sel epidermis di sekitarnya dengan pembesaran kuat.

(31)

28

Preparat 9 : Irisan epidermis bawah daun kecubung (Datura metel) dalam air.

Perhatikan stoma dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga, kadang-kadang lebih dari satu sel.

Sel tetangga itu lebih kecil dari yang lainari daun.

Gambar beberapa stoma beserta sel-sel epidermis dan sekitarnya dengan pembesaran kuat.

(32)

29

Preparat 10 : Irisan epidermis bawah daun jelatang (Fleurya interrupta)

Stoma mempunyai 2 sel tetangga dengan poros panjang tegak lurus terhadap poros panjang stoma.

Gambar beberapa stoma itu dengan sel-sel epidermis di sekitarnya dengan pembesaran kuat.

Anatomi:

Epidermis dengan derivat-derivatnya antara lain:

trikomata, sel kipas dan lain-lain. Merupakan jaringan pelindung/penutup. Lapisan epidermis berasal dari lapisan paling luar dari meristem primer adalah dermadogen. Pada permukaan epidermis biasanya mempunyai kutikula (kecuali pada akar) sering juga terdapat lilin, kersik atau kapur.

Umumnya epidermis hanya terdiri dari satu lapisan tetapi pada tumbuhan tertentu mempunyai lebih dari satu lapis, ini disebut multiple epidermis misalnya terdapat pada daun karet (Ficus sp). Stomata terdapat pada lapisan epidermis

(33)

30

terdiri dari sel penutup dan celah. Trikomata/rambut/bulu merupakan tonjolan sel epidermis. Trikomata ada 2 macam:

1. Trikomata non glanduler, yaitu trikoma yang tidak mengandung atau tidak menghasilkan cairan / zat.

2. Trikomata glanduler, yaitu trikoma yang mengandung atau menghasilkan cairan / zat

(34)

31

LATIHAN IV

JARINGAN DASAR DAN JARINGAN PENGUAT

Tujuan: melihat sel parenchym, sel sclerenchym dan sel collenchym

Sel-sel Parenchym

Preparat 1 : Kerokan sebelah dalam kulit buah pisang dalam air.

Gambarkan beberapa sel parenchym yang telah terpisah karena aktivitas piktinase pada proses pemisah

Preparat 2 : Penampang melintang tangkai daun/alat pengapung eceng gondok Gambarlah beberapa sel parenchym yang berbentuk seperti bintang (Eichornia crassipes) dalam air.

Gambarkan beberapa sel parenchym yang banyak ruang antar sel yang besar-besar (aerenchym).

(35)

32

Preparat 3 : Penampang melintang daun Canna sp.

dalam air

Gambarlah beberapa sel parenchym yang berbentuk seperti bintang (actinenchym).

(36)

33 Sel-sel Collenchym

Preparat 4 : Irisan penampang melintang tangkai daun tomat (Solanum lycopersicum). Gambarlah sel-sel collenchym yang terdapat di bawah epidermis. Gambarlah sel-sel collenchym yang terdapat di bawah epidermis.

Perhatikan penebalan pada sudut- sudutnya.

Preparat 5 : Penampang melintang tangkai daun seledri (Apium graveolens).

Sel-sel Sclerenchym

Preparat 6 : Penampang melintang batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). Perhatikan jaringan yang terdiri dari sel-selnya yang berdinding tebal penebalannya merata sehingga lamennya sempit. Sel-sel itu adalah sel-sel sclerenchym.

Gambar beberapa sel

(37)

34 Anatomi:

Parenchym merupakan jaringan dasar. Sifat-sifatnya, dinding selnya tkipas dan lipis atau sedikit tebal, protoplas masih terdapat, vakuolanya besar, plastidanya berupa leucoplas, kloroplas tergantung fungsinya.

Menurut fungsinya dibedakan macam-macam parenchym yaitu parenchym penimbun, parenchym udara, parenchym pengangkutan, parenchym air dan sebagainya.

Collenchym merupakan jaringan penguat dengan penebalan tidak merata, sedangkan sclerenchym merupakan jaringan penguat dengan penebalan di seluruh dinding sel.

(38)

35

ILMU ALAT (ORGANOLOGI)

LATIHAN V AKAR

Tujuan: melihat jaringan-jaringan pada akar (radix)

Preparat 1 : Penampang melintang akar jagung (Zea mays).

Menggunakan preparat awetan.

Perhatikan jaringan-jaringan epidermis, parenchym, endodermis dengan penebalan bentuk U, diantaranya terdapat sel-sel peresap. Berkas pengangkutan bertype radial. Gambarkan penampang melintang akar jagung dengan bagian-bagiannya yang lengkap dari luar ke dalam

Preparat 2 : Penampang melintang akar jarak (Richinus communis).

Irislah secara melintang akar jarak ini, kemudian periksa di bawah mikroskop.

(39)

36

Gambar satu sektor dari irisan ini dengan bagian-bagiannya yang lengkap dari luar ke dalam

Preparat 3 : Penampang melintang akar kacang tanah (Arachis hypogaea).

Epidermis mungkin sudah rusak dan jaringan terluar terdiri dari jaringan gabus yang dibentuk oleh phellogen.

Endodermis terdesak oleh jaringan mekanik, yaitu sel-sel sclerenchym yang berkelompok-kelompok.

Gambar satu sektor dari irisan ini dengan bagian-bagiannya yang lengkap dari luar ke dalam

(40)

37

Preparat 4 : Penampang melintang akar anggrek (Arachnis sp).

Perhatikan adanya vellome yang berdinding tebal, exodermis, chlorenchym, endodermis, kristal Ca-oxalat pada parenchym.

Anatomi:

Akar merupakan bagian dari kormus yang biasanya terdapat dalam tanah.

Tugas akar antara lain:

1. Memperkuat berdirinya tanaman

2. Menyerap air dan zat makanan yang larut dalam air 3. Mengangkut air dan zat makanan

4. Tempat menimbun makanan

Susunan anatomi dari akar, misalnya kita buat penampang melintang antara lain berturut-turut:

1. Paling luar dibatasi oleh lapisan epidermis kadang- kadang pada akar terdapat trikhomata yang merupakan tonjolan epidermis bulu-bulu akar

2. Cortex (Kulit pertama) yang terdiri dari lapisan parenchym

(41)

38

3. Endodermis sebagai batas antara cortex dan stele terdiri dari selapis sel yang rapat satu sama lain dengan penebalan berbentuk U, di antara sel-sel terdapat sel peresap

4. Stele (selender pusat) yang terdiri dari:

a. Pericycle

b. Berkas pengangkutan c. Empulur

Berkas pengangkutan pada akar bertipe radial dimana xylem dan floem letaknya bergantian, sedangkan pada dicotyledoneae sudah terdesak dengan pertumbuhan sekunder, akibat aktivitas kambium yang terletak antara xylem dan floem.

Jadi, sifat radial dari akar dicotyledoneae tua sudah tidak jelas lagi.

(42)

39

LATIHAN VI BATANG

Tujuan: melihat jaringan-jaringan pada batang (caulis) Preparat 1 : Penampang melintang batang jagung (Zea

mays)

Periksa di bawah mikroskop. Perhatikan jaringan hypodermis, berkas pengangkutannya letaknya tersebar dengan tipe collateral tertutup. Kalau kita

perhatikan berkas-berkas

pengangkutannya, makin ke pinggir makin rapat dan kecil-kecil, sedangkan makin ke tengah makin besar.

Gambarkan irisan dari batang jagung dengan bagian-bagian yang lengkap dari luar ke dalam. Gambar pula satu berkas pengangkutan dengan bagian-bagian yang lengkap.

(43)

40

Preparat 2 : Penampang melintang batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis).

Gambarkan satu sektor dengan bagian- bagian yang lengkap dari luar ke dalam Preparat 3 : Penampang melintang batang sirih (Piper

betle).

Perhatikan adanya scelerenchym, collenchym, dan parenchym. Berkas pengangkut peripher dan medular, jaringan sclerenchym yang memisahkan berkas- berkas pengangkutan peripher dan medular. Perhatikan adanya saluran lendir.

Gambar satu sektor

Preparat 4 : Penampang melintang batang kacang tanah (Aarachis hypogaea). Jaringan paling luar terdiri dari selapis sel epidermis kemudian hypodermis, parenchym, dan chlorenchym.

Gambar satu sektor

(44)

41 Anatomi:

Kalau kita lihat irisan penampang melintang dari batang, maka tampak tersusun oleh jaringan-jaringan:

1. Paling luar dibatasi oleh lapisan epidermis kadang- kadang pada lapisan ini terdapat rambut-rambut, sisik-sisik atau stomata yaitu pada bagian batang yang masih muda

2. Cortex (Kulit pertama) yang terdiri dari lapisan sel- sel parenchym, jaringan di bawah epidermis disebut hypoderma.

3. Stele (selender pusat) yang terdiri dari:

a. Perikambium b. empulur

c. Berkas pengangkutan

Berkas pengangkutan pada batang monokotiledoneae letaknya tersebar, sedangkan pada batang dicotyledoneae teratur dan antara xylem dan floem terdapat lingkaran kambium.

(45)

42

LATIHAN VII DAUN

Tujuan: melihat jaringan-jaringan pada daun (folium) Preparat 1 : Daun jagung (Zea mays)

Irislah secara melintang dan periksa di bawah mikroskop.

Perhatikan epidermis atas dengan sel-sel kipas. Mesophyl terdiri dari jaringan spons (jaringan karang). Epidermis bawah dengan stomatanya. Berkas pengangkutan yang bertipe collateral tertutup.

Gambar yang lengkap dari epidermis atas dan bawah

Preparat 2 : Irisan batang daun karet (Ficus elastica) dan periksa di bawah mikroskop.

Perhatikan epidermis atas (multiple epidermis) litosit dengan cistolithnya

(46)

43

jaringan palisade dengan butir-butir chloroplastnya, jaringan spons dan jaringan epidermis bawahnya. Kalau terlihat coba cari stomatanya.

Gambarkan irisan daun karet tersebut dengan bagian-bagiannya.

Preparat 3 : Irisan batang daun cemara (Ficus elastica)

Preparat 4 : Penampang melintang daun kecubung (Datura metel). Perhatikan bagian tulang daun dengan berkas pengangkut bikolateral, mesophyl dengan selapis jaringan palisade, jaringan spons dan perhatikan kristal Ca-oxalat bentuk bintang.

Preparat 5 : Penampang melintang daun jeruk (Citrus sp). Perhatikan jaringan tiang dengan kristal Ca-oxalat, kelenjar minyak aetheris, stomata dan jaringan spons.

(47)

44 Anatomi:

Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi antara lain:

1. untuk transpirasi (penguapan) 2. untuk respirasi (pernafasan) 3. assimilasi

Susunan anatomi dari daun yaitu bagian atas dan bagian bawah dibatasi oleh lapisan epidermis yang mempunyai penebalan cuticula, bagian daun yang dibatasi oleh epidermis atas dan bawah ddariisebut messophyl, yang padabermacam-macam daun berbeda-beda. Contoh susunan anatomi daun karet terdiri:

- jaringan air yang putih mengkilat

- jaringan palisade parenchym yang penuh dengan chlo berkas pengangkutanroplast

- jaringan spons parenchym yang terdiri dari sel-sel parenchym, di dalamnya yang terdapat chloroplast antara sel-selnya terdapat ruang-ruang antar sel yang besar. Pada jaringan spons diketemukan berkas pengangkutan yang terletak pada tulang daun.

Susunan mesophyl pada daun jagung lebih sederhana lagi yaitu hanya terdiri dari jaringan spons

(48)

45

parenchym dan pada jaringan ini terdapat berkas pengangkutan.

(49)

46

MORFOLOGI

LATIHAN VIII (TUGAS LAPANGAN)

Tujuan:

1. Melihat bentuk daun tunggal 2. Melihat bentuk daun majemuk 3. Membuat lukisan (sircum scriptio)

4. Melihat duduk daun (phyllotaxis), daun tunggal

Tugas: Pilihlah beberapa species tanaman di lapangan, gambarkan dari masing-masing preparat dan sebutkan bagian-bagiannya.

Untuk Daun Tunggal:

Setelah disebutkan speciesnya

1. Gambar dan sebutkan bagiannya

2. Buatlah Sircum Scriptio dari daun tersebut yang memuat :

- bentuk daun - ujung daun - tepi daun - tulang daun

(50)

47 - permukaan daun - daging daun

3. Tentukan pyllotaxisnya, apakah tersebar, berhadapan atau berkarang.

Untuk Daun Majemuk:

Setelah disebutkan speciesnya

1. Gambarkan dan sebutkan bagian-bagiannya 2. Sebutkan macam-macam daun majemuk,

Dari semua preparat sebutkan kegunaan apakah untuk obat, tanaman hias, dsb

(51)

48

LATIHAN IX MORFOLOGI BUNGA

Tujuan:

5. Mengenal bentuk-bentuk bunga majemuk 6. Mengenal bagian-bagian bunga tunggal

Preparat 1 : Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima).

Familia: Caesalpiniaceae

Preparat 2 : Bunga Lamtoro (Leucaena glauca). atau Bunga Si Kejut / Putri Malu (Mimosa pudica). Familia: Mimosaceae

Preparat 3 : Bunga Kacang- Kacang. Familia:

Papillionaceae

Preparat 4 : Bunga Bougenvile (Bougenvainvillea spectabilis Wild).

Familia: Nyctaginaceae

(52)

49

Preparat 5 : Bunga Tasbih/Canna (Cana sp).

Familia: Cannaceae

Preparat 6 Bunga Cempaka (Michelia Champaka).

Familia: Magnoliaceae

Preparat 7 Bunga Widelia/Seruni (Widelia sp. Tridax procumbens).

Familia: Asteraceae

Tugas:

Untuk masing-masing species, sebutkan nama Indonesianya dan nama jenisnya beserta familianya.

- Untuk preparat 1 dan 2, gambarkan dan sebutkan bentuk bunga majemuknya.

- Untuk preparat 3, gambarkan dan sebutkan bagian-bagiannya. Gambarkan masing-masing bagian bunga tersebut secara terpisah, sehingga tampak bentuk kupu-kupu.

- Untuk preparat 4-7, gambarkan dan sebutkan bagian-bagian bunga.

(53)

50

LATIHAN X

RUMUS DAN DIAGRAM BUNGA

Tujuan:

1. Mengenal bentuk-bentuk bunga majemuk 2. Mengenal bagian-bagian bunga tunggal

Preparat 1 : Bunga Kembang Sepatu / Bunga Pucuk (Hibiscus rosa-sinensis).

Familia: Malvaceae

Preparat 2 : Bunga Alamanda (Allamanda cathartica).

Familia: Apocynaceae

Tugas: Buat masing-masing preparat rumus bunga dan diagram bunganya.

(54)

51

LATIHAN XI

DESKRIPSI TUMBUHAN Tujuan:

Latihan membuat deskripsi tumbuhan/penyandraan Preparat:

Beberapa species tumbuhan Tugas:

1. Buat klasifikasinya 2. Buat deskripsinya Deskripsi

Deskripsi atau penyandraan, yaitu cara melukiskan atau memberi gambaran tentang tumbuhan. Dalam penyandraan tersebut diusahakan degan singkat tapi lengkap; biasanya tersusun bercorak telegram, tetapi lengkap memuat seluruh bagian tumbuhan. Sebutkan pula warna, alat tumbuhan serta kalau ada kegunaan tumbuhan tersebut.

Pada hakekatnya deskripsi merupakan keterangan singkat tentang:

a. Habitusnya, lama tumbuh/umur tanaman b. Kelamin bunga, sifat-sifatnya.

c. Akar: Termasuk akar tunggang, serabut bercabang/tidak, bagaimana baunya tersebut

(55)

52

d. Batang: Bagaimana arah pertumbuhannya, percabangannya, apakah ada alat tambahan pada batang, bagaimana permukaannya, warnanya, dan seterusnya.

e. Daun: Termasuk daun tunggal atau daun majemuk;

kalau daun majemuk termasuk majemuk apa, kalau daun tunggal apakah termasuk daun lengkap, bagaimana filotaksis/duduknya daun, bagaimana bentuk-bentuk daunnya, ujungnya, tepinya, pertulangannya interfenium (daging) dan apakah ada tanda khas, permukaannya; perhatikan pula tangkai daun apakah pangkal ada stipula, atau ada alat lainnya.

f. Bunga: Perhatikan apakah bunga tunggal atau bunga majemuk. Beri keterangan apakah bungan lengkap / sempurna atau tidak. Berikan keterangan tentang kelompoknya, ada beberapa helai, berlekatan / tidak.

Perhatikan tajuk bunganya ada beberapa helai, Perhatikan jumlah benang sarinya, perhatikan letak benang sari, apakah lepas / tidak. Perhatikan putiknya, ada berapa, ada berapa kepala putik, bagaimana duduk bakal buahnya, apakah menumpang atau tenggelam.

(56)

53

LATIHAN XII

IDENTIFIKASI/DETERMINASI TUMBUHAN

Identifikasi atau determinasi tumbuhan adalah pemberian atau penentuan nama ilmiah/takson terhadap spicemen tumbuhan yang belum diketahui namanya;

dengan menyamakan sifat-sifatnya dengan sifat-sifat dari tumbuhan yang telah lebih dulu diketahui nama ilmiah atau taksonnya.

Hal ini dapat dilakukan dengan:

1. Menyamakan dengan gambar-gambar pada buku- buku atau majalah.

2. Menyamakan dengan material herbarium yang telah diketahui namanya

3. Menyamakan dengan tumbuhan hidup yang telah diketahui namanya, misalnya di kebun raya atau di kebun botani.

4. Menggunakan kunci determinasi yang terdapat pada buku Flora

a. Flora untuk sekolah di Indonesia (Van Steenis, 1975)

(57)

54

b. Flora of Java (Backer dan Backouvzen van den Brink Jr., 1963, 1965, 1968).

c. Majalah Flora Malesian

5. Menggunakan kunci determinasi berupa kartu berlobang (punched cards) oleh Hansen dan Rahn (1969)

6. Menggunakan program komputer, misalnya program MEKA (Multiple Entry Key Algorithm) oleh Duncant dan Meacham dari Herbarium University of California, 1986.

Pada praktikum ini determinasi dilakukan dengan menggunakan kunci determinasi pada buku Flora (Van Steenis) selanjutnya akan dipandu.

Gambar

Gambar  beberapa  stoma  itu  dengan  sel-sel  epidermis  di  sekitarnya  dengan  pembesaran  kuat
Gambar  beberapa  stoma  beserta  sel-sel  epidermis  dan  sekitarnya  dengan  pembesaran kuat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai optimasi formula gel UV protection endapan perasan umbi wortel (Daucus carota, L.): tinjauan terhadap humektan propilen glikol dan sorbitol dilakukan

Dari judul penelitian yaitu Efek Analgesik Jus Umbi Wortel ( Daucus carota L.) yang telah dikemukakan dalam Bab I, maka dalam bab ini akan ditelaah mengenai uraian tanaman

Krim Yang Mengandung Ekstrak Umbi Wortel (Daucus carota L. )’, Skripsi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Universitas

Wijoyo, Y., 2004, Efek Hepatoprotektif Sari Umbi Wortel (Daucus carota L.) pada Tikus Jantan Terinduksi Parasetamol : Kajian terhadap Lama Masa Praperlakuan,

Alhamdulillah, penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Wortel (Daucus carota L.) Terhadap Propionibacterium acnes

Beberapa penelitian sebelumnya tentang uji sitoprotektif yaitu, Ginting, 2015 telah menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol umbi wortel ( Daucus carota L.) serta

https://www.klikdokter.com › Info Sehat › Info Sehat JAKARTA, JIA XIANG – Wortel (daucus carota L) termasuk jenis tanaman umbi yang berbentuk bulat panjang dengan

Apakah ekstrak etanol umbi wortel (Daucus carota L.) mempunyai aktivitas antibakteri serta berapakah konsentrasi terkecil yang dibutuhkan untuk membunuh Propionibacterium acnes