• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Ginjal Kronis

N/A
N/A
Ubay Susanto

Academic year: 2024

Membagikan "Penyakit Ginjal Kronis"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

REFERAT

Chronic Kidney Disease

Dokter Pembimbing :

dr. Kuspuji Dwitanto Rahardjo, Sp.PD-KGH

Disusun Oleh :

Ubay Nurajeng Susanto (2019720108)

(2)

Pendahuluan

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan salah satu masalah utama dalam pelayanan kesehatan baik di negara maju maupun berkembang.

Suatu proses patofisiologis dengan

etiologi yang beragam, mengakibatkan

penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan

pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.

(3)

Suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal, dan ditandai dengan adanya uremia.

Definisi

(4)

Kriteria

Penyakit Ginjal Kronis

1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural maupun fungsional, dengan atau tanpa penurunan LFG, dengan manifestasi:

• Kelainan patologis,

• Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah, urin, atau kelainan dalam tes pencitraan.

2. Laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/mnt/1,73m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.

(5)

Epidemiologi

Penyakit Ginjal Kronik

Berdasarkan data WHO pada tahun 2000 ke 2021 didapatkan mortalitias akibat PGK dari 813,000 kematian menjadi 1,300,000 kematian.

Berdasarkan Indonesia Renal Registry

di Indonesia didapatkan jumlah pasien

baru yaitu 66.433 dan pasien aktif

sejumlah 132.142 jiwa setiap

tahunnya.

(6)

Etiologi

(7)

Klasifikasi

Penyakit Ginjal Kronik

DERAJAT PENJELASAN LFG(ML/MENIT/1,73M2)

1 2 3 4 5

LFG normal atau↑

LFG↓ ringan LFG↓ sedang

LFG↓ berat Gagal ginjal

≥90 60-89 30-59 15-29

< 15 atau dialisis Berdasarkan Derajat

Penyakit

LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140 – umur) X berat badan *) 72 X kreatinin plasma (mg/dl)

*) pada perempuan dikalikan 0,85

Rumus Kockcroft-Gault

(8)

Klasifikasi

Penyakit Ginjal Kronik

Klasifikasi berdasarkan CGA Staging

C

A

U

S

E

(9)

Klasifikasi

Penyakit Ginjal Kronik

Klasifikasi berdasarkan CGA Staging

G

F

R

(10)

Klasifikasi

Penyakit Ginjal Kronik

Klasifikasi berdasarkan CGA Staging

A

L

B

U

M

I

N

U

R

I

A

(11)

Penting untuk mengetahui faktor yang meningkatkan risiko Penyakit Ginjal Kronis, meskipun pada seseorang dengan nilai Laju Filtrasi Glomerolus yang normal.

Yang termasuk faktor risiko PGK adalah :

Diabetes mellitus,

Hipertensi,

Penyakit autoimun,

Kelompok usia lanjut,

Riwayat keluarga sakit ginjal,

Proteinuria, sedimen urin abnormal, atau struktur yang abnormal pada traktus urinarius.

Faktor Risiko

Penyakit Ginjal Kronik

(12)

Patofisiologi

Penyakit Ginjal Kronik

(13)

Diagnostik

Penyakit Ginjal Kronik

Anamnesis Pemeriksaan

fisik

Gambaran klinis

Pemeriksaan penunjang

Radiologis

Laboratorium

Gambaran klinis

1. Sesuai penyakit yang mendasari  DM, infeksi traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemia, atau SLE.

2. Sindrom uremia

Lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang sampai koma.

3. Gejala komplikasi

Hipertensi, anemia, osteodistorfi renal, payah jantung, asidosis metabolik, dan gangguan keseimbangan elektrolit.

(14)

Diagnostik

Penyakit Ginjal Kronik

Gambaran Laboratorium

1. Penurunan fungsi ginjal  Peningkatan kadar ureum kreatinin serum dan penurunan LFG.

2. Kelainan biokimiawi darah

Penurunan Hb, peningkatan kadar asam urat,

hiper/hipokalemia, hiponatremia, hiper/hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik.

3. Kelainan urinalisis (proteinuria, hematuria, leukosuria)

(15)

Gambaran Radiologis

1. Foto Polos Abdomen,bisa tampak radio opak.

2. Pielografi intravena 3. USG ginjal

Memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, dan kalsifikasi

Diagnosis

Penyakit Ginjal

Kronik

(16)

Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi Ginjal

• Dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih mendekati normal, dimana diagnosis secara non-invasif tidak bisa ditegakkan.

• Tujuannya mengetahui etiologi, terapi, prognosis, dan mengevaluasi terapi yang diberikan.

Diagnosis

Penyakit Ginjal

Kronik

(17)

Penatalaksanaan

Rencana terapi PJK berdasarkan derajatnya

Derajat LFG

(ml/mnt/1,73 m2) Rencana Tatalaksana

1 >90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi pemburukan ( progression ) fungsi ginjal, memperkecil risiko kardiovaskuler.

2 60 – 89 Menghambat pemburukan fungsi ginjal.

3 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi.

4 15 – 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal.

5 < 15 Terapi pengganti ginjal.

(18)

Penatalaksanaan

Menghambat perburukan fungsi ginjal.

Faktor utama = hiperfiltrasi glomerulus, ada 2 cara untuk menguranginya yaitu :

1. Pembatasan Asupan Protein  Mulai dilakukan LFG < 60 ml/mnt. Protein diberikan 0,6 - 0,8/kgBB/hr. Jumlah kalori 30- 35 kkal/kgBB/hr.

2. Terapi farmakologi  Pemakaian OAH, untuk mengurangi hipertensi intraglomerulus dan hipertrofi glomerulus.

Beberapa OAH terutama ACEI, sebagai antihipertensi dan antiproteinuria.

(19)

Komplikasi

1. Aritmia jantung 2. Osteodistrofi renal 3. Asidosis metabolik

4. Komplikasi kardiovaskuler (hipertensi dan CHF) 5. Kelainan hematologi (anemia)

6. Gangguan neurologi (neuropati perifer dan ensefalopati) 7. Tanpa pengobatan akan terjadi koma uremik

(20)

Prognosis

• Penyakit CKD tidak dapat disembuhkan sehingga prognosis jangka panjangnya buruk, kecuali dilakukan transplantasi ginjal.

• Penatalaksanaan yang dilakukan sekarang ini, bertujuan hanya untuk mencegah progresifitas dari CKD itu sendiri.

• Selain itu, biasanya CKD sering terjadi tanpa

disadari sampai mencapai tingkat lanjut dan

menimbulkan gejala sehingga penanganannya

seringkali terlambat.

(21)

TERIMA KASIH

Gambar

1. Foto  Polos  Abdomen,bisa  tampak radio opak.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pada aplikasi diagnosa penyakit ini jenis penyakit ginjal yang diteliti masih di batasi dalam dua jenis, yaitu Gagal Ginjal Kronis, dan Batu Ginjal. Untuk

(2002) menunjukkan bahwa anjing penderita penyakit ginjal kronis yang diberi pakan komersial khusus penyakit ginjal selama 2 tahun menjadi lebih lambat kerusakan

Pengetahuan responden tentang gejala khas penyakit ginjal kronis (66,67%), beberapa obat-obatan yang dikonsumsi pasien penyakit ginjal kronis (63,33%), komplikasi penyakit ginjal

yang dalam yaitu dengan skor indeks periodontal 4, pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis, yang mirip dengan penderita periodontitis kronis..

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara penyakit ginjal kronis dengan kondisi higiene oral pada penderita penyakit ginjal (p&lt;0,05), namun tidak

Waktu yang paling tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya penurunan LFG sehingga perburukan fungsi ginjal tidak terjadi. Pada ukuran ginjal yang masih

Pada pasien direncanakan diet 35 kkal, 0,8 g protein/kgBB/hari RINGKASAN PGK adalah penyakit ginjal yang disebabkan karena kerusakan dari struktur ginjal lebih dari 3 bulan yang

Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat global with prevalence and incidence of kidney failure