• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyediaan Bahan Baku Standar Dan Pengambilan Sampel Sulfametoksazol

N/A
N/A
Helen Lady Afifah

Academic year: 2025

Membagikan " Penyediaan Bahan Baku Standar Dan Pengambilan Sampel Sulfametoksazol"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Penyiapan Bahan Baku Standar dan Pengambilan Sampel Lampiran 1. Skema Kerja Sulfametoksazol

`

Validasi Metode

Penetapan Kadar Hasil Kromatogram

Senyawa Baku λ = 254 mm

Kurva Kalibrasi λ = 245 nm Pembuatan Larutan Induk 200 ppm & 200 ppm

Pembuatan Larutan Seri Standar 10 ppm & 6 ppm

(2)

Lampiran 2. Perhitungan Pembuatan Larutan Induk dan Seri Konsentrasi Sulfametoksazol

1. Pembuatan Larutan Induk Sulfametoksazol 200 ppm dalam 50 mL 200 ppm = 200 mg/mL

200 mg 1 L

=

x mg 0,05 L

200 mg × 0,05 L x = L 1

x = 10 mg

2. Pembuatan Larutan Seri Konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm dan 60 ppm sebanyak 5 mL

a. 10 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 10 ppm

V1 = 5 mL ×10 ppm 200 ppm

V1 = 0,25 mL = 250 µL b. 20 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 20 ppm

V1 = 5 mL ×20 ppm 200 ppm

V1 = 0,5 mL = 500 µL c. 30 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 30 ppm

(3)

V1 = 5 mL ×30

ppm 200 ppm

V1 = 0,75 mL = 750 µL d. 40 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 40 ppm

V1 = 5 mL ×40 ppm 200 ppm

V1 = 1 mL = 1000 µL e. 50 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 50 ppm

V1 = 5 mL × 50 ppm 200 ppm

V1 = 1,25 mL = 1250 µL d. 60 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 60 ppm

V1 = 5 mL × 60 ppm 200 ppm

V1 = 1,5 mL = 1500 µL

(4)

Lampiran 3. Perhitungan Pembuatan Larutan Induk dan Seri Konsentrasi Trimetoprim

1. Pembuatan Larutan Induk Trimetoprim 200 ppm dalam 50 mL 200 ppm = 200 mg/L

200 mg x mg 1 L =

0,05 L 200 mg × 0,05 L x = 1 L

x = 10 mg

1. Pembuatan Larutan Seri Konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm dan 10 ppm, dan 12 ppm sebanyak 5 mL

a. 2 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 2 ppm

V1 = 5 mL ×2 ppm 200 ppm

V1 = 0,05 mL = 50 µL b. 4 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 4 ppm

V1 = 5 mL ×4 ppm 200 ppm

V1 = 0,1 mL = 100 µL c. 6 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 6 ppm

(5)

V1 = 5 mL ×6

ppm 200 ppm

V1 = 0,15 mL = 150 µL d. 8 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 8 ppm

V1 = 5 mL ×8 ppm 200 ppm

V1 = 0,2 mL = 200 µL e. 10 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 10 ppm

V1 = 5 mL ×10 ppm 200 ppm

V1 = 0,25 mL = 250 µL f. 12 ppm

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 200 ppm = 5 mL x 12 ppm

V1 = 5 mL ×12 ppm 200 ppm

V1 = 0,3 mL = 300 µL

(6)

Lampiran 4. Skema Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Sulfametoksazol

Larutan Induk Sulfametoksazol 200 ppm

Larutan Seri Sulfametoksazol 10 ppm

Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

- Timbang baku standar sulfametoksazol sebanyak 10 mg - Masukkan ke dalam labu ukur 50 mL

- Tambahkan pelarut metanol hingga tanda batas

- Pipet sebanyak 20 µL

- Masukkan ke dalam labu ukur 50 mL

- Masukkan ke dalam cuvet secukupnya dengan metanol sebagai blangkonya

- Ukur pada panjang gelombang 200 nm – 400 nm Sulfametoksazol Baku Standar

(7)

Larutan Induk Trimetoprim 200 ppm

Larutan Seri Trimetoprim 6 ppm

Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Lampiran 5. Skema Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Trimetoprim

- Timbang baku standar kafein sebanyak 10 mg - Masukkan ke dalam labu ukur 50 mL

- Tambahkan metanol hingga tanda batas

- Pipet sebanyak 20 µL

- Masukkan ke dalam labu ukur 50 mL

- Masukkan ke dalam cuvet secukupnya dengan metanol sebagai blangkonya

- Ukur pada panjang gelombang 200 nm – 400 nm -

Trimetoprim Baku Standar

(8)

Lampiran 6. Skema Pembuatan Kurva Kalibrasi Sulfametoksazol

Kurva Kalibrasi Sulfametoksazol

 Pipet sebanyak 40, 60, 80, 100 dan 120 μL

 Masing – masing dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL

 Tambahkan etanol pro analysis hingga tanda batas

Saring menggunakan membrane filter 0,45 μm

Diinjeksi sebanyak 20 μL

Diukur pada panjang gelombang 254 nm Larutan Induk Sulfametoksazol 1000 ppm

Larutan Seri Konsentrasi 6, 8, 10, 12, 14 ppm

(9)

Larutan Seri Konsentrasi 6, 8, 10, 12, 14 ppm

Kurva Kalibrasi Trimetoprim Lampiran 7. Skema Pembuatan Kurva Kalibrasi Trimetoprim

 Pipet sebanyak 60, 80, 100, 120 dan 140 μL

 Masing – masing dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL

 Tambahkan etanol pro analysis hingga tanda batas

Saring menggunakan membrane filter 0,45 μm

Diinjeksi sebanyak 20 μL

Diukur pada panjang gelombang 254 nm Larutan Induk Trimetoprim 500 ppm

(10)

Skema 8. Skema Kerja Validasi Metode Analisa

Penetapan kada sampel

Akurasi LOD LOQ

Presisi

Validasi Metode Analisa

Linearitas

(11)

Larutan Sampel

Penentuan Kadar Sampel Lampiran 9. Skema Penetapan Kadar Sampel

 Timbang 20 tablet, gerus homogen

 Timbang serbuk setara dengan kurva tengah

 Masukan ke dalam labu ukur 100 mL

 Larutakan dengan metanol pro analysis hingga tanda batas

Saring dengan menggunakan membrane filter 0,45 μm

Injeksikan ke dalam sisitem KCKT dengan volume 50 μL

Ukur pada panajang gelombang yaitu 254 nm

Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya data yang diperoleh dari PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) akan dianalisis, untuk meneliti apakah penyediaan persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan dalam

berjudul “Penanganan Bahan Baku Pastry dan Bakery Dalam Upaya Mempertahankan Standar Kualitas Di Hotel J.W Marriott Medan” akan membahas proses penanganan bahan baku pastry

sebuah perangkat lunak untuk menangani proses pemesanan bahan baku, retur bahan baku dan sistem pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Analytical

Memperoleh bahan baku sediaan farmasi selulosa dan nanoselulosa dari ampas tebu yang memenuhi standar pharmacopeial specification dan terkontrol titik kritis

Pada setiap pengambilan sampel air , kondisi air dan kondisi lapangan selalu dicatat dalam ”Rekaman Data Pengambilan Sampel”, karena faktor ini akan mempengaruhi parameter yang

Adapun yang menjadi tujuan penulisan paper ini adalah untuk dapat menentukan metode teknik pengambilan sampel dengan teknik pengambilan sampel secara

sebaliknya bila biaya penyimpanan bahan baku digudang lebih besar dibanding dengan biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat kehabisan persediaan, maka persediaan bahan

Teknil Pengambilan Sampel Menurut Handayani 2020 teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk