PERADILAN ADMINISTRASI NEGARA
KILJAMILAWATI, S.AG, MH
Dalam Pasal 24 UUD 1945 jo UU No 4 tahun 2A dan badan-badan peradilan yang berada
dibawahnya dalam lingkungan Peradilan umum, PA, PM, PTUN dan oleh sebuah MK
PTUN memiliki tugas dan kewenangan memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa TUN
PTUN sebagai lingkunga peradilan yang terakhir dibentuk, yang ditandai dengan disahkannya UU No 5 tahun 1986.
Tujuannya; untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman,
temteram sergta tertib yang menjamin
kedudukan warga negara dalam hukum dan
menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang serta selaras antara aparatur di
bidang TUN dengan warga negara.
Hal ini juga menjadi bukti bahwa indonesia
adalah negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kepastian hukum dan HAM
Sebagai negara demokratis, bahwa dalam sistem
ketatanegaraan, porsi dan
wewenang eksekutif paling besar, oleh karenanya perlu ada kontrol terhadap pemerintah untuk
adanya check dan balances.
Salah satu bentuk kontrol yudisial atas tindakan administrasi
negaraa adalah melalui lembaga peradilan
Perubahan yang sangat mendasar dari UU No 5 tahun 1986 terhadap UU No 9 tahun 2004 adalah dengan dihilangkannya
wewenang pemerintah ic depkeh sebagai pembina organisasi, administrasi dan
keuangan serta dihilangkannya
wewenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan umum bagi hakim
peraturan, yang kemudian semuanya beralih ke MA, hal ini diharapkan dapat meningkatkan independensi lembaga ini.
Adanya pemberlakuan sanksi berupa dwangsom dan sanksi administratif serta publikasi
terhadap pejabat TUN yang tidak mau melaksanakaan putusan
pengadilan.
Hal ini yang menjadikan lembaga peradilan TUN mulai
menampakkan taringnya.
Ruang Lingkup PTUN
Semua Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking) dapat digugat oleh setiap warga negara subyek hukum indonesia
Untuk KTUN yang memungkinkan adanya uapaya administratif, gugatan langsung ditujukan kepada PTUN (pasal 51 atay 3)
Dalam hal suatu badan atau pejaba TUN diberi wewenang untuk menyelesaikan secara administratif harus diselesaikan melalui upaya administratif
PTUN baru berwenang memeriksa, mengadili dan menyelesaikan sengketa TUN jika
seluruh upaya administratif telah digunakan.
Ada dua alur berperkara di PTUN yaitu;
1. Bagi KTUN tidak mengenal upaya
administratif, gugatan ditujukan ke PTUN (pengadilan Tk pertama)
2. KTUN yang mengenal upaya administratif ditujukan ke PT TUN
3. Jadi ada kemungkinan sebagian besar sengketa TUN di tujukan ke PT TUN
Setiap KTUN yang berasal dari kepala daerah yang jadi sengketa TUN harus
melalui upaya administratif dan selanjutnya akan langsung digugat melalui PT TUN.
Dalam upaya administratif, ada dua yaitu;
1. Banding administratif, penyelesaian dilakukan oleh instansi atasan/instansi lain. (MPP, BPK)
2. Prosedur keberatan, penyelesaian
dilakukan oleh instansi yang sama yaitu pejabat TUN yang mengeluarkan KTUN
Karakteristik Hukum Acara PTUN
Adanya tenggang waktu mengajukan gugatan (Pasal 55)
Terbatasnya tuntutan yang dapat diajukan (pasal 53)
Adanya proses dismissal (rapat permusyawaratan oleh ketuan PTUN (pasal 62)
Dilakukan pemeriksaan persiapan (pasal 63)
Peranan hakim TUN aktif (dominus litis pasal 63,80,85, 95dan 103)
Konpensasi (kedudukan tidak seimbang)
Sistem pembuktian bebas yang terbatas (Pasal 107)
Gugatan di pengadilan tidak mutlak menunda
pelaksanaan keputusan TUN yang digugat (pasal 67)
Putusan hakim tidak boleh bersifat ultra petita
Putusan hakin TUN bersifat erga omnes
Berasas audiet alteram partem
Hukum Acara PTUN
Hukum acara PTUN merupakan hukum acara yang secara bersama-sama diatur dengan
hukum materilnya di dalam UU No 5 tahun 1986 ditur dalam pasal 53 sampai 132.
Dalam pasal 53 ayat 1 petitum pokok adalah agar KTUN dinyatakan tidak sah atau batal.
Petitum tambahan adalah ganti rugi dan rehabilitasi
Ganti rugi dibatasi berkiasar antara 250.000-5 juta sedangkan rehabilitas hanya untuk sengketa kepegawaian. Dalam hal rehabilitasi tidak bisa dilaksanakan secara penuh, maka dibebani
kewajiban konpensasi antara 100.000-2 juta.
Alat bukti (pasal 100 UU No 5/86)
Surat
Keterangan ahli
Keterangan saksi
Pengakuan para pihak
Pengetahuan hakim
Hambatan dalam eksekusi
Asas-asas hukum administrasi negara dapat jadi penghampat eksekusi riil;
1. Asas bahwa terhadap benda- benda publik tidak dapat
diletakkan sita jaminan
2. Asas rechmatigheid van bestuur (kewenangan)
3. Kebebasan pejabat
pemerintahan tidak bisa dirampas
4. Asas solvable