• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERADILAN ADMINISTRASI NEGARA

N/A
N/A
P2Mstaiddipkp Pusat Penjaminan Mutu

Academic year: 2023

Membagikan "PERADILAN ADMINISTRASI NEGARA "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERADILAN ADMINISTRASI NEGARA

KILJAMILAWATI, S.AG, MH

(2)

Dalam Pasal 24 UUD 1945 jo UU No 4 tahun 2A dan badan-badan peradilan yang berada

dibawahnya dalam lingkungan Peradilan umum, PA, PM, PTUN dan oleh sebuah MK

PTUN memiliki tugas dan kewenangan memeriksa,

memutus dan menyelesaikan sengketa TUN

(3)

PTUN sebagai lingkunga peradilan yang terakhir dibentuk, yang ditandai dengan disahkannya UU No 5 tahun 1986.

Tujuannya; untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman,

temteram sergta tertib yang menjamin

kedudukan warga negara dalam hukum dan

menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang serta selaras antara aparatur di

bidang TUN dengan warga negara.

Hal ini juga menjadi bukti bahwa indonesia

adalah negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kepastian hukum dan HAM

(4)

Sebagai negara demokratis, bahwa dalam sistem

ketatanegaraan, porsi dan

wewenang eksekutif paling besar, oleh karenanya perlu ada kontrol terhadap pemerintah untuk

adanya check dan balances.

Salah satu bentuk kontrol yudisial atas tindakan administrasi

negaraa adalah melalui lembaga peradilan

(5)

Perubahan yang sangat mendasar dari UU No 5 tahun 1986 terhadap UU No 9 tahun 2004 adalah dengan dihilangkannya

wewenang pemerintah ic depkeh sebagai pembina organisasi, administrasi dan

keuangan serta dihilangkannya

wewenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan umum bagi hakim

peraturan, yang kemudian semuanya beralih ke MA, hal ini diharapkan dapat meningkatkan independensi lembaga ini.

(6)

Adanya pemberlakuan sanksi berupa dwangsom dan sanksi administratif serta publikasi

terhadap pejabat TUN yang tidak mau melaksanakaan putusan

pengadilan.

Hal ini yang menjadikan lembaga peradilan TUN mulai

menampakkan taringnya.

(7)

Ruang Lingkup PTUN

Semua Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking) dapat digugat oleh setiap warga negara subyek hukum indonesia

Untuk KTUN yang memungkinkan adanya uapaya administratif, gugatan langsung ditujukan kepada PTUN (pasal 51 atay 3)

Dalam hal suatu badan atau pejaba TUN diberi wewenang untuk menyelesaikan secara administratif harus diselesaikan melalui upaya administratif

(8)

PTUN baru berwenang memeriksa, mengadili dan menyelesaikan sengketa TUN jika

seluruh upaya administratif telah digunakan.

Ada dua alur berperkara di PTUN yaitu;

1. Bagi KTUN tidak mengenal upaya

administratif, gugatan ditujukan ke PTUN (pengadilan Tk pertama)

2. KTUN yang mengenal upaya administratif ditujukan ke PT TUN

3. Jadi ada kemungkinan sebagian besar sengketa TUN di tujukan ke PT TUN

(9)

Setiap KTUN yang berasal dari kepala daerah yang jadi sengketa TUN harus

melalui upaya administratif dan selanjutnya akan langsung digugat melalui PT TUN.

Dalam upaya administratif, ada dua yaitu;

1. Banding administratif, penyelesaian dilakukan oleh instansi atasan/instansi lain. (MPP, BPK)

2. Prosedur keberatan, penyelesaian

dilakukan oleh instansi yang sama yaitu pejabat TUN yang mengeluarkan KTUN

(10)

Karakteristik Hukum Acara PTUN

Adanya tenggang waktu mengajukan gugatan (Pasal 55)

Terbatasnya tuntutan yang dapat diajukan (pasal 53)

Adanya proses dismissal (rapat permusyawaratan oleh ketuan PTUN (pasal 62)

Dilakukan pemeriksaan persiapan (pasal 63)

Peranan hakim TUN aktif (dominus litis pasal 63,80,85, 95dan 103)

Konpensasi (kedudukan tidak seimbang)

Sistem pembuktian bebas yang terbatas (Pasal 107)

Gugatan di pengadilan tidak mutlak menunda

pelaksanaan keputusan TUN yang digugat (pasal 67)

Putusan hakim tidak boleh bersifat ultra petita

Putusan hakin TUN bersifat erga omnes

Berasas audiet alteram partem

(11)

Hukum Acara PTUN

Hukum acara PTUN merupakan hukum acara yang secara bersama-sama diatur dengan

hukum materilnya di dalam UU No 5 tahun 1986 ditur dalam pasal 53 sampai 132.

Dalam pasal 53 ayat 1 petitum pokok adalah agar KTUN dinyatakan tidak sah atau batal.

Petitum tambahan adalah ganti rugi dan rehabilitasi

Ganti rugi dibatasi berkiasar antara 250.000-5 juta sedangkan rehabilitas hanya untuk sengketa kepegawaian. Dalam hal rehabilitasi tidak bisa dilaksanakan secara penuh, maka dibebani

kewajiban konpensasi antara 100.000-2 juta.

(12)

Alat bukti (pasal 100 UU No 5/86)

Surat

Keterangan ahli

Keterangan saksi

Pengakuan para pihak

Pengetahuan hakim

(13)

Hambatan dalam eksekusi

Asas-asas hukum administrasi negara dapat jadi penghampat eksekusi riil;

1. Asas bahwa terhadap benda- benda publik tidak dapat

diletakkan sita jaminan

2. Asas rechmatigheid van bestuur (kewenangan)

3. Kebebasan pejabat

pemerintahan tidak bisa dirampas

4. Asas solvable

Referensi

Dokumen terkait

Seharusnya gugatan terhadap terbit dan berlakunya Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 tidak dapat diajukan ke Pengadilan Tata Usaha

Kemudian angka (10) yang berbunyi bahwa Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum

Atas perluasan ruang lingkup dari keputusan tata usaha negara sebagaimana ketentuan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, maka banyak hakim pengadilan tata usaha negara yang

Keputusan tata usaha negara menurut UU PTUN merupakan suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum

a.Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b.Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan

Kemudian angka (10) yang berbunyi bahwa Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum

 Adapun Hukum Tata Usaha Negara materiIl adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur hubungan hukum antara warga masyarakat dengan pejabat atau badan tata usaha

Undang-Undang Tata Usaha Negara juga menguraikan sejumlah peraturan yang memungkinkan penyelenggaraan negara menjalankan fungsinya dan melindungi masyarakat dari tindakan penyelenggara