• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Antibakterial dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

N/A
N/A
Fauzha Muftia

Academic year: 2024

Membagikan "Peran Antibakterial dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Antibacterial Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Hani Nur’aini Rahmawati (1302619030)

Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta.

Email: haninr33 @gmail.com

Abstrak

Salah satu mikroorganisme yang berhubungan erat dengan manusia dan hewan adalah bakteri. Bakteri merupakan salah satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja. Kelompok bakteri terdiri atas semua organisme prokariotik patogen dan non patogen yang terdapat di daratan dan perairan serta organisme prokariotik yang bersifat fotoautotrof. Sebagian bakteri dapat membawa penyakit berbahaya atau disebut bakteri pathogen. Bakteri patogen merupakan bakteri yang bersifat merugikan dan dapat menyebabkan penyakit, dari penyakit biasa hingga penyakit yang sangat berbahaya seperti bakteri E. Coli dan Staphylococcus aureus. Resistensi bakteri patogen tehadap antibiotik-antibiotik yang ditemukan telah menjadi masalah besar bagi dunia kesehatan. Pencarian suatu antibakteri sangat perlu dilakukan untuk menanggulangi patogen penyakit pada manusia. Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang merugikan tanpa merugikan inangnya.

Resistensi seakan menambah daftar masalah yang belum terselesaikan, sehingga dibutuhkan pembaharuan atau pengembangan obat-obat bahan alam seperti bagian dari tumbuhan yang lebih aman dan lebih murah untuk membunuh bakteri dan mencegah terjadinya resistensi.

(2)

aureus.

Abstract

One of the microorganisms that is closely related to humans and animals is bacteria. Bacteria are a group of prokaryotic (single-celled) microorganisms that live in colonies and do not have a core sheath but are able to live anywhere. The group of bacteria consists of all pathogenic and non-pathogenic prokaryotic organisms found on land and water and photoautotrophic prokaryotic organisms.

Some bacteria can carry dangerous diseases or are called pathogenic bacteria.

Pathogenic bacteria are bacteria that are harmful and can cause diseases, from ordinary diseases to very dangerous diseases such as E. Coli and Staphylococcus aureus. Resistance of pathogenic bacteria to antibiotics that have been found to be a major problem for the world of health. The search for an antibacterial is very necessary to overcome disease pathogens in humans. Antibacterial is a substance that can interfere with growth or even kill bacteria by disrupting harmful microbial metabolism without harming its host. Resistance seems to add to the list of unresolved problems, so that renewal or development of natural medicines such as parts of plants that are safer and cheaper are needed to kill bacteria and prevent resistance.

Keywords: Role, Bacteria, Antibacterial, Escherichia coli, Staphylococcus aureus

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara tropis dengan keadaan udara yang berdebu, temperatur yang hangat, dan lembab sehingga mikroba dapat tumbuh subur.

Keadaan tersebut ditunjang dengan keadaan sanitasi yang buruk lebih memudahkan penyakit infeksi semakin berkembang. Penyakit infeksi merupakan suatu permasalahan pada bidang kesehatan dimana penyakit ini dapat ditularkan melalui berbagai perantara (vektor) seperti melalui hewan, udara,

(3)

benda-benda maupun manusia sendiri. Penyakit infeksi juga salah satu penyebab penyakit terutama di daerah tropis.

Terdapat empat kelompok besar hama penyakit yang dapat menyebabkan infeksi, antara lain ialah bakteri, jamur, virus dan parasit. Pada penelitian sebelumnya oleh Rares (2016) terdapat beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi antara lain bakteri Staphylococcus aureus, Proteus sp, Candida albicans, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus. Penyakit yang disebabkan oleh S.

aureus dan E. coli, yaitu radang paru-paru, abses, gingivitis, infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, sinusitis, diare, sepsis dan meningitis. Penyakit tersebut merupakan penyakit yang sering dialami kebanyakan masyarakat.

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ini dapat menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kematian dan kesakitan. Andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba yaitu antibakteri atau antibiotik. Antibakteri atau antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Seiring ditemukannya antibakteri, sekarang banyak bakteri yang mengalami resistensi antibakteri. Perkembangan resistensi bakteri berlangsung secara cepat dan menjadi permasalahan serius yang mengancam kesehatan.

Penyebarannya di seluruh dunia menjadi masalah global yang perlu mendapatkan perhatian. Resistensi bakteri terhadap antibakteri sudah diperingatkan oleh Alexander Fleming, yang merupakan penemu penisilin, dalam sambutannya di Nobel Prize tahun 1945. Perkembangan resistensi bakteri tidak terlepas dari penggunaan antibakteri yang berlebihan, peresepan yang tidak tepat, penggunaan antibakteri yang luas di bidang agrikultur, ketersediaan antibakteri baru yang sedikit, dan hambatan regulasi untuk mengembangkan antibakteri baru.

Akibatnya, morbiditas dan mortalitas akibat infeksi bakteri serta biaya kesehatan meningkat.

Diperlukan adanya usaha agar terjadi resistensi antibakteri. Usaha-

(4)

mekanisme resistensi, mengontrol penggunaan antibakteri, dan mengembangkan agen antibakteri baru baik sintetis maupun alami.

2. PEMBAHASAN

Peranan berasal dari kata “peran” yang memiliki makna serangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan dimasyarakat. Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.

Bakteri mencakup sebagian besar prikariota yang dikenal oleh kebanyakan orang mulai dari spesies patogenik yang menyebabkan infeksi hingga spesies-spesies menguntungkan yang dimanfaatkan oleh manusia.

Kelompok utama bakteri yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif.

Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif enterik (Enterobactericeae) yaitu kuman flora normal yang ditemukan dalam usus besar manusia. Bakteri ini bersifat patogen apabila berada diluar usus, yaitu lokasi normal tempatnya berada dan tempat lain yang jarang ditinggali oleh bakteri ini.

Sifatnya unik dapat menyebabkan infeksi pada usus misalnya diare pada anak dan travelersdiarrhea, infeksi saluran kemih, meningitis pada bayi baru lahir seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus.

Staphylococcus aureus merupakan Gram positif berbentuk bulat biasanya tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur seperti anggur.

Staphylococcus aureus merupakan bentuk koagulase positif, hal ini membedakan dari spesies lain dan patogen utama bagi manusia dan setiap orang akan mengalami beberapa tipe infeksi Staphylococcus aureus sepanjang hidupnya, bervariasi beratnya mulai dari keracunan makanan atau infeksi kulit.

Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang memiliki lapisan-lapisan dinding sel yang lebih kompleks dibandingkan bakteri Gram positif. Bakteri Gram negatif memiliki 3 lapisan yaitu lipopolisakarida, protein dan fosfolipid. Pada membran terluar terdapat porin yang bersifat hidrofilik.

(5)

Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan bakteri. Bahanbahan alami yang berasal dari alam lebih diutamakan dalam pencegahan bakteri yang merugikan.

Antibakteri adalah senyawa yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan. Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah pembusukan serta perusakan bahan oleh mikroorganisme. Antibakteri biasanya terdapat dalam suatu organisme sebagai metabolit sekuder. Mekanisme senyawa antibakteri secara umum dilakukan dengan cara merusak dinding sel, mengubah permeabilitas membran, mengganggu sintesis protein, dan menghambat kerja enzim. Senyawa yang berperan dalam merusak dinding sel antara lain fenol, flavonoid, dan alkaloid. Senyawa fitokimia tersebut berpotensi sebagai antibakteri alami pada bakteri patogen, contohnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Antibiotik atau antibakteri merupakan obat yang paling banyak digunakan pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya. Klasifikasi pertama yaitu antibakteri yang menghambat sintesis atau merusak dinding sel.

Contohnya yaitu beta-laktam (penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase). Klasifikasi yang kedua yaitu antibakteri yang memodifikasi atau menghambat sintesis protein antara lain yaitu aminoglikosid, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin), klindamisin, dan musiprosin. Pada dinding sel bakteri Gram negatif yang lebih banyak mengandung lipid. Sementara bakteri Gram positif merupakan bakteri yang memiliki dinding sel terdiri dari 90% peptidoglikan yang mampu mengikat senyawa polar sehingga lebih memberi efek penghambat terhadap senyawa yang lebih polar.

Selain memberikan keuntungan bagi manusia, namun antibakteri juga menimbulkan dampak negatif yaitu kemampuan bakteri dalam mempertahankan diri sehingga makin sulit untuk diberantas. Pemakaian antibakteri yang tidak

(6)

tepat untuk pengobatan infeksi bakteri memunculkan berbagai masalah setelah puluhan tahun pemakaiannya yaitu menimbulkan bakteri yang resisten terhadap antibakteri.

3. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa bakteri memiliki dampak menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Dampak merugikan atau berbahaya bagi manusia salah satunya di sebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Agar dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus antibakteri diciptakan. Mekanisme senyawa antibakteri secara umum dilakukan dengan cara merusak dinding sel, mengubah permeabilitas membran, mengganggu sintesis protein, dan menghambat kerja enzim. Zat antibiotik yang menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme, khususnya bakteri penghasil penyakit dan jamur. Antibiotik atau antibakteri Diperoleh dari mikroorganisme (terutama jamur) atau disintesis.

Antibiotik yang umum termasuk penisilin, streptomisin, dan tetrasiklin. mereka digunakan untuk mengobati berbagai infeksi tetapi cenderung melemahkan mekanisme pertahanan alami tubuh dan dapat menyebabkan alergi. Penggunaan antibiotic atau antibakteri yang berlebihan dapat menyebabkan berkembangnya strain mikroorganisme yang resisten.

Saran

Untuk menghambat pertumbuhan bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus diperlukan antibakteri terbaru yang sangat efektif dan efisien serta mudah didapat. Selain itu penjagaan kebersihan diri juga diperlukan agar dapat mengurangi resiko masuknya bakteri pathogen tersebut.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Afifi, R., Erlin, E. (2017). UJI ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI JERAWATPropionibacterium acnes SECARA IN VITRO. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 17(2), 321-330.

Farida, D. (2019) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Febrianasari, F. (2018). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KIRINYU (Chromolaena odorata) TERHADAP Staphylococcus aureus.

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Santa Dharma.

Hamidah, M. Nur, Laras R., & Romadhon. (2019). AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI PEDA DENGAN JENIS IKAN BERBEDA TERHADAP E. coli DAN S. aureus.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 1(2), 11-21.

Holderman, M.V., Queljoe, E.de, Rondonuwu S.B. (2017). IDENTIFIKASI BAKTERI PADA PEGANGAN ESKALATOR DI SALAH SATU PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MANADO. Jurnal Ilmiah Sains, 17(1), 13-18.

Husniah, I., Gunata, A. Fadilla. (2020). EKSTRAK KULIT NANAS SEBAGAI ANTIBAKTERI. Global Health Science Group : Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), 85-90.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2007). Jakarta : Balai Pustaka, halaman 845.

Kurniawati, Evi. (2015). DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TUNAS BAMBU APUS TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan

(8)

Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO. Jurnal Wiyata, 2(2), 193- 199.

Lingga, A. Rabekka, Pato, U., dan Rossi, E. (2015). UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK BATANG KECOMBRANG (Nicolaia speciosa Horan) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. JOM Faperta, 2(2).

Martin, E., dan Hine, R. (2015). A Dictionary Of Biology, Seventh Edition.

United Kingdom: Oxford University Press.

Munfaati, P. N., Ratnasari, E., Trimulyono, G. (2015). Aktivitas Senyawa Antibakteri Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri) terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae Secara in Vitro. LenteraBio, 4(1), 64-71.

Nopiyanti, H. Tri, dkk. (2016). SKRINING Nypa fruticans SEBAGAI ANTIBAKTERI Bacillus subtilis, Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. MASPARI JOURNAL, 8(2), 83-90.

Nurani, L. W. (2018). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT PISANG MULI (Musa acuminata) TERHADAP METHICILLIN RESISTANT Staphylococcus aureus. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

Oroh, S. B., dkk. (2015). UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK METANOL Selaginella delicatula DAN Diplazium dilatatum TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Sains, 15(1), 52-58.

Polapa, F. Septiyawati. (2015). POTENSI ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK KASAR BAKTERI ASOSIASI KARANG BATU YANG TERINFEKSI PENYAKIT BROWN BAND (BrB) TERHADAP BAKTERI PATOGEN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

(9)

Pratiwi, A. Eka. (2015). ISOLASI, SELEKSI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MIKROBA ENDOFIT DARI DAUN TANAMAN Garcinia benthami TERHADAP Staphylococcus aureuns, Bacilllus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Puteri, T., & Tiana M. (2016). UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus: Review. Farmaka, 14(2), 9-17.

Reece, Jane B., dkk. (2017). Campbel Biology, 11th Edition. USA : Pearson Education.

Sari, R., Muhani, M., Fajriaty, I. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Proteus mirabilis. Original Article, 4(3), 143- 154.

Septiani, Dewi, E. Nurcahya, dan Wijayanti, Ima. (2017). AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LAMUN (Cymodocea rotundata) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

Saintek Perikanan : Journal of Fisheries Science and Technology, 13(1), 1- 6.

Suryati, N.,dkk. (2017). Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Aloe vera Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 518-522.

Utomo, S. Budi, dkk. (2018). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA C- 4-METOKSIFENILKALIKS[4]RESORSINARENA TERMODIFIKASI HEXADECYLTRIMETHYLAMMONIUM-BROMIDE TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), 3(3), 201-209.

Yanti, Y. N., dan Mitika, S. (2017). UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI

(10)

Nees) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 158-168.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji ekstrak biji kelor memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan konsentrasi hambat minimum masing

Telah dilakukan uji daya antibakteri fraksi diklorometana bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus

Ekstrak etanol memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan daya hambat pada konsentrasi 400 mg/mL yaitu

Hasil uji ekstrak biji kelor memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan konsentrasi hambat minimum masing

sebagai antibakteri, menentukan zona hambat pertumbuhan bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dari ekstrak rumput laut Gracilaria sp yang paling

4.1 Diameter Zona Hambat Campuran Metanol-Air terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia. coli

Hasil uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah mengkudu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli memperlihatkan bahwa

Kemampuan getah pelepah pisang Ambon Musa paradisiaca var sapientum dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia