PERAN BPK DALAM PENINDAKAN
PROSES PENINDAKAN
LID
DIK
TUT/TUS BANTUAN
AUDIT INVESTIGASI LHAI
PKKN
KET AHLI
BANTUAN
PENG KER K NEGARA
BANTUAN
PEMBERIAN KET AHLI
POLA PENANGANAN KASUS/PERKARA BANTUAN BPK KEPADA INSTANSI PENYIDIK
Permintaan tertulis Instansi Penyidik
ke BPK
Gelar Kasus
DIK ? Y
Bantuan 1 Audit Investigatif T
Memenuhi Syarat
Pemberitahuan Tdk dpt Dipenuhi Y
T
Audit investigatif adalah proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang bertujuan
mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya guna dilakukan
tindakan hukum selanjutnya.
(Permenpan No: PER/05/M.PAN/03/2008 tgl 31 Maret 2008)
AUDIT INVESTIGATIF
Belum dilakukan Audit Investigatif oleh Aparat Pengawasan Fungsional;
Kasus strategis, signifikan dan material, mendapat sorotan publik;
Kecukupan Informasi indikasi penyimpangan dan potensi kerugian keuangan negara.
Syarat Bantuan Audit Investigatif
Aksioma Fraud/Investigatif Audit
Hasil Audit yang memenuhi unsur TPK akan diserahkan kepada instansi penegak hukum.
Keputusan apakah kasus tersebut akan ditingkatkan ke penyidikan, menentukan tersangka merupakan
kewenangan instansi penegak hukum
Laporan Audit tidak menyimpulkan adanya perbuatan melawan hukum karena hal tersebut kewenangan
penegak hukum bukan kewenangan seorang auditor.
HASIL AUDIT INVESTIGATIF
Merupakan bagian dari Audit Investigatif
yang mempunyai tujuan untuk menyatakan pendapat mengenai nilai kerugian keuangan negara yang timbul dari suatu penyimpangan yang digunakan untuk mendukung tindakan litigasi.
PENGHITUNGAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA (PKKN)
Konstruksi Hukum/Penyimpangan sudah jelas dan disepakati Auditor BPK;
Bukti-bukti sudah cukup berindikasi adanya Kerugian Keuangan Negara;
Pihak-pihak diduga terkait/bertanggung jawab sudah jelas.
Syarat Bantuan PKKN
Pengertian Keuangan Negara
Pengertian Kerugian Negara/Keuangan Negara
Bentuk - Kerugian Keuangan Negara
Saat Terjadinya Kerugian Keuangan Negara
HAL HAL PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PERHITUNGAN KERUGIAN NEGARA
KEUANGAN NEGARA
Kerugian Keuangan Negara/Kerugian Negara
Bentuk - Kerugian Keuangan Negara
Saat Terjadi – Kerugian Keuangan Negara
MULTIPERSEPSI TERHADAP KEUANGAN NEGARA
Batasan Kualifikasi
Kerugian Keuangan Negara
Masalah dalam Pembuktian
Kerugian Keuangan
Negara
RAGAM PERSEPSI
Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Negara (LHPKN) hanya berisi kesimpulan apakah telah terjadi kerugian negara dan berapa besarnya nilai kerugian negara.
LHPKN tidak menyebutkan adanya perbuatan
melawan hukum karena hal tersebut merupakan domain penegak hukum
LHPKN tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas kerugian negara tersebut.
HASIL PERHITUNGAN KERUGIAN NEGARA
Setelah selesai melakukan audit investigasi atau Perhitungan Kerugian Auditor BPKP akan
memberikan Keterangan pada saat Penyidikan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan atau memberikan keterangan ahli di persidangan Pengadilan TIPIKOR.
PEMBERIAN KETERANGAN AHLI
DEFINISI AHLI
Mengenai ahli tidak didefinisikan secara khusus oleh KUHAP. Namun demikian, dapat disimpulkan dari beberapa pasal di dalam KUHAP mengenai ahli, yaitu :
• Pasal 1 butir 28;
• Pasal 120 ayat (1);
• Pasal 179 ayat (2)
“Seseorang yang memiliki keahlian khusus yang memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan yang sebenarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan di pengadilan”
Seorang Ahli adalah :
Keterangan Ahli
1.Keterangan ahli harus1.Keterangan ahli harus diberikan oleh diberikan oleh seorang ahli.
seorang ahli.
2.Keterangan y2.Keterangan yg diberikan adalah yg g diberikan adalah yg sebaik-baiknya dan yg sebenarnya sebaik-baiknya dan yg sebenarnya menurut pengetahuan dalam bidang menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya
keahliannya
3.3.Keterangan ahli harus diberikan di Keterangan ahli harus diberikan di bawah sumpah
bawah sumpah
Fungsi Ahli
Keterangan Ahli merupakan salah satu alat bukti berdasarkan Pasal 184 ayat (1) KUHAP.
Fungsi ahli adalah untuk memberikan keterangan
berdasarkan keahlian khusus yang dimilikinya tentang suatu hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan, untuk mendukung keyakinan hakim.