Nama: Daniel Manurung Nim: 050519026
Tugas 2 : ilmu perundang - undangan
Dalam sistem presidensial Indonesia, DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang setelah amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Sebelum amandemen, kekuasaan legislatif diberikan kepada presiden. Dalam konteks ini, analisis yang dapat diberikan adalah bahwa amandemen Undang-Undang Dasar 1945 memperluas peran DPR dalam proses pembuatan undang-undang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kekuasaan legislatif tidak hanya berada di tangan presiden, melainkan juga di DPR, yang secara teoritis harus mewakili kepentingan rakyat.
1. Dalam membuat rancangan undang-undang, DPR harus bersama dengan presiden karena memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan undang-undang yang sesuai dengan kepentingan rakyat. Presiden sebagai kepala eksekutif memiliki peran dalam melaksanakan undang-undang yang telah dibuat, sedangkan DPR sebagai wakil rakyat memiliki peran dalam membuat undang-undang yang sesuai dengan kepentingan rakyat. Dengan demikian, kerja sama antara DPR dan presiden dalam membuat rancangan undang-undang sangat penting untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menciptakan undang-undang yang sesuai dengan kepentingan rakyat.
2. Analisis kekuasaan legislatif DPR dan presiden:
Dalam sistem presidensial Indonesia, DPR dan presiden memiliki kekuasaan legislatif yang berbeda. DPR memiliki kekuasaan membentuk undang-undang, sedangkan presiden memiliki kekuasaan melaksanakan undang-undang yang telah dibuat. Keduanya memiliki peran yang penting dalam proses pembuatan undang-undang, tetapi dengan peran yang berbeda. Dalam konteks ini, tidak dapat dikatakan bahwa DPR dan presiden memiliki kekuasaan legislatif yang sama. DPR memiliki kekuasaan yang lebih luas dalam membuat undang-undang, sedangkan presiden memiliki kekuasaan yang lebih luas dalam melaksanakan undang-undang yang telah dibuat.
Daftar Pustaka
[1] https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/download/1566/1438/5436
[2] https://www.kompas.id/baca/english/2024/02/28/en-peran-dan-hak-angket-dpr-di-pusaran-pilpres [3] https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/download/1032/109
[4] https://fisip.unair.ac.id/en/fisip-statement-dprs-right-to-inquiry-to-investigate-fraud-in-the-2024- presidential-election/
[5] https://www.dpr.go.id/en/akd/index/id/Tentang-Pimpinan