• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK STUDI DI KELURAHAN BRANG BIJI KECAMATAN SUMBAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PERAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK STUDI DI KELURAHAN BRANG BIJI KECAMATAN SUMBAWA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6239 PERAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER

DISIPLIN ANAK STUDI DI KELURAHAN BRANG BIJI KECAMATAN SUMBAWA

Napiah1, Lalu Sumardi2, Muh. Zubair3, Mohamad Mustari4

1,2,3,4PPKn FKIP Universitas Mataram

fiifia1598@gmail.com 1, lalusumardi.fkip@unram.ac.id 2, zubairfkip8@gmail.com 3, mustari@unram.ac.id 4.

ABSTRACT

This study aims to determine how the role of parents in developing children's disciplinary character in Brang Biji Village and the inhibiting supporting factors that influence the role of parents in developing children's disciplinary character. This research uses a qualitative approach with a type of case study research. The data collection techniques used are interview, observation and documentation techniques. Informants in this study were determined based on various criteria. The collected data is analyzed through data reduction, data presentation and conclusions. The results of this study include: the role of parents in developing children's disciplinary character by educating through providing understanding or direction about the rules that must be obeyed at home, school and community so that children's behavior does not cause deviant character. The supporting factor for the role of parents in developing children's disciplinary character is the form of parental concern for children through giving advice and providing an exemplary attitude. Factors inhibiting the role of parents in developing children's disciplinary character are lack of awareness of children, the influence of friends and the influence of technology. The results of this study can be concluded the role of parents in developing children's disciplinary character in Brang Biji Village that parents are aware of any changes in children's disciplinary behavior, therefore parents quickly take action by giving advice or reprimands to children so that children realize that there is something wrong or not in every behavior. In addition, parents provide an exemplary attitude to children so that they become a reference point for children in behaving in a pattern of discipline in daily life.

Keyword: Role of parents, Discipline character, supporting and inhibiting factors.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak di Kelurahan Brang Biji dan faktor pendukung penghambat yang mempengaruhi peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan berbagai kriteria-kriteria. Data yang terkumpul dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu orang tua berperan sebagai pembimbing dengan cara mendidik melalui memberikan pemahaman atau arahan tentang aturan yang mesti

(2)

ditaati di rumah, sekolah dan lingkungan Masyarakat sehingga perilaku anak tidak menimbulkaan karakter yang menyimpang. Adapun faktor pendukung peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu adanya bentuk kepedulian orang tua terhadap anak melalui memberikan sebuah nasehat dan memberikan sikap teladan. Faktor penghambat peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu kurangnya kesadaran anak, pengaruh pergaulan teman dan pengaruh teknologi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak di Kelurahan Brang Biji bahwa orang tua menyadari setiap perubahan perilaku disiplin anak oleh karena itu orang tua dengan cepat mengambil tindakan dengan cara memberikan nasehat atau teguran kepada anak sehingga anak menyadari bahwa ada yang salah atau tidak dalam setiap berperilaku. Selain itu orang tua memberikan sikap teladan kepada anak supaya menjadi titik acuan anak dalam berperilaku pola disiplin berkehidupan sehari-hari.

Kata kunci: peran orang tua, karakter disiplin, faktor pendukung dan penghambat

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman ini menjadi tantangan bagi para orang tua khususnya dalam hal mendidik, membimbing serta pengembangan karakter anak yang dapat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi tersebut. Jika tidak ada tindakan dan upaya untuk mengantisipasi setiap tumbuh kembang anak, maka dapat mengakibatkan perkembangan yang kurang optimal. Dengan demikian orang tua berperan penting terhadap setiap perkembangan anak sehingga anak tidak akan terlena dan hanyut kedalam dampak negatif perkembangan teknologi yang dapat mengubah karakter anak.

Keluarga merupakan lembaga yang utama dan pertama bagi

pendidikan anak serta mengasuh, membesarkan, membina dan mendidik anak. Pengaruh keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar, karena dalam keluarga anak pertama kali mendapatkan pengalaman serta panutan yang dapat digunakan untuk mengembangkan diri dan sifat-sifat sosialnya. Dengan kata lain orang tua lah yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menumbuhkembangkan karakter anak.

Secara umum orang tua mengharapkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik, disiplin dan bertanggung jawab dalam hidupnya.

Agar tercapainya pribadi yang baik bagi anak, salah satu karakter yang paling penting untuk

(3)

ditumbuhkembangkan yaitu karakter dispilin. Menurut Mustari (2017:35) menyatakan bahwa “disiplin sebagai tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai kententuan dan peraturan”. Disiplin dapat diartikan sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Disiplin memiliki tujuan yaitu dapat membuat anak terlatih dan terkontrol dengan mengajarkan anak bertingkah laku baik dilingkungan masyarakat maupun lingkungan keluarga.

Karakter disiplin merupakan aspek penting yang perlu dimiliki oleh setiap individu, karena disiplin berpengaruh besar dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun bernegara.

Menurut Mustari (2017:42) disiplin adalah kunci kemajuan dan kesuksesan. Orang yang hidupnya displin umumnya lebih berhasil dalam meraih sesuatu jika dibandingkan dengan mereka yang kurang atau tidak disiplin. Dapat dikatakan bahwa disiplin kunci kesuksesan seseorang.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi pada era globalisasi ini dapat mempengaruhi perilaku anak. Moral seseorang dikatakan merosot atau tidaknya dapat ditentukan dari sebuah patokan

dan ketentuan-ketentuan yang ada dimasyarakat. Berkurangnya kesadaran moral anak dapat dilihat dari tingginya permasalahan sosial yang terjadi ditengah masyarakat.

Sehingga perlunya peran orang tua dalam pengembangan karakter disiplin karena hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku dan aktivitas anak sehari-hari. Pengembangan karakter disiplin dalam hal ini, bukan sekedar menerapkan peraturan yang memaksa anak untuk menaati peraturan yang berlaku saja, tetapi mengajarkan anak mengenai perilaku moral, menghargai waktu dan orang lain. Pola disiplin merupakan proses belajar yang berlangsung sepanjang waktu bukan hanya satu kali tetapi terus menerus.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada 2 Januari 2021 ketika peneliti sedang melakukan kegiatan KKN di RT 02 RW 01 Kelurahan Brang Biji, diketahui kondisi anak remaja sangat memprihatinkan, seperti kesaksian masyarakat sekitar bahwa anak remaja masih saja berperilaku tidak disiplin contohnya sering bermain hp dalam menggunakan waktu belajarnya, sulit diatur, nongkrong dengan teman-teman sampai larut malam, membuat keributan yang dapat mengganggu

(4)

kenyamanan masyarakat sekitar dan kurangnya berupa teguran orang tua dan hukuman apabila anaknya tidak berbuat disiplin. Hal inilah pentingnya orang tua dalam memberikan pola disiplin pada anak. Mengingat begitu pentingnya disiplin bagi setiap orang, maka orang tua hendaknya menumbuhkembangkan disiplin pada anggota keluarganya.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Pentingnya peran orang tua tersebut dapat dimulai dengan sikap dan tindakan positif orang tua seperti penuh kasih sayang, berkomunikasi yang baik, menjadi teladan bagi anak, konsisten dalam mendidik anak, memberikan nilai-nilai kehidupan baik dari segi agama maupun sosial budaya. Hal inilah yang dapat mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang baik. Dengan demikian orang tua berperan penting dalam setiap perkembangan moral anak, tidak hanya memenuhi kewajibannya dalam memberikan kebutuhan pokok dan tersier kepada anak. Dengan semakin majunya perkembangan teknologi saat ini, sudah sepatutnya orang tua mengambil tindakan dalam perkembangan karakter disiplin anak, karena dilihat dari hasil observasi

masih terdapat permasalahan terkait dengan kondisi rendahnya moral anak remaja sehingga perlu adanya perhatian lebih dari orang tua.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini akan menggali mengenai “Peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak: Studi di Kelurahan Brang Biji Kecamatan Sumbawa”.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2019:360) penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, keyakinan, persepsi, dan pemikiran individu dan kelompok. Kualitatif bertujuan untuk memahami peristiwa atau fenomena yang terjadi berdasarkan perspektif partisipan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi (Emzir, 2016:20).

Untuk memberikan gambaran

(5)

atau deskripsi secara sistematis, Penelitian ini perlu menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Setelah data terkumpul, Langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data yang menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2019:439) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Peran orang tua dalam

Menumbuhkembangkan Karakter Disiplin Anak

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan penelitian bahwa peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak dilakukan dengan cara peran orang tua sebagai pembimbing.

Menurut Sumarni (2022) orang tua sebagai pembimbing berperan dalam mendidik dan mengarahkan anak ke hal-hal yang baik dan berguna bagi anak, terutama dalam membentuk karakter. Menjalankan peran orang tua sebagai pembimbing dilakukan dengan cara memperkenalkan nilai moral yang berlaku di masyarakat, mengajarkan anak pendidikan tentang agama yang berkaitan dengan

bagaimana tepat waktu dalam menjalankan ibadah sehingga anak terbiasa dengan adanya tepat waktu dalam menjalankan hal apapun.

Peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak dapat berjalan secara optimal jika orang tua lebih memperhatikan secara intensif terhadap anak. Dalam merealisasikan perkembangan karakter disiplin anak orang tua melakukan dengan mendidik melalui dengan cara memberikan contoh yang baik serta menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku. Hal ini sejalan dengan pendapat Zubaedi (2011:144) yang mengatakan bahwa peran orang tua untuk mendorong perkembangan karakter anak yaitu dengan cara mendidik melalui mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkan anak supaya berperilaku yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak di Kelurahan Brang Biji menunjukkan peran orang tua sebagai pembimbing. Dalam merealisasikan perkembangan karakter disiplin anak orang tua melakukan dengan mendidik melalui dengan cara menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat,

(6)

menasehatin dan mengarahkan anak kearah yang disiplin sehingga anak lebih taat aturan atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat seperti perilaku- perilaku taat aturan baik di rumah maupaun di lingkungan masyarakat seperti sikap hormat kepada orang yang lebih tua, menjaga kenyamanan dan tentraman sekitar, memberikan contoh yang baik atau sikap teladan kepada anak dan bersikap tegas apabila anak melanggar pola disiplin.

2. Faktor- Faktor Pendukung Peran Orang Tua dalam Menumbuhkembangkan

Karakter Disiplin Anak

Proses pembentukan dan perkembangan karakter disiplin anak tentu terdapat beberapa faktor yang mendukung peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu:

a. Nasehat Orang Tua

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pendukungnya peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu adanya nasehat orang tua. Nasehat dapat diartikan sebagai pelajaran baik berupa peringatan maupun teguran. Artinya

dengan adanya nasehat orang tua berikan dalam mendidik pada anak dapat memberikan arahan dan pengetahuan pada anak sehingga dapat menyadarkan anak dalam hal apapun. Hal ini sejalan dengan pendapat Maemunah (2020:36) yang mengatakan nasehat yang diberikan orang tua untuk anaknya akan membuka pengetahuan anak.

pernyataan tersebut membuktikan bahwa menasehatin anak dapat dijadikan faktor pendukung orang tua dalam memberikan arahan pada anak dan dapat dijadikan sebagai bentuk kasih sayang orang tua pada anak.

Berdasarkan hasil yang telah peneliti lakukan bahwa orang tua memberikan sebuah nasehat atau berupa teguran dapat memberikan arahan dalam berperilaku anak sebab orang tua memiliki otoritas dalam keluarga sehingga anak harus mentaati segala perintah orang tua.

b. Sikap Teladan

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pendukungnya peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu adanya keteladanan dari orang tua. Menurut Tu’u ( 2004:48) teladan yang ditunjukkan oleh orang tua sangat

(7)

berpengaruh terhadap disiplina ank.

Dalam disiplin, anak akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan dari pada denga napa yang mereka dengar. Faktor yang diuraikan diatas mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap kedisiplinan anak.

Berdasarkan hasil yang telah peneliti lakukan bahwa setiap nasehat atau wejangan yang diberikan oleh orang tua terhadap anak tidaklah lengkap apabila orang tua tidak melakukan sikap teladan pada anak.

Sebab apa yang di lihat oleh anak lebih berpengaruh atau lebih ditiru oleh anak dikarenakan orang tua dapat dijadikan acuan pada setiap anak.

3. Faktor- Faktor Penghambat Peran

Orang Tua dalam

Menumbuhkembangkan Karakter Disiplin Anak

Proses pembentukan dan perkembangan karakter disiplin anak tentu terdapat beberapa faktor penghambat peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak yaitu:

a. Kurangnya Kesadaran Anak Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di lapangan diketahui bahwa hambatan orang tua

dalam membentuk karakter disiplin anak dapat dilihat dari kurangnya kesadaran pada anak itu sendiri. Hal ini didukung oleh dari penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2021) yang menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran pada diri anak dapat dijadikan hambatan bagi orang tua dalam membentuk karakter disiplin anak. Hal ini sejalan dengan menurut Salam (2021:493) mengatakan kesadaran diri berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Seseorang dengan kesadaranya bisa mendorong untuk disiplin baik disiplin terhadap waktu, menegakkan aturan maupun disiplin sikap. Artinya bahwa dengan kesadaran diri mampu membuat seseorang bisa mengontrol semua aktivitas dalam pikirannya.

Berdasarkan hasil yang telah peneliti lakukan bahwa kurangnya kesadaran diri pada anak sangat mempengaruhi proses pola disiplin.

Pola fikir anak yang masih ingin bebas tanpa adanya sebuah aturan atau menghalangi apa yang diinginkan oleh anak mengakibatkan kesulitan orang tua dalam menerapkan pola disiplin anak.

b. Pengaruh Pergaulan Teman Berdasarkan hasil data penelitian

(8)

di lapangan diketahui bahwa pergaulan teman mempengaruhi tidak disiplinnya anak di Kelurahan Brang Biji. lingkungan teman sebaya dapat diartikan sebagai lingkungan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari setelah lingkungan keluarga. Terpengaruhnya setiap individu tergantung setiap anak dalam memilih teman, karena pengaruh teman sebaya ada yang positif dan ada yang negatif. Hal ini sejalan dengan menurut Saputro & Pardiman (2012:81) yang mengatakan lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan lingkungannya yang dapat memberikan dampak atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi didalammnya.

Akan tetapi hasil wawancara yang peneliti temukan bahwa pengaruh negatif dari teman lah yang membuat hambatan orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak. Pengaruh negatif seperti anak menggunakan waktu belajarnya dengan bermain game online, merokok yang masih usia remaja, membolos sekolah, nongkrong sehingga memnganggu kenyamanan masyarakat dan lainnya. Hal ini lah membuat anak untuk susah diatur,

susah menerima nasehat karena lebih asik bermain dengan anak sehingga membuat anak tidak disiplin. Hal-hal negatif inilah dapat membentuk perilaku tidak disiplin anak. Hal ini sejalan dengan penelitian Kurniawan&

Sudrajat (Kimani, 2013:14) menyatakan bahwa tekanan teman sebaya menjadi faktor penting terbentuknya perilaku anak.

c. Pengaruh Teknologi

Berdasarkan hasil data penelitian di lapangan diketahui bahwa pergaulan teman mempengaruhi tidak disiplinnya anak di Kelurahan Brang Biji. Lingkungan teman sebaya dapat diartikan sebagai lingkungan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari setelah lingkungan keluarga. Terpengaruhnya setiap individu tergantung setiap anak dalam memilih teman, karena pengaruh teman sebaya ada yang positif dan ada yang negatif. Hal ini sejalan dengan menurut Saputro & Pardiman (2012:81) yang mengatakan lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan lingkungannya yang dapat memberikan dampak atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi didalammnya.

Akan tetapi hasil wawancara yang

(9)

peneliti temukan bahwa pengaruh negatif dari teman lah yang membuat hambatan orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak. Pengaruh negatif seperti anak menggunakan waktu belajarnya dengan bermain game online, merokok yang masih usia remaja, membolos sekolah, nongkrong sehingga memnganggu kenyamanan masyarakat dan lainnya. Hal ini lah membuat anak untuk susah diatur, susah menerima nasehat karena lebih asik bermain dengan anak sehingga membuat anak tidak disiplin. Hal-hal negatif inilah dapat membentuk perilaku tidak disiplin anak. kemudian hal ini sejalan dengan penelitian Kurniawan & Sudrajat (2013:14) menyatakan bahwa tekanan teman sebaya menjadi faktor penting terbentuknya perilaku anak.

D. Kesimpulan

Peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak di Kelurahan Brang Biji Kecamatan Sumbawa yaitu peran orang tua sebagai pembimbing.

Sebagai pembimbing orang tua berperan sebagai mendidik, mengajak, mengarahkan anak ke arah yang baik dan berguna bagi anak terutama dalam berkehidupan yang

berdisiplin selain itu orang tua memberikan pemahaman nilai-nilai moral yang berlaku.

Peran orang tua dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin anak memiliki faktor pendukung dan penghambatnya.

Adapun faktor pendukung yang mempengaruhinya yaitu adanya berupa nasehat orang tua, dan sikap teladan. Adapun faktor penghambat yang mempengaruhinya yaitu kurangnya kesadaran diri pada anak, pengaruh pergaulan teman, dan pengaruh teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Cahya, Dwi, Ahmad Fauzan, and Muh Zubair. Implementasi nilai nilai Pancasila dalam membangun sikap disiplin pada siswa SMAN 1 sekongkang. Jurnal

Pendidikan Sosial

Keberagaman 8.2 (2021).

Emzir. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Kurniawan, Y., & Sudrajat, A. (2018).

Peran teman sebaya dalam pembentukan karakter siswa Madrasah Tsanawiyah. SOCIA:

Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(2), 149–163.

https://doi.org/10.21831/socia.v1 5i2.22674

Maemunah, S. & Alif, M. (2020). Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran Strategi KBM di masa Pandemi Covid-19.

(10)

Banten: Media Karya Serang.

Mustari, M. (2017). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan.

Depok: Raja Grafindo Persada.

Sumarni, S. (2022). Peran orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun ARTICLE INFO ABSTRACT. Jurnal Pendidikan Anak, 11(2), 171–180

Salam, N. F. S., Manap Rifai, A., & Ali, H. (2021). Faktor Penerapan Disiplin Kerja: Kesadaran Diri, Motivasi, Lingkungan (Suatu Kajian Studi Literatur Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial).

Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 487–508.

https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i 1.503

Saputro, S. T., & Pardiman, P. (2012).

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 10(1), 78–97.

https://doi.org/10.21831/jpai.v10i 1.923

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (kuantitatif, kualitatif, kombinasi, R&D dan penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sumarni, S. (2022). Peran orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun ARTICLE INFO ABSTRACT. Jurnal Pendidikan Anak, 11(2), 171–180.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa.

Jakarta: Grasindo.

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zakiah, D. (2012). Ilmu Pendidikan islam (cetakan kesepuluh).

Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi oleh RAHMAD ARIF WIDODO yang berjudul “PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KARAKTER DAN MENCEGAH PENYIMPANGAN PERILAKU SISWA DI SEKOLAH ( Studi Kasus Perilaku Siswa

Skripsi yang berjudul : Peran Orang Tua dalam Membimbing Kebiasaan Salat Fardu pada Anak Remaja di Kelurahan Telawang Kecamatan Banjarmasin Barat, Nama : Fitrotin Faila

Peran orang tua dan guru sebagai teladan dalam pengembangan karakter anak adalah sebagai teladan berkarakter yang ditunjukkan melalui bersikap, berbuat, dan

Para orang tua perlu memahami, melatih, dan membangun disiplin diri anak-anak mereka sedini mungkin dengan lebih giat lagi sebagai bagian penting untuk membangun karakter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menumbuhkan karakter tanggung jawab anak pada pembelajaran daring yaitu: (a) peran orang tua sebagai pengasuh dan

Berdasarkan kreteria penelitian yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter pada anak usia SD oleh orang tua di RW 004 Kelurahan

Bahwa peran pola orang tua sangat penting yang berpengaruh untuk perkembangan dan pembentukan karater bagi anak, karena sebagai orang dewasa/ orang tua harus bisa

Berdasarkan kreteria penelitian yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter pada anak usia SD oleh orang tua di RW 004 Kelurahan