• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran orangtua dalam membentuk sikap disiplin

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "peran orangtua dalam membentuk sikap disiplin"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERAN ORANGTUA DALAM MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN BELAJAR ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DUSUN

PENGANTAP, DESA KIDANG, KECAMATAN PRAYA TIMUR, KABUPAEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2020

Oleh Fatimah Tozaroh NIM. 151.141.125

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2020

(2)

ii

PERAN ORANGTUA DALAM MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN BELAJAR ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DUSUN

PENGANTAP, DESA KIDANG, KECAMATAN PRAYA TIMUR, KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2020

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh Fatimah Tozaroh

NIM. 151141125

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2020

(3)

iii

(4)

iv

(5)

vi

(6)

vii MOTTO

































Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah

dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, )Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), hlm. 78

(7)

viii

PERSEMBAHAN

Dengan izin Allah skripsi ini saya persembahkan kepada ibuku tercinta dengan tulus dan sabar membanting tulang demi keberhasilan anak- anaknya, ibuku pahlawanku mutiara do’a selalu dipanjatkan tanpa henti. Semoga ini adalah langkah awal untukku sedikit melukiskan kebahagiaan pada beliau atas jasa yang tidak akan pernah bisa terbalaskan karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih.

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, skripsi dengan judul Peran Orangtua dalam

Mendisiplinkan Belajar Anak Pada Masa Pandemi Di Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah sudah selesai peneliti susun. Masih banyak kekurangan dalam tulisan tersebut sehingga peneliti mengharap saran dan kritik yang membangun.

Peneliti menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan banyak pihak. Oleh sebab itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat secara lagsung maupun tidak langsung sebagai berikut:

1. Dr. Abdul Quddus, M. A sebagai pembimbing I dan Erlan Muliadi M. Pd. I sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan dan koreksi mendetail.

2. Dr. Saparudin, M. Ag., selaku Ketua Jurusan dan M. Taisir, M. Ag., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

3. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.

4. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag., selaku Rektor UIN Mataram

5. Semua pihak yang telah berperan serta membantu penyelesaian penyusunan skripsi ini.

(9)

x

Mataram, Desember 2020 Peneliti

Fatimah Tozaroh NIM. 151.141.125

(10)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

ABSTRAK ...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat ... 5

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 6

E. Telaah Pustaka ... 7

F. Kerangka Teori ... 9

1. Peran Orangtua ... 9

2. Disiplin Belajar ... 16

3. Covid-19 di Indonesia ... 23

G. Metode Penelitian ... 27

1. Pendekatan Penelitian ... 27

2. Sumber Data ... 28

3. Kehadiran Peneliti ... 29

4. Instrumen Penelitian... 29

5. Metode Pengumpulan Data ... 30

(11)

xii

6. Teknik Analisis Data ... 34

7. Validasi Data ... 35

H. Sistematika Pembahasan ... 36

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 38

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 38

1. Sejarah Desa Kidang ... 38

2. Kondisi Geografis Desa ... 38

3. Gambaran Umum Demografis Desa Kidang ... 40

4. Perekonomian Masyarakat ... 41

B. Strategi Orangtua dalam Membentuk Sikap Disiplin Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Dusun Pengantap, Desa Kidang... 46

C. Kendala Orangtua dalam Membentuk Sikap Disiplin Belajar D. Anak ... 51

BAB III PEMBAHASAN ... 56

A. Strategi Orangtua dalam Membentuk Sikap Disiplin Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19... 56

B. Kendala Oragtua dalam Membentuk Sikap Disiplin Belajar Anak ... 56

BAB IV PENUTUP ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Saran-Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN

(12)

xiii

PERAN ORANGTUA DALAM MENDISIPLINKAN BELAJAR ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DUSUN PENGANTAP, DESA

KIDANG, KECAMATAN PRAYA TIMUR, KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2020

Oleh:

Fatimah Tozaroh NIM: 151.141.125

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kecanggungan orang tua atau anak dalam mendayagunakan smartphonesebagai media/sarana pembelajaran, selama pandemi covid-19 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran tentang proses pembelajaran dilaksanakan secara daring namun sekolah masih terbatas dalam mengakses pendidikan untuk anak didiknya, terlebih bagi anak didik dari lingkungan pedesaan yang masih asing dengan sistem pembelajaran daring karena tidak semua orang tua maupun anak memiliki telpon pintar tersebut, oleh sebab itu sistem pembelajaran daring tidak dapat terlaksana dengan maksimal. Secara otomatis orang tua memiliki tanggungjawab penuh terhadap hak-hak dasar anak mengenai pendidikan, jika akses untuk menerapkan sistem pembelajaran daring tidak dapat dilaksanakan secara maksimal maka disanalah orang tua melaksanakan perannya dengan berbagai alternatif atau strategi dalam memenuhi tanggung jawab untuk anak dalam haknya mendapatkan pembelajaran.

Judul skripsi Peran Orang tua dalam Membentuk Sikap Disiplin Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 di Dusun Pengantap Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2020ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi orang tua dalam melaksanakan perannya dalam membentuk sikap disiplin belajar anak pada masa pandemi covid-19 yaitu orang tua membuatkan jadwal belajar mandiri, mendampingi anak ketika materi belum dipahami, memberikan hadiah dan hukuman dan meminta anak untuk bertanya pada orang yang lebih paham tentang materi pelajarannya.

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia dikejutkan dengan wabah yang mengerikan, yakni Covid-19. Virus yang dikabarkan berasal dari Kota Wuhan Tiongkok ini penyebarannya tergolong sangat potensial. Menurut WHO, sebagaimana dikutip oleh primayahhospital.com bahwa secara umum penyebaran virus ini terjadi lewat droplet atau percikan cairan dari batuk atau bersin pasien Coronavirus Disease (Covid-19). 2 Sehingga physycal distancingdikampanyekan untuk menghindari penyebaran virus ini.

Indonesia, juga salah satu negara yang ikut berpartisivasi dalam mendukung memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Hal itu diwujudkan dengan dikeluarkan kebijakan oleh pemerintah tentang pembatasan aktivitas di luar rumah dapat dilihat misalnya dalam Keppres nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Seperti instansi lain, lembaga pendidikan juga tidak luput dari kebijakan tersebut. Sehingga pada tanggal 17 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran dengan nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang proses pembelajaran dilaksanakan secara daring.3

2https//:primayahospital.com/paru/penyebab-corona/ diakses pada tanggal 28 Agustus 2020 pukul 22.15 WITA.

3 Mendikbud, “Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah untuk Mencegah Penyebaran Covid-19” dalam https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/, diakses28 AgustusssagustusAgustus 2020.

(14)

Anak sebagai generasi yang akan melanjutkan peran orang dewasa yang nantinya tindakan, ucapan, serta keputusan-keputusan akan memengaruhi kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya, kebutuhan kognitif afektif, serta psikomotorik hendaknya dipenuhi secara optimal melalui penerapan pendidikan yang efektif yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.

Secara umum, kualitas perkembangan manusia ditentukan oleh bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi rendahnya kualitas perkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia. 4 Oleh karena itu, dalam kondisi bagaimanapun pendidikan harus diupayakan secara maksimal dalam mencapai tujuannya, terlebih dalam masa pandemi ini membutuhkan upaya yang ekstra dari berbagai kalangan.

Pendidikan bukan saja tugas pemerintah, melainkan tugas bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Keluarga menjadi aspek penting dalam pendidikan anak, karena orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anaknya dalam berinteraksi dan merupakan lembaga pendidikan tertua dimulainya suatu proses pendidikan. Fungsi keluarga dan orang tua sangat memengaruhi perkembangan kepribadian anak, baik sebagai pendidik di rumah maupun pendukung pendidikan di sekolah.5

Di tengah situasi pandemi saat ini, pendidikan anak ditekankan kepada dukungan keluarga, terutama orang tua. Pasalnya, sekolah terbatas dalam mengakses pendidikan untuk anak didiknya karena ketentuan Physical

4Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 61.

5Adam Pranowo & Qori’ah Hamid, Tehnik Mendongkrak Kemampuan Anak dengan Kecerdasan di Bawah Rata-Rata, (Yogyakarta: Familia, 2015), hlm. 12

(15)

Distanting, terlebih bagi anak didik dari lingkungan pedesaan yang masih asing dengan sistem pembelajaran daring.

Seperti observasi awal di Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah peneliti mengamati bahwa baik orang tua maupun anak didik masih canggung dalam mendayagunakan Smartphone sebagai media/sarana pembelajaran. Selain itu, ada beberapa dari orang tua tidak memiliki telpon pintar tersebut.6

Orang tua, sebagai pendukung utama pendidikan anak, khususnya pada masa Covid-19, harus mengupayakan hak-hak dasar anak dalam mendapatkan pendidikan. Jika akses untuk menerapkan sistem pembelajaran daring tidak dapat dilaksanakan secara maksimal, setidaknya orang tua memiliki alternatif dalam memenuhi tanggung jawab untuk anak dalam haknya mendapatkan pembelajaran.

Seperti yang dilakukan orang tua di Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah dalam mendukung program pemerintah WTH atau “Belajar dari Rumah”, orang tua menyuruh anaknya untuk belajar sekaligus mendampinginya. Secara teknis, orang tua umumnya tidak tahu persisnya sistem program pemerintah, akan tetapi secara subtansi, orang tua dapat memahami bahwa pendidikan adalah suatu kewajiban yang harus diberikan kepada anaknya.

Dalam buku Al-Musykilat As-Sulukiyah „inda Al-Athfal yang disadur dari buku Ath-Thiflu Ath-Thabi’I sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad

6Observasi pada tanggal 14 Juni 2020

(16)

Nabil Khazim dikatakan bahwa membiasakan anak berdisiplin merupakan hal mendasar dalam pembinaannya. Sebab, pemberian arahan yang baik dan penuh disiplin adalah dalam tarbiyah yang benar. Seorang murid membutuhkan kebebasan yang penuh untuk menunjukkan jati diri disertai sikap adaptasi yang baik terhadap lingkungan sosial agar ia bisa tumbuh dengan bertanggung jawab. Penerapan sikap disiplin juga harus disertai dengan komitmen terhadap waktu, sikap bijak, kelembutan, serta kasih sayang supaya anak merasa tenang dan nyaman.7

Berdasarkan pengamatan peneliti di Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah penerapan disiplin belajar anak semakin ditekankan semenjak tersebarnya wabah Covid-19.

Misalnya, antara waktu magrib dan isya anak sudah diharuskan belajar, baik orang tua mendampingi maupun tidak. Karena sebelum Covid-19, orang tua tidak perlu menyuruh anaknya untuk belajar, umumnya anak itu sendiri yang memiliki inisiatif sendiri meminta untuk didampingi mengerjakan PR dari sekolah.8

Walau dalam situasi yang asing dan lingkungan yang berbeda anak tetap perlu diarahkan bagaimana suapaya mendapatkan pendidikan yang optimal. Tentu banyak persoalan yang dihadapi orang tua dalam mendisiplinkan anaknya dalam belajar. Dengan begitu, peneliti tertarik meneliti bagaimana strategi orang tua dalam mendisiplinkan anak dalam belajar di tengah pandemi Covid-19.

7 Muhammad Nabil Kazhim, Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2010), hlm. 32.

8 Observasi, Tanggal 15 juni 2020.

(17)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah strategi orang tua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2020?

2. Apakah kendala yang dihadapi orang tua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak ?

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui strategi orang tua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak dalam belajar di masa pandemi covid-19 di Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2020.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami orang tua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak pada masa pandemi covid-19 di Dusun Pengantap Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2020.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini baik dari segi teoritis maupun praktis.

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau menambah khazanah ilmu dalam bidang pendidikan terutama dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

(18)

b. Manfaat praktis 1) Bagi orangtua

Penelitian ini dapat meningkatkan kreatifitas orangtua dalam melatih sikap disiplin anak dalam belajar.

2) Bagi anak

Penelitian ini dapat menjadi wasilah untuk meningkatkan keharmonisan dengan orangtua.

3) Bagi guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan kedisiplinan anak dalam belajar yang dapat dikembangkan di sekolah.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian, peneliti menguraikan batasan dan cakupan fokus penelitian. Oleh karena itu penulis memfokuskan pembahasan atas masalah-masalah pokok pada Peran orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak kelas III Sekolah Dasar di masa pandemi covid-19 di Dusun Pengantap Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.

2. Setting Penelitian

Setting penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan penentuan setting penelitian dimaksukan untuk memperjelas obyek yang menjadi sasaran penelitian agar permasalahan tidak terlalu luas.

(19)

Penelitian ini dilaksanakan di dusun Pengantap Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.Subyek penelitiannya adalah orangtua siswa Sekolah Dasar Tahun 2020.

Adapun alasan peneliti mengambil lokasi penelitian ini, berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti adalah:

a. Karena lokasi penelitiannya masih satu lingkungan dengan peneliti sehingga proses pengamatan dapat dilakukan secara langsung di masa pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan untuk mengambil lokasi penelitian di luar lingkungan.

b. Karena lokasi penelitan masih mengalami kekurangan dengan ketersediaannya alat teknologi sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembelajaran secara online. Oleh karena itu peneliti mengangkat permasalahan tentang peran orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak pada masa pandemi covid-19.

E. Telaah Pustaka

Ada beberapa penelitian terdahulu yang senada dengan penelitian ini, di antaranya:

1. Jurnal Murniati Agustian dengan judul “Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Pengelolaan Kelas di SDN 23 Pagi Palmerah Jakarta Tahun 2016”.Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah upaya melatih kedisiplinan siswa/anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

(20)

Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan sekarang yaitu:

a. Penelitian terdahulu merupakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian sekarang merupakan penelitian kualitatif.

b. Penelitian terdahulu dilakukan di sekolah sedangkan penelitian sekarang dilakukan dilingkungan sosial.9

2. Skripsi Herlin Prasetyanti mahasiswa Universitas Negeri Semarang, dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Dalam Meningkatkan Disiplin Anak

Di perumahan Muria Indah Desa Godang manis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus”. Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pentingnya orang tua menanamkan pendidikan disiplin pada diri anak demi kebaikan kelanjutan hidupnya. Jenis penelitaian yang digunakan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu penelitian terdahulu lebih menekankan pada cara yang digunakan orang tua dalam meningkatkan disiplin anak sedangkan penelitian sekarang lebih kepada peran orang tua atau tindakan orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak.10 3. Skripsi Obi Faizal Aziz dengan judul “Peran Orangtua Dalam

Menanamkan Kedisiplinan Anak Usia Dini pada Lingkungan Keluarga di Dusun Kukap Desa Poncosari Kecamatan Serandakan Tahun 2017 ”.

9Murniati Agustiani, “Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Pengelolaan Kelas Di SDN 23 Pagi Palmerah Jakarta”, Jurnal Perkotaan, Vol. 8, No. 2, Desember 2016, hlm. 79.

10Herlin Prasetyanti, “Pola Asuh Orang Tua dalam Meningkatkan Disiplin Anak di Perumahan Muria Indah Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, (Skripsi, UNNES, 2005).

(21)

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sama-sama mengembangkan sikap disiplin anak. Metode penelitian yang di gunakan baik penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu:

a. Penelitian terdahulu memfokuskan pada anak usia dini sedangkan penelitian sekarang berfokus pada anak SD.

b. Penelitian terdahulu lebih banyak membahas tentang pola asuh orangtua serta perkembangan anak sedangkan penelitian sekarang berfokus pada pembentukan disiplin belajar anak selama pandemic covid-19.11

F. Kerangka Teori 1. Peran Orang Tua

Pengertian orang tua dibagi menjadi dua macam yaitu; pengertian orang tua dalam arti umum dan pengertian orang tua dalam arti khusus.

Pengertian orang tua dalam arti umum yang dimaksud adalah orang tua (dewasa) yang turut bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup anaknya termasuk dalam pengertian ini adalah ayah dan ibu, kakek, nenek, paman, bibik, kakak/wali. Sedangkan pengertian orangtua dalam arti khusus adalah orangtua hanyalah ayah dan ibu.12

11Faizal Aziz, “Peran Orang Tua dalam Menanamkan Kedisiplinan anak Usia Dini pada Lingkungan Keluarga di Dusun Kukap Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, (Skripsi, Universita Negeri Yogyakarta, 2017).

12Tim Dosen PAI, Penelitian Dalam Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 192.

(22)

Artinya, yang dimaksud dengan orang tua adalah setiap orang dewasa yang bertanggung jawab atas kelangsungan anak, baik tanggung jawab secara materi maupun non materi. Orang tua dalam hal ini tidak hanya dalam pengertian yang sempit. Namun, secara khusus orang tua di sini adalah ayah dan ibu itu sendiri.

Peran adalah suatu tindakan yang dilakukan individu atau sekelompok orang dalam suatu kejadian atau peristiwa, dan merupakan suatu pembentuk tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai kedudukan di masyarakat.13 Orang tua memiliki peran penting dalam pengembangan anak, orangtua merupakan madrasah pertama bagi anak, yang mengasuh, membesarkan, membimbing dan mendidik anak.

Singkatnya, orang tua penentu bagaimana karakter tumbuh. Rasulullah SAW. Bersabda:

ناسج يْ ا نارص ي ْ ا ناد ي ا بأف ,ةرْطفْلا ى ع لْ ي دْ لْ لك

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah), hanya saja

kedua orang tuanya (lingkungannya) yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”14

Dalam hadits di atas mengisyaratkan bahwa orang tua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tualah pertama kali yang menanamkan persepsi dan kecendrungan serta membentuk karakter yang diwujudkan dari tingkah laku dan sikap disiplin anak.

13 https://pendidikan .co.id/pengertian-peran-konsep-dan-jenisnya-menurut-para-ahli/, diakses tanggal 5 September 2020, pukul 11:38.

14M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 2007), hlm. 339.

(23)

Finn dalam Jammaludin mengidentifikasikan tiga bentuk peran orangtua dirumah yang berhubungan erat dengan prestasi anak di sekolah:

a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak

b. Membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumah c. Mendiskusikan masalah-masalah dengan anak.15

Selama masa pandemi orang tua dapat memanfaatkan waktu bersama anak mengerjakan tugasnya sebagai pendidik di rumah, orang tua seyogyanya menjadi orang yang paling tahu dan mengenal anak bagaimana anak belajar dan kapan anak harus belajar. Oleh karena itu, orang harus bisa menyesuaian antara disiplin belajar anak dengan urusan pekerjaan lainnya.

Tidak hanya itu, orang tua juga harus mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan memberikan rasa aman dan nyaman, menunjukkan rasa kasih sayang dengan berlaku lemah lembut agar anak tidak merasa takut dan tertutup. Orang tua yang bersikap bukan hanya sebagai guru tetapi juga sebagai sahabat pada anak adalah hal yang lebih membuat seorang anak akan merasa terbuka, karena anak memerlukan tempat untuk menceritakan berbagai permasalahan yang dihadapi dan solusi terbaik untuk permasalahannya.Dalam hal ini orang tua dapat melakukan tindakan seperti mengatur waktu dan meminta anak untuk mematuhi aturan yang sudah ditentukan seperti kapan anak

15Jamaludin, Pembelajaran Yang Efektif, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2001), hlm.

53.

(24)

harus belajar, bermain, tidur siang, tidur malam dan bangun pagi.16 memberikan hukuman jika melanggar aturan yang sudah dibuatkan tentunya sifat dan bentuk hukuman yang diberikan harus tetap dalam konteks mendidik sebagaimana yang dikatakan oleh seprang ahli yang bernama Cruig mengtakan bahwa menghukum anak yang efektif dan dijamin tidak akan menimbulkan masalah terhadap pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan anak dapat dilakukan dengan cara menghindari teguran berupa omelan, ancaman, tidak menghukum anak karena gagal melakukan tugas yang benar-benar tidak bisa di selesaikan , memperlembut hukuman dengan belas kasihan, pada saat-saat tertentu berikan ungkapan kasih sayang bukan hukuman kepada anak yang baru saja berbuat kesalahan.17

Dalam buku lain dijelaskan bahwa peran dan fungsi keluarga adalah:

a. Melanjutkan kerturunan atau reproduksi b. Memberikan kasih sayang

c. memberikan pendidikan

d. Mencukupi kebutuhan ekonomi

e. mengawasi atau melakukan kontrol sosial f. memberikan perlindungan18

Berdasarkan uraian di atas, peran orang tua bukan saja terbatas pada memenuhi kebutuhan secara materi, akan tetapi secara rohani atau psikologis serta lingkungan kondusif juga merupakan hal mendasar yang harus ditunaikan oleh keluarga, terutama oleh orang tua. Berdasarkan

16M.Sahlan Syafei, Bagaimana Anda Mendidik Anak, (Jakarta: Galia Indonesia, 2020), hlm. 76.

17Ibid., hlm.130

18IntanPariwara,Sosiologi, (Klaten: PT. IntanPariwara, 2013), hlm.61.

(25)

dalil naqli, melindungi anak sampai akhirat juga tertera dalam Al-Qur’an surat at-Tahrim [66]:6, Allah befirman:





Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At-Tahrim:6.19

Anak adalah amanah dari untuk orang tua yang wajib dijaga, dididik, dan di arahkan, orang tua tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri dalam arti lebih banya meluangkan waktu untuk bekerja sehingga kewajibannya mendidik dan mengarahkan anak-anaknya secara sempurna tidak dilakukan. Jika seorang anak tumbuh dewasa dalam keadaan bodoh dan tidak dapat memahami perintah Allah mak anak tidak mungkin dapat merencana atau memahami apapun karena orang bodoh tidak akan bertobat dari suatu kemaksiatan sehingga ia akan terjerumus ke dalam kemaksiatan.20

Dalam pendidikan, keluarga menjadi aspek penting karena orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anaknya dalam berinteraksi dan menjadi lembaga pendidikan tertua dimulainya suatu proses pendidikan. Fungsi keluarga atau orangtua sangat memengaruhi

19QS. At-Tahrim [66]:6.

20 Muhammad Al-Fahham, Berbakti Kepada Orang Tua Kunci Kesuksesan dan Kebahagiaan Anak, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2006), hlm. 54.

(26)

perkembangan kepribadian seorang anak, baik orang tua menjadi pendidik di rumah dan menjadi pendukung pendidikan di sekolah. Ada sebuah kata bijak menyebutkan, “guru pertama adalah ibu, guru kedua adalah ayah, dan guru ketiga adalah guru”.21

Ibu sebagai guru pertama karena ibulah yang melahirkan, merawat, mendidik dan mengajarkan kata pertama pada anak. Ayah sebagai guru kedua karena merupakan wali dalam mendidik anak, ayah memiliki peran penting dalam perkembangan kecerdasan anak.

Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab atas tumbuh kembang anak-anaknya.Kedua orang tua berperan bahkan dituntut untuk mengarahkan dan mendidik anak agar dikemudian hari anak dapat hidup mandiri, sejahtera, dan tercapai tujuan hidupnya.

Sedikitnya tujuh peran dan fungsi orang tua saat berhubungan dengan anak, yaitu:

a. Fungsi afeksi: orang tua merupakan tempat terjadinya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan, rasa kasih sayang dan rasa aman.

b. Fungsi biologis: orangtua adalah perantara anak-anak secara biologis lahir ke dunia.

c. Fungsi sosial: orang tua dan keluarga turut andil baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membentuk kepribadian anak melalui beragam interaksi yang terjadi dalam keteladanan, percontohan, ajaran, sikap, dan lainnya.

d. Fungsi rekreasi: orang tua dan keluarga merupakan tempat anak-anak mendapakan ketenangan, dan kegembiraan.

e. Fungsi keagamaan: orang tua dan keluarga merupakan pusat ajaran dan pendidikan keagamaan dan penanaman jiwa agama pada diri anak.22

21Adam Pranowo dan Qori’ah Hamid, Teknik Mendongkrak Kemampuan Anak Dengan Kecerdasan Di Bawah Rata-rata, (Yogyakarta: Familia, 2015), hlm.18.

22Ibenz dan Shelomita Akalila, Kunci Mendidik Anak Dengan Kecerdasan Di Atas Rata- rata,(Yogyakarta: Familia, 2016 ), hlm.4-5.

(27)

f. Fungsi perlindungan: orang tua dan keluarga berperan dan bertugas memelihara, merawat, dan melindungi anak-anak baik fisik maupun psikis dan sosial.

g. Fungsi pendidikan: orang tua dan keluarga berfungsi sebagai intsitusi pendidikan pertama sebagai tempat awal dari anak dalam mempersiapkan hidup secara sosial di masyarakat dalam ranah lebih luas lagi nantinya.23

Dari fungsi orang tua di atas menarik pemahaman bahwa sangat penting peran orang tua dalam mendidik anak, tanggung jawab yang wajib ditunaikan memberikan hak-hak anak terhadap dirinya.Orang tua yang berhasil dalam mendidik anak adalah orang tua yang beruntung karena setiap perlakuan pada anak dihitung ibadah oleh Allah, orang tua yang mampu menjadikan anaknya menjadi anak yang disiplin adalah orang tua yang berhasil karena disiplin juga merupakan awal dari keberhasilan.Orang tualah pertama kali membentuk dan mencetak dalam diri anak hendaknya orang tua menanam kebaikan-kebaikan kepada anak dari berbagai aspek, aspek spiritual, sosial, psikologis anak dan aspek lainnya guna mencetak generasi sholih/sholihah.

Sebagaimana yang dikatakan pepatah apa yang ditanam, itu yang di tuai. Dalam hadits menyebutkan:

ه لْ سر لاق :لاق ْ ع س ْي ع ه ى ص

ق ص : َث ْن َإ ع عطقْنا دآ نْبا ا ا إ

ع ْ ي حلاص ل ْ ا , ب عف ْ ي ْ ع ْ أ , يراج ) س ا ر) ل

Dari (Abu Hurairah), ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda,

“Apabila anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalannya, kecuali dari tiga hal; sedekah jariyah (yang pahalanya terus

23Ibid., hlm.6.

(28)

mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya (HR. Muslim).24

Dalam mendidik anak kerap kali muncul kendala-kendala yang menghambat proses pelaksanaannya, adapun kendala yang harus dihadapi orang tua adalah kendala internal dan kendala eksternal.

Kendala internal bersumber dari dalam diri pribadi anak berupa malas anak untuk belajar, keinginan bermain yang berlebihan, sikap tidak mau dididik atau sikap melawan dan gangguan kesehatan.Sedangkan kendala eksternal bersumber dari luar diri anak. kendala berupa keadaan ekonomi keluarga yang kurang menguntungkan, perilaku orang tua yang terlalu keras, terlalu otoriter, terlalu memanjakan, terlalu khawatir, terlalu lemah, terlalu egoistis, terlalu pesimistis, terlalu banyak aturan dan permintaan, dan hubungan yang kurang harmonis dengan anak.25

2. Disiplin belajar

a. Pengertian disiplin belajar

Kata disiplin berasal dari bahasa latin, discipulus, yang berarti pembelajar. Disiplin difokuskan pada pengajaran, jadi arti disiplin sesungguhnya adalah proses melatih pikiran dan karakter anak secara bertahap sehingga menjadi seseorang yang memiliki kontrol diri dan berguna bagi masyarakat.26

24Imam An-Nawawi, Riyadhus Shalihin dan Penjelasan, (Jakarta: Umul Qurra, 2014), hlm. 805.

25M. Sahlan Syafei, Bagaimana…, hlm. 124.

26Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses Dan Bahagia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 230-231.

(29)

Bagi orang tua, anak adalah seorang murid karenanya sebagai orang tua selayaknya menjadi pemimpin yang berharga untuk dipatuhi dan diteladani.

Tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa saat sangat bergantung kepada disiplin diri.27Orang tua berkewajiban meletakkan dasar-dasar disiplin diri kepada anak, pada hakekatnya tujuan penanaman disiplin adalah untuk membina belajar menguasai diri sendiri dan perbuatan setiap individu untuk bisa bertanggung jawab, karena tidak disiplin mendorong terjadinya percecokan, pertengkaran, perkelahian, dan hanyut dalam perubahan buruk lainnya. Keluarga harus dapat menjaga suasana rumah yang saling asih, saling asah, dan saling asuh satu sama lainnya.28

Berdasarkan uraian di atas menyimpulkan bahwa penanaman disiplin pada anak sangat penting, bahkan orang tua berkewajiban melakukan pendisiplinan pada anak sejak usia dini bukan hanya di saat masa kanak-kanak ataupun remaja. Orang tua adalah pusat utama dalam pendidikan anak, oleh karena itu dalam konteks disiplin seharusnya sikap disiplin terlebih dahulu tertanam di hati para orang tua.

27Sylvia Rimm, Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm.47.

28Devia Anggraini, “Peranan Orang Tua Dalam Menerapkan Disiplin Terhadap Anak”

dalam http:// sditattaqwim.sch.id/index.php?id=artikel&kode=45,diakses tanggal 4 september 2020, pukul21.30.

(30)

Belajar adalah suatu proses aktif yang dimana peserta didik mengalami perubahan dalam ilmu pengetahuan dan perubahan tingkah laku dengan berbagai kegiatan seperti membaca, mendengar dan lain-lain.29

Skinner seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Leaching Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah “… a process of progressive behavior adaptation”.

Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).30Menurut Jackson belajar merupakan

“proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman”.31

Dari uraian pengertian belajar di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh individu guna mewujudkan perubahan positif pada diri sendiri. Dalam belajar ada tiga hal yang harus di ubah yaitu: potensi intelektual

29Bahtiar, Strategi Belajar Mengajar Sains,(IPA), (Mataram: IAIN Mataram, 2015), hlm.

1.

30Muhibbin Syah, Psikologi…, hlm.64.

31Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), hlm. 252.

(31)

(kognitif), potensi moral kepribadian (afektif) dan keterampilan mekanik/otot (psikomotorik).32

Jadi pengertian disiplin belajar adalah kesadaran diri untuk mengendalikan atau mengontrol dirinya untuk sungguh-sungguh belajar guna meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.

Setiap orang tua tentu bahagia jika anak yang dimilikinya tumbuh menjadi anak yang disiplin dan membanggakan, untuk mewujudkan hal itu maka orang tua perlu mendidik dan membiasakan kedisiplinan pada anak. Hal yang dapat dilakukan untuk membiasakan kedisiplinan pada anak adalah:

1. Memberikan anak tanggung jawab sesuai dengan porsinya.

Misalnya, anak diberikan tanggung jawab untuk mengatur kamarnya sendiri, hal yang perlu ditekankan orang tua adalah bukan dari hasil akhirnya akan tetapi kesungguhan anak dalam menjalani tanggung jawabnya. 33 Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk memikul tanggung jawabnya sendiri hal itu akan menjadikan anak memiliki kepribadian yang mampu menghadapi semua kenyataan hidup.34

2. Memberi kesempatan anak menentukan jadwal mengenai apa yang akan dilakukannya. Misalnya menentukan jadwal belajar,

32Zainal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual, (Yrama Widya: Bandung, 2009), hlm. 67.

33E. Widijo Hari Murdoko, Parenting with Leadership Peran Orangtua dalam Mengoptimalkan dan Memberdayakan Potendi Anak, (Jakarta: PT Gramedia, 2017), hlm. 23.

34Muhammad Muhammad Badri, Sentuhan Jiwa Untuk Anak Kita, (Bekasi: Daun Publishing, 2016), hlm. 425.

(32)

dalam hal ini orang tua hanya sebagai pengingat apabila anak lupa dengan jadwalnya yang telah ditentukan. Pelajaran hidup yang anak dapatkan dalam cara ini yaitu anak belajar untuk menentukan prioritas bagi dirinya dan bertanggung jawab atas keputusannya.

3. membiasakan anak untuk menanamkan nilai bahwa apabila mengambil sesuatu dari tempatnya harus dikembalikan pada tempat semula.

4. Mengajari anak membuat agenda yang berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada satu hari ini, jika memungkinkan biarkan anak yang menentukan kapan kegiatan tersebut akan dilakukannya.

5. Membiasakan anak menepati waktu yang telah diputuskan.

Dalam hal ini orang tua lebih mendorong anak untuk menghargai setiap waktu yang ada dengan aktivitas yang bermanfaat, apabila berkaitan dengan waktu bermain anak orang tua membiasakan anak untuk mengkomunikasikan kapan waktu bermainnya selesesai.35

b. Faktor yang mempengaruhi disiplin belajar 1. Keteladanan

Keteladanan orang tua sangat mempengaruhi sikap disiplin anak, sebab sikap dan tingkah laku orang tua

35E. Widijo Hari Murdoko, Parenting…, hlm. 23.

(33)

berpengaruh terhadap sikap anak.Karena itu orang tua bukanlah hanya sekedar memenuhi kebutuhan anak secara materi tetapi juga sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan dituntut untuk menjadi suri tauladan bagi anaknya.

2. Kewibawaan

Orang tua yang berwibawa dapat memberi pengaruh yang positif bagi anak, sebagaimana yang tertulis dalam sebuah buku yang di keluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bahwa kewibawaan adalah pancaran kepribadian yang menimbulkan pengaruh positif sehingga orang lain mematuhi perintah dan larangannya.

Kewibawaan sangat mempengaruhi seseorang, kewibawaan yang dimiliki orang tua sangat menentukan pada pembentukan kepribadian anak.36

3. Anak

Dalam keluarga mestinya membutuhkan kerjasama guna mewujudkan sikap disiplin, maka dari itu sangat diharapkan adanya kesadaran pada anak itu sendiri dalam membina kedisiplinan dan menyadari kedudukannya sebagai anak yang memerlukan orang tua.

36Darmadi, Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm. 322.

(34)

4. Hukuman dan ganjaran

Apabila anak melakukan suatu pelanggaran atau perbuatan yang tidak terpuji kemudian tidak mendapat teguran dari orang tua maka akan timbul dalam diri anak suatu kebiasaan yang kurang baik. oleh karenanya hukuman dan ganjaran ini penting adanya untuk mempengaruhi perilaku anak.

5. Lingkungan

Lingkungan tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi disiplin anak, apabila lingkungan baik maka akan berpengaruh terhadap perbuatan yang positif begitu juga dengan sebaliknya baik lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, bahwa,

keluarga mendidik anak dengan memberikan kebiasaan kebiasaan yang baik sebagai pembentukan watak yang terpuji, Sekolah mendidik anak memberikan kecakapan kecakapan yang di butuhkan si anak dengan pengajaran, dan dari masyarakat mendidik anak anak dengan latihan latihan praktis, berwujud keterampilan, ketabahan, keberanian, dan sebagainya yang semuanya akan dipergunakan sebagai bekal dalam kehidupannya.37

37Ibid.,hlm. 323-324.

(35)

3. COVID-19 di Indonesia

Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kasus pertama covi-19 di Indonesia di Istana Negara berawal dari dua warga Negara Indonesia yang positif covid-19.WNI tersebut mengadakan kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia nasib baik dua warga Negara Indonesia tersebut dapat di nyatakan sembuh dan diperbolehkan langsung untuk pulang tentunya dianjurkan untuk melakukan protokol kesehatan.

Untuk pertama kalinya warga Negara Indonesia meninggal akibat covid-19 di Solo, seorang laki-laki yang berusia 59 tahun di ketahui sebelumnya menghadiri seminar di kota Bogor, Jawa Barat. Sebulan lebih sesudah masuknya covid-19 ke Indonesia untuk pertama kalinya tercatat angka kesembuhan lebih besar dari jumlah penduduk yang meninggal karena virus corona-19, hal ini bukanlah tanda wabah virus covid-19 akan segera teratasi di Indonesia.38

COVID-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus korona yang paling baru di temukan, virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Sejumlah peneliti menyimpulkan virus baru ini masih satu keluarga dengan virus yang pernah mewabah yakni SARS pada tahun 2002 di Provinsi Guandong, China selatan menyebar ke Negara lainnya pada tahun 2003 dan MERS pada tahun 2012 di Arab Saudi. WHO pun

38https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa -pertama-covid-19/ , diakses tanggal 5 September 2020, pukul 20.40.

(36)

secara resmi menamakan virus baru ini sebagai Servere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-COV-2) penyebab covid- 19.39

Penularan dan penyebaran infeksi virus corona SARS-COV2 (covid-19) bisa terjadi melalui dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Berdasarkan keterangan dari Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina, penularan secara langsung melalui droplet atau percikan air liur orang yang terkena virus korona ketika sedang batuk dan bersin dengan jarak lebih dari satu meter.Penyebaran secara tidak langsung yaitu droplet orang positif corona jatuh ke tanah atau menyentuh benda yang terkontaminasi sehingga tangan penyentuhnya tercemar.40

Gejala covid-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering dan kelelahan.Gejala lain yang kurang umum seperti sakit dan nyeri, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungsitivis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan rasa atau ruam pada kulit, perubahan warna pada jari tangan atau kaki. Karena itu penting untuk menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain.41

Menjadi warga Negara Indonesia pastinya merasa khawatir bahkan tidak jarang rasa takut timbul dalam benak dengan terjadinya wabah

39 https://katadata.co.id/timdatjournalism/analisisdata/5ecb63ef78264/asal-usul-virus- corona-masuk-ke-indonesia , diakses tanggal 27 Agustus 2020.

40 https://m.republika.co.id/berita /q8afvp440/bagaimana-virus-corona-menyebar-dan- menular-ke-orang-lain, 6 September 2020, pukul 7.26.

41 https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and- answer-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruses#:~:text=symptoms, diakses 27 Agustus 2020.

(37)

yang menimpa saat ini, namun kekhawatiran itu bisa di kendali dengan selalu mengikuti protokol kesehatan. Adapun tips agar terhindar dari virus covid-19 yaitu:

1. Rajin mencuci tangan

Tangan adalah sumber kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan beragam penyakit.Dengan mencuci tangan minimal 20 detik dengan menggunakan sabun dan air mengalir efektif membunuh kuman dan bakteri.

2. Menggunakan masker

Jika kondisi sehat masker kain sudah cukup aman untuk dipakai, tapi jika dalam kondisi kurang sehat maka diupayakan untuk menggunakan masker medis dengan ketebalan 3 lapis/3ply.

3. Hindari bersentuhan

Seperti berpelukan, berjabat tangan demi menjaga kemungkinan terjadinya perpindahan virus.

4. Jangan sentuh area wajah

Virus corona bisa menyerang tubuh lewat mulut, mata dan hidung usahakan untuk tidak menyentuhnya sebelum melakukan pembersihan demi menghindari kemungkinan masuknya virus corona ke dalam tubuh.

(38)

5. Etika bersin dan batuk

Saat bersin dan batuk tutup dengan tisu atau lipatan tangan agar virus tidak menyebar ke orang lain lewat droplet, setelah itu cuci tangan dengan bersih.

6. Hindari berbagi barang pribadi

Virus corona dapat bertahan pada permukaan hingga tiga hari, oleh karena itu dalam menggunakan barang pribadi tidak secara bergantian.

7. Bersihkan perabot rumah

Menjaga kebersihan rumah dengan desinfektan secara teratur agar tidak ada kuman dan virus penyebab penyakit yang bersarang di rumah.

8. Physical distancing

Menghindari kerumunan dan juga jarak minimal satu meter dengan orang lain di luar rumah maupun di tempat umum.

9. Selalu mencuci bahan makanan

Buah-buah dan sayuran bisa dibersihkan dengan larutan hydrogen peroksida atau cuka putih yang sangat aman untuk makanan.

10. Tingkatkan imunitas tubuh

Hindari stres, makan makanan bergizi yang kaya vitamin dan mineral serta lakukan olahraga ringan agar badan tetap fit selama WFH di rumah.42

42 http://m.liputan6.com/bola/read/4216670/10-cara-jitu-untuk-mencegah-penyebaran- virus-corona-covid-19, diakses tanggal 5 September 2020, pukul 22.04.

(39)

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.

Menurut Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Erockson menyatakan bahwa penelitian kualitatif berusaha untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan dan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan mereka.43

Dari uraian di atas, dapat disimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Sebagaimana yang terdapat dalam perbedaan antara pendekatan penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian kualitatif, dalam pendekatan penelitian kualitatif penelitian berangkat dari data

43Albi Anggito, Johan setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm. 7.

(40)

lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung kemudian hasilnya akan memunculkan teori dari data-data tersebut.

Penelitian mengenai peran orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak dimasa pandemic covid-19 di Dusun Pengantap menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.penelitian studi kasus memusatkan penelitian pada satu objek tertentu yang diangkat sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam sehingga mampu membongkar realitas dibalik fenomena. Metode Studi kasus juga dilakukan pada peristiwa atau gejala yang sedang berlangsung, bukan gejala atau peristiwa yang sudah selesai.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kehadiran peneliti di lapangan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena peneliti berperan sebagai instrumen kunci.Selama penelitian berlangsung peneliti melakukan pengamatan dan wawancara dengan mendalam untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat terkait dengan yang ingin diteliti.

Menurut Lexy J. Moleong, Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Karena hanya manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan.44

44Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989), hlm.9.

(41)

Oleh karena itu kehadiran peneliti pada waktu mengumpulkan data di lapangan, peneliti diharuskan untuk berperanserta dalam penelitian.Dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mengumpulkan data yang dibutuhkan.Peneliti melakukan penelitian ke setiap rumah responden di Dusun Pengantap yang sudah ditentukan jumlah sampelnya.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh oleh peneliti, apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Namun apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda gerak ataupun proses sesuatu.45 Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Orangtua di Dusun Pengantap Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok dengan jumlah sampel sepuluh orang.

4. Instrumen Penelitian

Pedoman wawancara dengan orangtua:

1. Apakah anak ibu tetap belajar di rumah selama korona ?

2. Bagaiman cara ibu menanamkan sikap disiplin anak selama pandemi ? 3. Apakah ada kesulitan dalam menanamkan sikap disiplin belajar pada

anak ?

45Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 129.

(42)

4. Apakah ada strategi yang ibu terapkan untuk melatih sikap disiplin belajar pada anak ?

5. Apa saja yang strategi/metode yang ibu gunakan untuk melatih sikap disiplin belajar pada anak ?

5. Metode Pengumpulan Data

Setiap manusia memiliki kecendrungan untuk melihat apa yang ingin dilihat, mendengar apa yang ingin didengar, dan melakukan apa yang menjadi keinginannya seperti halnya dengan peneliti. Metode Pengumpulan data dalam penelitian merupakan kegiatan yang utama karena, metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun penjelasan mengenai teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya.Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di lokasi penelitian serta mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Pendapat lain mengatakan bahwa observasi adalah suatu tindakan atau proses mengamati sesuatu atau seseorang

(43)

dengan cermat untuk mendapatkan informasi atau membuktikan kebenaran suatu penelitian.46

Bedasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu aktivitas / kegiatan utama yang dilakukan peneliti untuk mengamati suatu objek secara cermat dan langsung untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan.

1) Observasi Partisipan

Observasi partisipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diteliti. Dengan kata lain peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya.

2) Observasi Non Partisipan

Observasi non partisipan adalah suatu proses pengamatan dimana peneliti tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan diobservasi.47

Jadi jenis observasi yang di gunakan peneliti adalah observasi non partisipan dimana peneliti turun secara langsung di lokasi penelitian tapi peneliti tidak ikut berperan pada kegiatan orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak dimasa pandemi

46http://www.maxmanroe.com, diakses tanggal 23 Juni 2020.

47Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 107.

(44)

covid-19 di Dusun Pengantap Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.

Adapun hal-hal yang diobservasi adalah:

1. Keadaan lokasi penelitian

2. Peran orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak dimasa pandemi covid-19.

3. Kendala atau hambatan yang dihadapi orangtua dalam membentuk sikap disiplin belajar anak dimasa pandemic covid-19.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.Komunikasi ini dilakukan dalam keadaan berhadapan antara dua orang atau lebih.48

Wawancara bisa dilakukan secara berstruktur dan tak berstruktur (Bebas). Wawancara berstruktur adalah wawancara yang dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan, semua pertanyaan telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat biasanya dengan tertulis.

Sedangkan wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan tidak dipersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya49

Jadi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur untuk mendapatkan data dimana pertanyaan-pertanyaan diajukan secara bebas kepada sumber data atau responden, tentunya

48Ibid., hlm. 113.

49Nasution, Metode…, hlm. 117-119.

(45)

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait dengan penelitian yang diteliti.

Adapun hal-hal yang dicari berkaitan dengan:

1. Cara membentuk sikap disiplin belajar anak dimasa pandemi covid-19.

2. Kendala dalam menerapkan sikap disiplin belajar anak dimasa pandemi covid-19.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain tentang subjek. Dokumentasi bisa berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan, foto, dan sebagainya.

Adapun data yang dikumpulkan peneliti dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu:

1. Profil desa

2. Data jumlah anak Sekolah Dasar 3. Keadaan Penduduk

4. Tingkat Pendidikan Orangtua 5. Tingkat ekonomi penduduk 6. Keadaan sosial budaya

(46)

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik data yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrument penelitian, dijelaskan mengenai tehnik yang digunakan dalam mengambil data dan analisis data dari semua yang diperoleh dalam penelitian, baik saat melakukan observasi yang datanya tentang peran orang tua.

Diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan orang tua anak di Dusun Pengantap Desa Kidang. Karena penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, terdapat tiga langkah dalam melakukan analisis data yaitu:

a. Reduksi data

Reduksi data adalah menyeleksi semua data yang telah dikumpulkan untuk memfokuskan pada data-data yang dianggap penting dan memiliki keterkaitan dengan penelitian.Dalam hal ini peneliti mereduksi data-data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara untuk dirangkum.

b. Data Display (Penyajian Data)

Data display adalah proses menyajikan data hasil temuan berupa teks narasi sehingga data mudah untuk dipahami. Data-data yang berupa tulisan disusun kembali dengan baik agar mempermudah peneliti dalam memahami.

(47)

c. Verifikasi (Kesimpulan)

Verifikasi adalah langkah untuk menarik kesimpulan data hasil reduksi dan data display sehingga kesimpulan yang dihasilkan dan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang ditentukan sebelumnya.50

7. Validasi Data

Validasi data merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.51 Dalam penelitian kualitatif, digunakan tiga teknik atau cara pemeriksaan keabsahan data yaitu:

a. Perpanjang Pengamatan

Perpanjangan pengamatan adalah memberi kesempatan pada peneliti menambah waktu pengamatan agar dapat mendalami temuan- temuannya.Penambahan waktu ini member kesempatan bagi peneliti untuk melengkapi data yang ada dilapangan.

b. Tringulasi

Tringulasi adalah pengecekan data dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang. Dalam bahasa kita sehari-hari tringulasi ini sama dengan cek dan ricek. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah tringulasi sumber dan metode:

50Muhammad Ali Asrori, Metodologi &Aplikasi Riset Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksar, 2014), hlm. 288-289.

51Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 267.

(48)

1) Tringulasi Sumber adalah membandingkan dan mengecek kembali kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui beberapa sumber.

2) Tringulasi metode adalah menggunakan lebih dari satu metode untuk melakukan cek. Baik ketika anak itu beraktifitas di dalam rumah dan di luar rumah. Semua metode yang berbeda, yaitu wawancara, pengamatan, dan analisis data agar mendapatkan penelitian yang lengkap.

c. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan adalah menemukan persoalan atau isu yang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.52

H. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN

BAB ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruanglingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Dalam BAB ini diungkapkan seluruh data dan temuan penelitian yang dilakukan secara obyektif sesuai dengan temuan di lapangan.

BAB III PEMBAHASAN

52Ibid., hlm. 272.

(49)

BAB ini merefleksikan isi bab memuat sub bahasan yang dipisah menjadi sub bahasan tersendiri.

BAB IV PENUTUP

Bab terakhir berisi kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi.Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian.

Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah-langgkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hassil peneitian yang bersangkutan.

(50)

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian 1. Sejarah Desa kidang

Desa Kidang merupakan salah satu desa dari 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, yang merupakan desa pemekaran dari Desa Marong.Berawal dari keinginan masyarakat yang mengharapkan peningkatan kwalitas pelayanan publik mengingat pusat pemerintahan desa induk (Marong) jaraknya cukup jauh sekitar 4 km dari dusun Kidang, Atas dasar itulah para tokoh masyarakat dusun Kidang, Dusun Batu Bokah, Dusun Selong, Dusun Semut melakukan rembuk merencanakan pemekaran wilayah atau berpisah dari desa Marong, bagai gayung bersambut setelah dilakukan musyawarah bersama dengan pemerintah Desa Marong ketika Kepala Desa dijabat oleh Bpk. Ir. H.M JIDAN HADI.dapat disetujui dan diajukan pemekaran menjadi Desa Kidang kepada Pemerintah Daerah

2. Kondisi Geografis Desa

1. Desa Kidang terletak pada wilayah Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok

2. Tengah dengan luas wilayah 1079,7 Ha. Jumlah Dusun sebanyak 21 yang

3. batas wilayah meliputi:

4. Sebelah Utara : Desa Marong

(51)

5. Sebelah Timur : Desa Bilelando 6. Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

7. Sebelah Barat : Desa Bangkat Parak kecamatan pujut

8. Kondisi geografis bagian utara desa terdapat dataran tinggi meliputi Bulurundak, Kidang, Ngempeng, dan Pengantap di wilayah tersebut sangat cocok xlilaksanakan penanaman buah-buahan dan tanaman keras lainnya untuk mendukung penghasilan masyarakat disamping terdapat pula lahan yang subur sehingga tanaman padi, palawija dan hultikultura masih merupakan andalan nasyarakat sekitarnya.

9. Bagian tengah dari wilayah Desa Kidang letak geografisnya rendah dan datar, wilayah ini meliputi Otak Dise, Selong, Semoyong, dan Semut potensi yang banayak dikembangkan dibidang ekonomi dan pertanian. Dibidang ekonomi masyarakat di empat wilayah ini dapat dikatakan sebagai pusat perdagangan dan industri kerajinan karena pada wilayah ini banyak terdapat kios- kios, tempat kerajinan masyarakat, masyarakat peternak disamping sebagian masyarakat juga merupakan petani yang masih memiliki kekuatan penghasilannya di sektor pertanian.

10.Bagian selatan dari wilayah Desa Kidang yakni Batu Bokah, Darmaji, Selak.dan Peras potensi yang paling menonjol di wilayah tersebut yakni pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, dalam menunjang kebutuhan keluarganya masyarakat tersebut mengandalkan hasil pertanian dan perikanan karena hamparan luas

Gambar

FOTO DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu peran orangtua dalam membentuk afektif anak adalah dengan cara membangun komunikasi yang baik dengan anak. Dari hasil wawancara bahwa orangtua

Narasumber : Hmmm saya biasanya kalau mengajar menggunakan media bermain sambil belajar mba, biar anak juga semangat dalam belajar apalagi anak tunagrahita ya