• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran orangtua dalam pembinaan akhlak anak usia dini di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran orangtua dalam pembinaan akhlak anak usia dini di"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaaf Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Peran Orangtua dalam Keluarga
    • Pengertian Peran dan Orangtua …
    • Tugas Orang tua
  • Kewajiban dan Tanggung Jawab Orangtua
    • Pengertian Pembinaan dan Akhlak
    • Tujuan Pembinaan Akhlak
  • Pembinaan Akhlak
    • Tujuan pembinaan Ahlak
  • Anak Usia
    • Dasar-dasar dan Tujuan Paud
    • Visi dan Misi Paud

Peran orang tua adalah mendidik anaknya menjadi anak yang lebih baik dan berguna serta memperoleh pendidikan yang lebih tinggi berdasarkan bekal dan harapan yang dimiliki setiap orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Berdasarkan beberapa pernyataan dapat disimpulkan bahwa orang tua merupakan orang yang sangat penting bagi anaknya, yang mempunyai hak dan kewajiban baik dalam perkembangan pendidikan anak maupun dalam kedudukan sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal. Dari beberapa tafsir di atas dapat disimpulkan bahwa Islam membebankan tanggung jawab pendidikan anak kepada kedua orang tuanya bahkan siapapun yang ingin menggantikan kedua orang tuanya agar tidak masuk siksa api neraka.

Pendidikan intelektual, dengan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak dan memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan pendidikan anak. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan prasekolah adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, sehingga anak siap sehubungan dengan pendidikan lebih lanjut. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun.

20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 28 ayat 1 yaitu pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah memberikan rangsangan atau rangsangan bagi perkembangan potensi anak. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak, oleh karena itu disebut dengan masa emas (golden age).

Mereka biasanya mengikuti program prasekolah atau taman kanak-kanak, serta mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD), tempat penitipan anak (TPA), kelompok bermain, dan taman kanak-kanak (TK).

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Objek Penelitian
    • Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Instrumen yang akan penulis gunakan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam pengembangan moralitas pada anak usia dini di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Sedangkan cerita lain datang dari Pak Maulana, dimana beliau mengatakan bahwa peran orang tua adalah mengembangkan akhlak pada anak usia dini. Distribusi frekuensi Daftar jawaban responden tentang pentingnya peran orang tua dalam pengembangan moralitas pada anak usia dini.

Sementara itu cerita lain datang dari Pak Bahtiar yang berprofesi sebagai sopir mobil, bahwa peran orang tua dalam pembinaan akhlak anak usia dini di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Halang yang berprofesi sebagai petani, pentingnya pembinaan akhlak pada anak usia dini. Distribusi frekuensi Daftar jawaban responden mengenai hambatan pengembangan moralitas pada anak usia dini.

Faktor penghambat perkembangan moral anak usia dini di Kecamatan Kajang adalah di lingkungan Kecamatan Kajang. Faktor Penghambat Perkembangan Akhlak Anak Usia Dini di Kecamatan Kajang Khususnya di Desa Tanah Towa yaitu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Kecamatan Kajang
  • Visi, Misi, Motto dan Nilai Kecamatan Kajang
  • Nama Jumlah Desa dan Kelurahan
  • Jumlah Kepala Keluarga (KK)
  • Jumlah Keseluruhan Penduduk

Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah atau wilayah Kassi, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba yang didirikan pada tahun 1985 oleh tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah Kabupaten Bulukumba yang pada saat itu menjabat sebagai Kapten Bupati Andi. Cawang setelah proses perjalanan sejarah ini. Kabupaten Kajang, jarak pusat kota Bulukumba dengan Kecamatan Kajang adalah 17 kl, dan letak geografis kantor bupati sangat strategis sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk mencapai kantor tersebut. Di kantor kecamatan di Kajang, terjadi beberapa kali pergantian pengurus kecamatan, baik karena pensiun maupun pergantian pengurus kecamatan yang baru. Bapak Andi Buyung Saputra saat ini menjabat sebagai Camat di Kantor Kecamatan Kajang.

Terwujudnya Pemerintahan Kecamatan Kajang yang menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan pelayanan, demi terciptanya masyarakat yang tenteram, sejahtera, maju, mandiri, berkualitas dan berbudaya. Jumlah desa dan kelurahan yang dimaksud disini adalah seluruh desa yang ada di Kecamatan Kajang, khususnya 3 desa yang menjadi objek penelitian, seperti terlihat pada tabel berikut. Setelah melihat data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah desa dan kelurahan sudah mencukupi.

Mengenai jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, penulis rangkum seperti tabel berikut ini. Untuk mengetahui jumlah penduduk Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Peran Orangtua dalam Pembinaan Akhlak Anak Usia Dini

Distribusi Frekuensi Daftar jawaban responden mengenai peran orang tua dalam pengembangan moral pada anak usia dini tahun 2015 Nr. Deskripsi Persentase Frekuensi Jawaban. Dari hasil angket diatas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam pengembangan akhlak pada anak usia dini sangat baik, karena terbukti dari 30 responden terdapat 12 orang (40%) yang mendidik anak secara langsung dan bahwa pembinaan sangat baik, dan ada 7 orang (23,3%) orang tua memberikan contoh yang baik kepada anaknya karena anak akan dididik dan diajarkan bagaimana menghormati orang tua, dan kemudian ada 11 orang (36,7%) orang tua yang mengajar anak mereka. pendidikan agama anak di rumah. Hal ini sangat penting sekali, sebab tanpa kita mengembangkan akhlak pada anak usia dini maka sangatlah tidak baik, karena jika sudah dewasa maka akhlak anak tidak akan baik, karena sudah diwariskan sejak kecil.

Selain itu, jika berbicara mengenai peran orang tua dalam pengembangan akhlak pada anak usia dini, maka orang tua mempunyai peranan yang penting, yang dapat dilihat pada tabel berikut. Sementara itu, cerita lain datang dari Ibu Kukang yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yang mengatakan bahwa peran orang tua adalah pembinaan akhlak pada anak usia dini di Kabupaten Kajang. Siang itu sangat terik, namun tidak menyurutkan niatku untuk menghampiri seseorang yang sedang duduk di teras rumahnya dan aku pun mulai membuka perbincangan dan bertanya kepada orang tua Bu Masnia dan mengatakan bahwa peran orang tua dalam mengembangkan akhlak PAUD di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba juga sudah dilaksanakan.

Hal ini sangat penting karena jika kita tidak membangun akhlak anak sejak dini maka akan sangat merugikan anak kelak. Hal ini sangat penting dilakukan, karena tanpa campur tangan orang tua dalam pembinaan akhlak sejak kecil maka akhlak anak tidak akan pernah berkembang dengan baik.

Tabel VI
Tabel VI

Faktor Pembinaan Akhlak Anak Usia Dini di Kecamatan

  • Faktor Pembinaan Akhlak Anak Usia Dini di Kecamatan

Hal ini penting karena kita sebagai orang tua mempunyai peranan penting dalam pembinaan akhlak anak, tanpa membangun akhlak anak sejak dini, kita tidak akan pernah menjamin bila mereka sudah dewasa akhlaknya akan baik dan terpuji. Dan orang tua juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan akhlak pada anak usia dini, karena orang tualah yang pertama dan utama membentuk akhlak anak, baik akhlak yang buruk maupun akhlak yang baik. Sebenarnya banyak sekali kejadian sehari-hari yang menjadi pintu masuk segala unsur perkembangan yang ingin diberikan kepada anak usia dini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Dari hasil angket diatas dapat kita simpulkan bahwa pembinaan moral pada anak usia dini dengan memberikan contoh atau pengajaran langsung memberikan hasil yang cukup memuaskan, karena diketahui dari 30 responden terdapat 15 orang (60%) yang menetapkan memberi contoh atau mengajarkan langsung kepada anak-anaknya. dan mengenai sebagian orang tua yang melepaskan tanggung jawabnya, ada 6 orang (20%) yang mempercayakan atau mempercayakannya kepada orang lain, dan sedangkan yang menggunakan guru bimbingan belajar (TPA) ada 9 orang (30%), yang melepaskan tanggung jawabnya. Metode pengembangan akhlak pada anak usia dini didasarkan pada pendidikan agama Islam, terutama ketika orang tua mengajarkan hal-hal yang penting bagi dirinya. Sesuai penuturan Bu Muli, katanya sebagai orang tua, faktor pembinaan yang kita lakukan pada anak usia dini adalah faktor pengasuhan, karena jika faktor pengasuhan ini ada, alangkah baiknya jika dilakukan pada usia dini karena disinilah letaknya. anak pertama kali mendapat ilmu yaitu dari orang tuanya.

Faktor yang diterapkan dalam pengembangan akhlak anak usia dini menjadi pedoman bagi faktor ini, yang juga sangat penting untuk diterapkan oleh orang tua, karena keberadaan faktor ini mempengaruhi akhlak anak usia dini. Pelatihan yang diberikan orang tua kepada anak di usia ini adalah dengan mengajarkan hal-hal yang baik, misalnya belajar budi pekerti yang baik, menghargai orang lain, saling membantu dan menghormati orang tua.

Tabel IX
Tabel IX

Faktor Penghambat dalam Pembinaan Akhlak Anak Usia

  • Faktor Penghambat dalam Pembinaan Akhlak Anak

Dari informasi kuisioner diatas dapat kita simpulkan bahwa faktor penghambat dalam mengembangkan moralitas pada anak usia dini disebabkan oleh kurangnya kesadaran orang tua atau keteladanan yang diberikan orang tua kepada anaknya, dan juga pengaruh lingkungan sekitar kita karena selama ini. terbukti dari 30 responden, 9 orang (30%) menyatakan kurangnya kesadaran atau keteladanan orang tua, sedangkan ada 12 orang (30%) yang mengatakan karena pengaruh luar atau lingkungan masyarakat, dan kemudian karena. Jika dilihat dari faktor penghambat perkembangan moral anak usia dini, maka besar pengaruhnya terhadap perkembangan moral anak usia dini. Lihat tabel di bawah untuk lebih jelasnya. Distribusi Frekuensi Daftar jawaban responden tentang pengaruh faktor penghambat terhadap perkembangan moralitas pada anak usia dini tahun 2015. No. Deskripsi jawaban Frekuensi Persentase.

Setelah melihat hasil angket diatas dapat kita simpulkan bahwa faktor penghambat terlaksananya pembinaan moral pada anak usia dini sangat berpengaruh baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat, karena diketahui dari 30 responden terdapat 18 orang. terdapat (60%) yang menyatakan sangat berpengaruh, 12 orang (40%) menyatakan berpengaruh, dan tidak ada satupun (0%) yang menyatakan tidak berpengaruh. Selain uraian di atas, Bapak Supriadi selaku orang tua menyatakan bahwa terdapat kendala dalam pembinaan moral pada anak usia dini di Desa Tanah Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Sementara cerita lain datang dari Ibu Kamriah, selaku orang tua dari anak PAUD di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, yang mengungkapkan hal tersebut.

Salah satu kendala kita sebagai orang tua dalam mengembangkan akhlak anak di usia dini adalah sebagian besar anak sudah terlatih untuk menghormati orang tua dan melakukan sesuatu yang mengandung ibadah. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua atau masyarakat, Bpk. Jusman berpendapat, kendala pembinaan moral anak usia dini di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, karena sebagian masyarakat masih belum memahami pentingnya olah raga.

Tabel XI
Tabel XI

Kesimpulan

Agar pendidikan ini dapat terus berjalan maka lembaga pendidikan yang menanganinya harus memberikan prioritas utama dalam pengembangannya, karena pendidikan Islam merupakan landasan utama bagi setiap individu yang beragama Islam, untuk tetap berpegang teguh pada sunnah-Nya. Diharapkan kepada tokoh masyarakat untuk selalu memperhatikan pentingnya pendidikan dan pembinaan akhlak bagi anak khususnya pada anak usia dini yang harus dilakukan semaksimal mungkin oleh orang tua. Oleh karena itu, dengan adanya pembinaan akhlak yang baik oleh para pendidik, hendaknya mereka selalu menjadi teladan bagi anak-anaknya agar mereka dapat memahami dan mengamalkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan kepada para orang tua untuk meningkatkan eksistensi pendidikan Islam dalam pembinaan akhlak khususnya di kecamatan Kajang, disarankan kepada seluruh orang tua untuk bekerja. Pemerintah daerah diharapkan memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada masyarakat untuk meningkatkan pendidikan di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Pendidikan Zaman Nabi hingga Indonesia (cet.I; Jakarta: Kencana Prenada Media Group).

Sebelum menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, isi terlebih dahulu daftar identitas yang telah disediakan.

Saran

Gambar

Tabel VI
Tabel VII
Tabel IX
Tabel XI

Referensi

Dokumen terkait

selaku guru kelas TK B 3 menuturkan tentang pentingnnya pembelajaran bermain peran bagi anak usia dini, sebagai berikut: “Metode bermain peran penting untuk di tanamkan karena anak