• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Penting Sumber Daya Manusia dalam Organisasi

N/A
N/A
Meliyana

Academic year: 2025

Membagikan "Peran Penting Sumber Daya Manusia dalam Organisasi"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Sumber daya manusia juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.

Sumber daya manusia dilihat bukan hanya sekedar aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat ditingkatkan Ada banyak faktor yang membuat suatu perusahaan dapat terus menjalankan operasinya, yaitu alam, modal, tenaga kerja dan keahlian.

Keempat faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi dari keempat faktor tersebut, faktor tenaga kerja at au manusia lah yang terpenting karena manusia merupakan penggerak segala aktivitas yang ada pada perusahaan. Sumber daya manusia memegang peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia sebagai penggerak segala usaha dan aktivitas yang ada di perusahaan dan juga sebagai penentu jalannya perusahaan.

Terutama untuk perusahaan yang sedang mengalami perkembangan usaha d iharapkan mampu menciptakan produktivitas yang tinggi, karena tingkat produktivitas perusahaan itu sendiri yang akan menentukan tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung adalah latar belakang pendidikan,

1

(2)

keterampilan, disiplin kerja, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, tekhnologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi. Faktor yang tidak kalah penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah disiplin kerja. Kedisiplinan sendiri merupakan sifat seorang karyawan yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan perusahaan atau organisasi tertentu. Hal ini sangat penting untuk pertumbuhan organisasi atau perusahaan, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan p ekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan sebuah perusahaan.

Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal. Semakin disiplin seorang karyawan maka semakin tinggi juga produktivitas kerjanya. Tingkat kedisiplinan yang ditunjukan masing- masing karyawan tentunya berbeda-beda, padahal seluruh peraturan yang ada berlaku kepada seluruh karyawan yang bekerja. Disiplin ini merupakan sebuah sikap positif yang tentunya terjadi tanpa adanya kesadaran yang tinggi dari masing- masing karyawan untuk mematuhi seluruh peraturan yang ada diorganisasi atau perusahaan. Pada akhirnya karyawan yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan memiliki produktivitas kerja yang baik, karena waktu kerja dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Menurut Sinambela (2016) disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai

(3)

dengan aturan-aturan berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Ketegasan seorang pimpinan sangat penting dalam mendisiplinkan karyawan, pimpinan perusahaan harus tegas kepada para karyawan yang tidak mengikuti aturan yang berlaku. Pimpinan perusahaan harus bisa memberikan pemahaman akan pentingnya disiplin kerja bagi perusahaan dan menerapkan sanksi bagi pelanggar aturan yang berlaku di perusahaan.

Pabrik tahu Galunggung Putra Jaya adalah sebuah usaha yang bergerak di bi dang produksi kacang kedelai yaitu tahu. Pabrik tahu Galunggung Putra Jaya merupakan salah satu UMKM di kalimantan selatan, yang sudah eksis sejak tahun 2020. Selain tersebar di wilayah Banjarbaru dan Martapura, mereka juga menyebarkan produk tahu di berbagai wilayah lainnya. Sistem pemasaran pabrik tahu Galunggung Putra Jaya, yaitu pengepulan, beberapa langsung diantar ke warung- warung sayur dan juga ada yang langsung diantar kepada ke konsumen.

Produk yang disajikan yaitu jenis tahu putih bandung yang merupakan produk utama pabrik tahu Galunggung Putra Jaya.

Pabrik tahu Galunggung Putra Jaya dalam oprasional usahanya sangat mengedepankan kedisiplinan, karena disiplin merupakan kunci kesuksesan. Pabrik tahu Galunggung Putra Jaya juga sangat paham betul akan pentingnya disiplin kerja yang tinggi bagi seluruh karyawan. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan laba maupun untuk mencapai tujuan jangka panjang.

(4)

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik membahas tentang disiplin k erja dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada pabrik tahu galunggung putra jaya. Oleh karena itu, peningkatan disiplin kerja karyawan merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam usaha mencapai produktivitas yang tinggi. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk membahas dan melakukan penelitian dengan judul : Analisis Disiplin Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

1.2. Penjelasan Judul

Agar dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti penelitian ini, penulis menjelaskan pengertian serta mendeskripsikan penelitian tersebut. Adapun judul penelitian tersebut adalah ANALISIS DISIPLIN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PABRIK TAHU GALUNGGUNG PUTRA JAYA

1. Analisis

Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) penyelidikan t erhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya. penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan dan sebagainya. penjabaran

(5)

sesudah dikaji sebaik-baiknya. pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.

2. Disiplin Kerja

Menurut Sinambela (2018), disiplin merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yangtertulis maupun y ang tidak tertulis.

Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Nurjaya, sunarsa, effendy, teriya, & gunartin, 2021).

Displin adalah proses yang di gunakan untuk mennghadapi melibatkan ini manajer dalam permasalahan kinerja, proses mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan masalah-masalah kinerja kepada para karyawan (Fahmi,2016 : 69).

Disiplin kerja berawal dari diri kita sendiri yang secara naluri muncul ketika melakukan hal berkaitan dengan sikap siap dan mampu meminimalisir suatu masalah. Hilangnya sikap disiplin akan menurunkan efisiensi dan efektivitas tugas-tugas di perusahaan. Bila disiplin kerja tidak ditegakkan maka tujuan yang hendak dicapai akan tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam produktivitas karyawan. (Putra, 2018 )

(6)

3. Meningkatkan

Salah satu ahli manajemen terkemuka, Peter Drucker, menggambarkan bahwa arti dari meningkatkan adalah sebagai usaha terus- menerus untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik dan lebih efektif.

Baginya, meningkatkan melibatkan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja dan proses dengan tujuan mencapai hasil yang lebih baik.

4. Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja merupakan kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan barang dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan rencana. (Sinungan Busro,2018 : 344).

Upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan setiap perusahaan harus memperhatikan tingkat disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan penerapan yang penting bagi suatu perusahaan. Dimana, semua aktivitas kerjanya dikendalikan oleh aturan-aturan yang harus ditaati setiap karyawan sehingga mampu melaksanakan pekerjaan lebih optimal.

Dorongan dari perusahaan yang setiap harinya diberlakukan sikap disiplin b agi karyawan memicu untuk lebih giat dan semangat serta menjadi pengaruh besar terhadap produktivitas kerja.

5. Karyawan

Karyawan adalah pegawai, pekerja, orang yang bekerja pada suatu l embaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gajih dan upah.

6. Pabrik tahu Galunggung Putra Jaya adalah UMKM yang bergerak pada produksi tahu, pabrik yang dikenal pabrik tahu pak Suki termasuk pabrik

(7)

tahu terbesar diwilayah banjarbaru, yang beralamatkan di Jl. Klp. Gading, Guntung Paikat, Kec. Banjarbaru selatan, kota banjarbaru, kalimantan selatan.

1.3. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian adalah :

1. Bagaimanakah penerapan disiplin kerja guna meningkatkan produktivitas kerja pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya ?

2. Bagaimanakah disiplin kerja guna meningkatkan produktivitas kerja pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya yang seharusnya dilakukan?

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di uraikan sebelumnya adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan disiplin kerja pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya.

2. Untuk mengetahui disiplin kerja guna meningkatkan produktivitas kerja pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya yang seharusnya dilakukan

1.5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

Pada penelitian ini diharapkan memberikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan secara teoritis mengenai pola pengembangan sumber daya manusia melalui menciptakan disiplin kerja yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan

(8)

dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang masalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek berdasarkan rasio likuiditas dan sebagai bukti dari penelitian yang dilakukan.

2. Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis dengan mengetahui tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil yang optimal, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil k eputusan dan menetapkan kebijakan untuk masa yang akan datang.

3. Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi peneliti selanjutnya, dengan melihat variabel yang signifikan dari objek yang diteliti.

1.6. Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, penelitian kualitatif bisa dipahami sebagai prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika sosial, sikap kepercayaan, dan presepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam riset kemudian ditafsirkan.

(9)

Analisis data penelitian kualitatif dimaknai sebagai upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan. Untuk mendapatkan pemahaman itu, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.

1.6.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya Jl. Klp.

Gading, Guntung Paikat, Kec. Banjarbaru selatan, kota banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2024 / Juni 2024.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

1. penelitian kepustakaan (library research). yaitu penelitian yang dilakukan b erdasarkan karya-karya ilmiah dan buku-buku literature yang berkaitan dengan pembahasan dan dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori.

2. penelitian lapangan (field research), yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dilokasi atau objek penelitian secara langsung maupun di tempat lain yang ada kaitannya dengan pokok pembahasan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara :

1) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti dilakukan

(10)

secara langsung, teratur dan sistematis. Pengamatan ini meliputi pra penelitian maupun pasca penelitian.

2) wawancara, yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak – pihak yang bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian.

3) dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat bukti- bukti yang ada hubungannya dengan disiplin kerja karyawan seperti absensi per tiap bulan.

1.6.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu suatu kegiatan untuk menyusun, mengklasifikasi, menafsirkan serta menginterpretasikan atau menyimpulkan data sehingga memberikan suatu g ambaran tentang masalah yang dihadapi atau diteliti, dimana data yang akan dihubungkan dengan teori-teori manajemen sumber daya manusia.

(11)

1.7 Sistematika Pembahasan

Skripsi ini akan disajikan dalam 5 (lima) bab yang berurutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan menguraikan tentang Latar Belakang, Penjelasan Judul, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PABRIK TAHU GALUNGGUNG PUTRA JAYA

Dalam bab ini akan menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan, visi, misi, dan nilai – nilai perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan aktivitas perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini akan menguraikan teori – teori yang berhubungan dengan penelitian , tinjauan empiris dan kerangka penelitian.

BAB IV : ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran – saran dari penulis yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk kemajuan perusahaan yang akan datang.

(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM PABRIK TAHU GALUNGGUNG PUTRA JAYA

2.1. Sejarah Singkat Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Pabrik tahu Galunggung Putra Jaya adalah sebuah usaha yang bergerak di bi dang produksi kacang kedelai yaitu tahu. Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya merupakan salah satu UMKM di kalimantan selatan, yang sudah eksis sejak tahun 2020. Selain tersebar di wilayah Banjarbaru dan Martapura, mereka juga menyebarkan produk tahu di berbagai wilayah lainnya. Sistem pemasaran Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya, melalui pengepulan, beberapa langsung di antar ke warung- warung sayur dan juga ada yang langsung diantar ke konsumen. Produk yang disajikan yaitu jenis tahu putih bandung yang merupakan produk utama pabrik tahu galunggung putra jaya.

2.2. Lokasi Kegiatan Produksi Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Lokasi produksi Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya Jl. Klp. Gading, Guntung Paikat, Kec. Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

2.3.Struktur Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan suatu perusahaan. Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah terencana perusahaan untuk menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengawasan. Struktur organisasi adalah garis multi-level yang menggambarkan komponen yang membentuk fasilitas, dan setiap individu atau departemen sumber daya manusia

(13)

memiliki posisi dan fungsinya sendiri di dalam fasilitas. Ada beberapa jenis struktur yang sering digunakan oleh perusahaan:

1. Struktur Organisasi Fungsional yaitu Struktur yang paling sering digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Pada struktur fungsional ini pembagian kerjanya dilakukan sesuai dengan fungsinya dan keahliannya.

2. Struktur Organisasi Divisional yaitu Struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar, dan letak geografis. Biasanya digunakan oleh perusahaan menengah keatas.

3. Struktur Organisasi Matrik yaitu Struktur organisasi hasil gabungan dari fungsional dan divisional. Tujuannya untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing struktur tersebut. Struktur matrik ini biasanya digunakan oleh perusahaan multinasional atau yang berskala b esar.

4. Struktur Komite atau Proyek yaitu Struktur organisasi dimana bentuk o rganisasi tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilakukan secara kolektif oleh sekelompok pejabat seperti komite atau dewan dan board dengan pluralistic manajemen.

5. Struktur Tim Kerja yaitu Struktur tim kerja dibuat sewaktu-waktu (temporal), untuk menangani sebuah proyek yang bersifat dadakan.

6. Struktur Lini dan Staff Struktur lini berasal dari penggabungan antara beberapa struktur lini lainnya dengan asas komando. Tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff. Biasanya diterapkan pada perusahaan

(14)

berskala kecil karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya disiplin moral para karyawan sesuai dengan deskripsi tugasnya masing-

masing.

Salah satu faktor kunci dalam mencapai tujuan pabrik tahu Galunggung Putra Jaya Banjarbaru adalah memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja dirancang agar setiap karyawan mengetahui tugasnya sehingga semuanya dapat dilakukan dengan lancar. Struktur organisasi merupakan perwujudan dari semua tugas yang ada dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuannya. Adapun struktur organisasi yang digunakan adalah struktur Organisasi Fungsional dari pabrik tahu galunggung putra jaya sebagai berikut:

STRUKTUR PABRIK TAHU GALUNGGUNG PUTRA JAYA Bagan 2.1

Sumber : Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Berdasarkan Bagan 2.1 Struktur organisasi pada Pabrik Tahu Galunggung P utra Jaya meliputi :Ceo/founder, produksi, dan pemasaran. Berikut ini adalah

PRODUKSI PEMASARAN

PEMILIK

(15)

penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dari bagian sturktur organisasi pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya.

1 Pemilik dan pendiri Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Pemilik dan pendiri pabrik tahu Galunggung Putra Jaya, ini bertugas memimpin pabrik. Seorang pemimpin tertinggi dalam suatu badan perusahaan yang bertugas mengembangkan serta memajukan perusahaan. S elain itu, pimpinan juga bertugas membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan, mengorganisasi seluruh divisi serta bawahan, melakukan pengawasan (controlling) terhadap kinerja seluruh karyawan.

Seorang pimpinan atau pemilik juga menerima laporan setiap akhir bulan.

2 Produksi Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Karyawan produksi pabrik tahu Galunggung Putra Jaya bertugas dan bertanggung jawab dalam proses pengolahan produk tahu putih. Adapun cara pembuatan tahu putih dimulai dengan cara pemilihan bahan baku kedelai, perendaman, penggilingan, penyaringan, penggumpalan, hingga pembungkusan dan percetakan.

3. Pemasaran

Tugas pemasaran ini yaitu memasarkan produk kepada konsumen. P roses pemasaran pada pabrik tahu Galunggung Putra Jaya yaitu dengan, pengepulan, mengantar produk ke warung-warung sayur, serta konsumen yang secara langsung membeli ke pabrik.

(16)

2.4. Data Autentik Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya 2.4.1. Kegiatan Produksi dan Hasil

Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya menyajikan produk tahu putih bandung yang mempunyai kualitas kacang kedelai yang terbaik melalui proses pembuatan tahu putih dimana dimulai dengan cara pemilihan bahan baku kedelai, perendaman, penggilingan, penyaringan, penggumpalan, hingga pembungkusan dan percetakan. Proses pemasakan bubur kedelai akan mempengaruhi kualitas tahu yang akan dihasilkan, oleh karna itu dalam proses pembuatan tahu putih bandung harus teliti dan menjaga suhu wajan agar hasil dari pengolahan dapat menghasilkan tahu putih bandung in i dengan kualitas yang baik.

Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya adalah pabrik tahu yang cukup terkenal di wilayah Banjarbaru dan sekitarnya. Untuk memenuhi permintaan konsumen pabrik tahu galunggung putra jaya dapat memproduksi 6 kuintal dalam satu hari.

1.4.2 Proses Produksi Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya

Dalam produksi Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya untuk memenuhi target produksi perhari dan permintaan konsumen pabrik dapat menghasilkan 6 kuintal perhari, dengan proses produksi guna mengetahui proses penglohan secara lengkap yaitu :

1. Perendaman

Perendaman dilakukan untuk memperlunak struktur sel kedelai sehingga akan mengurangi energi yang diperlukan selama penggilingan. Selain itu struktur sel lunak juga akan mempermudah

(17)

mengestrak sari dari ampasnya. Perendaman umum dilakukan berkisar 2-4 jam untuk kedelai impor dan 4-5 jam untuk kedelai lokal.

2. Penggilingan

Proses selanjutnya yaitu penggilingan biji kedelai yang bertujuan untuk memperkecil partikel kedelai sehingga nantinya mudah untuk ekstraksi protein ke dalam susu kedelai. Selama penggilingan penambahan air dengan debit 1,8 liter permenit.

3. Pemasakan

Proses selanjutnya adalah pemasakan bubur kedelai yang diperoleh dari hasil penggilingan dan akan dimasukkan kedalam bak masak dengan penambahan air lagi sehingga bubur kedelai menjadi encer. Proses pemasakan bubur kedelai akan mempengaruhi kualitas tahu yang akan dihasilkan. Bila suhu wajan terlalu tinggi maka endapan bubur akan mengerak. Lalu kerak tersebut akan meninggalkan bau sengit dan bau tersebut akan terbawa hingga proses percetakan. Maka dari itu, dalam proses pemasakan perhatikan suhu wajannya dan jangan sampai menimbulkan kerak dan bau sengit.

4. Penyaringan

Bubur kedelai yang telah dimasak kemudian disaring untuk mendapatkan sari kedelainya. Penyaringan dapat dilakukan dengan cara meletakkan bubur kedelai diatas kain belacu ataupun kain sifon

(18)

yang diletakkan di atas bak penampung. Setelah itu bubur kedelai diperas untuk mendapatkan sari kedelainya,

5. Penggumpalan

Penggumpalan merupakan proses untuk menggumpalkan sari kedelai dengan cara menambahkan bahan asam yang dinamakan bibit. Bibit merupakan bahan asam sisa proses penggumpalan sehari sebelumnya.

2.4.3 Penggunaan Tenaga Kerja

Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya memiliki 7 karyawan termasuk pemilik pabrik, satu kali produksi ada 4 karyawan dalam proses pengolahan tahu dan 2 karyawan bertugas memasarkan produk tahu serta mengantar produk pada konsumen.

Sistem penggunaan kerja dimulai pada pukul 09.00 WITA dan selesai pada pukul 16.00 WITA, dan jika memproduksi lebih banyak maka jam kerja sampai pukul 17.00 WITA, dengan sistem kerja full time.

Karyawan dibayar perhari dengan kisaran Rp. 150.000 / hari, dan jika saat produksi melebihi dari target biasa akan ada tambahan uang bayaran.

(19)

2.4.4 Proses pemasaran hasil

Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya melakukan sistem pemasaran dari produksi lalu berlanjut pada pengepul, selain itu Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya juga menggunakan pemasaran dengan mengantar ke warung-warung sayur dan konsumen yang membeli secara langsung ke pabrik.

(20)

BAB III

LANDASAN TEORITIS 3.1 Tinjauan teoritis

3.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 1) Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi.

Lauren A. Aply seperti yang dikutip Tanthowi menerjemahkan manajemen sebagai “The art of getting done though people” atau seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan umber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi.

Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama u ntuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Pada sisi lain Mary Parker Follet menjelaskan bahwa manajemen dapat juga dipandang sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (The art of getting done through people), definisi ini mengandung arti bahwa seorang manajer dalam

(21)

mencapai tujuan organisasi melibatkan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang telah diatur oleh manajer. Oleh k arena itu, keterampilan yang dimiliki oleh seorang manajer perlu dikembangkan baik melalui pengkajian maupun pelatihan. Karena manajemen dipandang sebagai seni, maka seorang manajer perlu mengetahui dan menguasai seni memimpin yang berkaitan erat dengan gaya kepemimpinan yang tepat dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

2) Pengertian Sumber Daya

Manusia Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro adalah jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah wilayah dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen sumber daya yang lain seperti modal, teknologi, karena manusia itu sendiri yang mengendalikan faktor yang lain.

(22)

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.

Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R.

Human Resources, yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portofolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban).

Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau o rganisasi lebih mengemuka. Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber

(23)

Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang terdapat di dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.

Secara umum, sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa dikelompokkan atas dua macam yaitu sumber daya manusia dan sumber daya non manusia, yang termasuk sumber daya non manusia adalah modal, mesin, teknologi, bahan-bahan (material) dan lain-lain.

3) Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Manajemen SDM merupakan hal-hal yang mencakup tentang pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri.

Menurut Drs. Malayu S. P Hasibuan dalam bukunya, mendefinisikan MSDM sebagai ilmu dan seni mengatur hubungan d an peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Menurut Gauzali, MSDM merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan (knowledge),

(24)

kemampuan (ability), agar keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.

Sedangkan menurut Edwin B. Flippo, MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari p engadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan individu, karyawan, dan masyarakat.

MSDM adalah suatu hal yang berkaitan dengan pendayagunaan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tingkat maksimal atau efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan yang akan dicapai dalam perusahaan, seorang karyawan dan juga masyarakat.

2. Fungsi- Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia haruslah dilakukan melalui proses yang benar ini bertujuan agar semua kegiatan pengelolaan MSDM dapat berjalan pada jalurnya dengan tujuan memudahkan pengelolaannya. Dengan mengikuti proses pengelolaan yang benar maka pencapain tujuan mudah pula di capai. Proses pengelolaan benar maka pencapain tujuan akan mudah dicapai.

Proses pengelolaan tersebut kita kenal dengan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia.

(25)

“Menurut Kasmir (2022) dinyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari :

1. Analisis jabatan

2.Perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Planning) 3.Penarikan pegawai (Reqruitment)

4.Seleksi (Selection)

5.Pelatihan dan pengembangan (Traning and Development) 6.Evaluasi kinerja (Performance Evaluation)

7.Kompensasi (Compensation) 8.Jenjang Karier (Carier Path)

9.Keselamatan dan kesehatan (Safety and health) 10.Hubungan industrial (Indutrial relation) 11.Pemutusan hubungan kerja (Separation)

“Menurut Ganyang (2018) dinyatakan bahwa Fungsi manajemen Sumber daya manusia pada garis besarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu

:”

1. Fungsi Manajerial

1) Perencanaan adalah Fungsi manajemen yang berhubungan dengan p enetapan tujuan. Kebijakan, dan pemiihan berbagai alternatif strategi yang menyangkut sumber daya manusia.

2) Pengorganisasian adalah Fungsi manajemen yang mengusahakan suatu hubungan kondusif antar individu, kelompok, dan semua pihak yang ada di perusahaan untuk melaksanakan berbagai tugas dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

(26)

3) Penempatan adalah Fungsi manajemen yang berupaya memperoleh karyawan sesuai untuk mengisi jabatan yang kosong di perusahaan sesuai dengan spesifikasinya.

4) Kepemimpinan adalah Fungsi manajemen yang membuat semua individu, kelompok, dan semua pihak bekerja sesuai tugasnya dengan mengerahkan semua potensi yang dimiliki secara ikhlas untuk mencapai tujuan perusahaan.

5) Pengendalian adalah Fungsi manajemen menjamin pelakasanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan perusahaan. Pelaksanaan pengendalian akan melewati empat tahap yaitu penepatan standar kerja, mengukur kinerja karyawan, membandingkan kinerja dengan standar, lalu melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

2. Fungsi Operasional

1) Pengadaan Karyawan merupakan Fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan karyawan baik secara kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan.

2) Pengembangan karyawan Program pengembangan karyawan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu pelatihan dan pendidikan.

Pelatihan pada umumnya diberikan kepada level karyawan operasional berupa tecthical skills, waktu yang dialokasikan cukup singkat, biaya tidak terlalu besar. Pendidikan dapat diberikan kepada karyawan level supervisor dan manajer.

(27)

3) Pemberian kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan sehubungan dengan jasa karyawan dalam proses pencapain tujuan perusahaan.

4) Program integrasi karyawan Integrasi karyawan dapat dilakukan dengan beberapa program, terutama yang menyangkut kebutuhan karyawan, motivasi, disiplin, dan partisipasi karyawan.

5) Pemeliharaan karyawan ditujukan agar karyawan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari perusahaan dann dibutuhkan oleh perusahaan sehingga akan bekerja lebih baik dan iklas

6) Pemutusan hubungan kerja merupakan program perusahaan dalam memberhentikan karyawan. Pemberhentian ini dapat disebabkan oleh suatu alasan yang baik dan terhormat. Adapun pemberhentian secara tidak terhormat dikarenakan melanggar peraturan dengan ketentuan yang sudah ditetapkan perusahaan.

3. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis, etis dan sosial. Para manajer dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi tujuannya.

Menurut Soekidjo Notoatmodjo mengatakan bahwa tujuan utama manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah untuk meningkatkan

(28)

kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan. Hal ini dapat dipahami bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai misi dan tujuannya tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh sebab itu, sumber daya tersebut harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

Tujuan manajemen sumber daya manusia tidak hanya mencerminkan kehendak manajemen senior, tetapi juga harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia dan orang-orang terpengaruh.

Kegagalan melakukan tugas itu dapat merusak kinerja, produktifitas, laba, bahkan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan. Ada 4 (Empat) tujuan manajemen SDM adalah sebagai berikut:

1) Tujuan Kemasyarakatan/sosial.

Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap organisasi.

2) Tujuan Organisasional.

Tujuan organisasional departemen sumber daya adalah sasaran (target) formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Departemen sumber daya manusia dibentuk untuk membantu

(29)

para manajer mencapai tujuan organisasi. Departemen sumber daya manusia meningkatkan efektivitas organisasional dengan cara berikut:

(1) Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan termotivasi dengan baik.

(2) Mendaya gunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif seraya mampu mengendalikan biaya tenaga kerja.

(3) Mengembangkan dan mempertahankan kualitas kerja (work life) dengan membuka kesempatan bagi kepuasan kerja dan aktualisasi diri karyawan.

(4) Memastikan bahwa perilaku organisasi sesuai dengan undang- undang ketenagakerjaan dengan menyediakan kesempatan kerja yang sama, lingkungan kerja yang aman dan perlindungan terhadap hak karyawan.

(5) Membantu organisasi mencapai tujuannya.

(6) Menyediakan organisasi bagi karyawan-karyawan yang termotivasi dan terlatih dengan baik.

(7) Mengomunikasikan kebijakan sumber daya manusia kepada karyawan.

(30)

(8) Membantu mempertahankan kebijakan etis dan perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.

(9) Mengelola perubahan sehingga saling menguntungkan bagi individu, kelompok, perusahaan dan masyarakat

3) Tujuan Fungsional.

Tujuan fungsional merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Departemen sumber daya manusia semakin dituntut menyediakan p rogram-program rekrutmen, pelatihan, pengembangan yang inovatif serta menemukan pendekatan manajemen yang akan menahan dan memotivasi orang- orang terbaik.

4) Tujuan Pribadi.

Tujuan pribadi adalah tujuan dari setiap anggota organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di dalam organisasi. Jika tujuan pribadi dan tujuan organisasi tidak cocok atau harmonis, karyawan barangkali memilih manarik diri dari perusahaan. Konflik antara tujuan karyawan dan tujuan organisasi dapat menyebabkan keinginan kerja yang lemah, ketidakhadiran dan bahkan sabotase.

Agar setiap tujuan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, tujuan perusahaan harus diterima dulu oleh kalangan karyawan.

Penerimaan (goal acceptance) merupakan prasyarat yang penting bagi terhadap tujuan perusahaan. Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah membantu

(31)

para karyawan mencapai tujuan pribadi tersebut meningkatkan kontribusi para karyawan terhadap organisasi.

5. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia

Kajian manajemen sumber daya manusia adalah sangat kompleks karena dengan banyak sekali faktor, inti dari MSDM adalah aktivitas SDM yang sangat kompleks dam mengalami perubahan yang signifikan. Agar mencapai tujuan dan sa sarannya, departemen SDM membantu mengembangkan, memperoleh, para pimpinan memanfaatkan, mengevaluasi, dan mempertahankan, jumlah dan jenis hak karyawan. Bila sasaran ini dipenuhi, maka pencapaian tujuan yang di tetapkan oleh departemen manajemen SDM berkat jasa individu-individu yang mempunyai andil dalam penetapan strategi perusahaan dan andil pemikiran dalam rangka pencapaian efektivitas dan efesiensi tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Demikian penting fungsi dan peran MSDM oleh karena itu seseorang manajer harus memainkan peran pentingnya tersebut dalam menjembatani antara perusahaan lokal dan internasional (Riniwati, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2016 :39).

3.1.2 Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin merupakan suatu sikap atau perilaku seorang karyawan/pegawai dalam suatu organisasi/instansi untuk selalu taat/menghargai, dan menghormati segala peraturan dan norma yang telah ditentukan oleh institusi, agar tujuan organisasi/instansi tersebut dapat tercapai. Disiplin merupakan alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk

(32)

mengubah suatu perilaku sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua peraturan dan norma organisasi yang berlaku.

Disiplin kerja yang baik itu merupakan harapan pemimpin organisasi guna mencapai tujuan perusahaan, di mana disiplin kerja berfungsi sebagai pedoman pokok bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Kesadaran adalah sikap yang dilakukan seseorang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan dilakukan atas paksaan. Kesediaan adalah sikap, tingkah laku d an perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

“Menurut Rivai (2019) dinyatakan bahwa disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar karyawan bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.”

Menurut Handoko dalam Sinambela (2016) disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturanperaturan yang berlaku dalam organisasi. Disiplin adalah kepatuhan pada aturan atau perintah yang ditetapkan oleh organisasi (Sinambela 2016). Menurut Hasibuan dalam Ganyang (2018) mengungkapkan disiplin sebagai kesadaran dan k esediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

(33)

Menurut Sinungan dalam Ganyang (2018) disiplin kerja merupakan sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan atau keputusan yang telah ditetapkan.

Menurut Ganyang (2018) disiplin kerja adalah suatu kondisi dimana karyawan bersedia menerima, dan melaksanakan berbagai peraturan yang ada, baik yang dinyatakan secara konkrit maupun kebiasaan yang sudah menjadi budaya, dan berhubungan dengan pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggungjawab terhadap p erusahaan.

Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan karyawan menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang ditetapkan.

2. Faktor-Faktor Disiplin Kerja

Menurut Ganyang (2018) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan karyawan, antara lain :

1) Adanya tujuan yang jelas dari perusahaan

Tujuan perusahaan menjadi sasaran yang harus dicapai oleh semua anggota perusahaan yang bersangkutan. Peraturan kedisiplinan kerja akan merujuk kepada tujuan perusahaan. Tujuan tersebut harus disosialisasikan t erlebih dahulu agar disiplin kerja dapat diwujudkan dengan baik.

(34)

2) Adanya peraturan yang dimiliki perusahaan

Peraturan yang dimiliki oleh perusahaan harus dinyatakan secara konkrit dan tertulis, sehingga lebih mudah disosialisasikan dan dilaksanakan oleh semua karyawan. Disiplin kerja tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi secara lisan dari atasan yang dapat berubah-ubah setiap saat.

3) Perilaku kedisiplinan Atasan

Karyawan akan mencontoh sikap dan perilaku dari atasannya. Jika a tasan selalu taat terhadap peraturan perusahaan, maka karyawan akan mengikutinya. Jika atasan sering melanggar peraturan, maka karyawan tidak menutup kemungkinan akan mencari peluang untuk melakukan tindakan sama seperti yang dilakukan atasannya.

4) Adanya Perhatian Dan Pengarahan Kepada Karyawan

Atasan yang mampu memberikan perhatian secara pribadi kepada setiap karyawan akan menimbulkan kondisi bahwa karyawan merupakan bagian penting dari perusahaan. Atasan memberikan pengarahan karyawan menghadapi kesulitan dalam melaksanakan tugas. Hal ini akan membuat karyawan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan kedisiplinan kerja.

Sikap atasan yang demikian akan dihormati oleh karyawan, sehingga akhirnya menciptakan produktivitas kerja karyawan yang tinggi.

(35)

5) Adanya pengawasan kepada karyawan

Tugas yang diberikan kepada karyawan perlu mendapatkan pengawasan dari atasan. Hal ini untuk meyakinkan bahwa tugas dilaksanakan secara benar dan tepat waktu. Pengawasan yang dilakukan atasan kepada karyawan baik secara berkala maupun pada waktu yang tidak diinformasikan sebelumnya akan menunjang terwujudnya kedisiplinan kerja setiap karyawan. Pengawasan atasan kepada karyawan menjadi salah satu jurus ampuh bagi perusahaan untuk mewujudkandisiplin kerja karyawan.

6) Adanya reward and punishment

Reward merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang berhasil melaksanakan tugas dengan penuh kedisiplinan.

Punishment merupakan sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan disiplin kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kejelasan pelaksanaan reward and punishment ini akan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan disiplin agar mencapai standar yang ditetapkan perusahaan.

7) Besar kecilnya kompensasi

Karyawan akan bekerja dengan disiplin jika kompensasi yang diterima sebagai balas jasa atas hasil kerjanya dinilai memadai atau

(36)

layak. Karyawan akan menilai kompensasi yang diterimanya kurang dan berperilaku tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.

Menurut pendapat para ahli diatas, yang dapat saya simpulkan bahwa disiplin kerja merupakan kesediaan dan kesadaran dari karyawan untuk mematuhi dan mentaati peraturan dan norma-norma yang berlaku di dalam perusahaan.

Pengertian disiplin kerja merupakan salah satu fungsi operatif yang terpenting dan tidak dapat diabaikan karena sebagai bagian dari fungsi pemeliharaan karyawan, dan bilamana semakin baik disiplin kerja karyawan, makin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.

3. Macam-macam Disiplin Kerja

“Menurut Afandi (2018) dinyatakan bahwa macam-macam disiplin kerja adalah sebagai berikut :”

1) Disiplin Preventif adalah disiplin pencegahan agar terhindar dari pelanggaran peraturan organisasi, yang ditunjukan untuk mendorong karyawan agar disiplin diri dan mentaati dan mengikuti berbagai standar dan peraturan yang telah ditetapkan.

2) Disiplin Korektif merupakan disiplin yang dimaksudkan untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang dan mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku dalam perusahaan.

3) Disiplin Progresif, merupakan pemberian hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yang berulang.

(37)

4. Tujuan Disiplin Kerja

Terdapatnya tujuan yaitu untuk menentukan arah dalam melangkah agar tidak bias dalam pelaksanaannya. Selain itu tujuan juga berguna agar Ketika melaksanakannya jelas pada titik tertentu yang kita sebut dengan target perusahaan atau organisasi. “Menurut Sutrisno (2019) dinyatakan bahwa tujuan disiplin kerja antara lain :

1) Tingginya rasa kepudulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

2) Tingginya semangat dan gairah kerja serta inisiatif dari karyawan untuk melaksanakan pekerjaan.

3) Besarnya rasa tanggung jawab pada karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

4) Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan karyawan.

5) Tenaga kerja menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

(38)

5. Indikator Disiplin Kerja

“Menurut Sutrisno (2019) dinyatakan bahwa terdapat empat indikator disiplin kerja yaitu sebagai berikut :”

1) Taat terhadap aturan waktu

Dilihat dari jumlah masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.

2) Taat terhadap aturan perusahaan

Peraturan dasar tentang cara berpakian, dan tingkah laku dalam pekerjaan.

3) Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

Ditunjukan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan tanggungjawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.

4) Taat terhadap peraturan lainnya di perusahaan.

Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai dalam perusahaan.

“Sedangkan Menurut Rivai (2019) dinyatakan bahwa ada lima indikator disiplin kerja yaitu sebagai berikut :”

(39)

1) Kehadiran merupakan indikator utama yang mengukur tingkat kedisiplinan dan pada umunya disiplin kerja yang rendah pada pegawai dapat tercermin dari kebebasan karyawan yang suka terlambat dalam bekerja.

2) Ketaatan pada peraturan kerja merupakan bentuk kepatuhan dari pegawai terhadap peraturan kerja dan selalu mematuhi prosedur yang berlaku dikantor.

3) Ketaatan pada standar kerja yaitu seberapa besar tanggung jawab seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

4) Tingkat kewaspadaan tinggi pegawai merupakan sikap teliti dan berhati hati dalam bekerja yang efektif dan efisien.

5) Etika bekerja merupakan bentuk dari Tindakan indisipliner dan disiplin kerja pegawai.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator disiplin kerja adalah standar untuk mengetahui keinginan perusahaan dalam penerapan pendisiplinan karyawan untuk menyeleraskan tujuan perusahaan dengan karyawan, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepatuhan karyawan untuk perusahaan.

3.1.3 Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas adalah hubungan antara keluaran (Output) atau hasil organisasi dengan masukan (Input) yang diperlukan. Produktivitas dapat dihitung dengan membagi keluaran dengan masukan. Meningkatkan

(40)

produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, yaitu dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu. “Menurut Sutrisno (2019) dinyatakan bahwa Produktivitas kerja adalah ukuran efisiensi produktif Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai.

Dalam definisi produktvitas kerja menurut Sutrisno tersebut dikatakan masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja ini menyatakan bahwa masukan tersebut mempunyai ukuran dalam pelaksanaannya.

Dimana pengukuran tenaga kerja dalam masukan adalah hal yang sangat penting dilakukan dalam pelaksanaan proses kerja pada sebuah perusahaan.

Tenaga kerja sangatlah diperhitungkan guna untuk mengukur efisiensi produktif dalam melakukan pekerjaan ini bertujuan agar setiap karyawan mempunyai nilai produktivitas kerja yang tinggi. Ini akan berdampak pada realisasi produksi yang didapatkan pada setiap karyawan untuk disandingkan dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka dari itu untuk mengetahui produktivitas kerja per karyawan dapat dilakukan dengan cara hasil produktivitas kerja suatu kelompok/department dibagi dengan jumlah karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut. Maka akan didapatkan hasil penilaian produktvitas kerja karyawan perindividu.”

Riset terdahulu menyatakan produktivitas dibentuk dari kinerja yang diakibatkan kemampuan kerja dan motivasi kerja (Hastari, Mufidah,

(41)

Wahyudi, & Laksmita, 2021). Grimani, Aboagye, & Kwak (2019) meneliti efektivitas nutrisi tempat kerja dan intervensi aktivitas fisik dalam meningkatkan produktivitas, kinerja, dan kemampuan kerja. Mahdiyeh, Nakhaei, & Kebriaei (2016) memberikan indikasi baru tentang pentingnya budaya organisasi dalam meningkatkan produktivitas, temuannya membantu manajemen organisasi untuk meningkatkan produktivitas karyawan.

Sedangkan Bawa (2019) melakukan tinjauan terhadap beberapa teori kunci dan studi empiris tentang motivasi dan dampaknya pada pengalaman produktivitas karyawan dari pengaturan organisasi yang beragam di Nigeria dan beberapa negara lain.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, maka perusahaan perlu memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. “Menurut Anoraga (2019) dinyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain :”

1) Motivasi kerja karyawan

2) Pendidikan

3) Disiplin kerja

4) Keterampilan

5) Sikap etika kerja

(42)

6) Kemampuan kerja sama

7) Giji dan Kesehatan

8) Tingkat penghasilan

9) Lingkungan kerja dan iklim kerja

10) Kecanggihan teknologi yang digunakan

11) Faktor-faktor produksi yang memadai

12) Jaminan social

13) Manajemen dan kepemimpinan

14) Kesempatan berprestasi

“Menurut Sutrisno (2019) dinyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu:”

1) Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja.

Untuk itu, Latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap akan tetapi sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan.

2) Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik dan

(43)

mental karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan.

3) Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dna bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan, sejauh mana bawahan diikutsertakan dalam penentuan tujuan.

3. Indikator Produktivitas Kerja

Produktivitas yang meningkat akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan yang inginkan. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan dengan baik produktivitas kerja karyawan. Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan meningkat atau tidak diperlukan penilaian produktivitas dapat dilakukan dengan melihat beberapa indikator. “Menurut Sutrisno (2019) dinyatakan bahwa indikator produktivitas antara lain :”

1) Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada merka.

2) Meningkatkan hasil kerja

Berusaha meningkatkan hasil kerja yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang

(44)

menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3) Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnnya.

4) Pengembangan diri

Senatiasa mengembangkan diri untuk menigkatkan kemampuan kerja.

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi.

5) Mutu

Selalu berusha untuk meningkatkan mutu yang lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai.

6) Effisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.

(45)

3.2 Tinjauan Empiris

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang digunakan peneliti sebagai referensi dalam melakukan penelitian :

1. Bara Selo Aji (2022) yang berjudul analisis disiplin kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada toko indomaret km 33 di banjarbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan kerja toko indomaret km 33 banjarbaru sudah dikatakan baik.

2. Nurjanah (2021) yang berjudul Analisis disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pad CV. Alby Fadillah di kabupaten Barito Kuala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV. Alby Fadillah adalah dinilai sudah cukup baik, namun masih belum maksimal sehingga masih terdapat beberapa kekurangan.

3. Diah Pranitasari (2021) yang berjudul Analisis Disiplin Kerja Pada Karyawan PT. Bont Technologies Nusantara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang karyawan memiliki 74% memiliki angka ketidak hadiran lebih sedikit ketika menjadi karyawan kontrak. Mayoritas karyawan 69%

memilki angka terlambat lebih sedikit ketika karywan sudah menjadi karyawan tetap.

4. Andika (2018) yang berjudul Analisis Disiplin Kerja Karyawan Pada Pt.

Aryadata Sarana Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kedisiplinan karyawan masih cukup rendah. kemudian ketekunan karyawan dalam bekerja cukup baik ketika karyawan diberi pekerjaan diluar dari area

(46)

bekerja 66 masih kurang baik, hal tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhinya kewajiban perusahaan kepada karyawannya.

5. Syawal Tri Afdal (2021) Analisis Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Satria Jaya Sentosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh positif dan signifikan Tanggung Jawab terhadap Kinerja Karyawan kantor PT. Satria Jaya Sentosa Kabupaten Kolaka.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan kerjasama terhadap Kinerja Karyawan kantor PT. Satria Jaya Sentosa Kabupaten Kolaka . Terdapat pengaruh positif dan signifikan ketaatan terhadap Kinerja Karyawan kantor PT. Satria Jaya Sentosa Kabupaten Kolaka.

3.3 Kerangka Pikir Peneliitian

Bagan 3.2 kerangka pikir penelitian

Sumber Data Diolah (2024)

Keterangan : Disiplin Kerja Meningkatkan Kinerja Karyawan.

DISIPLIN KERJA KINERJA

KARYAWAN

(47)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

Disiplin kerja bisa dikatakan sukses apabila para karyawan selalu datang tepat waktu sesuai jam masuk kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dan pulang pun sesuai dengan waktu nya yang sudah ditetapkan. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik, mematuhi segala peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Masalah disiplin karyawan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena disiplin karyawan lah yang menentukan produktivitas untung dan rugi nya bagi perusahaan itu sendiri, sebab dengan kedisiplinan dapat diharapkan pekerjaan akan dilakukan secara efektif dan seefesian mungkin. Dengan demikian apabila kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang ingin dicapai tidak akan tercapai secara efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil wawancara dan dengan narasumber atau informan, maka peneliti dapat menganalisis tentang disiplin kerja karyawan yang meliputi beberapa aspek penelitian. Pada penelitian mengenai kedisiplinan dan absensi masih banyak karyawan yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku dalam perusahaan sehingga sehitngga tingkat kehadiran masih rendah dan ketepatan waktu kerja tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Sikap dan perilaku karyawan dalam penelitian ini juga masih kurang, terlihat pada kepatuhan dan ketekunan, hal ini tentunya memperlihatkan rendahnya semangat kerja dan inisiatif dari karyawan. Tanggung jawab karyawan juga masih bisa terbilang rendah, baik itu tanggung jawab kepada atasan, tanggung jawab kepada terhadap pekerjaan.

Hal ini bisa terbilang karena sebab peraturan dalam Pabrik Tahu Galunggung

(48)

melakukan pelanggaran tanpa takut dengan sanksi apapun.

1. Absensi

Absensi merupakan suatu kegiatan pencatatan untuk mengenai jumlah kehadiran seseorang atau kelompok orang dalam suatu tempat/perusahaan.

Berdasarkan kamus bahasa indonesia, absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja karena sakit, izin, alpa, atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai. Kehadiran dan ketepatan waktu karyawan dalam suatu tempat/perusahaan merupakan satu faktor yang penting dalam mencapai tujuan suatu perussahaan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Untuk mengetahui lebih lanjut tingkat kehadiran karyawan pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya menggunakan teknik wawancara secara mendalam bersama Elsa selaku owner dari Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya berdasarkan pernyataan mengenai kehadiran narasumber mengatakan bahwa peraturan seperti absensi yang tertulis itu tidak ada pada pabrik sehingga terjadinya pelanggaran dan jam masuk kerja yang tidak pada ketentuan yang sudah ada. Namun ada peraturan tidak tertulis seperti jam masuk kerja pada pukul 09.00 WITA dan selesai pada pukul 16.00 WITA, dan jika memproduksi lebih banyak maka jam kerja sampai pukul 17.00 WITA, dengan sistem kerja full time. Namun ketepatan waktu kerja, karyawan masih bisa melakukan pelanggaran seperti jam masuk kerja yang tidak tepat serta izin yang bisa tanpa kabar. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa hal ini terjadi karena absensi kehadiran tertulis yang tidak diterapkan pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya.

2. Sikap dan Perilaku

Sikap dan perilaku merupakan perilaku karyawan dalam melaksanakan

(49)

perusahaan. Sikap dan perilaku karyawan sendiri terdiri dari kepatuhan karyawan dalam menerima pekerjaan, ketekunan karyawan saat menjalankan pekerjaan, serta semangat dan inisiatif yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

1) Kepatuhan

Kepatuhan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kepatuhan yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan masyarakat, maka setiap orang harus berusaha agar mempunyai kepatuhan yang baik. Dalam hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kepatuhan karyawan pada peraturan masih cenderung rendah hal itu mungkin disebabkan peraturan yang kurang tegas dari atasan dan juga sanksi yang tidak diterapkan.

2). Ketekunan

Ketekunanan merupakan salah satu indikator penting yang harus ada dimiliki seorang pekerja atau karyawan. Ketekunan juga dapat didefinisikan sebagai suatu usaha seseorang dalam mencapai tujuan ditengah tekanan dan kesulitan dalam bekerja. Ketekunan juga menjadi poin penting dalam menilai kinerja seseorang karyawan, akan tetapi setiap perusahaan pasti memiliki karyawan yang tingkat ketekunannya tinggi dan juga rendah. Tinggi rendahnya tingkat ketekunan karyawan dapat mempengaruhi kapasitas suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan Andika (2018) yang menjelaskan bahwa tinggi rendahnya tingkat ketekunan karyawan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ketekunan

(50)

para karyawan selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, adapun beberapa pekerjaan pekerjaan yang tidak dapat selesaikan karena masalah tertentu.

3) semangat dan inisiatif

Semangat dan inisiatif merupakan salah satu halmpenting dalam sikap dan perilaku karyawan. dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang karyawan harus memiliki semangat dan inisiatif agar pekrjaan yang dilakukan dapat selesai tepat waktu tanpa ada masalah yang ditimbulkan. Seperti hal nya pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya karyawan mengatakan bahwa mereka mempunyai semangat dan ingin mengeluarkan inisiatif mereka dalam bekerja apalagi jika produksi tahu melebihi dari target harian maka mereka akan lembur dan mendapatkan bonus. Dapat disimpulkan bahwa karyawan semangat jika menapatkan pekerjaan tambahan, karena mereka bisa mendapatkan bonus tambahan gaji atas lemburan yang telah diselesaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang menjadi rendahnya semangat kerja serta inisiatif karyawan dalam bekerja adalah tidak seimbangnya antara pekerjaan dengan upah yang diberikan kepada karyawan dan tidak terpenuhinya perjanjian antara atasan dan bawahan terkait pemberian tambahan gaji.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab disini adalah kewajiban seorang karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang telah disertakan kepadanya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan. Kesadaran dalam bekerja meliputi bagaimana kesadaran seorang karyawan dalam mentaati peraturan dan bagaimana sikap karyawan terhadap peraturan perusahaan. Dengan tanggung jawab dan kesadaran kerja tersebut, karyawan dapat dan selalu berusaha bekerja sesuai dengan peraturan dan tujuan yang ditetapkan. Karyawan yang bertanggung jawab dengan pekerjaan mempunyai

(51)

tanggung jawab secara moral terhadap keberhasilan perusahaan atau organisasi, yang mana rasa tanggung jawab diimplemintasikan dalam sikap dan perilaku kerja yang baik. hal tersebut jelas mncerminkan adanya komitmen yang tinggi dari karyawan, yang berimplikasi pada peningkatan efektifitas organisas. Tanggung jawab sendiri terdiri dari tanggung jawab karyawan terhadap atasan tanggung jawab karyawan terhdap bawahan.

1) Tanggung Jawab Pada Atasan

Tsnggung jawab pada atasan merupakan hubungan dan tugas yang harus dijalankan karyawan yang diberikan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan. Seorang karyawan haruslah menunjukkan sikap horamt kepada atasannya, saat seorang atasan memberi satu tugas kepada karyawan, maka karyawan tersebut wajib menjalankan tugas yang diberikan dengan baik. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa untuk beberapa kasus karyawan cukup bertanggung jawab terhadap tugas dari atasannya. Hanya saja jika tugas yang diberikan tidak sesuai dengan job desk karyawan, karyawan akan cenderung memperlihatkan sikap tidak bertanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan oleh atasan kepada karyawan. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan kembali bahwa belum ada sanksi yang diberikan kepada karyawan yang tidak bertanggung jawab denga tugas dan pertanggung jawaban pada waktu kerja yang telah diberikan. Pihak pimpinan hanya memberikan teguran ringan sehingga para karyawan tidak memilki rasa takut dan rasa hormat kepada pimpinan mereka. Beberapa karyawan sering menunda waktu kerja dan pekerjaan yang diberikan.

(52)

Tanggung jawab pada bawahan merupakan sikap baik yang harus ditunjukkan atasan kepada bawahan, baik itu pimpinan perusahaan. Seorang atasan harus bersifat mendidik dan mampu memberikan pengarahan kepada bawahannya agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk bekerja dengan baik, karena kemajuan karyawan merupakan tanggung jawab atasannya. Seorang atasan harus mampu menjadi panutan bagi bawahannya, tingkah laku atasan harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut bawahannya.

Dari wawancara dikatakan bahwa peraturan yang ada pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya masih rancu dan tidak adanya peraturan yang tertulis sehingga membuat atasan dan bawahan terjadinya lost komunikasi yang membuat atasan bisa dibilang kurang bertanggung jawab. Dari hasil wawancara dijelaskan bahwa saran solusi yang dapat diberikan adalah perubahan harus dimulai daripimpinan utama, dimana pihak pimpinan harus menjaga karyawan yang telah bertanggung jawab dalam bekerja. Ketika pimpinan dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, maka karyawan yang baik mempunyai alasan untuk ikut tanggung jawab dengan pekerjaan mereka.

Telah dijelaskan, pada umumnya bahwa disiplin kerja seangatlah berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan jika disiplin kerja tidak ditegakkan oleh atasan terhadap pegawainya, maka dapat menimbulkan kerugian bagi pabrik itu sendiri. Sebab dengan kedisiplinan itu diharapkan sebagian besar peraturan-peraturan ditaati oleh para perusahaan. Disiplin itu sendiri diartikan sebagai sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan yang ada dalam perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

(53)

akan dilakukan secara efektif dan efesien. Dengan demikian apabila kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka ada kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai atau dapat dicapai namun kurang efektif dan efesien.

Para karyawan wajib dituntut untuk memilki loyalitas yang tinggi dan mempunyai antusias dalam bekerja, karena dapat memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap kegiatan dan kelancaran pekerjaan serta lebih efektif dan pengeluaran biaya akan lebih kecil. Alsannya pekerjaan akan lebih menjamin hasil yang lebih besar dan mampu melakukan pekerjaan setiap saat.

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja tersebut maka perlu dikaji kembali serta ditindaklanjuti agar pelaksanaan aktivitas perusahaan berjalan efektif dan efesien. Pengendalian sumber daya manusia merupaka faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi tenaga kerja terutama dalam manajemen sebuah perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus memberikan sebuah rangsangan berupa berbagai tambahan tunjangan dan peraturan yang lebih tegas akan membuat karyawan lebih disiplin dalam melakukan pekerjaan. Selain itu juga perlu melakukan pengawasan dan membuat peraturan-peraturan yang lebih ketat.

(54)

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting. Semakin baik disiplin karyawan pada suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi pula prestasi kerja yang dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin yang baik, sulit bagi sebuah perusahaan mecapai hasil optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin kerja akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya adalah merka yang memiliki disiplin yang tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada nyatanya disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efesiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu yang tidak baik. kegiatan pendisiplinan juga dimaksudkan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga tindakan-tindakan penyelewengan dapat dicegah. Dan dengan demikian diharapkan produktivitas kerja setiap karyawan akan meningkat.

Disiplin merupakan hal penting yang harus tetap dijaga jika ingin mencapai tujuan organisasi dengan baik, dan disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawannya. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertip dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil optimal.

Adapun berikut hasil analisis peneliti mengenai disiplin kerja yang ada pada Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya :

1. Kedisiplinan Pabrik Tahu Galunggung Putra Jaya, terutama absensi dan jam kerja merupakan hal harus selalu dipatuhi dan tentunya menjadi tuntutan agar semua pekerjaan berjalan dengan baik. meskipun terkadang masih ada beberapa karyawan suka ada yang datang terlambat dan izin tanpa kabar serta melebihkan waktu istirahat.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang

Hal ini menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kinerja organisasi, pengaruh variabel Kualitas Sumber Daya Manusia lebih tinggi atau lebih penting daripada disiplin

Perencanaan sumber daya manusia sangat penting untuk suatu perusahaan karena menurut Sunarta dalam jurnal Perencanaan Sumber Daya Manusia mengungkapkan Minimnya sumber daya

Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat

“Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi tersedianya dan kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai

Dokument ini menjelaskan tentang manajemen sumber daya manusia dan daya manusia sebagai sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan

Makalah ini membahas tentang perencanaan sumber daya manusia dalam

Dokumen ini merupakan skripsi yang membahas peran sumber daya manusia dalam mewujudkan organisasi yang