BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA A. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Public Relations mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan Public Relations dalam setiap negara tidak sama baik dalam bentuk maupun kualitasnya. Proses perkembangan Public Relations lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks. “Public Relations merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi” seperti yang dikutip dari Rheinald Kasali dalam buku Manajemen Public Relations (2005:1).
Menurut Moore dalam buku Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi, pengertian Public Relations yaitu:
Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik.
Jadi, konsep Public Relations pada dasarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak.
Selain itu inti dari konsep Public Relations adalah memelihara hubungan baik dengan publiknya sehingga timbul suatu kegiatan yang timbal balik antara institusi Public Relations tersebut dengan publiknya dan semua bentuk komunikasi yang terencana antara suatu organisasi dengan khalayaknya. Timbal balik berarti tidak hanya dari pihak Public Relations saja yang melakukan kegiatan untuk publik, tetapi publiknya juga memberikan sesuatu atau melakukan kegiatan kepada institusi Public Relations tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa Public Relations sangatlah penting dalam proses mencapai tujuan suatu instansi atau organisasi yang dilandaskan pada komunikasi demi membangun citra positif kepada masyarakat.
2. Fungsi Public Relations
Menurut Cutlip & Center (2006:38), fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:
a. Menjunjung aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi).
b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publik sebagai khalayak sasaran.
c. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan sasaran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujun dan manfaat bersama.
Adapun, menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (2002, University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama Humas, yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Dari pemaparan definisi dan fungsi Public Relations tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi manajemen Humas (Public Relations Management) adalah sebagai berikut:
1) Menunjukan kegiatan tertentu (action) 2) Kegiatan yang jelas (activities)
3) Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different) 4) Terdapat suatu kepentingan tertentu (important)
5) Adanya kepentingan bersama (common interst)
6) Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication) (Rosady, 2006:18-19).
3. Tujuan Public Relations
Pada tujuan Public Relations terdapat beberapa pendapat ahli, seperti menurut Frank Jefkins di dalam bukunya Public Relations yang mengatakan bahwa tujuan dari Public Relations adalah untuk meningkatkan favorable image atau citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image atau citra yang buruk terhadap organisasi tersebut.
Sedangkan menurut Dimock Marshall, tujuan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu secara positif dan secara defensif.
a. Secara positif berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu organisasi atau badan.
b. Secara defensif berusaha untuk membela diri terhadap pandangan masyarakat yang bernada defensif, bilamana diserang, dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau badan kita tidak salah. (hal ini terjadi akibat kesalahpahaman).
Dengan demikian tindakan ini adalah salah satu aspek penjagaan atau pertahanan. Dari berbagai paparan diatas, maka dapat disimpulkan tujuan Public Relations secara umum yang pada prinsipnya tujuan Public Relations adalah menciptakan citra yang baik, memelihara citra yang baik, meningkatkan citra yang baik, dan memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun atau rusak.
4. Peran Public Relations
Menurut Dozier, D.M (1992), mengatakan bahwa: “Peranan praktisi Public Relations dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations.” (Ruslan, 2011:21).
Peranan public relations dalam suatu organisasi menurut Dozier and Broom (2006), terbagi menjadi empat kategori :
1) Ekspert Presciber: praktisi public relations dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
Di sini pihak manajemen menerima dan mempercayai apa yang telah disarankan dan diusulkan praktisi public relations yang memiliki pengalaman dan keterampilan tinggal dalam memecahkan serta mengatasi
persoalan dari yang tengah dihadapi untuk organisasi bersangkutan.
2) Communication Fasilitator : praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.
3) Problem Solving Process Fasilitator : peran praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan ini merupakan bagian tim manajemen untuk mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
4) Ekspert Presciber, Communication Fasilitator, Problem Solving Problem Solving Process Fasilitator, Communication Technician : peranan communication technician ini menjadikan praktisi public relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method communication in organization (Ruslan, 2011:20).
Keempat peranan public relation tersebut sering digunakan dalam suatu perusahaan atau organisasi secara berbeda-beda tergantung beberapa hal yaitu sistem budaya perusahaan atau organisasi, tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, strktur perusahaan atau organisasi yang menentukan wewenang dan kewajiban public relations, serta ciri khas public relations sebuah perusahaan atau organisasi.
Berdasarkan beberapa uraian yang telah disebutkan, dapat dikatakan bahwa peran public relations, suatu perusahaan atau organisasi tidak akan dapat menjaga dan meningkatkan citra perusahaan atau organisasi tersebut. Peran public relations dalam perusahaan atau organisasi dapat membantu menetapkan serta memelihara komunikasi, serta membantu dalam pemecahan masalah-masalah manajemen yang terjadi.
B. Minat Beli
Menurut Kinner dan Taylor dalam Sukmawati dan Suyono minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Sementara Swasta dalam Natalia mengatakan, minat beli sebagai perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dam mempergunakan barang-barang dan jasa- jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Yoestini dan Sheilla dalam Muharam dan Sofian menyatakan bahwa minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat pembelian ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak para konsumen dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat. Lalu pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya sesuai apa yang ada di dalam benaknya tersebut.
Lucas dan Britt dalam Natasha mengatakan bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain :
1. Perhatian
Adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk, baik barang ataupun jasa.
2. Ketertarikan
Setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik pada konsumen.
3. Keinginan
Perasaan untuk mengingini atau memiliki suatu produk tersebut.
4. Keyakinan
Keyakinan pada diri individu terhadap produk tersebut sehingga menimbulkan keputusan (proses akhir) untuk memperolehnya dengan tindakan yang disebut membeli.
5. Keputusan
Perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan dibeli, di mana, kapan, bagaimana, berapa jumlah, dan mengapa membeli produk tersebut.
C. Pengertian Konsumen
Istilah konsumen berasal dari alih bahasa dari kata consumer (Inggris- Amerika), atau consument/konsument (Belanda). Pengertian consumer dan consument bergantung di mana posisi ia berada. Secara harfiah, arti kata consumer adalah (lawan dari produsen), setiap orang yang menggunakan barang dan jasa. Tujuan peggunaan barang dan jasa itu nanti menentukan termasuk konsumen kelompok mana pengguna tersebut, Konsumen umumnya diartikan sebagai pemakai terakhir produk yang diserahkan pada mereka, yaitu setiap orang mendapatkan barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan atau diperjual belikan lagi.
BAB III
METODE DAN PROSES PENYELESAIAN
A. Metode
Berdasarkan tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang peran Public Relations dalam Peningkatan Minat Pelanggan PT Sakura Tekstil Medan, maka desain tugas akhir ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif. Desain penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari suatu permasalahan berbasis pada wawancara, observasi dan dokumentasi. Data lalu diolah dengan memaparkan hasil penelitian dan diperjelas menggunakan empat kategori peran Public Relations dalam peningkatan minat konsumen oleh Dozier and Broom (2006).
Menurut Walidin, Saifullah & Tabrani (2015) metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah.
Tujuan utama dalam penelitian kualitatif untuk membuat fakta/fenomena agar mudah dipahami (understandable) dan memungkinkan sesuai modelnya dapat menghasilkan hipotesis baru (Hennink, Hutter & Bailey, 2020; Sarmanu, 2017)
Pemilihan metode deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang benar-benar terjadi di PT Sakura Tekstil Medan terkait peran Public Relations dalam peningkatan minat pelanggan. Pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian akan dipaparkan dalam bentuk narasi, tabulasi, gambar dan sebagainya untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kondisi sesuai dengan tujuan penelitian ini.
B. Proses Penyelesaian
1. Fokus Kajian Permasalahan
Fokus kajian permasalahan dalam tugas akhir ini yaitu membahas mengenai peran Public Relations dalam peningkatan minat pelanggan di PT Sakura Tekstil Medan, berdasarkan empat kategori peran Public Relations dalam peningkatan minat konsumen yang terdiri dari Ekspert Presciber, Communication Fasilitator, Problem Solving Problem Solving Process Fasilitator, Communication Technician.