1
PERANCANGAN APLIKASI ARTIFICIAL INTELEGENCE BERBASIS FUZZY LOGIC UNTUK PENILAIAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DALAM
PELAKSANAAN SAFETY CAMPAIGN DAN SAFETY MEETING PT. ABC PROVINSI JAMBI
Feren Radhalia Hernisa 1, Marisa Oktavia 2, Marliantoni 3
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Muara Bungo ABSTRAK
Berdasarkan peraturan ESDM No. 26 Tahun 2018 setiap perusahaan wajib membuat Rencana Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk mengendalikan dan meminimalisir angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. ABC di tangani oleh Departemen ( HSE) Health, Safety & Environment. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC, membuat rancangan aplikasi Artificial Intelegence berbasis Fuzzy Logic untuk Penilaian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC, mengetahui faktor dan kendala yang menghambat dalam pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dimana data-data yang diolah berasal dari jumlah Pelaksanaan Safety Meeting dan Safety Campaign pada perusahaan berbasis Fuzzy Logic untuk peniliaian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dengan adanya kecanggihan dari komputer (software) dan kecerdasan buatan (artificial intelegence) penulis mengkombinasikan kedua hal tersebut untuk dapat menghitung tingkat ketercapaian program K3 dengan mudah. Rancangan aplikasi artificial intelegence berbasis Fuzzy Logic penilaian program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting menggunakan Software Visual Basic.6 berhasil di bangun. Hasil pada Aplikasi yang di rancang menunjukkan Angka“2” dengan predikat “Sangat Tidak Baik” yang artinya program kerja K3 pada PT. ABC untuk program Safety Meeting dan Safety Campaign tidak berjalan dengan sepenuhnya karena beberapa faktor dan kendala sehingga program tersebut tidak bisa untuk di jalankan sebagaimana mestinya.
Kata kunci : Health, Safety & Environment, Artificial Intelegence, Fuzzy Logic
PENDAHULUAN
PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang berlokasi di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Dalam kegiatan penambangan PT. ABC menerapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) cukup baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) berdasarkan PERMEN ESDM No. 26 Tahun 2018 dan KEPMEN ESDM No.1827K/30MEM/2018. Dalam proses penambangan, perusahaan menyadari bahwa frekuensi resiko kemungkinan terjadinya kecelakaan masih tinggi, sehingga penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang baik sangat di perlukan. Berdasarkan peraturan ESDM No. 26 Tahun 2018 setiap perusahaan wajib membuat Rencana Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk mengendalikan dan meminimalisir angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
PT. ABC ditangani oleh Departemen Health, Safety &
Environment (HSE). Dengan adanya kecanggihan dari komputer (software) dan kecerdasan buatan (artificial intelegence) penulis mengkombinasikan kedua hal tersebut untuk dapat menghitung tingkat ketercapaian program K3 dengan mudah.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Menganalisis pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC
2. Membuat rancangan Aplikasi Artificial Intelegence Berbasis Fuzzy Logic untuk Penilaian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC dan menghitung tingkat ketercapaian dari rancangan Aplikasi Artificial Intelegence Berbasis Fuzzy Logic
3. Mengetahui faktor dan kendala yang menghambat dalam pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membahas tentang pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting PT. ABC dengan membuat rancangan Aplikasi Artificial Intelegence berbasis Fuzzy Logic.
LANDASAN TEORI
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja (Henry Maradona, 2013) merupakan daya upaya yang terencana untuk mencegah terjadinya musibah kecelakaan dan penyakit
Mine Magazine (MineMagz)
Volume 1 Nomor 1, Februari 2020 http://ojs.umb-bungo.ac.id/
2
yang timbul akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan, karena dengan adanya jaminan keselamatan dan kesehatan kerja kinerja karyawan akan lebih meningkat.
Manfaat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut (Rudi Suardi, 2007) apabila perusahaan dapat melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik, maka perusahaan akan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Perlindungan karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatannya, akan bekerja lebih optimal dibandingkan karyawan yang terancam K3-nya.
2. Memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan undang-undang Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( K3), setidaknya sebuah perusahaan telah menunjukkan itikad baiknya dalam mematuhi peraturan dan perundang-undangan sehingga mereka dapat beroperasi normal tanpa menghadapi kendala dari segi ketenagakerjaan.
Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja.
Safety Meeting
Menurut ( Yuanisa, 2015) safety meeting atau toolbox meeting ialah kegiatan penyampaian instruksi kerja dilakukan setiap pagi untuk menekankan aspek keselamatan kerja yang disampaikan oleh HSE kontraktor (safetyman). Output dari safety communication selanjutnya diharapkan dapat menciptakan safe work practices di lokasi kerja, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya proses dan lingkungan kerja yang tidak aman.
Safety Campaign
Menurut ( Yuanisa, 2015) Rencana program SHE campaign adalah pembuatan stiker, poster, spanduk dan baleho, pembuatan tempat pemasangan spanduk permanen, pembuatan pin SHE campaign, pembuatan safety & healt alert buletin internal tebo prima, pelaksanaan safety meeting K3LH terhadap karyawan baru, karyawan pulang cuti/maninggalkan site lebih dari 2 minggu, dan pembuatan safety notice board untuk di area workshop, gudang logistik, office dan mining.
Artificial Intelegence
Menurut ( Sri Kusumadewi, 2003) kecerdasan buatan atau artificial intellegence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (inteligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan teknik- teknik artificial intelegence.
Fuzzy Logic
Fuzzy logic dapat diangggap sebagai kotak hitam yang menghubungkan antara ruang input dengan ruang output.
Kotak hitam tersebut berisi cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengolah data input menjadi output dalam bentuk informasi yang baik.
Deffuzyfikasi
Menurut (Sri Kusumadewi, 2003) defuzzifikasi dapat di definisikan sebagai proses pengubahan besaran fuzzy yang di sajikan dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaannya untuk mendapatkan kembali bentuk tegasnya (crisp). Hal ini diperlukan sebab dalam aplikasi nyata yang dibutuhkan adalah nilai tegas (crisp).
fuzzyfikasi
Menurut (Sri Kusumadewi, 2003) fuzzifikasi adalah tahap pemetaan nilai masukan dan keluaran kedalam bentuk himpunan fuzzy. Data masukan berupa himpunan crisp yang akan diubah menjadi himpunan fuzzy berdasarkan range untuk setiap variabel masukannya.
Fungsi Keanggotaan
Menurut (Sri Kusumadewi, 2003) fungsi keanggotaan (membership function) dari himpunan Fuzzy merupakan suatu fungsi yang menyatakan keanggotaan dari suatu nilai-nilai. Fungsi keanggotaan digambarkan ke dalam bentuk suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik- titik input data kedalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan, antara lain sebagai berikut :
1. Representasi Kurva Linear Pada Representasi Linear Pemetaan input derajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.
Ada 2 keadaan himpunan Fuzzy yang linear yaitu representasi linear naik dan representasi linar turun.
a. Pada representasi linear naik, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol (0) bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi.
(sumber : Kusumadewi & Purnomo, 2010) Gambar 1. Representasi Linear Naik
3
Fungsi Keanggotaan :
b. Pada representasi linear turun seperti gambar di bawah ini, dapat dilihat bahwa garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah
(sumber : Kusumadewi & Purnomo, 2010) Gambar 2. Representasi Linear turun
Fungsi Keanggotaan :
2. Representasi Kurva Segitiga
Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear) seperti gambar dibawah ini.
(sumber : Kusumadewi & Purnomo, 2010) Gambar 3. Representasi Kurva Segitiga
Fungsi Keanggotaan :
3. Representasi Kurva Bentuk Bahu
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang di representasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun.
(sumber : Kusumadewi & Purnomo, 2010) Gambar 4. Representasi Kurva Bahu pada variabel
Temperatur
Operator Dasar Zadeh untuk Operasi Himpunan Fuzzy
operasi yang didefinisikan secara khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi himpunan sering dikenal dengan nama Fire Strength. Ada 3 operator yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu :
1. Operator AND
Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan α-predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.
µA ∩ B = min (µA [X] µB [Y] ) Keterangan :
µA ∩ B = Derajat keanggotaan hasil interseksi dari beberapa Himpunan
Min = Minimum
(µA [X] µB [Y] ) = Nilai-nilai derajat keanggotaan pada beberapa himpunan
yang akan di iterasikan.
2. Operator OR
Operator ini berhubungan dengan operasi Union pada himpunan α-predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR di peroleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.
4
µA ∩ B = max (µA [X] µB [Y] ) Keterangan :
µA ∩ B = Derajat keanggotaan hasil Union dari beberapa
Himpunan
Max = Maksimum
(µA [X] µB [Y] ) = Nilai-nilai derajat keanggotaan pada beberapa himpunan
yang akan di gabungkan.
3. Operator NOT
Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan α- predikat sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan dari 1.
µA’ = 1 - µA [x}
Keterangan :
µA’ = Derajat keanggotaan hasil dari operator NOT terhadap beberapa
himpunan .
µA [x} = Nilai-nilai derajat keanggtoaan pada beberapa himpunan.
Visual Basic
Menurut (Stefano, 2014) mengemukakan bahwa visual basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Intergrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis operasi Microsoft Windows menggunakan model pemograman (COM).
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang didapatkan melalui pengamatan dilapangan, arsip perusahaan serta melalui literatur yang berhubungan dengan perancangan Aplikasi Artificial Intelegence Berbasis Fuzzy Logic untuk penilaian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan Safety Meeting dan Safety Campaign, Pengamatan di lapangan dengan pengambilan data-data berupa :
Data Primer : Pelaksanaan Safety Meeting dan Safety Camapaign
Data sekunder : Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, Aktivitas Penambangan, Program Kerja K3 Perusahaan, dan data Curah Hujan.
ANALISA DATA
Tahap analisis data ini meliputi perhitungan dari hasil pengolahan data, yaitu : menganalisa dan menarik suatu kesimpulan, dimana data-data yang berupa jumlah pelaksanaan Safety Meeting dan Safety Campaign pada perusahaan. Dari Analisa dan pengolahan data tersebut dapat diperoleh hasil rancangan aplikasi Artificial Intelegence berbasis Fuzzy Logic untuk penilaian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. ABC
Program Kerja dilaksanakan berdasarkan program Departemen Health,Safety & Environment, berupa SHE Accountability, SHE Campaign, SHE Training, Standar Kelengkapan Alat Tambang (SKAT), Eemergency Response Plan Prosedure, Identifikasi Peraturan dan Undang-Undang, Sertifikasi Unit dan Peralatan Kerja, Contraktor Safety Management System (CSMS), Job Safety Aanalisis (JSA), Identificasi Risk Assessment dan Determining Control (HIRADC), Rambu Lalu Lintas Tambang, Ijin Memasuki Wilayah Pertambangan, Pre/recommisioning unit, Inspeksi paralatan kerja, Personil Development, Investigasi Incident, Pencegahan dan Penanggulangan Kasus Terbakarnya Unit, Pencegahan Incident Akibat Mengantuk, Proper Audit, External dan Internal Audit (SMKP & SMK3), SHE activity, Project 2019. Dalam Penelitian penulis mengambil 2 Program Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berupa Program Safety Meeting dan Safety Campaign untuk menghitung tingkat ketercapaian program kerja K3 pada PT. ABC
Adapun Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT. ABC dalam Pelaksanaan Program Safety Campaign dan Safety Meeting dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 serta parameter penilaian program K3 pada tabel 3berikut ini :
Tabel 1. Pelaksanaan Safety Meeting PT. ABC
No Safety
Meeting
Pelaksanaan Terlaksana Tidak
Terlaksana
1
√
Pemberitahuan 5
menit ( P5M)
2
Safety Induction
√
3
Safety Talk
√
4
Safety Refresh
√
JUMLAH 4
5 Tabel 2. Pelaksanaan Safety Campaign PT. ABC
No Safety Campaign
Pelaksanaan
Terlaksana
Tidak Terlaksana
1
Area Office
√
2 Area Kantin √
3 Area Mess √
4 Area Workshop √
5 Area Pit √
6
Area Jalan √
7 Area Disposal √
8 Area Stockpile √
9 Area Pos Satpam √
10 Area Reklamasi √
JUMLAH 2 8
Tabel 3 Parameter Penilaian Program K3
No Angka Penilaian
1 8 Sangat Baik
2 6 Baik
3
4 Cukup
4 2
Tidak Baik
5 0 Sangat Tidak Baik
Kurva Pelaksanaan Safety Meeting dan Safety Campaign PT. ABC
Kurva Pelaksanaan Safety Meeting Diketahui :
Safety Meeting Tertinggi : 4 Safety Meeting Terendah : 1
Gambar 5. Kurva pelaksanaan safety Meeting
Kurva pelaksanaan Safety Campaign
Diketahui :
Safety Meeting Tertinggi : 10 Safety Meeting Terendah : 2
Gambar 6. Kurva pelaksanaan Safety Campaign Fuzzyfikasi Safety Meeting dan Safety Campaign PT.
ABC
1. Fuzzyfikasi Safety Meeting
a. “ Bobot Safety Meeting rendah “
Jika Program Safety Meeting= Safety Meeting Tertinggi, maka
Bobot Safety Meeting Rendah = 0 Maka :
Diketahui :
Nilai Safety Meeting tertinggi = 4 Program Safety Meeting = 4
Selisih = 3
6
= (Safety Meeting tertinggi – Safety Meeting terendah)
= ( 4 – 4 ) 3
= 0
Gambar 7. Syntax Bobot Safety Meeting Rendah b. “ Bobot Safety Meeting Tinggi ”
Jika Program Safety Meeting = Safety Meeting Tertinggi, maka
Bobot Safety Meeting Tinggi = 1 Maka :
Diketahui :
Nilai Safety Meeting Terendah = 1 Program Safety Meeting = 4
Selisih = 3
= (Safety Meeting tertinggi - Safety Meeting terendah)
= ( 4 – 1 ) 3
= 1
Gambar 8. Syntax Bobot Safety Meeting Rendah
2. fuzzyfikasi Safety Campaign a. “Safety Campaign Rendah”
Jika Program Safety Campaign = Safety Campaign Tertinggi, maka
Bobot Safety Campaign Rendah = 1 Maka :
Diketahui :
Nilai Safety Campaign tertinggi = 10 Program Safety Campaign = 2
Selisih = 8
= (Safety Meeting tertinggi - Safety Meeting terendah)
= (10 – 2 ) 8
= 1
Gambar 9. Syntax Bobot Safety Campaign Rendah b. “ Safety Campaign Tinggi”
Jika Program Safety Campaign = Safety Campaign Tertinggi, maka
Bobot Safety Campaign Tinggi = 0 Maka :
Diketahui :
Program Safety Campaign = 2 Safety Campaign terendah = 2
Selisih = 8
= ( 2 –2) 8
= 0
Gambar 10. Syntax Bobot Safety Campaign Tinggi
7
Inferensi Safety Meeting dan Safety Campaign
1. Aturan 1 : [IF] Safety Meeting Rendah [AND]
Safety Campaign Tinggi [THEN] Program K3 Berjalan Buruk
Maka :
Z 1 = 0 dan 1 ( Nilai minimum Sebagai Predikat = 0) Z 1= Program K3 Baik – ( Selisih Predikat ) = 8 – ( 6
= 8
Gambar 11. Syntax Aturan I
2. Aturan 2 : [IF] Safety Meeting Rendah [AND]
Safety Campaign Rendah [THEN] Program K3 Berjalan Buruk
Maka :
Z 2 = 0 dan 1( Nilai minimum Sebagai Predikat = 0) Z 2 = ProgramK3 Baik – ( Selisih Predikat ) = 8 – ( 6
= 8
Gambar 12. Syntax Aturan II
3. Aturan 3 : [IF] Safety Meeting Tinggi [AND]
Safety Campaign Rendah [THEN] Program K3 Berjalan Buruk
Maka :
Z 3 = 1 dan 1 ( Nilai minimum sebagai Predikat = 0 ) Z 3 = Program K3 Baik – ( Selisih Predikat ) = 8 – ( 6
= 2
Gambar 13. Syntax Aturan III
4. Aturan 4 : [IF] Safety Meeting Tinggi [AND]
Safety Campaign Tinggi [THEN] Program K3 Berjalan Baik
Maka :
Z 4 = 1 dan 0 ( Nilai minimum sebagai Predikat = 0) Z 4 = Program K3 Buruk + ( Selisih Predikat ) = 2 + ( 6
= 2
Gambar 14. Syntax Aturan IV
8
Defuzzyfikasi Safety Meeting dan Safety Campaign Predikat nilai Program K3 :
Z Predikat
= (Z1 x Predikat 1) + (Z2 x Predikat 2) + (Z3 x Predikat 3) + (Z4 x Predikat 4)
= ( 8 x 0 ) + ( 8 x 0 ) ( 2 x 1 ) + ( 2 x 0) Predikat Nilai
= (Predikat 1 + Predikat 2 + Predikat 3 +Predikat 4)
= ( 0 ) + ( 0 ) + ( 1 ) + ( 0 )
Gambar 15. Syntax Defuzzyfikasi
Hasil Predikat Nilai Program Kerja K3 Z Predikat /Predikat Nilai
=
= Deffuzzyfikasi = 2
Hasil Predikat = Z Predikat / Predikat Nilai Hasil Predikat = 2 Predikat Captionnya "Sangat Tidak Baik"
Hasil > 2 dan Hasil <= 4 Predikat Captionnya "Tidak Baik"
Hasil > 4 And Hasil <= 5 Predikat Captionnya "Cukup Baik"
Hasil > 5 And Hasil <= 7 Predikat Captionnya "Baik"
Hasil >7 Predikat Captionnya "Sangat Baik"
Gambar 16. Syntax hasil penilaian program kerja K3
Hasil Akhir Rancangan Aplikasi Menggunakan Visual Basic.6
Setelah selesai merancang aplikasi dengan properties dan syntax yang telah di buat dengan fuzzy logic, Maka hasil akhir dari perancangan Aplikasi Penilaian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) tampilannya akan menjadi seperti pada Gambar 17 berikut ini :
Gambar 17. Hasil akhir rancangan Aplikasi Nilai Program Kerja K3 PT. ABC
Untuk melihat nilai ketercapaian program kerja K3 PT. ABC menggunakan aplikasi yang telah berhasil di rancang tadi, hal yang pertama di lakukan adalah memasukkan nilai parameter yang telah di dapat dari hasil penelitian di lapangan dengan data seperti pada Tabel 4 seperti berikut :
Tabel 4. Parameter Penilaian
No Parameter Nilai
1 Safety Meeting Tertinggi 4
2 Safety Meeting Terendah 1
3 Safety Campaign Tertinggi 10
4 Safety Campaign Terendah 2
5 Program K3 Baik 8
6 Program K3 Buruk 2
7 Safety Meeting 4
8 Safety Campaign 2
Lalu tekan Coomand Button Button “Fuzzy..” untuk melihat hasil nilai bobot untuk Safety Meeting dan Safety Campaign setelah itu tekan Commnd Button “ Inferensi”
untuk melihat berapa nilai inferensinya setelah selesai, tekan Command Button “ Deffuzzy..” untuk melihat hasil penilaian untuk program kerja pada PT. ABC seperti yang terlihat pada Gambar 18 seperti berikut :
9
Gambar 18. Nilai program Kerja K3
Dapat dilihat dari hasil angka yang tertera pada aplikasi adalah “2” dengan predikat nilai “ sangat tidak baik “ yang artinya program kerja K3 pada PT. ABC untuk program Safety Meeting dan Safety Campaign tidak berjalan dengan sepenuhnya karena beberapa faktor dan kendala sehingga program tersebut tidak bisa untuk di jalankan sebagaimana mestinya.
Faktor kendala dalam Pelaksanaan Program Kerja K3
Adapun kendala tidak tercapainya rencana program kerja sebagai berikut :
1. Kurangnya dana untuk melaksanakan semua program kerja yang sudah di buat
2. Kurangnya alat penunjang untuk melaksanakan semua kegiatan yang di buat
3. Kurangnya kesadaran diri dari karyawan- karyawannya
4. Kurangnya pengalaman kerja
Manajemen harus bergerak aktif untuk mencapai target Zero Accident dengan aktif dalam melakukan sosialisasi kepada para pekerja mengenai pentingnya K3 pada saat bekerja, melakukan pelatihan-pelatihan mengenai K3 dan memasang poster-poster K3 di sekitar tempat kerja.
Selain itu manajemen juga harus memperketat pelaksanaan aturan-aturan yang berlaku, seperti :
1. Setiap orang yang memasuki area tambang harus memiliki izin memasuki area tambang seperti mine permit (id card, kimper, visitor)
2. Sebelum karyawan melakukan aktivitas pekerjaan, pengawas harus melakukan (P5M, Toolbook Meeting) seperti memberikan pengarahan kepada setiap karyawan mengenai K3, memeriksa kelengkapan APD dan kelayakan unit kendaraan yang akan dipakai
3. Pengawas harus rutin dalam melakukan inspeksi disemua area kerja dan tegas tanpa memandang jabatan terhadap setiap pelanggaran
4. Management PT. ABC harus tegas dalam menerapkan aturan perusahaan bahwa setiap pekerja yang baru selesai cuti harus melakukan induksi,
melakukan kegiatan safety campaign seperti P5M, safety talk, safety refresh, pemasangan spanduk, poster, baliho dll.
Departemen Health Safety & Environment harus rutin melakukan evaluasi harian mengenai K3 sehingga segala perkembangan mengenai K3 yang terjadi di lokasi kerja dapat segera diketahui pimpinan dan dapat segera ditindak lanjuti.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan, maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Rancangan Aplikasi Artificial Intelegence Berbasis Fuzzy Logic Penilaian Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting menggunakan Software Visual Basic.6 berhasil di bangun.
2. Tingkat ketercapaian pada Aplikasi Artificial Intelegence Berbasis Fuzzy Logic yang di rancang menunjukkan angka “2” dengan predikat “ Sangat Tidak Baik” yang artinya program kerja K3 pada PT. ABC untuk program Safety Meeting dan Safety Campaign tidak berjalan dengan sepenuhnya karena beberapa faktor dan kendala sehingga program tersebut tidak bisa untuk di jalankan sebagaimana mestinya.
3. Adapun kendala tidak tercapainya rencana program kerja sebagai berikut :
a. Kurangnya dana untuk melaksanakan semua program kerja yang sudah di buat
b. Kurangnya alat penunjang untuk melaksanakan semua kegiatan yang di buat
c. Kurangnya kesadaran diri dari karyawan- karyawannya
d. Kurangnya pengalaman kerja SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Seharusnya PT. ABC dalam menganalisis pengawasan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk pelaksanaan Safety Campaign &
Safety Meeting agar terstruktur yaitu dengan menerapkan aplikasi Artificial Intelegence berbasis Fuzzy Logic untuk lebih mudah dalam Penilaian Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) supaya Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting bisa berjalan baik, sehingga faktor dan kendala yang menghambat dalam pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Safety Campaign dan Safety Meeting di PT. ABC dapat diminimalisir dengan baik.
2. Manajemen harus bergerak aktif untuk mencapai target Zero Accident yaitu dengan aktif dalam melakukan sosialisasi kepada para pekerja mengenai pentingnya K3 pada saat bekerja, melakukan pelatihan-pelatihan mengenai K3 dan memasang poster-poster K3 di sekitar tempat kerja.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2018. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 26 Tahun 2018
Anonimous 1995. Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 1827 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
Anonimus, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Henry Maradona, (2013). Tinjauan Keselamatan dan Kesehatan KerjaPada Area Penambangan dan Pengolahan Tambang Terbuka
Irenia, 2018 Gambaran Pelaksanaan Program Promosi K3 Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri. 2003. Fuzzy Logic. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri. Purnomo, Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Edisi Kedua.
Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Stefano, 2014 " Visual Basic"
Suardi, Rudi. (2007). Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta: PPM.
Yuannisa, 2015 Hubungan Aspek Safety Communication Dengan Safe Work Practices