• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Perancangan Aplikasi Penganalisis Kesehatan Keuangan Menggunakan Metode RGEC untuk Bank Umum Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Perancangan Aplikasi Penganalisis Kesehatan Keuangan Menggunakan Metode RGEC untuk Bank Umum Syariah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Applied Islamic Economics and Finance

Vol. 3, No. 3, June 2023, pp. 467 – 481

https://doi.org/10.35313/jaief.v3i3.3947

Perancangan Aplikasi Penganalisis Kesehatan Keuangan Menggunakan Metode RGEC untuk Bank Umum Syariah

Design of financial health analyzer application using the RGEC method for Islamic commercial banks

Ani Dianasari*, Ade Ali Nurdin, Dadang Hermawan

Department of Accounting, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, Indonesia Research article

Received 02 May 2023; Accepted 07 June 2023

How to cite: Dianasari, A., Nurdin, AA., Hermawan, D. (2023). Perancangan Aplikasi Penganalisis Kesehatan Keuangan Menggunakan Metode RGEC untuk Bank Umum Syariah. Journal of Applied Islamic Economics and Finance, 3(3), 467-481.

*Corresponding author: [email protected]

Abstract: The growing digital world makes the basis of this research to lead to the world of Financial- Technology increasingly. Through this application, the aim is to be able to analyze the soundness of Islamic Commercial Banks so that the public, especially customers, investors, and scholars who understand the world of banking, see a comparison of the soundness of banks so that they can assess which banks are operating well through their financial turnover and which are not. This application does not only see comparisons in terms of financial performance through ratios, Composite Ratings, and Categories that are raised based on the applicable OJK Regulations, but also can bring up the ranking of each financial ratio, scoring bank values, and also rankings to see which bank The best general Shariah from the inputted data. Based on the process, the FinT application successfully runs according to the purpose of this research.

Keywords: financial health analys, Islamic commercial banks, RGEC, financial-technology

1. Pendahuluan

Menilai tingkat kesehatan bank perlu dilakukan sesuai dengan (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Reublik Indonesia, n.d.) Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dalam Pasal 2, ayat 1 dan 2 bahwa:

1) Bank wajib memelihara dan meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian, prinsip syariah, dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha bank.

2) Untuk menjalankan tanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank, Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memelihara dan memantau Tingkat Kesehatan Bank serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Dalam POJK tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank diperlukan tidak hanya agar mengetahui bank selama ini sehat atau dinyatakan tidak sehat, tetapi juga untuk mengevaluasi dan mempersiapkan keputusan-keputusan dimasa mendatang tentang langkah apa yang akan dilakukan untuk terus menjaga dan meningkatkan Kesehatan Bank tersebut.

(2)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

Selain itu, kesehatan bank menjadi kepentingan semua pihak (stakeholders) yaitu pemilik bank, manajemen bank, masyarakat sebagai pengguna jasa bank dan pemerintah sebagai regulator. Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik seperti dapat menjaga kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran, serta dapat melaksanakan kebijakan moneter (Irawati, 2016).

Berdasarkan (Peraturan Bank Indonesia, n.d.) Nomor 13/1/PBI/2011, dalam pasal 6 yang menyatakan, Bank wajib menilai tingkat kesehatan bank secara self-asessment atau mandiri dengan menggunakan metode RGEC sesuai yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) yang ada didalam PBI tersebut, dengan faktor-faktor berikut:

a. Risk Profile (Profil Risiko)

b. Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) c. Earnings (Rentabilitas)

d. Capital (Permodalan)

Ditengah perkembangan dunia digital ini financial technology pun turut berkembang pesat. Ilmu financial technology merupakan suatu implementasi yang menggabungkan ilmu keuangan dan juga teknologi untuk menciptakan produk keuangan yang lebih modern dan memudahkan masyarakat untuk menggunakannya.

Jika penilaian tingkat kesehatan bank syariah dapat diterapkan melalui sebuah aplikasi maka self assessment yang bank syariah lakukan akan lebih praktis dan mudah bagi nasabah ataupun investor yang ingin menilai secara langsung tingkat kesehatan bank tersebut sehingga dapat dilakukan komparasi antar bank. Disamping kegunaan aplikasi akan lebih memudahkan penilaian dan membandingkan tingkat kesehatan antar BUS, aplikasi yang dibuat dapat digunakan untuk media pembelajaran terutama bagi mahasiswa dan kaum cendikiawan yang berminat mempelajari tentang kesehatan Bank Umum Syariah, karena aplikasi tersebut menjelaskan tentang alur penilaian tingkat kesehatan BUS, sehingga memudahkan pengguna untuk memahami analisis tingkat kesehatan BUS.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi yang dapat menilai tingkat kesehatan keuangan pada Bank Umum Syariah menggunakan metode RGEC serta dapat membandingkan tingkat kesehatan keuangan antar Bank Umum Syariah menggunakan rancangan aplikasi tersebut.

2. Kajian Pustaka 2.1. Kesehatan Bank

Definisi Kesehatan Bank menurut (Kasmir, 2008) “Tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku”.

2.2. Metode RGEC

Metode RGEC menggunakan pendekatan Risk-based Bank Rating yang terdiri dari 4 faktor penilaian penilaian seperti Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings (Keuntungan), dan Capital (Modal).

a. Risk Profile

Penilaian terhadap profil risiko yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a dan Pasal 6 ayat (2) adalah penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam

(3)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

operasional Bank, yang termasuk dalam 10 (sepuluh) risiko untuk BUS, yaitu risiko pembiayan, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko imbal hasil, dan risiko investasi.

Penilaian faktor profil risiko Bank Umum Syariah dapat menggunakan parameter NPF FDR.

Dimana NPF digunakan untuk menghitung persentase jumlah kredit yang bermasalah yang dihadapi oleh bank. Berikut merupakan rumus dan kategori komposit NPF:

NPF = Pembiayaan Bermasalah

Jumlah Pembiayaan × 100%

Tabel 1. PK NPF

Peringkat Kategori Kriteria

1 Sangat Sehat NPF < 2%

2 Sehat 2% ≤ NPF < 5%

3 Cukup Sehat 5% ≤ NPF < 8%

4 Kurang Sehat 8% ≤ NPF < 12%

5 Tidak Sehat NPF ≥ 12%

Sumber: SE BI 13/24/DPNP/tahun 2011

Sedangkan FDR digunakan untuk menilai tingkat likuiditas suatu bank, dengan cara membandingkan antara pembiayaan yang disalurkan dengan dana yang dihimpun dari masyarakat sehingga dapat diketahui kemampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Berikut merupakan rumus dan kategori komposit FDR:

FDR = Jumlah Pembiayaan

Dana Pihak ke − 3 × 100%

Tabel 2. PK FDR

Peringkat Kategori Kriteria

1 Sangat Sehat FDR < 75%

2 Sehat 75% ≤ FDR < 85%

3 Cukup Sehat 85% ≤ FDR < 100%

4 Kurang Sehat 100% ≤ FDR < 120%

5 Tidak Sehat FDR ≥ 120%

Sumber: SE BI 6/23/DPNP tahun 2011 b. Good Corporate Governance

Menurut (Dedi Kusmayadi, Dedi Rudiana, 2015) Tata kelola perusahaan adalah proses terstruktur yang digunakan untuk mengawasi, mengelola, atau memengaruhi bisnis dan kebijakan perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja dan standar etika perusahaan.

Berikut adalah kategori komposisi GCG. Berikut merupakan kategori komposit GCG:

(4)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

Tabel 3. PK GCG Peringkat Kategori

1 Sangat Baik

2 Baik

3 Cukup Baik

4 Kurang Baik

5 Tidak Baik

Sumber: POJK 04/POJK.03/2016 c. Earnings

Penilaian tentang faktor rentabilitas seperti kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, dan stabilitas rentabilitas (Sustainability Learnings) Bank Umum Syariah, seperti yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c.

Menurut (Taswan, 2010) ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank menghasilkan laba dengan menggunakan asetnya. Berikut merupakan rumus dan kategori komposit ROA:

ROA = Laba Sebelum Pajak Pembiayaan Bermasalah

Total Aset × 100%

Tabel 1. PK ROA

Peringkat Kategori Kriteria

1 Sangat Sehat ROA > 1.5%

2 Sehat 1.25% < ROA ≤ 1.5%

3 Cukup Sehat 0.5% < ROA ≤ 1.25%

4 Kurang Sehat 0% < ROA ≤ 0.5%

5 Tidak Sehat ROA ≤ 0%

Sumber: SE BI 13/24/DPNP tahun 2011

Sedangkan NOM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bagi hasil atas pengolahan besar aktiva produktif. Rasio NOM memperoleh tingkat jumlah pendapatan bunga bersih menggunakan aktiva produktif dari bank, semakin besar NOM maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga dan akan berpengaruh pada tingkat kesehatan bank. Berikut merupakan rumus dan kategori komposit NOM:

NOM = Jumlah Pendatan Bagi Hasil

Total Aktiva Produk × 100%

Tabel 2. PK NOM

Peringkat Kategori Kriteria

1 Sangat Sehat NOM > 3%

2 Sehat 2% < NOM ≤ 3%

3 Cukup Sehat 1.5% < NOM ≤ 2%

4 Kurang Sehat 1% < NOM ≤ 1.5%

5 Tidak Sehat NOM ≤ 1%

Sumber: SE BI 6/23/DPNP tahun 2004

(5)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

d. Capital

Menurut (Gian M.R., 2014) Penilaian terhadap faktor permodalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d meliputi penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan Bank Umum Syariah.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, pengukuran Capital menggunakan Capital Adequacy Ratio. CAR merupakan rasio kecukupan modal untuk menampung risiko kerugian bank. Berikut merupakan rumus dan kategori komposit CAR:

CAR = Modal Bank

Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko × 100%

Tabel 3. PK CAR

Peringkat Kategori Kriteria

1 Sangat Sehat CAR > 12%

2 Sehat 9% ≤ CAR < 12%

3 Cukup Sehat 8% ≤ CAR < 9%

4 Kurang Sehat 7% ≤ CAR < 8%

5 Tidak Sehat CAR ≤ 6%

Sumber: SE BI 13/24/DPNP tahun 2011 2.3. Financial Technology

Menurut (Iyla Avianti, 2021) berdasarkan Financial Stability Board (FSB) fin-tech adalah sebuah inovasi teknologi yang dapat menghasilkan aplikasi, proses, produk, atau model bisnis baru yang berkaitan dengan penyediaan jasa keuangan.

2.4. Perancangan Aplikasi

Perancangan Aplikasi adalah suatu tindakan membuat, merancang dan memprogram aplikasi yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia sehingga lebih efisien.

Menurut (Kadir, 2019) program adalah kumpulan perintah ataupun instruksi yang dirancang oleh orang yang memprogram dan ditujukan untuk komputer agar menjalankan program tersebut sesuai dengan perintah yang diberikan.

2.5. Bahasa Pemrograman C++

Penulis menggunakan bahasa pemrograman Dev C++ dalam proses pembuatan Aplikasi Penganalisis Kesehatan Keuangan yang sesuai judul penulis.

Menurut (Kadir, 2019) C++ merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan berdasarkan bahasa C dengan memasukkan unsur pemrograman berorientasi objek. Bahasa ini diciptakan oleh Bjarne Stroustrup. Nama C++ disematkan pada tahun 1983. Simbol ++

menyatakan operator pada C++ yangdigunakan untuk menaikkan nilai dalam variabel. Pada tahun 1985, Bjarno Stroustrup merilis referensi bahasa C++ dengan judul “The C++

Programming Language”.

3. Metode Penelitian

Metode Penelitian menurut (Sugiyono, 2018) yang menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan uraian tersebut metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode

(6)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

penelitian kuantitatif karena terdapat data penelitian yang melibatkan angka-angka dan analisis menggunakan statistik sehingga menjadi penerapan aplikasi Penganalisis Kesehatan Keuangan pada Bank Umum Syariah.

3.1. Objek Penelitian

Objek yang menjadi fokus topik yang penulis angkat tentunya adalah berbagai Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia baik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

3.2. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pembuatan Aplikasi

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan pada Bank Umum Syariah yang penulis ajukan dalam pembuatan Aplikasi ini adalah dengan menggunakan metode RGEC dimana terdapat beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur masing- masing faktor dalam RGEC. Dalam kerangka pemikiran yang penulis rancang dibawah ini dan berdasarkan analisis dari beberapa penelitian sebelumnya, penulis menyusun program aplikasi Penganalisis Tingkat Kesehatan BUS menggunakan Bahasa Pemrograman C++, dengan menginput data BUS maka program akan berjalan mengikuti operasi yang sudah di program sesuai metode RGEC. Risk Profile menggunakan perhitungan rasio NPF dan FDR, Good Corporate Governance dilakukan oleh pihak Bank Umum Syariah secara Self Assessment karena untuk menilai apakah tata kelola perusahaan tersebut baik atau tidak berdasarkan beberapa aspek yang tercantum dalam SE BI Nomor:15/15/DPNP/2013, hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh pihak internal perusahaan atau setidaknya stakeholder yang diberikan kewenangan untuk menilai dan mengawasi kinerja internal Bank Umum Syariah tersebut, oleh karena itu penulis mengangkat topik Kesehatan Keuangan yang dapat diukur melalui perhitungan, lalu untuk mengukur Earnings menggunakan rasio ROA dan NOM, sedangkan untuk mengukur faktor Capital menggunakan CAR. Sehingga untuk faktor GCG ini hanya memunculkan hasil analisis Kategori PK dari GCG tersebut setelah memasukkan skor tingkat kesehatan GCG Bank Umum Syariah. Setelah perhitungan masing-masing faktor sudah ada hasil berdasarkan data yang di input dari laporan keuangan Bank Umum Syariah, maka memunculkan sebuah kesimpulan berdasarkan rasio tersebut apakah Bank Umum Syariah tergolong sehat atau tidak berdasarkan Matriks Kriteria Penetapan Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah. Dan juga dapat melihat masing- masing rasio seperti NPF, FDR, ROA, NOM,

(7)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

dan CAR apakah rasio-rasio tersebut tergolong sehat ataupun tidak. Sehingga diakhir memunculkan peringkat kategori tersehat. Dalam hal ini tentunya dapat melihat komparasi tingkat kesehatan antar bank, mana bank dengan kategori tersehat berdasarkan hasil perhitungan metode RGEC tersebut dengan memunculkannya ranking rasio antar BUS dan juga ranking BUS secara keseluruhan berdasarkan skor yang didapat.

3.3. Proses Pengerjaan a. Planning (Perencanaan)

Proses pertama yang dilakukan dalam membuat suatu aplikasi adalah Perencaaan. Dalam proses perencanaan penulis menentukan apa saja yang diperlukan untuk menyiapkan program. Beberapa hal yang diperlukan untuk membuat program adalah Laptop, Annual Report, dan bahasa pemrograman C++. Dalam proses perencanaan flowchart dan use case diagram diperlukan agar aplikasi dapat lebih terencana dan sesuai gambaran.

b. Design (Perancangan)

Proses selanjutnya adalah perancangan tampilan aplikasi, mulai dari tampilan depan, menu, dan sub-proses aplikasi,penempatan input, output dan sebagainya agar tampilan lebih menarik dan terstruktur.

c. Scripting (Pemrograman)

Proses selanjutnya ialah pemrograman, dimana inti proses terdapat dipemrograman. Penulis menggunakan bahasa pemrograman C++ untuk membuat aplikasi untuk menganalisis tingkat kesehatan keuangan BUS. Di proses ini semua berdasarkan logika yang sebelumnya telah dituangkan dalam bentuk flowchart dan use case diagram. Program yang penulis buat memuat fungsi dan prosedur, array, case, perulangan, if-else, dan sebagainya untuk menunjang aplikasi berjalan sesuai tujuan.

d. Testing (Uji Coba)

Dalam proses uji coba, aplikasi diuji apakah sudah berjalan sesuai tujuan dan fungsinya.

Beberapa kali trial-and-error terjadi untuk menguji script yang dibuat karena kesalahan sintax ataupun logika. Setelah melalui tahap uji coba, aplikasi siap untuk digunakan.

e. Evaluasi

Dan tahap terakhir ialah evaluasi, untuk mengevaluasi aplikasi diperlukan penilaian fungsionalitas dan kinerja aplikasi yang memua 5W+1H untuk memudahkan penilaian dan evaluasi aplikasi.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Perancangan Sistem Menggunakan Use Case Diagram

Use Case Diagram berikut menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sistem aplikasi. Dalam Use Case Diagram, pengguna ialah orang yang menggunakan aplikasi FinT untuk menilai tingkat kesehatan BUS.

1. Pengguna masuk pada tampilan menu aplikasi.

2. Menu 1 adalah “Tentang FinT” yang memuat informasi tentang aplikasi, dasar peraturan OJK untuk kesehatan keuangan perbankan.

3. Menu 2 adalah “Manual Report” agar pengguna lebih mudah memahami aplikasi tersebut.

4. Menu 3 adalah “Input Data BUS” untuk mengisi data Bank Umum Syariah, periode, sehingga memunculkan data yang diinginkan

(8)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

5. Menu 4 adalah menu untuk menampilkan data dari setiap bank yang diinputkan, dan memunculkan rasio, PK, kategori, rank per rasio, skor, rank per Bank Umum Syariah serta analisis perhitungan.

6. Menu 5 adalah tombol untuk keluar program.

Gambar 2. Use Case Diagram Aplikasi FinT

4.2. Implementasi Aplikasi

Sebelum dipergunakan, aplikasi FinT telah diuji terlebih dahulu dan melalui proses trial-and- error untuk memastikan aplikasi berjalan sesuai rumus dan peraturan yang berlaku dari OJK dan memunculkan data yang tepat dan berhasil memunculkan sampai hasil ranking BUS.

Berikut merupakan salah satu uji coba aplikasi:

1. Masuk kedalam tampilan menu aplikasi dan memilih menu No 3 untuk menginput data BUS.

Gambar 3. Tamilan Menu Aplikasi FInT

2. Memasukkan berapa banyak data BUS yang akan diuji, sebagai contoh memasukkan 3 BUS yang akan diuji.

(9)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

Gambar 4. Input Jumlah BUS

3. Berikut masuk ke dalam tampilan input data BUS dan data-data keuangan yang ada didalamnya, serta memunculkan hasil perhitungan rasio, PK, dan kategori, contoh dari BRI Syariah:

Gambar 5. Hasil Data Setelah Di Input dari BRI Syariah

(10)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

Gambar 6. Hasil Data Setelah Di Input dari BRI Syariah

4. Mengulang proses input data BUS sampai 3x sesuai yang pengguna input. BCA Syariah:

Gambar 7. Hasil Data Setelah Di Input dari BCA Syariah

(11)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

Gambar 8. Hasil Data Setelah Di Input dari BCA Syariah 5. Kembali mengisi data Bank Muamalat:

Gambar 9. Hasil Data Setelah Di Input dari Muamalat

(12)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

Gambar 10. Hasil Data Setelah Di Input dari Muamalat

6. Ketika menguji data maka akan masuk ke menu No 4 untuk melihat database secara keseluruhan BUS.

Gambar 11. Tampilan Menu untuk Masuk ke Tampilan Database

7. Dan berikut adalah hasil dari seluruh rangkaian proses operasionalisasi rasio sehingga memunculkan database BUS. Sehingga terbukti aplikasi berhasil dijalankan sesuai fungsinya.

Gambar 12. Tampilan Database Seluruh BUS, Rasio, PK, Kategori, dan Ranking

(13)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

4.3. Pengujian Aplikasi FinT

Aplikasi FinT diuji untuk memastikan setiap fungsinya berjalan dengan baik, berikut tabel pengujian keberhasilan aplikasi.

Tabel 7. Tabel Pengecekan Keberhasilan Aplikasi

No Menu Tujuan Output Keterangan

1 Tampilan

Menu Mengecek tampilan Menu &

Input Menu Tampilan Menu

& input menu Sukses 2 Tentang

FinT Masuk ke tampilan

penjelasan Tentang FinT Tampilan

Tentang FinT Sukses 3 User

Manual Masuk ke tampilan

penjelasan User Manual Tampilan User

Manual Sukses

4 Input Data

BUS Melakukan perulangan mengisi data BUS sesuai angka yang diinputkan

Mengisi data BUS terus terulang sesuai angka yang

diinputkan

Sukses

5 Menginput data BUS dan

data keuangan BUS Input data dapat

dilaksanakan Sukses 6 Perhitungan rasio NPF, FDR,

GCG, ROA, NOM, CAR berjalan sesuai rumus

Muncul Hasil Rasio Sukses

7 Database BUS

Dalam Database memunculkan data rasio, PK, Kategori BUS

Memunculkan Rasio, PK, Kategori setiap Bank

Sukses

8 Aplikasi FinT mampu

memprogram ranking masing-masing rasio BUS

Ranking masing- masing rasio BUS muncul

Sukses

9 Aplikasi FinT mampu

memunculkan total skor ranking dan ranking BUS

Total Skor dan Ranking BUS muncul

Sukses

10 FinT memunculkan

kesimpulan diakhir

Muncul kesimpulan perhitungan

Sukses 11 Exit Konfirmasi aplikasi sebelum

ditutup

Konfirmasi aplikasi sebelum ditutup dan menutup program

Sukses

Sumber: Diolah Penulis

(14)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

4.4. Evaluasi Aplikasi FinT

Evaluasi terhadap aplikasi dilakukan dengan menyebarkan kuisionerkepada 10 responden dengan total 8 pertanyaan. Berikut adalah tabel hasil responden kuisioner.

Tabel 8. Hasil Kuisioner

No Pertanyaan Skor Nilai

1 2 3 4 5 1 Apakah aplikasi FinT memiliki tampilan menarik? 1 2 4 3 2 Apakah menggunakan FinT jadi lebih mudah

menganalisis tingkat kesehatan BUS?

1 3 6

3 Apakah menggunakan FinT memudahkan Anda mengkomparasi mana BUS yang paling sehat?

1 3 6

4 Apakah aplikasi FinT mudah digunakan dan user-

friendly? 1 4 5

5 Apakah aplikasi FinT sangat berguna sesuai

fungsinya? 1 3 6

6 Apakah aplikasi FinT mudah dipahami? 1 5 4 7 Apakah FinT menampilkan data yang akurat? 2 2 6 8 Apakah FinT memudahkan pekerjaan saya dengan

efektif & menambah pengetahuan? 1 2 7

Jumlah 4 7 26 43

Sumber: Diolah Penulis Nilai minimum : 8 × 1 × 10 = 80 Nilai maksimum : 8 × 5 × 10 = 400 Perhitungan Skor Evaluasi yang didapat antara lain:

Sangat Tidak Setuju : 43 × 5 = 215 Kurang Setuju : 26 × 4 = 104 Cukup Setuju : 7 × 3 = 21

Setuju : 4 × 2 = 8

Sangat Setuju : 0 × 1 = 0 Total Skor : = 348

Berdasarkan perhitungan evaluasi yang dilakukan melalui responden kuisioner, maka total skor evaluasi yang didapat ialah 348 dari total 400 skor.

5. Penutup

Aplikasi yang penulis beri nama FinT, merupakan aplikasi untuk menganalisis tingkat kesehatan keuangan menggunakan metode RGEC untuk Bank Umum Syariah. Pada dasarnya aplikasi ini ditujuan untuk masyarakat terutama nasabah, investor, cendikiawan yang paham dan melek tentang dunia perbankan dan juga keuangan. Kepentingan masyarakat akan dunia perbankan semakin besar, oleh karena itu penting untuk menilai bank mana yang terbaik dengan kita sebagai nasabah.

Melalui aplikasi FinT akan semakin mudah menilai tingkat kesehatan Bank Umum Syariah, karena didalamnya tidak hanya menunjukkan hasil operasionalisasi rasio yang didapatkan dari data keuangan yang berasal dari Annual Report Bank Umum Syariah, tetapi juga dapat memunculkan hasil Peringkat Komposit dan Kategori masing-masing rasio, sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang PK dan juga Kategori yang berlaku. Semakin

(15)

Dianasari, A., & Nurdin, AA., Hermawan, D.

memudahkan lagi dengan adanya fitur untuk melihat ranking dari masing-masing rasio BUS, sehingga berdasarkan ranking masing-masing rasio tersebut dapat memunculkan scoring untuk melihat bank terbaik dan memunculkan ranking Bank Umum Syariah.

Berdasarkan perancangan, trial-and-error, dan pengujian yang dilakukan, aplikasi FinT berhasil berjalan sesuai tujuan dilaksanakannya penelitian ini.

Daftar Pustaka

Dedi Kusmayadi, Dedi Rudiana, J. B. (2015). Good Corporate Governance. In LPPM Universitas Siliwangi.

Iyla Avianti, T. (2021). Ekosistem FinTech Di Indonesia (pertama). PT. Kaptain Komunikasi Indonesia. http://repository.unsada.ac.id/2017/1/13.Buku-Ekosistem Fintech Di Indonesia-sebagai Editor-01.pdf

Kadir, A. (2019). Logika Pemrograman Menggunakan C++. PT Elex Media Komputindo.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan (pertama). Rajawali Pers.

Peraturan Bank Indonesia. (n.d.). Retrieved December 11, 2021, from https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Documents/828aa23594154a89aeabab 7dc3103805pbi_130112.pdf

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Reublik Indonesia. (n.d.). Retrieved December 25, 2021, from https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/POJK-tentang-Penilaian- Tingkat-Kesehatan-Bank-Umum-Syariah-dan-Unit-Usaha-Syariah/POJK 8 2014 TKS- RBBR Syariah.pdf

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Tingkat Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Rgec (Risk Profile, Governance, Earnings And Capital) Dalam Menjaga Stabilitas Kesehatan Bank Bni Syariah Tahun 2016 79

Penilaian kesehatan dengan metode RGEC yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Perubahan sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dari metode CAMELS menjadi metode RGEC disebabkan oleh krisis keuangan global yang terjadi beberapa

Berdasarkan hasil predikat setiap Bank Umum Syariah pada komponen RGEC maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan BUS di Indonesia tahun 2010 sampai tahun

Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode CAMEL dan RGEC pada BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) Harta Insan Karimah Kinerja keuangan adalah suatu usaha formal yang

4 Penelitian yang dilakukan oleh Husein dan Hasib (2016) mengenai perbandingan analisis CAMELS dan RGEC dalam menilai tingkat kesehatan bank umum syariah, diketahui hasil

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan

TANDA PERNYATAAN KEASLIAN TESIS NAMA : Ma’rifatul Hikmah NIM : 2016520219 PROGRAM STUDI : Keuangan Syariah JUDUL TESIS : Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Dan Bank Umum