PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi Karies Gigi
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan gigi sebagai inang karies, yaitu : faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel, faktor kimia. Celah dan celah pada gigi belakang sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di area ini, terutama cekungan dan celah yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak mudah menempel dan memicu berkembangnya karies gigi.
Plak merupakan lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak pada matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang belum dibersihkan. Faktor substrat atau nutrisi dapat mempengaruhi pembentukan plak gigi karena membantu reproduksi dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan email. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri plak dengan menyediakan bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan asam dan agen penyebab karies lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat, terutama sukrosa, cenderung mengalami gigi berlubang, sedangkan orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein sedikit atau bahkan tidak mengalami kerusakan gigi. Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang selama beberapa tahun atau bulan.
Patogenesis Karies Gigi
Berbagai pengujian radiografi periapikal dan bitewing dalam deteksi karies proksimal didasarkan pada 4 (empat) aspek, yaitu: 1) berdasarkan kemampuan deteksi; 2) Berdasarkan kontras karies proksimal; 3) Berdasarkan ukuran mesiodistal; dan 4) Berdasarkan ukuran oklusal servikal. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan ukuran oklusal servikal antara radiografi periapikal dan bitewing. Jumlah spesimen sebanyak 32 karies proksimal yang terdeteksi, 16 spesimen radiografi periapikal dan 16 spesimen radiografi bitewing.
Pada penelitian ini, karies media, karies pulpa profunda tertutup, dan karies pulpa profunda terbuka ditemukan pada radiografi periapikal dan bitewing. Hasil analisis kualitatif menggunakan uji T (Tabel 5) membuktikan terdapat perbedaan kontras karies proksimal antara radiografi periapikal dan bitewing. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean kontras radiografi periapikal sebesar 59,84 dan nilai mean kontras bitewing sebesar 76,55.
Hal serupa juga ditunjukkan dengan hasil uji Levene yang membuktikan nilai sig (2 tailed) radiografi periapikal dan bitewing sebesar 0,040 lebih kecil dari nilai sig-α (0,05) yang berarti terdapat perbedaan signifikan kontras karies proksimal antara radiografi bitewing periapikal. Hasil analisis kualitatif menggunakan uji T (Tabel 6.) membuktikan bahwa terdapat perbedaan radiografi periapikal dan bitewing ditinjau dari ukuran mesiodistal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean ukuran mediodistal radiograf periapikal sebesar 0,4125 dan nilai mean ukuran mediodistal radiograf bitewing sebesar 0,5188.
Hal serupa juga ditunjukkan dengan hasil uji Levene yang membuktikan nilai sig (2-tailed) radiografi periapikal dan bitewing sebesar 0,049 lebih kecil dari nilai sig α (0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara radiografi periapikal dan bitewing. Radiografi bitewing ditinjau dari ukuran mesiodistal. Hasil analisis kualitatif menggunakan uji T (Tabel 6) membuktikan terdapat perbedaan radiografi periapikal dan bitewing ditinjau dari ukuran cervico-oclusal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata ukuran cervico-oclusal pada radiograf periapikal sebesar 0,4313 dan nilai rata-rata pada radiograf bitewing mediodistal sebesar 0,5694.
Hal serupa juga ditunjukkan dengan hasil uji Levene yang membuktikan nilai sig (2 tailed) radiografi periapikal dan bitewing sebesar 0,026 lebih kecil dari nilai sig-α (0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara periapikal. dan menggigit dalam hal ukuran serviks-oklusal. Radiografi periapikal dan bitewing merupakan radiografi yang diindikasikan untuk mendeteksi karies, baik karies oklusal maupun karies proksimal. Terdapat perbedaan kontras gambar yang signifikan antara radiografi periapikal dan bitewing, dimana radiografi bitewing lebih tinggi dibandingkan radiografi periapikal.
Klasfikasi Karies berdasarkan Kedalamannya
Pemeriksaan Karies Gigi
Pemeriksaan rongga mulut pasien dilakukan dan gigi diperiksa secara teliti, dan bila terlihat langsung dapat didiagnosis karies. Pemeriksaan intraoral terdiri dari pemeriksaan kelainan yang terdapat pada rongga mulut seperti jaringan lunak, jaringan keras dan struktur pendukungnya. Radiografi gigi merupakan alat yang berguna dan penting untuk membantu mendiagnosis dan mengobati penyakit mulut seperti karies, penyakit periodontal, dan patologi mulut.
Lesi tampak pada radiografi sebagai area radiolusen karena area gigi yang mengalami demineralisasi tidak menyerap foton sinar-X sebanyak bagian yang tidak terkena karies.11,18,19.
Radiografi Kedokteran Gigi
- Radiografi Konvensional
- Radiografi Digital
- Klasifikasi Radiografi Kedokteran Gigi
Secara umum radiografi dalam kedokteran gigi terbagi menjadi dua jenis, yaitu radiografi intraoral dan ekstraoral. Setiap gambar menunjukkan tiga hingga empat gigi dan memberikan informasi rinci tentang gigi dan tulang alveolar di sekitarnya. Radiografi dengan gigitan disebut juga radiografi proksimal, yang meliputi mahkota gigi rahang atas dan mandibula serta alveolar ridge dalam satu film.
Radiografi bitewing bagus untuk mendeteksi dini karies proksimal dan juga dapat menunjukkan karies sekunder di bawah restorasi. Tujuannya untuk melihat area yang lebih luas yaitu rahang atas atau rahang bawah dalam satu film sangat cocok untuk mendeteksi batu salvilaris (oklusal rahang bawah). Radiografi ekstraoral adalah pemeriksaan radiografi yang lebih luas pada kepala dan rahang dengan film ditempatkan di luar mulut.
Radiografi panoramik menunjukkan area yang lebih luas dibandingkan intraoral yaitu maksila dan mandibula dalam satu film.20.
Radiografi pada Karies Proksimal
- Radiografi Periapikal
- Radiografi Bitewing
Pada radiografi bitewing, sudut iluminasi adalah +100 dari arah pancaran sinar terhadap bidang oklusal, sedangkan pada radiografi periapikal, arah sinar untuk rahang atas tegak lurus terhadap garis bagi imajiner dan juga untuk rahang bawah.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional
Alat dan Bahan Penelitian
Rata-rata Derajat Kekontrasan RoI
Pengolahan dan Analisis Data
- Pengolahan Data
- Analisis Data
Untuk menganalisis dan membandingkan foto periapikal dengan foto gigitan dalam mendeteksi karies proksimal pada pasien, data yang diperoleh dari kedua kelompok kemudian dibandingkan dan dianalisis menggunakan uji t dan Levene.
Etika Penelitian
Alur Penelitian
Berdasarkan uji nilai t diperoleh nilai radiografi periapikal dan bitewing sebesar 0,040 lebih kecil dari nilai sig-α (0,05).
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Sampel berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Sampel berdasarkan Umur
Klasifikasi Karies berdasarkan Stadium Karies
Uji Beda Radiograf Periapikal dan Bitewing dalam Mendeteksi
- Uji beda Rata-rata Kekontrasan Karies Proksimal antara
- Uji Beda rata-rata ukuran Mesiodistal Karies Proksimal
- Uji Beda Rata-rata Ukuran Serviko-Oklusal Karies Proksimal
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Akarslan (2008) yang melakukan survei terhadap 198 karies permukaan yang terdeteksi pada gigi premolar maksila, molar maksila, premolar mandibula, dan molar mandibula dengan membandingkan hasil radiografi periapikal dan bitewing dalam pendeteksiannya. dari karies proksimal. Akarslan menyimpulkan bahwa teknik radiografi bitewing merupakan yang terbaik dibandingkan periapikal dalam mendeteksi karies proksimal.9. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan akurasi radiografi bitewing dan radiografi periapikal dalam mendeteksi karies proksimal.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Karies superfisialis
Karies media
Karies profunda tertutup
Teknik paralleling
Teknik bisekting
Foto periapikal
Teknik bitewing
Foto bitewing
Cara pengukuran karies pada radiograf