• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan antara Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) dengan Simvastatin terhadap Kadar Reactice Oxygen Species (ROS) pada Tikus Model Hiperkolesterolemia - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perbandingan antara Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) dengan Simvastatin terhadap Kadar Reactice Oxygen Species (ROS) pada Tikus Model Hiperkolesterolemia - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PERBANDINGAN ANTARA PEMBERIAN EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica) DENGAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR

REACTIVE OXYGEN SPECIES (ROS) PADA TIKUS MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA

ABSTRAK

Pendahuluan: Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolik yang menyebabkan 4,4 juta kematian per tahun dan berkontribusi pada penyakit jantung iskemik dan stroke sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia. Terjadi peningkatan reactive oxygen species (ROS) pada hiperkolesterolemia yang merupakan mekanisme tersering pencetus komplikasi penyakit jantung iskemik dan stroke. Ekstrak pegagan (Centella asicatica) bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dan ROS melalui kandungan metabolit sekunder dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan peningkat metabolisme lipid. Simvastatin adalah obat standar untuk hiperkolesterolemia, memiliki efek pleiotropik menurunkan ROS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemberian ekstrak pegagan dengan simvastatin terhadap kadar ROS tikus model hiperkolesterolemia.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan desain post- test only with control group. Tikus sebanyak 24 ekor dibagi menjadi 4 kelompok secara acak yaitu kelompok 1 (kontrol sehat), kelompok 2 (perlakuan sakit), kelompok 3 (perlakuan sakit dengan terapi esktrak pegagan 500mg/kgBB/hari), kelompok 4 (perlakuan sakit dengan terapi simvastatin 20mg/hari). Kadar ROS dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis. Nilai yang dianggap signifikan adalah p<0,05.

Hasil: Rerata kadar ROS pada setiap kelompok yaitu kelompok 1=108 U/mL;

kelompok 2=129 U/mL; kelompok 3=129 U/mL; kelompok 4=150 U/mL. Terdapat perbedaan kadar ROS yang signifikan antar kelompok yang ditunjukkan dengan nilai p=0,001 pada uji Kruskall-Wallis. Uji Post-Hoc Mann-Whitney menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok 1 dengan kelompok 2, 3, 4, antara kelompok 2 dengan 4, serta antara kelompok 3 dan 4.

Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara kadar ROS pada tikus hiperkolesterolemia yang diberi ekstrak pegagan (Centella asiatica) dengan yang diberi simvastatin.

Kata Kunci: ROS, Centella asiatica, Hiperkolesterolemia, Simvastatin

(2)

v

COMPARISON BETWEEN PEGAGAN (Centella asiatica) EXTRACT AND SIMVASTATIN TOWARDS REACTIVE OXYGEN SPECIES (ROS) LEVEL

IN HYPERCHOLESTEROLEMIA RAT MODEL ABSTRACT

Introduction: Hypercholesterolemia is a metabolic disorder which causes 4.4 million deaths per year and contribute to ischemic heart disease and stroke as world's leading death cause. There's reactive oxygen species (ROS) enhancement in hypercholesterolemia which is the most common mechanism, initiating complications such as ischemic heart disease and stroke. Pegagan (Centella asiatica) extract is beneficial to lower cholesterol and ROS level through its secondary metabolites and vitamin C that act as antioxidant and lipid metabolism enhancement. Simvastatin is the standard drug for hypercholesterolemia with pleiotropic effect to reduce ROS. This research was conducted to study the comparison of pegagan extract with simvastatin upon ROS level in hypercholesterolemia rat model.

Method: This research was a true experimental research with post-test only with control group design. Twenty-four rats were divided into 4 groups randomly, consisting group 1 (healthy control), group 2 (sick treatment), group 3 (sick treatment with 500mg/kgBW/day pegagan extract), group 4 (sick treatment with 20mg/day simvastatin). ROS levels were analyzed with Kruskal-Wallis. Significant p level was<0.05.

Results: Average ROS level of each group as follows, group 1=108 U/mL; group 2=129 U/mL; group 3=129 U/mL; group 4=150 U/mL. Kruskal-Wallis test showing p=0.001 which indicates significant differences of ROS level between groups. Mann-Whitney Post Hoc Test showing significant difference between group 1 and group 2, 3, 4, between group 2 and 4, between group 3 and 4.

Conclusion: There is a difference in ROS levels between hypercholesterolemia rats treated with pegagan extract and simvastatin.

Keywords: ROS, Centella asiatica, Hypercholesterolemia, Simvastatin

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan bukti empiris mengenai pengaruh ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L. urban) terhadap

Pada penelitian Suratman et al (1996) terhadap efek penyembuhan luka bakar menggunakan percobaan tikus putih dengan ekstrak herba pegagan (Centella asiatica L.) dalam bentuk

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Pengaruh Ekstrak Pegagan ( Centella asiatica L.Urban) dan Kunyit ( Curcuma longa) TerhadapPeningkatanAktivitas Enzim GSH-Px

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dosis dan lama pemberian ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) terhadap derajat insulitis pada pankreas

Gambar 4.1 Grafik rata-rata hasil pengaruh beberapa bentuk sediaan pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap jumlah sel piramid cerebrum Rattus norvegicus

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, karya tulis yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.)) dalam Meningkatkan

Gambar 4.1 Grafik rata-rata hasil pengaruh beberapa bentuk sediaan pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap jumlah sel piramid cerebrum Rattus norvegicus

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK DAUN PEGAGAN Centella asiatica L Urban DAN BELUNTAS Pluchea indica L TERHADAP KADAR HORMON ESTROGEN DAN BERAT UTERUS TIKUS PUTIH Rattus norvegicus