Diserahkan ke Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memenuhi beberapa syarat memperoleh gelar. Skripsi ini merupakan tugas akhir peneliti selaku mahasiswa Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Hum selaku Ketua Program Studi dan dosen Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN.
Sosiologi Agama dan dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan bimbingan dan mendedikasikan waktunya untuk penyelesaian disertasi ini. Seluruh civitas akademika Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikir Islam yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi dan lainnya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Maulid Nabi (Maulid an-Nabi) merupakan hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Bagi masyarakat Muslim Jawa, Maulid Nabi atau Muludan termasuk dalam siklus slametan berdasarkan kalender Islam.7 Selain sebagai wujud perwujudan karakter masyarakat, hari raya yang terkait dengan tradisi, tasawuf, dan tarekat. Namun, sebagaimana masyarakat Jawa pada umumnya sibuk membangun dan berubah,8 perayaan Maulid Nabi di Dusun Kauman juga mengalami perubahan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pergeseran yang terjadi tidak menghapuskan eksistensi tradisi, melainkan melahirkan persinggungan atau pertemuan antara agama, tradisi dan modernitas sehingga menambah keunikan dan melahirkan warna atau model baru. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh elemen program studi Sosiologi Agama dan memberikan kontribusi dalam kajian sosiologi agama. Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat luas khususnya Dusun Kauman tentang keunikan, makna luas dan pergeseran yang terjadi dalam tradisi ulang tahun.
Kajian Pustaka
Ahmadis speciale med judul: Keberadaan Shalawat Ngelik Jawa di Plosokuning, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tentang Keberadaan Shalawat Ngelik Jawa di Pathok Negoro-moskeen, Plosokuning. Waqi'aturrohmahs speciale med judul: Tradisi Weh-Wehan Dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Dan Implikasinya Bagi Persaudaraan Islam Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. 14 Misbachul Munir, “Tradisi Maulid Dalam Budaya Jawa (Studi Kasus Shalawatan Emprak di Klenggotan, Piyungan)”, Speciale fra Fakultetet Adab og Kulturvidenskab, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012.
15 Ahmadi, “Keberadaan Shalawat Ngelik Jawa di Plosokuning, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015. Teori fenomenologi dapat digunakan untuk memahami teori realitas keberagaman (pengalaman individu pada saat setelah perayaan ulang tahun).17. Identifikasi budaya Muludan Kauman dengan Mlangi yang sudah diterima masyarakat membuat peneliti juga melakukan penelitian pada jurnal Zunly Nadia bertajuk Tradisi Maulid di Masyarakat Mlangi Yogyakarta.
Bahwa Maulid Nabi merupakan peristiwa Jorjoran (modernitas), peringatan Maulid Nabi (agama) dan kesenian Jawa (budaya leluhur).18 Kondisi ini penting bagi Kauman. 16 Waqi'aturrohmah, “Tradisi Weh-Wehan Dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Dan Implikasinya Bagi Persaudaraan Islam Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo, Semarang, 2015, hal. Makalah Zaimatur Rofi'ah berjudul: Relasi Kekuasaan dalam Tradisi Molodhan di Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Tetapi dalam jurnal, karya Zunly Nadia belum diteliti secara menyeluruh (dengan teori) atau hanya dalam bentuk gambaran umum.
Kerangka Teori
- Tradisi
- Modernisasi
- Maulid Nabi
Konsep pewarisan masa lalu menimbulkan persepsi bahwa tradisi itu diberikan, abadi, stabil, berkesinambungan, pasti dan yang masih hidup tidak bisa melepaskannya, apalagi ada yang beragama.25 Tradisi bersifat dinamis. karena kita manusialah yang berperan dalam menerima, menolak dan mengubah. Piotr Sztomka menjelaskan bahwa pasca-tradisi terbentuk dari mekanisme yang spontan dan dipaksakan sehingga menciptakan tradisi-tradisi orisinal (yang ada di masa lalu) dan tradisi-tradisi artifisial (yang dibayangkan di masa lalu) yang akan mengalami perubahan. Modernisasi adalah perubahan sosial yang terarah atau terencana, yang disebut perencanaan sosial.
27 Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Postmodern dan Postkolonial (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal.172. Terdapat sistem pendataan yang baik, tertib, dan terpusat pada suatu lembaga atau lembaga tertentu. Maulid Nabi (Maulid an-Nabi) atau lebih dikenal dengan sebutan Muludan di kalangan masyarakat Jawa merupakan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang secara konvensional jatuh pada Senin malam tanggal 12 Rabi'ul Awal atau Maulud.
Karena keistimewaan tersebut, mayoritas umat Islam menghormati dan menunjukkan rasa cintanya dengan mengadakan perayaan ulang tahun dan hari jadi. Meskipun hari lahir Nabi tidak ditentukan dalam undang-undang, komunitas Muslim di seluruh dunia masih merayakannya melalui pengajian, festival, pesta, dll. Seperti mengadakan pameran buku, seminar, silaturahmi lawan jenis, dan yang paling praktis adalah sekedar mengetahui bahwa tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari lahirnya Nabi.
Makna mendasar dari hari lahir tersebut telah dikaburkan oleh pandangan umum bahwa Maulid Nabi merupakan sarana berkumpul, perayaan yang semarak, keranjang yang mewah dan membutuhkan pengeluaran yang besar.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk menggali dan memperoleh data penelitian atau dengan cara peneliti terjun langsung ke tempat penelitian untuk melakukan penelitian mengenai perayaan hari ulang tahun. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif atau penelitian membumi yang menghasilkan temuan tidak melalui pengukuran atau prosedur statistik dengan data berbentuk verbal atau non numerik dan didasarkan pada verstehen (pemahaman makna).33 Penelitian kualitatif menitikberatkan pada proses, persepsi, pengalaman dan cara pandang informan. Peneliti memilih metode penelitian studi kasus kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk memahami suatu kasus secara luas dan mendalam serta mengungkap makna dan keunikan yang ada pada individu, kolektif dan masyarakat, yang dalam konteks perayaan Maulid Nabi. dikontekstualisasikan.
Data utama penelitian ini adalah teks catatan dan catatan peneliti tentang kisah Dusun Kauman, kisah perayaan Maulid Nabi di Kauman, deskripsi perayaan tersebut, suasana perayaan dan makna perayaan tersebut. tentang hari lahir Nabi. untuk komunitas. 36 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Pendekatan Alternatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 38 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Pendekatan Alternatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal.
Narasumber atau informan (penyedia informasi dengan tujuan memperoleh informasi dan data dari orang-orang tertentu untuk tujuan informatif47) berjumlah 9 orang dalam penelitian ini dan dibagi menjadi 3 jenis. Informan awam (awam) adalah orang-orang yang umumnya berhubungan dengan topik budaya yang diteliti.51 Informan awam dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang mengikuti dan tidak mengikuti tradisi. Pendokumentasian dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara: pertama, mencari dokumen dari sumber tertulis yang dapat diakses seperti karya ilmiah, buku, gambar, dan lain-lain.
Tujuannya untuk mendukung metode penelitian lain guna memperoleh data yang lebih valid dan melengkapi data penelitian.
Sistematika Pembahasan
Pendekatan sosiologi merupakan pendekatan terhadap hubungan antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi di dalamnya berupa motivasi, gagasan, lembaga, kekuatan sosial dan stratifikasi sosial.54 Pendekatan sosiologi digunakan peneliti untuk menelusuri perubahan. dalam makna tradisi Maulid Nabi di Kauman akibat (gagasan) modernisasi. BAB II peneliti memaparkan gambaran umum objek bahan penelitian yaitu Dusun Kauman, Jatingarang Kidul, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo, DIY. Berupa penjelasan mengenai letak kawasan, sejarah Dusun Kauman dan kondisi masyarakat (demografi, agama, sosial, budaya, perekonomian, sistem pengetahuan teknologi dan pendidikan).
Tujuan bab ini adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan tentang lokasi penelitian sebelum memasuki bab formal tentang interpretasi dan analisis fasilitas. BAB III berisi tentang Makna Maulid Nabi dan Sejarah Perayaan Maulid Nabi (Asal Usul dan Sejarah Awal Perayaan Maulid Nabi, Perayaan Maulid Nabi di Indonesia, Masyarakat Muslim Jawa dan Tradisi merayakan Maulid Nabi di Desa Kauman). Bab ini juga mengembangkan teori yang akan digunakan dimana nilai-nilai modernitas mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam mengamalkan tradisi.
Bab ini juga mewakili keseluruhan analisis penelitian yang dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai tanggapan terhadap hasil akhir penelitian.
PENUTUP
Kesimpulan
Tradisi dimaknai sebagai cara menghormati tradisi, sebagai wujud penghormatan terhadap kelahiran Nabi, shodaqoh, beramal shaleh dan mengharap ridho Nabi. Maulid Nabi dimaknai sebagai cara menjaga keharmonisan (harmoni sosial) dan media untuk mencapai atau memberikan jaminan sosial. Berbentuk besek atau katan yang dimaknai sebagai sarana bersedekah dan sedekah kepada masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu atau dianggap tidak mampu dengan status sosialnya.
Faktor perubahan menyebabkan tradisi mengalami pergeseran makna dan pelaksanaan dari model perayaan tradisional ke modern. Peniruan budaya lain dan letak geografis serta kondisi masyarakat menyebabkan perubahan prosesi, pergeseran pola pikir dari tradisional ke rasional, generalisasi, orientasi praktis, berkurangnya semangat remaja, pemborosan, kecenderungan konsumtif, uang sebagai pengganti keranjang, perubahan pola pikir. pengemasan, dan penggunaan teknologi. Selain itu, tuturan modern telah menjadikan tradisi sebagai media persaingan dan sarana pertukaran atau timbal balik.
Tekanan finansial dan psikologis (sanksi sosial) ditekan atau digantikan oleh perasaan pakewuh (prihatin) lengkap kalau tidak ngumumi (umum), namun masyarakat juga mengalami dilema. Implikasinya adalah perubahan makna sakral, karena tradisi penuh dengan kepraktisan, persaingan, rasionalitas, individualisme, orientasi sekuler, dan sebagainya. Tradisi-tradisi yang semula sederhana, tradisional, religi, kokoh dan dituntut oleh pandangan dunia masa kini, sebagian di antaranya terkesan terjebak pada tradisi ritual atau seremonial, namun nyatanya mengabaikan makna substantifnya.
Saran
Karena keunikan budaya lokal yang dikontekstualisasikan dalam perayaan Maulid Nabi di Kauman, maka peneliti tertarik untuk mengkajinya dengan menggunakan pendekatan sosiologi perubahan sosial budaya. Maulid Nabi yang sudah lama menjadi tradisi masyarakat Kauman, patut dilestarikan meski di zaman modern ini. “Keberadaan Shalawat Ngelika Jawa di Plosokuning, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta” Skripsi, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Makna Maulid Nabi Muhammad SAW (Kajian di Maudu Lompoa di Gowa)" Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2017. SIMAS (Sistem Informasi Masjid : Daftar Profil Masjid" di simas.kemenag .go .id, diakses 18 Maret 2018. Kemendikbud, Data Referensi, “MTs Al Ichsan” dalam referensi.data.kemdikbud.go.id, diakses 30 Maret 2018.
Tradisi Maulid Dalam Budaya Jawa (Studi Kasus Shalawatan Emprak di Klenggotan, Piyungan), Skripsi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, 2012. Waqi'aturrohmah, “Tradisi Weh-Wehan dalam Memperingati Hari Lahir Muhammad s.a.v.s. dan Itu Implikasinya Bagi Persaudaraan Islam Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal”, Skripsi Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015. Jamasan (siraman) Gong Kyai Pradah dengan air bunga di Blitar, Jawa Timur dalam rangka memperingati Maulid Nabi.
Pedoman Observasi
Pedoman Wawancara
Apakah ada barang di keranjang belanja yang (bermakna atau dimaksudkan) sebagai hadiah, bagaimana dan apa tujuannya?
Pedoman Dokumentasi
PERGESERAN MASYARAKAT DALAM MASYARAKAT DUSUN KAUMAN JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor: l2l 2016 tentang Standar Pelayanan di Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, peneliti bertanggung jawab penuh. Izin ini dapat diajukan perpanjangan bila diperlukan.
Izin ini dapat dibatalkan sewaktu-waktu jika memenuhi ketentuan yang disebutkan di atas.