PERJANJIAN KERJA BERSAMA Nomor : IC/MAREM.SCOLA/HC/VII/ -2023
Pada hari ini, Senin tanggal 10 Juli 2023 bertempat di Jakarta telah ditandatangani Perjanjian Kerja Bersama, selanjutnya disebut "Perikatan” antara :
Moch Arifin, ST.
MBA
WALADUN SHALIHUN
Deputi Direktur Proyek, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama High Speed Railway Contractor Consortium/HSRCC yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Project Director Nomor IC/HSRCC CM/HC/lK3034-2021 tanggal 13 September 2021, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
dan
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, Kartu Tanda Penduduk No. 147 109 220292 0042, lahir di PEKANBARU, tanggal 22 Februari 1992 bertempat Tinggal di JI. Cendrwasih
GG. Nurul Falah II NO. 01, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK PARA PIHAK meneranqkan terlebih dahulu
1 PIHAK PERTAMA membutuhkan tenaga kerja untuk mendukung pelaksanaan Proses Bisnis di High Speed Railway Contractor Consortium/HSRCC;
2 PIHAK KEDUA adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan yang dipersyaratkan oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan tugas sebagai DOCUMENT CONTROL di High Speed Railway Contractor Consortium/HSRCC sebagaimana dimaksud pada butir 1 di atas,
Berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat mengadakan Perikatan ini dengan syarat-syarat sebagai berikut : PASAL 1
Lingkup Pekerjaan
1 PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugas dengan standar memuaskan yang sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan serta melakukan perilaku yang berlaku secara profesional dan mematuhi semua ketentuan hukum dan persyaratan dalam melaksanakan tugas;
2 PIHAK KEDUA harus menjalankan pekerjaan sebaik-baiknya seperti yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. Adapun tugas dan tanggung jawab yang bersangkutan tercantum dalam uraian jabatan DOCUMENT CONTROL
3 PIHAK PERTAMA berhak memberikan instruksi yang diperlukan dan PIHAK KEDUA harus mampu dan memahami semua prosedur dan dokumentasi yang diperlukan;
4 Memegang teguh rahasia terhadap siapapun mengenai segala apa yang diketahuinya dengan cara apapun tentang hal ihwal PIHAK PERTAMA dalam arti kata seluas-luasnya menurut penafsiran PIHAK PERTAMA atau dalam batas hukum apapun
tentang hal ikhwal yang berada dalam lingkungan kerja PIHAK PERTAMA. Apabila PIHAK KEDUA melalaikan hal tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA dapat mengajukan tuntutan ganti rugi, di luar hukuman yang diberikan menurut hukum pidana menoenai Dembocoran rahasia PIHAK PERTAMA.
5 PIHAK KEDUA melaporkan hasil pelaksanaan tugas ini dan bertanggung jawab kepada MANAGER ENGINEERING
Pasal 2 Periode Perikatan
1 Perjanjian Kerja Tenaga Proyek ini berlaku terhitung mulai tanggal 10 Juli 2023 sampai dengan 31 Desember 2023
2 Secara periodik, PIHAK PERTAMA berhak untuk menilai PIHAK KEDUA tentang kinerja, dan untuk mengambil tindakan yang tepat/koreksi untuk mencapai target;
3 Berdasarkan hasil penilaian kinerja, jika diperlukan , PIHAK PERTAMA dapat menggunakan kebijakannya sendiri, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK XEDUA, untuk mengakhiri Perikatan dalam kondisi PIHAK KEDUA seperti
p Sengaja tidak memperhatikan dan/atau tidak mengambil tindakan koreksi sesuai dengan koreksi yang disarankan oleh PIHAK PERTAMA;
b. Tidak kompeten dalam melaksanakan tugas;
C, PIHAK KEDUA tidak masuk kerja selama 5 hari kerja berturut turut;
d. Tidak mampu melaksanakan tugas karena sakit serius/sakit fisik lainnya;
e. Berusaha mencari keuntungan bagi dirinya dengan menyalahgunakan jabatan atau kedudukannya.
1 Wakt ut
Pasal 3 Kehadira
n
Kerja bagi PIHAK KEDUA ditetapkan 5 (lima) hari kerja dalam satu minggu yaitu setiap hari Senin sampai dengan
2 Dalam setiap hari (Senin s/d Jumat) ketentuan Jam Kerja yanp berlaku bagi TENAGA KERJA WAKTU TERTENTU adalah 8 (delapan) |am kerja, dan 1 (satu) jam istirahat, dengan penetapan waktu sebaqai berikut :
a. Senin sid Kamis : 08 00— 17.00 lstirahat : 12.00—13.00
b. Jum'at : 08.00—17 00
Istirahat : 11.45— 13.00
Apabila diperlukan, PIHAK PERTAMA dapat menugaskan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan tugas diluar waktu kerja
3 sebagaimana ditetapkan dalam ayat 1 dan ayat 2 pada pasal ini dengan tetap mengindahkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
PIHAK PERTAMA dapat memberikan cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja termasuk Cuti Tahunan 4 ditetapkan oleh pemerintah selama perjanjian ini berlangsung.yang
Cuti tahunan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan PIHAK PERTAMA atau pejabat yanp diberikan wewenang
5 (atasan langsung) untuk Tal itu minimal 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal cuti.
PIHAK KEDUA diharuskan memperoleh ijin terlebih dahulu dari pejabat/petugas yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA apabila
a. Terlambat masuk kerja
b. Pulang lebih dahulu sebelum berakhirnya Jam Kerja Meninggalkan tempat kerja pada waktu Jam Kerja
d. Tidak masuk kerja.
PIHAK PERTAMA atau pejabat yang diberikan wewenang (atasan langsung) dapat memberikan ijin kepada PIHAK KEDUA un|ukmeninggakan pekejaansesuai dengan pe abu an pe undang-undanganyang beJaku.
Dalam hal PIHAK KEDUA tidak bekerja tanpa alasan yang sah dan atau tidak dapat disetujui oleh PIHAK KEDUA atau pejabat yang diberikan Wewenang maka Pendapatan PIHAK KEDUA dapat ditahan oleh PIHAK PERTAMA sampai dengan PIHAK KEDUA dapat memberikan keteranqan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4 Lokasi
Kerja
Lokasi kerja PIHAK KEDUA belada di Kantor Proyek High Speed Railway Contfactor Consortium/HSROC.
Apabila diperlukan, PIHAK PERTAMA dapat menugaskan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan tugas di luar lokasi kerja sebagaimana ditetapkan dalam ayat 1 pasal ini
PIHAK PERTAMA menyedIaKan transportasI atau menanggung bIaya transportasI pulang-pergI menu1u I0KasI penugasan sesuai dalam Surat Tuaas sebaaaimana disebutkan oada Pasal 4 avat (2).
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membuat laporan perjalanan dinas dan diserahkan kepada atasan langsungnya selambat lambatnya 1 (satu) minrmu setelah PIHAK KEDUA melaksanakan perjalanan dinas.
Pasal 5 Pendapatan dan Fasilitas
PIHAK PERTAMA sepakat untuk memberikan pendapatan kepada PIHAK KEDUA alas dasar laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
PIHAK KEDUA oada setiao akhir bulan berialan.
2 Besarnya Take Home Pay PIHAK KEDUA adalah Rp 00000 ,- (Xxxx Juta Rupiah} per bulan dengan perincian sebagai berikut:
a. Pendapatan Tetap
Gaji Pokok/Upah = Rp.
.000.000 per bulan
Lumpsum R1 2 .000.000 per bulan Jumlah Pendapatan Tetap
a. Tunjangan -Transportasi
-Bantuan KesehatanRp. = -Tunjangan KehadiranRp. Rp.
.000.000 per bulan
650.000 per bulan 650.000 per bulan 700.000 per bulan
-Tunjangan Tidak Tetap = R . per bulan Jumlah Tunjangan Rp. .000.000 per bulan Total Take Home Pay (a+ b)Rp. 000.000 per bulan
Pembayaran pendapatan dilakukan pada setiap akhir bulan berjalan dan ditransfer melalui Bank yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA menyediakan makan siang kepada PIHAK KEDUA selama menjalankan tugas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.
PASAL 6
BPJS Ketenagakerjaan
PIHAK PERTAMA mengikutsertakan PIHAK KEDUA dalam program Badan Penyelengagara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL7 Tunjangan Hari Raya
PIHAK PERTAMA memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada PIHAK KEDUA yang diberikan paling lambat 5 hari kerja sebelum Hari Raya ldul Fitri pada tahun berjalan.
2 (2) Besarnya Tunjangan Hari Raya Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini ditetapkan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Bagi pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih Tunjangan Hari Raya diberikan sebesar 1 x (kali) Take Home Pay, dan bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari 12 bulan diberikan secara
proporsional yakni dengan perhitungan masa kerja/12 x Take Home Pay.
PASAL 8 Pajak PIHAK KEDUA wajib memiliki NPWP
2 Pajak alas pendapatan bulanan yang diterima oleh PIHAK KEDUA menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA.
3 Apabila PIHAK KEDUA tidak memiliki NPWP, maka pajak pendapatan bulanan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3 4
Rp.
3
4
PASAL 9 BPJS Kesehatan 1 PIHAK KEDUA wajib memiliki kartu keanggotaan BPJS Kesehatan.
PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas akibat yang ditimbulkan apabila PIHAK KEDUA tidak memiliki kartu keanggotaan BPJS Kesehatan.
PASAL 10 Berahirnya Perikatan Perikalan ini berakhir apabila
1 Berakhirnya periode yang ditentukan dalam Perikatan atau dengan selesainya tugas yang disepakati; atau 2 PARA PIHAK sepakat mengakhiri Perikatan ini sebelum berakhirnya jangka waktu yang disepakati; atau 3 PIHAK KEDUA dihukum pidana atau perdata menurut Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
4 pIHAKKEDUA menderita cacat jasmani/rohani dan tidak dapat bekerja menurut keterangan dokter; atau 5 PIHAK KEDUA meninggal dunia.
Pasal 11 Penyelesaian Perselisihan
Apabila timbul perselisihan antara PARA PIHAK, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah;
Apabıla secara musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya sesuai dengan
2 peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12 Lain
lain
Perikatan ini dapat diubah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan disetujui oleh PARA PIHAK;
2 Hal-hal yang belum tercakup atau tercantum dalam Perikatan ini ditentukan dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang — undangan yang berlaku.
Demikianlah Perikatan ini disepakati dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan tanpa adama tekanan atau paksaan dari pihak manapun juga, dibuat rangkap 2 (dua) dengan diberikan meterai cukup yanp masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat PARA PIHAK serta berlaku sejak Perikatan ini ditandatangani
Dibuat di : J a k a r t a Pada Tanggal 10 Juli 2023
PIHAK PERTAMA
WALADUN
SHALIHUN Moch Arifin, ST.
MBA Deputy Direktur Proyek
Lampiran PER3ANJIAN KERAHASIAAN
Informasi Rahasia
Pada perjanjian ini “Inrormasi Rahasia" berarti pernyataan, kontrak, kescpakatan, spesifikasi, gambar, laporan, pengetahuan atau informasi dinyatakan tertutup (baik secara lisan maupun tulisan) oleh High Speeü Railway Contractor Consortium (PIHAK PERTAh'IA) atau Perusahaan Anak atau perusahaan yang bekerja sama secara komersial dengan PIHAK PERTAI'dA atau asosiasi teknik.
Persetujuan atas Kerahasiaan
Pegawai/Konsullan setuju bahwa dia harus memperlakukan setiap Informasi Kerahasiaan sebagai Rahasia dan tidak diperbolehkan tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA:
Menyebarkan, mempublikasikan atau mengkomunikasikan atau meminta ijin atas penyebaran, mempublikasikan atau mengkomunikasikan Informasi Rahasia atau bagian dari hal tersebut kepada siapapun, selain untuk kebutuhan yang telah disepakati.;
2 Menggandakan atau membuat meminta ijin untuk menggandakan Informasi Rahasia atau bagian dari hal tersebut kecuali hal itu memang diperlukan untuk melaksanakan suatu tujuan yang telah disepakati; atau
Menggunakan informasi yang diperoleh dari proses konsultasi untuk merugikan Perusahaan atau merugikan asosiasi perusahaan.
Pegawai/Konsultan setuju bahwa, untuk tujuan-tujuan di atas, informasi yanp didapatkan Pegawai/Konsultan berupa pengetahuan dan hasil dari konsultasi dengan pihak Perusahaan berupa praktik, proses, metode, bisnis, transaksi ataupun urusan dengan Perusahaan atau asosiasi Perusahaan merupakan lnformasi Rahasia.
Persetujuan ini tidak berlaku untuk informasi yanp sudah lersebar ke ranah publik, yang bukan merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai/Konsultan.
Pengembalian Informasi
Pegawai/Konsultan setuju bahwa ia akan, mengikuti pemutusan atau penanppuhan negosiasi, pemenuhan tujuan yang disepakati atau pemutusan proses konsultansi, mengembalikan semua dokumen dan material-material lain yang dimiliki Pegawai/Konsultan denpan tanpa menpgandakan atau membuat replika dari dokumen atau material
H ukum
Perjanjian ini diatur oleh hukum dan peraturan Republik Indonesia dan masing-masing pihak tunduk pada yurisdiksi Pengadilan Jakarta
PIHAK KEDUA
WALADUN SHALIHUN
PIHAK PERTAMA
Moch Arifin, ST.
MBA Deputy Direktur Proyek