PERKEMBANGAN NILAI BUDAYA
Disusun oleh : 1. Eli Widi Andani 202222007 2. Khoirotul Umi Mahmudah 202222023 3. Rina Sri Widayati 202222030
4. Dewi Yuliani 202222035
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH SURAKARTA 2023
LATAR BELAKANG
Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang memiliki nilai itu sendiri. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. (Horton, 1987), Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga masyarakat dianggap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat.Perkembangan nilai Budaya ini dapat berupa materi abstrak, konkret maupun fisik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa perbedaan nilai dan moral terhadap perkembangan nilai budaya individu dengan kesmas?
2. Bagaimana pandangan dari masyarakat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat tehadap perkembangan nilai budaya, yang meliputi:
3. Bagaimana perkembangan nilai budaya terhadap individu?
4. Bagaimana perkembangan nilai budaya terhadap keluarga?
5. Bagaimana perkembangan nilai budaya terhadap masyarakat?
6. Bagaimana hubungan perkembangan nilai budaya dengan kesehatan masyarakat?
7. Apa pengaruh kebudayaan terhadap pengobatan tradisional?
8. Apa pengaruh hubungan sosial budaya terhadap kesehatan masyarakat
C. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan perbedaan nilai dan moral terhadap perkembangan nilai budaya individu dengan kesmas.
2. Mampu menjelaskan pandangan dari masyarakat terhadap individu, keluarga dan masyarakat terhadap perkembangan nilai budaya
3. Mampu menjelaskan hubungan perkembangan nilai budaya dengan kesehatan masyarakat 4. Mampu menjelaskan pengaruh kebudayaan terhadap pengobatan tradisional.
5. Mampu menjelaskan hubungan sosial budaya terhadap kesehatan masyarakat.
Pengertian Nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Pengertian nilai (value), menurut Djahiri (1999), adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku. Sedangkan menurut Dictionary dalam Winataputra (1989), nilai adalah harga atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara intrinsik memang berharga.
MACAM-MACAM NILAI
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu a. Nilai logika adalah nilai benar salah.
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah c. Nilai etika/moral adalah baik buruk.
Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau Tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari-hari.
Menurut Max Scheller (dalam Kaelan ,2002, hlm. 175) menyebutkan hierarki tersebut terdiri dari :
1. Nilai kenikmatan, yaitu nilai yang mengenakkan atau tidak mengenakkan, yang berkaitan dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita.
2. Nilai kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan.
3. Nilai kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan.
4. Nilai kerohanian, yaitu moralitas nilai dari yang suci ke yang tidak suci.
di Indonesia (khususnya pada dekade penataran P4) Hierarki nilai dibagi 3 yaitu :
1. Nilai dasar (dasar ontologis) yaitu merupakan hakikat, esensi, inti sari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu (Tuhan).
2. Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang bisa diukur atau diarahkan. Sehingga dapat dikatakan nilai instrumental merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.
3. Nilai praktis, merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata. Sehingga nilai praktis ini merupakan perwujudan dari nilai instrumental.
Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut abmoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Adapun pengertian moral dalam kamus filsafat dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau tidak tepat.
b. Sesuai dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang dianggap benar, baik, adil dan pantas.
c. Memiliki kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan benar atau salah. & kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai dengan kaidah-kaidah perilaku nilai benar dan salah.
d. Menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain.
a. Perkembangan Nilai Budaya terhadap Individu
Nilai budaya yang dianut individu merupakan masukan nilai-nilai yang berasal dari era global yang sangat luas.
Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. Nilai pada individu akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada masyarakat.
Sebagai contoh makin maraknya sinetron di televisi yang menampilkan artis-artis dengan pakaian yang agak terbuka maka akan mempengaruhi nilai-nilai budaya yang ada pada individu.
a. Perkembangan Nilai Budaya terhadap Keluarga
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat yang juga merupakan suatu system. Sebagai system keluarga mempunyai anggota yaitu; ayah, ibu dan anak atau semua individu yang tiunggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
Keluarga memiliki lima fungsi dasar yang telah diuraikan oleh Friedman (1986) sebagai berikut:
1 ) Fungsi afektif: berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga.
2. Fungsi sosialisasi: sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
3. Fungsi Reproduksi: keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi: fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
5. Fungsi perwatan keluarga: keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau merwat anggota keluarga yang sakit.
Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga lainnya, yaitu :
1.) Asih adalah memberikan kasih saying, perhatian, rasa aman, kehangatan,pada anggotakeluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dankebutuhannya.
2.) Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selaluterpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial, danspiritual.
3.) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
3 Perkembangan Nilai Budaya terhadap Masyarakat
Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang memiliki nilai itu sendiri. Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga masyarakat dianggap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat.
Misalnya suatu masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, maka bila terdapat anggota masyarakat yang selalu berbuat jujur dalam berperilaku sehari-hari di masyarakat maka ia akan di hormati oleh warga masyarakat itu sendiri. Namun sebaliknya, bila ia suka berbuat curang, tidak berkata sebenarnya maka warga masyarakat akan menjadikan ia sebagai bahan pergunjingan.
1. Hubungan Perkembangan Nilai Budaya Dengan Kesehatan Masyarakat
Kebudayaan atau disebut juga kultur merupakan keseluruhan cara hidup manusia sebagai warisan sosial yang diperoleh individu dari kelompoknya. Pengetahuan tentang suatu kebudayaan tertentu dapat digunakan untuk meramalkan berbagai kepercayaan dan perilaku anggotanya. Untuk itu petugas kesehatan perlu mempelajari kebudayaan sebagai upaya mengetahui perilaku masyarakat di kebudayaan tersebut sehingga dapat turut berperan serta memperbaiki status kesehatan di masyarakat tersebut.
Dalam tiap kebudayaan terdapat berbagai kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Di pedesaan masyarakat jawa, ibu nifas tidak boleh makan yang amis-amis (misalnya : Ikan) karena menurut kepercayaan akan membuat jahitan perineum sulit sembuh dan darah nifas tidak berhenti. Menurut ilmu gizi hal tersebut tidak dibenarkan karena justru ikan harus dikonsumsi karena mengandung protein sehingga mempercepat pemulihan ibu nifas. Disinilah peran petugas kesehatan untuk meluruskan anggapan tersebut.
. KESIMPULAN
1. Setiap individu harus memahami nilai dan kebernilaian dirinya,sehingga dia akan menempatkan diri secara bijak dalam pergaulan hidup serta akan mengakui dan bijak terhadap keberadaan nilai dan kebernilaian orang lain dalam pergaulan bermasyarakat.
2. Pandangan nilai masyarakat akan perkembangan Nilai-Nilai Budaya terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
3. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. Nilai pada individu akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada masyarakat. Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif maka tidak berdampak buruk bagi integritas individu itu sendiri dan begitu pula sebaliknya.
4. Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan telah lenyap dari amasyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang memiliki nilai itu sendiri.
5. Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga masyarakat dianggap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat.
6. Kebudayaan disebut juga kultur merupakan keseluruhan cara hidup manusia sebagai warisan sosial yang diperoleh individu dari kelompoknya. Pengetahuan tentang suatu kebudayaan tertentu dapat digunakan untuk meramalkan berbagai kepercayaan dan perilaku anggotanya. Untuk itu petugas kesehatan perlu mempelajari kebudayaan sebagai upaya mengetahui perilaku masyarakat di kebudayaan tersebut sehingga dapat turut berperan serta memperbaiki status kesehatan di masyarakat tersebut.