• Tidak ada hasil yang ditemukan

perkembangan psikososial anak yang didampingi orang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perkembangan psikososial anak yang didampingi orang"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu diperlukan kesadaran orang tua dalam mengasuh anak agar perkembangan psikososial anak tidak mengalami kendala. Dari uraian tersebut peneliti menarik judul “Perkembangan Psikososial Anak yang Didampingi Orang Tua Selama Jam Belajar di Taman Kanak-Kanak Tercinta Dusun Panti Desa Jago Kecamatan Praya”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang fenomena yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perkembangan psikososial anak yang didampingi orang tuanya selama jam belajar.

Tujuan dan Manfaat

Untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat anak selalu ingin didampingi orang tuanya selama belajar di TK Terinta Dusun Panti Desa Jago Kecamatan Praya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta menambah wawasan dan informasi bagi penelitian selanjutnya terkait perkembangan psikososial anak yang didampingi oleh orang tua selama masa penelitian.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Perkembangan psikososial anak didampingi oleh orang tua selama masa belajar di Taman Kanak-kanak Anak-anak tercinta Dusun Panti Desa Jago. Hasil Observasi Perkembangan Psikososial Pada Anak Yang Didampingi Orang Tua Selama Masa Belajar di Taman Kanak-Kanak Tercinta Dusun Panti Desa Jago.

Keragka Teori

Metode Penelitian

Kehadiran peneliti di lapangan sangat menentukan, karena kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup kompleks, karena merekalah perencana dan pelaksana utama pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur untuk menanyakan informasi yang kurang jelas kepada informan untuk mendapatkan data yang valid. Dengan memperluas observasi, berarti peneliti kembali ke lapangan, mengamati, mewawancarai kembali sumber data yang pernah ditemuinya atau yang baru.

Triangulasi sumber untuk memverifikasi kredibilitas data dilakukan dengan memverifikasi data yang telah diperoleh dari berbagai sumber. Teknik triangulasi untuk memverifikasi kredibilitas data dilakukan dengan memverifikasi data pada sumber yang sama tetapi menggunakan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknis yaitu penggunaan informan lebih dari satu dan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama.

Perekaman data membantu dalam penelitian kualitatif seperti kamera, kamera dan lain-lain diperlukan untuk mendukung keandalan data yang ditemukan oleh peneliti.

Sistematika Pembahasan

Bagian ini menjelaskan secara deskriptif tentang deskripsi penelitian dan temuan yang terkait dengan topik penelitian. Pembahasan ketiga, pada bagian ini peneliti memaparkan pembahasan hasil jawaban atas pertanyaan yang disebutkan dalam rumusan masalah mengenai fenomena tersebut. Pada bagian akhir penelitian juga disertakan daftar pustaka, lampiran dan biografi peneliti.

PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN

Letak Geografis TK Anak Tercinta

Sejarah Singkat Perkembangan TK Anak Tercinta

Perkembangan Psikososial Anak Didampingi Orang Tuanya Selama Mengajar di Taman Kanak-kanak Anak Tercinta Belajar di Taman Kanak-kanak Anak Tercinta. Tentunya dalam hal ini perkembangan psikososial anak usia 3-6 tahun yang masih didampingi oleh orang tuanya di Taman Kanak-Kanak untuk orang-orang tersayang dapat dilihat dari perilaku-perilaku berikut ini. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian anak yang masih diikutsertakan dalam pendampingan di Taman Kanak-Kanak untuk anak-anak tercinta belum memiliki perkembangan psikososial, sedangkan sebagian lainnya mulai berkembang.

Perilaku yang sering dijumpai pada anak yang masih mengikuti adalah keengganan untuk berpisah dengan orang tuanya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mengenai perkembangan psikososial anak yang didampingi oleh orang tuanya selama jam belajar di TK Tercinta Dusun Panti Desa Jago Kecamatan Praya. Perkembangan psikososial anak yang didampingi oleh orang tuanya selama bersekolah di TK Ljubljeni otloki belum berkembang secara optimal.

Pedoman Wawancara Perkembangan Psikososial Anak Didampingi Orang Tuanya Selama Menimba Ilmu di Taman Kanak-kanak Anak Tercinta di Dusun Panti Sesa Jago.

Tabel 2.1 Daftar Sarana dan Prasarana TK Anak Tercinta
Tabel 2.1 Daftar Sarana dan Prasarana TK Anak Tercinta

Visi, Misi dan Tujuan TK Anak Tercinta

Kurikulum TK Anak Tercinta

Struktur Organisasai TK Anak Tercinta

Sarana dan Prasarana

Kurikulum dan metode pembelajaran yang baik tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal jika tidak didukung oleh media, sarana dan prasarana yang memadai. Tempat dan sarana prasarana yang dimiliki TK Tercinta dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini. Sumber Data: Observasi Sarana dan Prasarana Taman Kanak-Kanak Tercinta75 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Taman Kanak-Kanak Tercinta.

Perincian setempat adalah 2 ruang belajar, 1 ruang direktur yang juga berfungsi sebagai ruang guru dan 1 kamar mandi/WC umum. Melihat kondisi fasilitas Taman Kanak-Kanak Tersayang, dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana pendidikan khususnya ruang belajar cukup memadai. Namun kekurangan ruangan lain terlihat dari tidak adanya ruang tata usaha, ruang gudang, ruang UKS dan ruang guru yang masih menyatu dengan ruang kepala sekolah, dll.

Oleh karena itu perlu penambahan tempat baru agar standar sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh suatu sekolah terpenuhi.

Keadaan Guru di TK Anak Tercinta

Dalam melakukan observasi terkait perkembangan psikososial anak terkait hal ini, peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai acuan observasi masing-masing. Untuk mengetahui lebih jauh tentang faktor-faktor yang membuat anak ingin didampingi oleh orang tuanya selama jam belajar di TK Dusun Panti Tercinta, peneliti melakukan wawancara dengan orang tua dari 5 orang siswa. Namun sebelum peneliti mewawancarai orang tua, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru TK tercinta tentang faktor yang membuat anak selalu ingin didampingi.

Tanda perkembangan psikososial anak yang normal adalah ketika ia memiliki kepercayaan diri dan orang lain. Dari data yang peneliti peroleh di lapangan, anak yang tidak lagi didampingi orang tuanya cenderung lebih percaya diri dan mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain di sekolah. Namun, anak yang masih didampingi, dibelai, ditolong sedikit demi sedikit, cenderung lebih diganggu oleh orang lain di sekitarnya, terutama orang tua dan guru.

Orang tua terlalu memanjakan anaknya, pemicu keinginan untuk selalu mendampingi anak adalah memanjakan anak dan sikap orang tua yang terlalu memanjakan anaknya.

Tabel 2.2 Keadaan Guru TK Anak Tercinta
Tabel 2.2 Keadaan Guru TK Anak Tercinta

Keadaan Murid di TK Anak Tercinta

Perkembangan Psikososial Anak yang Didampingi Orangtua

Perkembangan psikososial anak yang masih didampingi dan anak yang tidak lagi didampingi pasti memiliki perbedaan. Anak yang masih ditunggu cenderung memiliki kebiasaan menuntut, baik itu menuntut untuk ditemani kemanapun ia pergi, menuntut untuk ditemani. AG adalah seorang anak dengan wajah agak lonjong, kulit kuning langsat, dan rambut lurus.

Tidak hanya itu, ia juga termasuk anak yang sulit diatur, apalagi jika diberi tugas, ia tidak mau mengerjakannya, ia sering sibuk dengan permainannya sendiri dan suka jalan-jalan. RN adalah anak yang cantik dengan ciri fisik seperti sedikit lebih tinggi dari teman-temannya, wajah bulat, kulit putih dan bulu mata yang sangat lentik. ZI adalah seorang anak yang memiliki wajah bulat, kulit hitam manis dan rambut sedikit keriting.

Berdasarkan pengamatan dari segi tanggung jawab terlihat ada 2 orang anak yang sudah mampu bertanggung jawab dalam arti menyelesaikan tugasnya sampai selesai, menjaga dan merapikan.

Faktor yang Menyebabkan Anak Ingin Selalu Didampingi

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Salmini selaku guru kelompok B yang mengatakan bahwa : … iya betul, terkadang cara orang tua dan guru dalam mendidik anak berbeda, di sekolah guru mengajarkan anak untuk mandiri. tapi kebiasaan di rumah pun sangat bertolak belakang.” Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan orang tua Rn, faktor yang menyebabkan Rn selalu ingin di dampingi di sekolah adalah karena : .. rasa ketergantungan dengan ibunya membuat Rn tidak bisa jauh dari ibunya dan dia juga anak yang pemalu, sehingga dia hanya tidak berani pergi ke sekolah sendirian, seperti yang disampaikan oleh Ibu Rh. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, memang benar peserta Rn melakukan tidak mudah bersosialisasi dengan orang lain, apalagi dengan orang baru yang belum mereka kenal, ketika bermain mereka akan bermain dengan teman yang serasi dengannya, namun kebanyakan mereka lebih suka bermain sendiri.84 ..2 .Wawancara dengan Ibu SM Orang Tua dari AG.

Keluarga ibu Sm adalah tipe orang tua yang suka memarahi anaknya dan terkadang memberikan hukuman seperti dicubit dan dipukul saat masih anak-anak. Adapun hasil wawancara dengan Ibu Fh yang mengatakan bahwa : .. Saya adalah tipe orang tua yang selalu mengikuti keinginan anak, yang terpenting anak senang, apalagi saya hanya menunggu sekolah, saya usahakan setiap saat, alasan saya berjualan di sekolah juga agar bisa mengikuti Rk setiap saat. Begitu pula di rumah, kami terus menanamkan semangat kemandirian kepada anak-anak kami sehingga meskipun Rn selalu menunggu sekolah, ia selalu bisa mengerjakan pekerjaannya sendiri 5. Wawancara dengan Ibu RM, orang tua ZI.

Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu RM selaku orang tua dari partisipan bernama Zi pada tanggal 11 April 2022.

PEMBAHASAN

Perkembangan Psikososial Anak yang Didampingi Orang Tua

92 Destiana Pratiwi, “Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian fisik pada anak usia prasekolah 4-6 tahun di TK Morghobakti Desa Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun” (Disertasi, Program Studi Keperawatan, Stikes Bakti Husada Mulia Madiun, 2019), hal. Menerapkan pola asuh otoriter pada orang tua dapat memberikan pengaruh dan dampak yang kurang baik bagi kemandirian anak usia dini. Orang tua diharapkan menggunakan pola asuh yang tepat agar tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.

Ani Siti Aisyah, “Pengasuhan dan Konsekuensinya Bagi Pembentukan Karakter Anak”, Jurnal Pendidikan, Universitas Garut, Vol. Briawan & Herawati, 2008, “Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah”, Vol 2 No 1, Februari 2015. Nurul Nisa, Triana Lestari, “Pengaruh Sikap Overprotektif Orang Tua Terhadap Perkembangan Kemandirian Anak ", Jurnal Dasar, Vol.

Zulfa Okta Asnida, Apsa Madantia “Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan Kemandirian Anak Prasekolah”, Jurnal Perawat dan Kebidanan, volume, 1, No.

PENUTUP

Kesimpulan

Permasalahan yang dialami anak biasanya berasal dari orang tua yang kurang tepat dalam mengasuh dan membesarkan anaknya, seperti memberikan kasih sayang yang berlebihan dan mengkhawatirkan anak, akibatnya anak akan merasa terikat dan kurang memiliki kesempatan untuk belajar seperti anak usia 3-6 tahun. pada umumnya yang pada akhirnya menghambat perkembangan psikososial anak. Faktor yang membuat anak selalu ingin diikuti selama belajar di Taman Kanak-Kanak Sayang yaitu. Kondisi fisiologis (penyakit bawaan), kondisi fisik yang tidak sehat menjadi alasan mengapa anak harus selalu didampingi oleh orang tuanya, untuk mengantisipasi hal-hal yang kurang baik bagi anak.

Ketergantungan yang berlebihan pada orang dewasa, anak yang tidak bisa jauh dari orang tuanya otomatis akan tergantung dan akan selalu meminta bantuan. Mereka tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain, kurangnya kesadaran sosial anak menyebabkan penyesuaian dan komunikasi yang buruk, sehingga anak cenderung merasa aman hanya jika dekat dengan orang tuanya. Pola asuh otoriter, perilaku otoriter orang tua yang selalu menghukum dan memberikan kekerasan fisik jika anak tidak menuruti keinginannya, menimbulkan rasa takut pada anak dan selalu berpikir bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama kepadanya terutama di sekolah, hal inilah yang menyebabkan anak untuk selalu meminta bantuan.

Pola asuh overprotektif, perhatian orang tua yang berlebihan menyebabkan kurangnya kesempatan belajar karena terlalu diawasi dan dibatasi, yang pada akhirnya menghambat kemandirian dan perkembangan sosial anak.

Saran

Popy Puspita Sari, Sumardi, Sima Mulyadi, “Gaya Pengasuhan untuk Perkembangan Emosional Anak Usia Dini”, Jurnal PAUD Agapedia, Vol.4 No. Trimelia Suprihatiningsih, “Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikososial anak prasekolah dalam upaya pencegahan gangguan jiwa pada anak di Posko PAUD Flamboyan VIII Desa Karangsari”, Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad, Vol 1, No 2, Oktober 2019 Ulfah Ainul Khasanah, “Hubungan Perkembangan Psikososial dengan Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah”, Journal of Psychiatric Nursing, Vol.

Apakah anak Anda berani dan tidak grogi saat diminta maju ke depan kelas untuk menyanyi atau melakukan kegiatan lain oleh guru? Pernahkah Anda memaksa anak Anda untuk melakukan sesuatu yang Anda inginkan yang tidak disukai anak itu. Berani ditinggal orang tua saat sekolah. menyelesaikan tugas tanpa meminta bantuan orang lain. Datang tepat waktu tepat waktu selama jam pelajaran.

Tabel 1.2 Hasil Observasi
Tabel 1.2 Hasil Observasi

Gambar

Tabel 2.1       Daftar Sarana dan Prasarana TK Anak Tercinta, 66.
Tabel 2.1 Daftar Sarana dan Prasarana TK Anak Tercinta
Tabel 2.2 Keadaan Guru TK Anak Tercinta
Tabel 2.3 Data Jumlah Siswa Tiga Tahun Pelajaran Terakhir  No   Tahun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang Upaya Orang Tua dalam Pendidikan Ibadah Shalat Anak Usia 7-10 Tahun (Studi Kasus pada Keluarga di Lingkungan Gang Mufakat