• Tidak ada hasil yang ditemukan

perlindungan hukum bagi masyarakat adat terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perlindungan hukum bagi masyarakat adat terhadap"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Diharapkan dapat menambah wawasan dan kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan aset-aset komunal untuk mendapatkan perlindungan hukum dan sebagai bentuk kepedulian cagar budaya untuk mencegah peluang yang dapat merugikan masyarakat di kemudian hari. Hal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk lebih memperhatikan perlindungan hak intelektual bersama, terutama tidak hanya sebagai budaya, tetapi sebagai aset berharga bagi masyarakat dan negara.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Belum memadainya perlindungan hukum terhadap Ekspresi Budaya Tradisional untuk kepentingan komersial dalam implementasinya di masyarakat. Hal ini karena pemerintah belum mengatur kepentingan komersial Ekspresi Budaya Tradisional dalam bentuk peraturan perundang-undangan sui generis (khusus). 13 Gari Ichsan Putro, “Perlindungan hukum ekspresi budaya tradisional untuk kepentingan komersial berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta (Skripsi, FS UIN Syarif, Hidayatullah, Jakarta, 2015), hal.72.

Skripsi Amalia Restifaozi berjudul, Perlindungan Hukum Ekspresi Budaya Tradisional Dengan Hak Cipta Dalam Bidang Seni Tari. Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional terhadap karya seni tari diduga tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Ekspresi Budaya Tradisional yaitu UU No. 28 Tahun 2014 tentang pemajuan kebudayaan, meskipun sejauh ini hanya sedikit kasus tentang Ekspresi Budaya Tradisional yang terjadi. 14 Amalia Restifaozi “Perlindungan hukum ekspresi budaya tradisional dengan hak cipta di bidang seni tari, (Skripsi, FS Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018), hal.70.

Kerangka Teori

  • Perlindungan Hukum
  • Pengetahuan Tradisional
  • Maslahah Mursalah

Kesamaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama membahas tentang intelektual komunal, sedangkan perbedaannya adalah dari segi obyek, saudara Pandi mengkaji Cerita Geografis dan peneliti mengkaji Pengetahuan Tradisional. Makna dari karakter Traditional Knowledge tersebut di atas adalah semuanya merupakan gaya hidup dan mengandung kearifan lokal suatu komunitas adat, yang kemudian membentuk identitas komunitas tersebut. 31 Perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional melalui pengembangan hukum sui generis, Jurnal Ilmu Hukum, Volume No. 4, Oktober-Desember 2015, 430.

Menurut Jalal al-Din Abd al-Rahman, al-maslahah secara etimologi adalah “segala sesuatu yang mengandungi kemaslahatan bagi manusia” manakala terminologi “Al-maslahah ialah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, yang dapat dicapai oleh manusia dengan memperoleh atau dihindari semata-mata. seperti menjauhi perhambaan yang sudah tentu merugikan manusia." 41. Ahli ushul memberikan definisi al-maslahah-al-mursalah sebagai: "Memberi hukum syariah dalam perkara yang tidak terdapat dalam nas atau ijmak atas dasar menjaga kemaslahatan" 42. Abd al-Wahhab Khallaf dan Abu Zahrah.44 Pemberian syarat penggunaan maslahah al-murselah tanpa syarat khusus berkemungkinan besar terjerumus ke dalam hawa nafsu yang mudah.

Pertama, al-Maslahah al-mu'tabarah adalah manfaat yang dapat dijadikan dalil dan tidak diragukan lagi kegunaannya. Hampir semua ulama sepakat menerima al-Maslahah al-Mu'tabarah karena bentuk kemaslahatan ini disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Kedua, al-Maslahah al-Mulghah adalah maslahah yang tidak ada nasnya dalam syariat, bahkan bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits.

Ketiga, al-maslahah al-mursalah ialah apabila tidak ada nas yang membatalkannya, dan tidak ada peruntukan khusus mengenainya atau manfaat yang tidak disebut atau dihapuskan oleh dalil Syariah. Dan hakikat al-maslahah al-murslah ialah segala kemaslahatan dan kemaslahatan yang termasuk dalam lingkungan maqashid al-shari'ah apabila tidak disyariatkan atau dimansuhkan. Al-maslahah al-muraslah merupakan satu faedah yang boleh dijadikan rujukan dalam mendapatkan dalil kerana ia berkaitan dengan menjaga akidah.

Banyak sistem baru dalam ekonomi Islam, yang kemudiannya memasuki kawasan al-maslahah al-mursalah.

Metode penelitian

Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang realistis tentang kejadian atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.53 Dengan menggunakan metode ini, peneliti secara sistematis mengamati pengetahuan tenun tradisional di Desa Pringgasela. Penulis melakukan teknik wawancara untuk mencari data tentang perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional dengan mewawancarai perempuan adat sebagai informan dalam penelitian. Penulis menggunakan teknik ini untuk mencari informasi dari buku, foto dan berbagai sumber tertulis untuk mendapatkan data sebanyak mungkin untuk menentukan perlindungan pengetahuan tenun tradisional.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bertanya kepada Kepala Seksi Pembinaan Industri Kecil dan Menengah tentang pengetahuan tenun tradisional sebagai kebaikan bagi masyarakat. Kearifan tradisional merupakan aset yang menjadi pembeda antara tenun Pringgasela dengan tenun di daerah lain. Pengetahuan tradisional digunakan dengan sumber daya pendukung seperti teknologi, sumber daya manusia dan fasilitas produksi sebagai hasil wawancara dengan peneliti.

Urgensi pencatatan kearifan tradisional menjadi penting sebagai bentuk kelompok masyarakat menjaga dan memelihara warisan budaya leluhurnya. Pendaftaran kearifan tradisional terdapat dalam Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 tentang Perlindungan EBT (Ekspresi Budaya Tradisional) dimana disebutkan; ayat (1) Hak cipta atau ekspresi budaya tradisional dipegang oleh negara. Kesadaran akan kearifan lokal sebagai daya tarik utama pengunjung desa Pringgaselë terlihat dari M.

Hal ini terlihat dari pernyataan para penenun bahwa kearifan tradisional merupakan kerajinan yang harus dilestarikan dan merupakan produk unggulan Pringgasela. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan tradisional menenun dengan pewarna alam dan teknik yang dikuasai berupa kekayaan roh masyarakat adat. Pengetahuan tradisional tentang tenun merupakan genera intelektual lokal yang dimiliki oleh masyarakat, nalarnya sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Pengrajin diharapkan dapat mengevaluasi dengan lebih baik teknik apa yang dapat diberikan kepada pengunjung sebelum pengetahuan tenun tradisional dicatat sebagai kekayaan intelektual bersama.

Sistematika Penulisan

TEKNIK PENGETAHUAN TRADISIONAL TENUN SEBAGAI

Pendaftaran Pengetahuan Tradisional Tenun

Jika pengetahuan tradisional sudah didaftarkan, maka harganya akan naik karena produksinya hanya boleh dilakukan di wilayah terdaftar dan produksinya diawasi oleh negara (Yasona Loly.. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, https//m.merdeka). Perlindungan kepentingan global Pengaruh pendaftaran pengetahuan tenun tradisional adalah untuk memudahkan identifikasi data kekayaan intelektual, pemantauan dan yang paling penting untuk memperoleh kepastian perlindungan hukum, mengingat tenun tradisional tidak hanya untuk tujuan ekonomi, tetapi sebagai identitas budaya. Pendaftaran Pengetahuan Tradisional Tenun Sebagai Aset Masyarakat Pada bab ini, peneliti akan membahas secara rinci tentang pendaftaran pengetahuan tradisional tenun sebagai aset masyarakat untuk mencapai tujuan agar dapat mendaftarkan dan melindungi pengetahuan tradisionalnya secara hukum.

Pengetahuan tradisional menenun merupakan intelektual budaya dalam kelompok masyarakat adat yang menggunakan lingkungan alam yang dikerjakan dengan alat tradisional dan masih ada sampai sekarang. Teknik tradisional yang digunakan menjadi ciri khas desa Pringgasela yang tidak pernah sepi kunjungan, membuktikan pengetahuan tradisional menenun sebagai aset bersama baik secara budaya maupun ekonomi. Namun masyarakat adat tidak menyadari bahwa kearifan lokal sebagai daya pikat utama bagi pengunjung dapat disalahgunakan (direkam) oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab, hal ini merupakan ancaman bagi masyarakat adat baik hasil budaya maupun intelektual, seperti ditunjukkan oleh M. pihak terkait didorong untuk sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menginventarisasi/mencatat kearifan tradisional sebagai kekayaan intelektual bersama, khususnya desa Pringggasela sebagai salah satu wilayah pengetahuan tenun tradisional.

Berdasarkan penelitian pelanggaran yang terjadi pada pengetahuan tradisional, bahwa produksi dan hasil keuntungan dari proses pengetahuan tradisional yang dilakukan tanpa izin oleh pihak luar Desa Pringgaela melakukan pelanggaran. Yakni, sebagaimana tercantum dalam hak cipta, hak cipta terdiri dari hak ekonomi dan hak moral. Pengetahuan tradisional tenun Pringgasela dengan sendirinya dilindungi oleh hak cipta sejak tenun tersebut diciptakan oleh kelompok masyarakat. Banyak kasus pelanggaran yang terjadi pada pengetahuan tradisional Indonesia karena kesadaran akan perlindungan hukum masih rendah di masyarakat, namun ketika dicuri , masyarakat adat tidak berdaya, daya mempertahankan sangat sangat rendah, pendaftaran permohonan bertujuan untuk memperkuat eksistensi masyarakat adat sebagai pemilik pengetahuan tradisional dimana jika terjadi pelanggaran maka masyarakat adat akan memiliki bukti sebagai pemilik pengetahuan tradisional.

Eksistensi hak moral atas hak cipta sebagai bentuk pelestarian akal di kalangan masyarakat adat, yaitu hak yang melekat, tidak dapat dihilangkan begitu saja tanpa adanya pembenaran. Potensi pendaftaran pengetahuan tradisional adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat adat sebagai pencipta kreasi teknik pengetahuan tradisional, meskipun hak cipta secara otomatis lahir setelah suatu kreasi dibuat, tetapi dengan pengetahuan tenun tradisional didaftarkan sebagai aset masyarakat. otomatis akan dapat memberikan perlindungan hukum, akan ada hak eksklusif bagi pembuatnya, seperti pembagian keuntungan secara adil dan merata dari penggunaan pengetahuan tenun tradisional dan memiliki bukti kepemilikan jika terjadi pelanggaran hukum. Perlindungan hukum masyarakat adat terhadap pengetahuan tradisional tenun dari perspektif maslahah mursalah sebagai pemenuhan al hifs-al mal dan al hifs al-akl, yaitu bentuk pelestarian aset masyarakat sebagai duta penenun yang memberikan nilai ekonomi dan pelestarian beralasan sebagai pengetahuan teknik tradisional dalam pengetahuan tenun tradisional masih ada, namun perlindungan bagi masyarakat belum optimal, karena kurangnya kesadaran akan pendaftaran pengetahuan tenun tradisional, baik dikalangan pemerintah daerah maupun pengrajin.

Dalam meneliti perlindungan hukum masyarakat hukum adat terhadap tenun kearifan tradisional dari perspektif maslahah mursalah, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Gari Ichsan Putro, “Perlindungan Hukum Ungkapan Budaya Tradisional Untuk Kepentingan Komersial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Tesis, FS UIN Syarif, Hidayatullah, Jakarta, 2015. Perlindungan Hukum Pengetahuan Tradisional Melalui Pengembangan Hukum Sui Generis, Journal of Legal Kajian, Volume No. 4, Oktober-Desember 2015 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Hukum, Jakarta: Kencana, 2017.

FUNGSI PERLINDUNGAN PENGETAHUAN TRADISIONAL

PENUTUP

Saran

Adrian Sutedi, Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafik, 2013 Ahyuni ​​Yunus, Hukum Perkawinan dan Perkawinan Itsbat, Makassar: Manusia. Amalia Restifaozi “Perlindungan Hukum Karya Kreatif Ekspresi Budaya Tradisional Bidang Seni Tari, Skripsi, FS Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018. DJKI Kemenkumham RI “Bantuan Inventarisasi KIK Sebagai Langkah DJKI Menjaga Cagar Budaya Nasional”, di http: / /www.dgip.go.id/pendamping-inventarisasi, diakses 4 Juni pukul 20.15.

Ika Yunia Fauzia en Abdul Kadir Riyadi, Basic Principles of Islamic Economics Perspective Maqasid al-Syari'ah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Gambar

Tabel 1  Nama-nama  Pegawai  dan  Jabatan  dalam  Struktur  Pengurus  Kelompok “Tuturan Inge”,39

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan hak masyarakat hukum adat di hutan adat Ammatoa Kajang dimiliki oleh seluruh suku adat Ammatoa Kajang, namun pelaksanaannya dilakukan dengan izin

LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi Angrek Street No.25 Regency of Cileungsi Bogor, Indonesia Postal code : 16820, Phone : (021) 82495502.