MASALAH PENELITIAN
1. Bagaimana Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Angkutan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Di Kota Pontianak?
2. Apa Upaya Hukum Yang Dilakukan Oleh Pengguna Jasa Akibat Kesalahan Oleh Pengangkut?
TEORI YANG DIGUNAKAN
1. Teorii tentang pengangkutan
2. Tentang hukum perlindunga perdata
3. Tentang undang –undang nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Di Kota Pontianak
Metode penelitian
Empiris adalah segala sesuatu yang semata-mata didasarkan pada
percobaan atau pengalaman dalam menentukan hasil yang dijalankan pada proses penyelidikan terkait dengan rumusan permasalahan dan tujuan yang dikorelasikan.
Tabel
TABEL PENYEDIA JASA ANGKUTAN UMUM ...
Tabel 1 Penyedia Jasa Angkutan Umum Yang Memiliki Izin Dalam Penyedia Jasa Angkutan
Umum ...
Tabel 2 Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Angkutan Umum Yang Telah
Dilakukan Oleh Penyedia Jasa Angkutan
Umum ...
Tabel 3 Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Angkutan Umum Jika Terjadi
Masalah Dapat Diselesaikan Secara
Mediasi ...
Tabel 4 Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Angkutan Umum, Diselesaikan Secara
Mediasi ...
TABEL PENGGUNA JASA ANGKUTAN
UMUM ...
Tabel 1 Pengguna Jasa Angkutan Umum Mendapati Kenaikan Tarif Dari Jasa
Penyedia Angkutan
Umum ...
Tabel 2 Jumlah Tarif Yang Di Naikan Oleh Penyedia Jasa Angkutan Umum ...
Tabel 3 Permasalahan Pengguna Jasa Angkutan Umum ...
Tabel 4 Fasilitator Dalam Penyelesaian Masalah Perlindungan Hukum Bagi
Pengguna Jasa Angkutan
Umum ...
Tabel 5 Berapa Lama Proses Penyelesaian Penanganan Kasus Perlindungan
Hukum Bagi Pengguna Jasa Angkutan
Umum ...
Tabel 6 Bapak/Ibu Pengguna Jasa Angkutan
Umum ...
Tabel 7 Pelayanan Jasa Angkutan Umum Kota Pontianak ...
Tabel 8 Pengaduan Barang Ketinggalan ...
Kesimpulan
1. Tanggung jawab penyedia jasa angkutan umum terhadap pengguna jasa angkutan umum dimulai sejak diangkutnya pengguna jasa sampai di tempat tujuan yang telah disepakati mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan ganti rugi atas kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Namun dalam pelaksanaan tanggung jawab Penyedia jasa angkutan umum, masalah barang ketinggalan maupun perilaku pengemudi yang merugikan konsumen dapat diselesaikan oleh pihak management secara damai, sebaliknya tidak dapat diselesaikan karena konsumen tidak menerima kesepakatan dari pihak penyedia jasa angkutan umum
2. Prosedur yang dapat ditempuh atas kerugian yang dialami oleh pengguna jasa angkutan umum dapat dilakukan melalui luar pengadilan (non litigasi) dan pengadilan (litigasi). Melalui luar pengadilan, dilakukan penyelesaian sengketa secara damai. Jika jalur damai tidak tercapai, maka diselesaikan melalui Badan Penyelesaian Konsumen (BPSK). Akan tetapi, apabila salah satu pihak/para pihak tidak puas dan tidak menerima putusan dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri.