• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN 2020-2024

N/A
N/A
Egyd Welynoe

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN 2020-2024"

Copied!
300
0
0

Teks penuh

Gempa bumi dan sesar aktif..VII.12 Gambar 7.5 Paparan dan kerentanan terhadap bahaya bencana gempa bumi. Kasus WNI di Luar Negeri ..VIII.6 Gambar 8.2 Isu Strategis Penguatan Sistem Hukum Nasional ..VIII.8 Gambar 8.3 Arah Kebijakan dan Strategi Reformasi Birokrasi dan.

RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024

Arahan RPJP Nasional 2005 – 2025

Visi Misi Presiden 2020-2024

VISI

MISI

TRANSFORMASI EKONOMI dimulai pada tahun 2020-2024

PDB TERBESAR (USD 7,4 triliun)

MENJADI

Visi Indonesia 2045

Arahan Presiden

Pembangunan SDM1

Pembangunan Infrastruktur2

Penyederhanaan Regulasi3

Penyederhanaan Birokrasi4

Transformasi Ekonomi5

PEMBANGUNAN SDM

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Analisis Dampak Regulasi (Regulatory Impact Analysis/RIA) Analisis Biaya dan Manfaat (Cost And Benefit Analysis/CBA)

PENDEKATAN OMNIBUS LAW

PENDEKATAN TERHADAP REGULASI YANG AKAN DISUSUN

PENYEDERHANAAN PENCABUTAN

Mengurangi tumpang tindih regulasi

Regulasi yang berorientasi tujuan

Regulasi yang mengutamakan kualitas dibandingkan

PENYEDERHANAAN REGULASI

Hari

PENYEDERHANAAN

GOVERNMENT REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK

IMPOR, KEPABEANAN, DAN KEPELABUHAN

PENYEDERHANAAN BIROKRASI

TRANSFORMASI EKONOMI

51Peningkatan Kualitas Manusia

VISI PRESIDEN

Meningkatkan inovasi dan kualitas investasi. hal ini merupakan modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan dan sejahtera. adil dan setara. Pembangunan nasional harus memperhatikan daya dukung sumber daya alam dan daya dukung lingkungan hidup, kerentanan terhadap bencana dan . perubahan iklim.

WILAYAH SEBAGAI BASIS

Namun perekonomian dalam negeri tetap tumbuh rata-rata 5,0 persen per tahun selama implementasi RPJMN (tahun). Dari sisi pengeluaran, investasi tumbuh rata-rata 5,4 persen per tahun dan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Kerangka Ekonomi Makro Tahun 2020-2024

Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di dunia sebesar 4,4 persen per tahun1. Sepanjang tahun, inflasi rata-rata sebesar 3,2 persen per tahun, dalam kisaran sasarannya.

Kilas Balik Ekonomi Makro Tahun 2015-2019

Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi tersebut didorong oleh pertumbuhan beberapa sektor, antara lain: (1) Manufaktur tumbuh rata-rata sebesar 4,2 persen per tahun; (2) Sektor pertanian tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 3,7 persen, yang salah satunya didukung oleh perbaikan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan produktivitas; (3) Sektor jasa yang dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, antara lain jasa informasi dan komunikasi; dan (4) Industri pengangkutan dan pergudangan masing-masing tumbuh sebesar 8,9 dan 7,1 persen per tahun. Ekspor riil dan impor barang dan jasa masing-masing tumbuh sebesar 2,1 dan 0,6 persen per tahun.

CAPAIAN SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN

Ekspansi perekonomian dalam negeri mampu menciptakan lebih dari 11 juta lapangan kerja tambahan pada tahun ini, melampaui target 10 juta lapangan kerja. PDB per kapita terus meningkat dari USD 3.531 pada tahun 2014 menjadi USD 3.927 pada tahun 2018, setara dengan GNI per kapita (metode Atlas) sebesar USD 3.840, mendekati ambang batas negara-negara berpendapatan menengah-tinggi2.

3.927 USD

Tantangan Perekonomian Tahun 2020-2024

Hingga saat ini ekspor Indonesia masih didominasi oleh ekspor komoditas, tak berbeda dengan kondisi empat puluh tahun lalu. Meningkatnya defisit transaksi berjalan menjadi kendala percepatan pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global.

Sasaran Ekonomi Makro Tahun 2020-2024

SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN 2020-2024

Ekspansi perekonomian pada tahun 2020-2024 terutama didorong oleh peningkatan investasi (pembentukan modal tetap bruto) yang tumbuh 6,6-7,0 persen per tahun. Sementara itu, impor barang dan jasa tumbuh rata-rata 4,7-4,8 persen per tahun secara riil didorong oleh peningkatan permintaan dalam negeri khususnya investasi.

Batasan Pembangunan (Development Constraint)

Kondisi Daya Dukung Sumber Daya Alam Dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

  • Tutupan Hutan Primer
  • Tutupan Hutan di Atas Lahan Gambut
  • Habitat Spesies Kunci
  • Luas Pemukiman di Area Pesisir terdampak Perubahan Iklim
  • Kawasan Rawan Bencana
  • Ketersediaan Air
  • Ketersediaan Energi

Dalam rencana pembangunan ke depan, total tutupan hutan di lahan gambut harus dijaga minimal seluas 9,2 juta ha seperti pada tahun 2000, sehingga pada RPJMN periode 2020-2024 setidaknya terdapat tambahan 1,5-2 juta ha. gambut yang direstorasi sangat diperlukan. Berdasarkan hasil analisis, luas cakupan habitat nasional spesies kunci, khususnya bagian barat Garis Weber, yang perlu dikonservasi minimal 43,2 juta ha.

Kapasitas Fiskal dan Pendanaan Pembangunan

PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN NASIONAL

MEMBANGUN KEMANDIRIAN

MENJAMIN KEADILAN

MENJAGA KEBERLANJUTAN

Dalam RPJMN 2020-2024 telah ditetapkan 4 (empat) proses mainstream sebagai wujud pembangunan yang inovatif dan adaptif, sehingga dapat menjadi katalis pembangunan menuju masyarakat sejahtera dan berkeadilan. Selain mempercepat pencapaian target dari fokus pembangunan, mainstream ini juga bertujuan untuk memberikan akses pembangunan yang adil dan berkeadilan melalui peningkatan efisiensi pengelolaan dan juga kemampuan adaptasi terhadap faktor lingkungan eksternal.

Pengarusutamaan dalam RPJMN 2020-2024

Dalam RPJMN 2020-2024 direncanakan 41 proyek besar yang terbagi dalam proyek dengan sasaran, lokasi, dan lembaga pelaksana yang jelas. Selain itu, Proyek Besar dapat menjadi alat pengendalian pembangunan agar tujuan dan sasaran pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 dapat terpantau dan terkendali.

Proyek Prioritas Strategis (Major Project) RPJMN 2020-2024

Dalam persiapan dan pelaksanaannya, proyek besar ini melibatkan kementerian/lembaga (K/L), pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN) dan masyarakat/unit usaha. Dalam pelaksanaannya, proyek-proyek besar dan indikasi pendanaannya dapat dimutakhirkan melalui RKP dengan mempertimbangkan kesiapan pelaksanaan, pemutakhiran besaran dan sumber pendanaan, serta arahan presiden.

MEMPERKUAT KETAHANAN

EKONOMI UNTUK PERTUMBUHAN YANG BERKUALITAS DAN

BERKEADILAN

Hasilnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkualitas, menunjukkan keberlanjutan daya dukung sumber daya ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan secara adil dan merata. Pembangunan ekonomi dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: (1) dengan pengelolaan sumber daya ekonomi dan (2) dengan meningkatkan nilai tambah ekonomi.

Pendahuluan

Pembangunan perekonomian dalam lima tahun ke depan ditujukan untuk meningkatkan ketahanan perekonomian yang ditunjukkan dengan kemampuan mengelola dan memanfaatkan sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bernilai tambah tinggi untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor.

Capaian Pembangunan Tahun 2015-2019

Konsumsi ikan di Masyarakat terus meningkat dari 41,1 kg/kapita/tahun pada tahun 2015 menjadi 50,7 kg/kapita/tahun pada tahun 2018. Secara keseluruhan, diperkirakan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional akan meningkat dari 4,2 persen pada tahun 2015. menjadi 4,8 persen pada tahun 2018.

Lingkungan dan Isu Strategis

Dari sisi sumber daya energi, salah satu tantangannya adalah semakin menipisnya cadangan minyak dan gas. Menurut perkiraan, luas wilayah perairan kritis akan meningkat dari 6 persen pada tahun 2000 menjadi 9,6 persen pada tahun 2045.

Keberlanjutan Sumber Daya Alam

Pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain: (1) masih dominannya perikanan skala kecil dan penggunaan teknologi sederhana, (2) biaya produksi yang tinggi, (3) rendahnya akses permodalan untuk meningkatkan usaha, ( 4) infrastruktur kelautan dan perikanan yang kurang memadai, seperti pelabuhan perikanan, sistem pembenihan dan pembenihan, sistem rantai dingin, tambak garam dan infrastruktur pendukung lainnya, (5) perizinan yang belum efektif dan efisien, (6) rendahnya integrasi hulu dan hilir permasalahan rantai nilai dan produk perikanan, dan (7) degradasi ekosistem dan dampak perubahan iklim terhadap lingkungan laut. Terkait dengan sumber daya energi, permasalahan yang dihadapi adalah kurang efisiennya pengelolaan dan penggunaan energi.

Efektivitas Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi

Di sisi produsen, rendahnya produktivitas dan fluktuasi harga mengakibatkan rendahnya daya tawar petani (nilai tukar petani), rata-rata sebesar 101,3 pada tahun 2017. Batubara DMO saat ini hanya menyumbang 23,5 persen dari produksi batubara sebesar 548 juta ton pada tahun 2018.

Transformasi Struktural Berjalan Lambat

Sebaliknya, pada tahun yang sama, kontribusi PDB sektor jasa terus meningkat menjadi sekitar 59,2 persen dan sektor primer sebesar 20,9 persen. Sementara itu, terdapat tren perbaikan pada sisi kewirausahaan yang ditunjukkan dengan rasio kewirausahaan Indonesia yang mencapai 3,3 persen pada tahun 2019.

Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital

Langkah ini sejalan dengan era digitalisasi yang memudahkan integrasi informasi guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas layanan. Era digitalisasi telah mempengaruhi perubahan pola kerja dan berpotensi menghilangkan pekerjaan sederhana dan berulang.

Sasaran, Indikator, dan Target

Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan energi baru terbarukan (EBT) dilaksanakan dengan strategi: (1) percepatan pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan; (2) meningkatkan pasokan biofuel; Pasokan energi untuk industri dan ketenagalistrikan dipenuhi melalui pengembangan potensi energi terbarukan di kawasan industri melalui integrasi dengan sektor lain.

Arah Kebijakan dan Strategi

Pola penyediaan energi terpadu difokuskan pada kawasan industri di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Selatan, Maluku Utara, dan Papua Barat. Dukungan infrastruktur untuk ketahanan air mencakup penyediaan air baku ke daerah-daerah prioritas yang menyasar daerah-daerah perbatasan terluar dan terbelakang; pulau-pulau kecil terluar; perkotaan; kawasan strategis (KI, KEK, KSPN); kawasan pantai utara Pulau Jawa; dan daerah yang sensitif terhadap air.

Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi

Strategi keempat meliputi fasilitasi usaha dan investasi, pemberian asuransi kepada nelayan dan pembudi daya ikan, sertifikasi lahan bagi nelayan dan pembudi daya ikan, pengembangan permukiman nelayan yang maju, pengembangan sistem pembiayaan/microbanking yang murah dan mudah diakses bagi nelayan, penguatan kelembagaan nelayan, pengaturan akses nelayan terhadap pengelolaan sumber daya, penataan dan penyederhanaan perizinan usaha, dan investasi pada perikanan laut yang efisien didukung oleh peraturan yang menguntungkan, serta peningkatan kepatuhan para pelaku industri kelautan dan perikanan. Strategi kelima meliputi pelatihan dan penyuluhan digital, penguatan pendidikan vokasi, penguatan literasi kelautan, pengembangan kewirausahaan di bidang perikanan, pengembangan sertifikasi kompetensi, pengembangan generasi milenial angkatan kerja perikanan, pengembangan riset dan inovasi, penyebaran teknologi perikanan dan kelautan yang berkelanjutan dan produktif, pembentukan pusat unggulan penelitian kelautan dan kelautan, serta penguatan database kelautan dan perikanan.

Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi

Strategi pertumbuhan dan perluasan ekspor akan difokuskan pada: (1) peningkatan ekspor produk industri yang lebih kompleks, termasuk yang berteknologi menengah dan tinggi; (2) peningkatan ekspor jasa melalui peningkatan kapasitas pelaku sektor jasa lokal berdasarkan peta kompetensi, harmonisasi peraturan sektor jasa dan penyediaan statistik perdagangan jasa; (3) penguatan platform informasi ekspor dan impor yang mencakup informasi pasar, peraturan dan prosedur, serta insentif dan advokasi termasuk kerja sama bilateral dan multilateral; (4) mengembangkan pasar yang berorientasi ekspor, termasuk yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM dan start-up teknologi untuk menawarkan produk dan jasa ke pasar internasional; dan (5) memfasilitasi peningkatan daya saing merek barang dan jasa Indonesia. Penguatan sistem logistik difokuskan pada peningkatan efisiensi distribusi nasional demi kelancaran arus barang dan jasa antar daerah.

MENGEMBANGKAN WILAYAH UNTUK MENGURANGI

KESENJANGAN DAN MENJAMIN PEMERATAAN

Pembangunan daerah dilaksanakan melalui dua pendekatan utama, yaitu pendekatan pertumbuhan dan pendekatan pemerataan, yang tercermin dalam pendekatan koridor pertumbuhan berbasis pulau dan pendekatan koridor pemerataan. Koridor pertumbuhan diorientasikan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dengan mempercepat pengembangan wilayah pertumbuhan antara lain PKN, PKW, KEK, KI dan KSPN, serta kota dan desa serta kawasan aglomerasi perkotaan pada kabupaten/kota yang berada pada koridor pertumbuhan.

Capaian Tahun 2015-2019

Meningkatkan pemerataan antarwilayah KBI dan KTI maupun Jawa dan luar Jawa, melalui strategi pembangunan, yaitu

Memperkuat keterkaitan desa-kota yang mendukung pusat pertumbuhan berbasis keunggulan kawasan desa, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (RAN), kawasan transmigrasi dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (NSAC) di perbatasan negara melalui: (i) peningkatan akses dan konektivitas termasuk jaringan logistik dari pedesaan hingga pusat komersial untuk pasar lokal, regional dan internasional;

Meningkatkan keunggulan kompetitif pusat-pusat pertumbuhan wilayah, melalui strategi pembangunan yaitu

TN : Taman Nasional KSPN : Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KPPN : Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional dll : dan sekitarnya. KSPN Prambanan–Kalasan dll, KSPN Yogyakarta Kota dll, KSPN Sangiran dll, KSPN Merapi–Merbabu dll, KSPN Borobudur dll, KSPN Pantai Selatan Yogyakarta dll, KSPN Karst Gunung Kidul dll, KSPN dll, Karimun KSPN Dieng dll.

Gambar 3.4 Persebaran Sentra Hilirisasi Pertanian
Gambar 3.4 Persebaran Sentra Hilirisasi Pertanian

Meningkatkan kualitas tata kelola pelayanan dasar, daya saing, serta kemandirian daerah, melalui strategi pembangunan

Harmonisasi dan sinkronisasi aturan terkait perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, pengendalian dan evaluasi serta audit antara pusat dan daerah; Dan. Memperkuat hubungan perekonomian pusat dan daerah dengan mempercepat penyelesaian revisi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang hubungan perekonomian pusat dan daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan perekonomian daerah.

Meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang wilayah, melalui strategi pembangunan

Arah Pembangunan Wilayah Pulau Papua

Arah Pembangunan Wilayah Per Pulau

  • Arah Pembangunan Wilayah Kepulauan Maluku
  • Arah Pembangunan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara
  • Arah Pembangunan Wilayah Pulau Sulawesi
  • Arah Pembangunan Wilayah Pulau Kalimantan
  • Arah Pembangunan Wilayah Pulau Sumatera
  • Arah Pembangunan Wilayah Pulau Jawa-Bali

Strategi pembangunan wilayah Sumatera akan mengedepankan pemerataan, pertumbuhan, pelaksanaan otonomi daerah, peningkatan konektivitas, serta mitigasi dan pengurangan risiko bencana sebagai berikut:*). Strategi pembangunan wilayah Jawa-Bali akan mengutamakan pemerataan, pertumbuhan, pelaksanaan otonomi daerah, peningkatan konektivitas, serta mitigasi dan pengurangan risiko bencana sebagai berikut:*).

MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS DAN

Pada tahun 2018, jumlah penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 68,6 persen atau 181,3 juta jiwa, dengan rasio ketergantungan muda dan tua yang rendah yakni sebesar 45,7. Besarnya jumlah penduduk usia kerja harus dimanfaatkan agar Indonesia dapat memaksimalkan bonus demografinya.

Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan

Selain itu, perubahan struktur umur penduduk yang cepat juga membawa konsekuensi terhadap penuaan penduduk yang tidak produktif. Sejalan dengan masih adanya kesenjangan peluang ekonomi antar wilayah, mobilitas penduduk di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dan arus pergerakan tidak merata.

Perlindungan Sosial Bagi Seluruh Penduduk

Sistem yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak bencana. Terlebih lagi, penduduk yang menghadapi perubahan iklim sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan mengubah kondisi kehidupannya atau menyesuaikan produksinya dengan perubahan iklim.

Pemenuhan Layanan Dasar

Pada PISA 2018, proporsi siswa yang berada di atas standar minimum kemampuan matematika jauh lebih rendah dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN. Persentase anak kelas 9 yang berada di atas standar minimum keterampilan matematika, sains, dan membaca pada tes PISA.

Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda

Sebanyak 49,8 persen kepala keluarga dari kelompok miskin dan rentan bekerja di sektor pertanian dan 13,4 persen bekerja di sektor perdagangan dan jasa akomodasi (Susenas, 2018). Hanya sekitar 25,6 persen rumah tangga miskin dan rentan yang memiliki akses terhadap layanan keuangan (Susenas, 2018).

Pengentasan Kemiskinan

Selain belum tersedianya dana yang sesuai dengan profil usaha kelompok miskin dan rentan, perlu juga dikembangkan skema pembiayaan bagi usaha yang kegiatannya mempunyai dampak sosial (social impact fund). Strategi kedua ini sebaiknya dikembangkan pemerintah dalam upaya menjadikan kelompok miskin dan rentan menjadi lebih produktif dan berdaya secara ekonomi agar tidak terus bergantung pada bantuan pemerintah.

Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing

Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola kependudukan, melalui

Penyelenggaraan pengelolaan pencatatan penduduk dan pencatatan sipil yang dikoordinasikan antara pemerintah pusat dan daerah.

Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial, melalui

2.3) Perlindungan sosial adaptif, meliputi: a) pengembangan perlindungan sosial yang terintegrasi dengan risiko ekonomi dan sosial terhadap perubahan iklim dan bencana alam; b) memperkuat sistem kelembagaan perlindungan sosial yang merespons risiko sosial dan ekonomi akibat perubahan iklim dan bencana alam; 2.4) Peningkatan kesejahteraan masyarakat, meliputi: a) pengembangan sistem pelayanan jangka panjang yang terpadu dan holistik; b) penguatan penerapan standar pelayanan minimum di bidang sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk;

Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong

Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, khususnya penguatan pelayanan kesehatan dasar (Pelayanan Kesehatan Primer) dengan mendorong .. kesehatan berbasis masyarakat; dan meningkatkan keluarga berencana setelah melahirkan; dan e) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi lintas sektoral remaja yang responsif gender. 3.4) Menumbuhkan perilaku hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, meliputi: a) mengembangkan kawasan sehat meliputi kabupaten/kota sehat, pasar sehat, upaya kesehatan sekolah (SHE) dan lingkungan kerja sehat; b) menyediakan lingkungan yang mendorong aktivitas fisik seperti penyediaan ruang publik terbuka, transportasi massal dan koneksi antar moda, lingkungan yang sehat dan pengurangan polusi udara;

Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, melalui

4.4) Penguatan penjaminan mutu pendidikan untuk meningkatkan pemerataan mutu layanan antar satuan pendidikan dan antar daerah, meliputi: a) peningkatan kualitas peta mutu pendidikan sebagai acuan upaya peningkatan mutu layanan pendidikan b) penguatan kapasitas dan percepatan akreditasi satuan pendidikan dan kursus;

Meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan pemuda, melalui

5.3) Peningkatan perlindungan perempuan, termasuk pekerja migran terhadap kekerasan dan TPPO, meliputi: a) penguatan kebijakan dan peraturan pencegahan, pengobatan, rehabilitasi, repatriasi dan reintegrasi; b) peningkatan pengetahuan dan pemahaman individu, baik perempuan maupun laki-laki, keluarga, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya mengenai KTP dan TPPO; 5.4) Peningkatan kualitas pemuda, meliputi: (a) penguatan kapasitas kelembagaan, koordinasi strategis antar pemangku kepentingan, serta pengembangan peran dunia usaha dan masyarakat dalam penyediaan layanan pemuda terpadu, termasuk fasilitasi ruang kreatif positif bagi pemuda ;

Mengentaskan kemiskinan, melalui

6.2) Mediasi bisnis dan dampak sosial, meliputi: (a) penguatan kapasitas usaha kelompok miskin dan rentan melalui program pengembangan usaha dan hubungan dengan mitra usaha strategis; (b) pengembangan sistem pembiayaan program ekonomi produktif yang berdampak sosial; 6.3) Reforma agraria, meliputi: (a) penyediaan sumber lahan untuk Objek Reforma Agraria (TORA), antara lain melalui pelepasan kawasan hutan; (b) pelaksanaan redistribusi tanah, termasuk untuk pengembangan kawasan transmigrasi;

Meningkatkan produktivitas dan daya saing, melalui

7.4) Pembinaan budaya dan peningkatan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional, meliputi: (a) Penguatan dan penataan regulasi olahraga; (b) Pengembangan budaya olahraga oleh keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat, termasuk olahraga rekreasi, olahraga tradisional dan layanan khusus serta olahraga pendidikan; 7.5) Penguatan asisten pembangunan, meliputi: (a) Pengembangan standar kompetensi dan tingkat kualifikasi nasional asisten pembangunan; (b) Program pendidikan dan pelatihan mengacu pada standar kompetensi dan tingkat kualifikasi;

REVOLUSI MENTAL DAN

PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN

Nilai inti revolusi mental ini antara lain integritas, etos kerja, dan gotong royong yang merupakan nilai luhur budaya bangsa. Revolusi mental sebagai gerakan kebudayaan juga harus mengukuhkan Indonesia sebagai negara bangsa yang majemuk, memiliki keragaman suku, adat istiadat, budaya, bahasa dan agama, yang membentuk satu kesatuan dalam keberagaman: Bhinneka Tunggal Ika.

Melemahnya Ideologi Pancasila dan Ketahanan Budaya Bangsa

Belum Optimalnya Pemajuan Kebudayaan Indonesia

Belum Mantapnya Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti

Masih Lemahnya Pemahaman dan Pengamalan Nilai-Nilai Ajaran Agama

Belum Kukuhnya Moderasi Beragama untuk Memperkuat Toleransi dan Kerukunan

Belum Optimalnya Peran Keluarga

Rendahnya Budaya Literasi, Inovasi, dan Kreativitas

  • Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern,
  • Meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan
  • Memperkuat moderasi beragama untuk mengukuhkan toleransi, kerukunan dan harmoni sosial, melalui
  • Meningkatkan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter, melalui

Pengembangan dan pemanfaatan kekayaan budaya untuk memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan masyarakat, meliputi: (a) pengembangan produk seni, budaya, dan film; (b) menyelenggarakan festival budaya dan membangun opera internasional; (c) mengelola warisan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia; dan (d) pengembangan budaya maritim dan literasi maritim, gerakan cinta laut, gerakan Indonesia bersih, dan pengembangan sumber daya maritim. Pengembangan diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia, meliputi: (a) pengembangan diplomasi budaya melalui pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, seni dan budaya muhibah, serta kuliner Indonesia; dan (b) penguatan pusat studi dan rumah kebudayaan Indonesia di luar negeri.

MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilihan strategis untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dalam masa pembangunan infrastruktur, prioritas diberikan pada infrastruktur untuk menunjang pelayanan dasar, perekonomian, dan pembangunan perkotaan.

Infrastruktur Pelayanan Dasar

Pada tahun 2018, akses terhadap air minum perpipaan baru mencapai 20,14 persen dari seluruh rumah tangga di Indonesia. Beberapa tantangan yang dihadapi PDAM adalah kesinambungan kuantitas dan kualitas air baku, peningkatan pengelolaan PDAM secara teknis, finansial dan sumber daya manusia, serta penetapan tarif air minum yang dapat memenuhi kebutuhan operasional dan pengembangan. air minum. jasa.

Infrastruktur Ekonomi

Gambar

Gambar 3.4 Persebaran Sentra Hilirisasi Pertanian
Gambar 3.5 Persebaran Sentra Produksi Perikanan Budidaya dan Garam
Gambar 3.6 Persebaran Sentra Produksi Pangan
Gambar 3.7 Persebaran Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pembangunan infrastruktur fisik pada RPJMN 2015-2019 ada 3 capaian pembangunan pengembangan kawasan perbatasan sesuai arahan kebijkan

SUMBERDAYA MANUSIA BEFORE 9 Pembangunan Infrastruktur Berbasis Community Development Transformasi Ekonomi Melalui Penguatan Sektor Perkebunan, Pertanian dan Perikanan Pembangunan

RPI2JM Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara.. 139 6.1

menyusun jadwal dan menyiapkan rencana pertemuan secara berkala dengan anggota tim termasuk tim ahli, untuk merumuskan dokumen usulan reformasi birokrasi unit kerja tingkat eselon

pelayanan kesehatan, pendidikan serta kebutuhan dasar lainnya Memantapkan transformasi birokrasi yang bersih, dinamis dan tangkas berbasis digital untuk meningkatkan

1 2022 Meningkatkan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Berbasis Pemberdayaan, Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Infrastruktur Melalui Tata kelola Pemerintahan

Penyusunan RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2021-2026 memperhatikan dan berpedoman pada kebijakan nasional yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun