Persamaan Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi merupakan analisis statistik yang mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis regresi linear diasumsikan berlakunya bentuk hubungan linear dalam parameter.
Persamaan regresi linier sederhana merupakan suatu model persamaan yang menggambarkan hubungan satu variabel bebas/ predictor (X) dengan satu variabel tak bebas/ response (Y), yang biasanya digambarkan dengan garis lurus, seperti disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1
Model Regresi Linear Sederhana
Yi=β0+β1Xi+εi , i=1,2, … n dengan
Yi : nilai variabel tak bebas dalam trial ke-i, β0, β1 : parameter
Xi : konstanta yang diketahui nilainya, yakni nilai variabel bebas dala trial ke-i
εi : error/kesalahan E( εi¿ = 0, εi
σ¿ , εj ) = σ2 , εi dan εj tidak berkorelasi, kovariansi εi
σ¿ , εj )
= 0 untuk semua i, j, i≠ j
Besarnya konstanta a dan b dapat ditentukan menggunakan persamaan :
Yi
∑
Xi2Xi XiYi
∑
¿¿¿
¿i
∑
X¿2¿
∑
¿ ¿∑
¿(¿)−¿b0¿=¿
XiYi
∑
¿Xi¿ Yi
∑
¿¿¿
¿i
∑
X¿2¿
∑
¿ ¿n¿ b1=¿
Contoh Kasus
Sebagai contoh saya mempunyai data penelitian dengan judul pengaruh stress kerja terhadap kinerja pegawai. Dari judul di atas maka hipotesis atau kesimpulan sementara yang saya ajukan dan yang saya akan uji dengan analisis regresi linier sederhana adalah ada pengaruh stress kerja terhadap kinerja pegawai adapun data penelitian yang saya maksud sebagaimana
tabel di bawah ini :
Table 1
Keterangan terkait data penelitian di atas
1. Data di atas diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner atau angket (menggunakan nilai skor total jawaban responden atas item item soal kuesioner)
2. Jumlah Semple yang digunakan adalah 12 responden pegawai
3. Variabel penelitian : Stres kerja sebagai variabel bebas (X) dan Kinerja Pegawai sebagai variabel tergantung (Y)
Cara uji Analisis Regresi Linear Sederhana dengan SPSS
1. Buka lembar kerja SPSS lalu klik Variabel view, selanjutnya pada kolom Name untuk baris pertama tulis X, baris kedua Y. Lalu pada kolom Label baris pertama tulis Stres Kerja dan baris kedua tuliskan Kinerja Pegawai.
Gambar 2
2. Langkah berikutnya klik Data View (dari tampilan Data View terlihat ada dua nama variabel yakni X dan Y), selanjutnya masukan data penelitian dengan ketentuan X untuk data Stres Kerja dan Y untuk Kinerja Pegawai (pada saat memasukkan data penelitian harus dilakukan dengan teliti dan cermat karena jika terjadi kesalahan pada proses penginputan ini, maka output SPSS tidak akan mengeluarkan hasil yang akurat sesuai dengan harapan).
Gambar 3
3. Jika sudah yakin di input dengan benar, langkah selanjutnya klik menu Analyze – kemudian klik Reression – lalu klik Linear...
Gambar 4
4. Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear Regression, masukan variabel Stres Kerja (X) ke kotak Independent(s), dan masukan variabel Kinerja Pegawai (Y) ke kotak
Dependent, caranya dengan mengklik tanda panah yang tersedia. Selanjutnya pada bagian Method : pilih enter atau (abaikan pilihan yang lainnya).
Gambar 5
5. Langkah terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah, maka akan keluar output SPSS regresi linear sederhanadan menginterpretasikannya sebagai berikut :
Membuat Persamaan Regresi Linear Sederhana
Secara umum rumus persamaan regresi linear sederhana adalah : Yi=β0+β1Xi+εi , i=1,2, … n
Sementyara untuk mengetahui nilai koefisien regresi tersebut dapat dilihat output tabel coefficients berikut :
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 35.420 2.616 13.538 .000
Stres Kerja -.511 .116 -.813 -4.418 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
a = Angka konstan dari unstandardized coefficients. Dalam kasus ini nilainya sebesar 35,420.
Angka ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada Stres Kerja (X) maka nilai konsisten Kinerja Pegawai (Y) adalah sebesar 35,420
b = Angka koefisien regresi. Nilainya sebesar -0,511. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Stres Kerja (X), maka Kinerja Pegawai (Y) akan meningkat sebesar -0,511
Karena nilai koefisien regresi bernilai minus (-), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa Stres Kerja (X) berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pegawai (Y). Sehingga persamaan
regresinya adalah Y = 35,420 - 0,511 X
Uji Hipotesis Dalam Analisis Regresi Linear Sederhana
Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Sekedar mengingatkan bahwa hipotesis yang di ajukan dalam analisis regresi linier sederhana ini adalah :
H0 : Tidak ada pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) H1 : Ada pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Sementara itu, untuk memastikan apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak (dalam arti variabel X berpengaruh terhadap variabel Y) dapat melakukan uji hipotesis ini dengan cara membandingkan nilai signifikansi (Sig.) dengan probabilitas 0,05 atau dengan cara lain yakni membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
Uji Hipotesis Membandingkan Kriteria Keputusan Dengan Nilai Alpha(0,05)
Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi dengan melihat nilai signifikasi (Sig.) hasil output SPSS adalah :
1. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil (<) dari probabilitas 0,05 mengandung arti bahwa ada Pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
2. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar (>) dari probabilitas 0,05 mengandung arti bahwa ada tidak ada Pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 35.420 2.616 13.538 .000
Stres Kerja -.511 .116 -.813 -4.418 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,001 lebih kecil (<) probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa “Ada Pengaruh stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y)”
Karena nilai p value (0,001) < alpha (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak yang berarti bahwa “Ada Pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y)”.
Melihat Besarnya Pengaruh Variabel X terhadap Y
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) dalam analisis regresi linear sederhana, dapat berpedoman pada nilai R square yang terdapat pada output SPSS bagian Model Summary
Dari output di atas diketahui nilai R Square sebesar 0,661. Nilai ini mengandung arti bahwa pengaruh Stres Kerja (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) adalah sebesar 66,1% sedangkan 33,9% Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti.
Kesimpulan Dari Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Merujuk pada pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Stres Kerja (X) berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pengawai (Y) dengan total pengaruh sebesar 66,1%.
Pengaruh negatif ini bermakna semakin menurunnya stres kerja seorang karyawan (pegawai) maka akkan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai tersebut.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .813a .661 .627 1.40170
a. Predictors: (Constant), Stres Kerja
Persamaan Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda merupakan suatu persamaan yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel bebas/ predictor X1 , X2, … , Xn dan satu variabel tak bebas/ response Y . Tujuan dari analisis regresi linier berganda adalah untuk memprediksi nilai variabel tak bebas/ response (Y) jika nilai variabel-variabel bebas/ predictor
X1 , X2, … , Xn diketahui. Disamping itu juga untuk mengetahui arah hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel-variabel bebas.
Persamaan regresi linier berganda secara matematik diekspresikan oleh : Y=a+b1X1 + b2X2+…+bnXn yang mana :
Y = variable tak bebas (nilai yang akan diprediksi) a = konstanta
b1, b2, … ,bn = koefisien regresi X1, X2,… , Xn = variable bebas
Bila terdapat 2 variable bebas, yaitu X1dan X2 , maka bentuk persamaan regresinya adalah : Y=a+b1X1 + b2X2
Keadaan-keadaan bila nilai koefisien-koefisien regresi b1dan b2 adalah : 1. Bernilai 0, maka tidak ada pengaruh X1dan X2 terhadap Y
2. Bernilai negatif, maka terjadi hubungan yang berbalik arah antara variabel bebas X1dan X2 dengan variabel tak bebas Y
3. Bernilai positif, maka terjadi hubungan yang searah antara variabel bebas X1dan X2 dengan variabel tak bebas Y
Konstanta a dan koefisien-koefisien regresi b1dan b2 dapat dihitung menggunakan rumus :
Koefisien Determinasi ( r2¿
1. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase pengaruh variable bebas X1 dan X2 terhadap variable tak bebas Y
2. Besarnya r2 dihitung dengan rumus :
r2=(b1∑ X1y)+¿(b2∑ X2y)
∑ y2
3. Jika r2 = 0 , maka variasi variable-variabel bebas X1 dan X2 tidak sedikitpun dapat menjelaskan variasi variable tak bebas Y dalam model persamaan regresi 4. Jika r2 = 1, maka variasi variable-variabel bebas X1 dan X2 dapat menjelaskan
dengan sempurna variabel tak bebas Y dalam model persamaan regresi Koefisien Korelasi Ganda (r)
Koefisien korelasi ganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar korelasi yang terjadi antara variable-variabel X1, X2,… , Xn secara serentak/ simultan dengan variabel Y
Besarnya nilai koefisien korelasi ganda dapat dihitung dengan rumus :
r=
√
r2=√
(b1∑ X1y)+¿(∑ y2b2∑ X2y)Nilai r : -1 ≤ r ≤ +1. Semakin mendekati nilai +1 atau – 1, maka semakin kuat hubungan yang terjadi dan sebaliknya jika r mendekati 0 maka semakin lemah hubungan yang terjadi
Korelasi Parsial
Korelasi parsial merupakan suatu korelasi yang menjelaskan korelasi antara satu variabel dengan satu variabel dan variabel lainnya dianggap konstan. Terdapat 3 macam bentuk korelasi parsial, yaitu :
korelasi antara X1 dan X2 yang mana Y dianggap konstan ( r12,Y )
r12.Y= r12−(rY1rY2)
√ √
(1−rY21)(1−rY22)korelasi antara Y dengan X1 yang mana X2 dianggap konstan ( rY1,2 )
rY1.2= rY1−(rY2r12)
√ √
(1−rY22)(1−rY212)korelasi antara Y dengan X2 yang mana X1 dianggap konstan ( rY2,1 )
rY2.1= rY1−(rY2r12)
√ √
(1−rY22)(1−rY212)Yang mana :
Kesalahan Baku Estimasi (Standart Error Estimate)
Kesalahan baku estimasi digunakan untuk melihat apakah persamaan regresi yang terbentuk tepat/ kurang tepat dipakai untuk mengestimasi/ memprediksi variabel response
Y. Jika kesalahan bakunya besar, maka persamaan regresi yang dibentuk kurang tepat dipakai untuk mengestimasi. Hal ini disebabkan karena selisih nilai antara variable response Y estimasi dengan Y kenyataan akan besar. Secara matematik kesalahan baku estimasi diekspresikan oleh :
Se
(
Syx)
=√
∑Y2−(α ∑Y)−(
b1∑ X1Y)
−(b2∑ X2Y)N−3
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak. Hipotesis merupakan asumsi atau pernyataan yang mungkin benar atau salah mengenai suatu populasi. Dengan mengamati seluruh populasi, maka suatu hipotesis akan dapat diketahui apakah suatu penelitian itu benar atau salah. Untuk keperluan praktis, pengambilan sampel secara acak dari populasi akan sangat membantu. Dalam pengujian hipotesis terdapat asumsi/ pernyataan istilah hipotesis nol. Hipotesis nol merupakan hipotesis yang akan diuji, dinyatakan oleh H0 dan penolakan H0 dimaknai dengan penerimaan hipotesis lainnya yang dinyatakan oleh H1.
Jika telah ditentukan Koefisien Determinasi ( r2 ), maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan (misalkan dalam suatu penelitian ) yang dapat menggunakan Uji-t ; Uji-F ; Uji-z atau Uji Chi Kuadrat. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas/ predictor/ independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat/
response/ dependen (Y). Signifikan berarti bahwa pengaruh yang terjadi berlaku untuk seluruh populasi. Dalam modul ini hanya dibahas Uji-t.
Uji-F
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X1 dan X2 secara bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tak bebas Y.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Uji-F adalah:
1. Menentukan Hipotesis
H0:β1=β2=0 ; (tidak ada pengaruh variable X1 dan X2 terhadap Y ) H1:β1≠ β2≠0 ; (ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y)
2. Menentukan Tingkat/Taraf Signifikansi ( α ) Nilai yang biasa digunakan adalah  = 5%
3. Menentukan F hitung Rumus F hitung : F hit= r2/k
(1−r2)/(n−k−1)=r2(n−k−1) k(1−r2)
4. Menentukan F table ( mempergunakan table Uji-F)
Tabel Uji-F untuk α = 5% dengan derajat kebebasan pembilang (Numerator, df)= k - 1; dan untuk penyebut (Denominator, df) = n – k
n = jumlah sample / pengukuran, k = jumlah variabel bebas dan terikat).
5. Kriteria Pengujian nilai Fhit dan ttab
Bila nilai Fhit < Ftab, maka H0 diterima, H1 ditolak Bila nilai Fhit > Ftab, maka H0 ditolak, H1 diterima
6. Kesimpulan
Akan disimpulkan ada/tidaknya pengaruh antara variable-variabel bebas X1 dan X2
terhadap variable tak bebas Y.
Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji-t)
Uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang terbentuk variable-variabel bebasnya (X1 dan X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable tak bebas Y. Langkah-langkah dalam melakukan Uji-t sama dengan pada regresi linear sederhana.
Contoh Soal
Kita ingin mengetahui apakah ada pengaruh variabel motivasi (X1) dan variabel minat (X2) terhadap variabel Prestasi (Y), data penelitian ini mempunyai sampel sebanyak 12 orang siswa. Adapun data lengkapnya dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
No
Responden
Motivasi (X1)
Minat (X2)
Prestasi (Y)
1 75 75 80
2 60 70 75
3 65 70 75
4 75 80 90
5 65 75 85
6 80 80 85
7 75 85 95
8 80 88 95
9 65 75 80
10 80 75 90
11 60 65 75
12 67 70 75