• Tidak ada hasil yang ditemukan

persepsi orang tua terhadap pembelajaran online

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "persepsi orang tua terhadap pembelajaran online"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)

DESA BEBER KECAMATAN BATUKLIANG

i oleh

Kamelia Juana Putri NIM 170109030

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2021

(2)

ii Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan

oleh

Kamelia Juana Putri NIM 170109030

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2021

(3)

iii

(4)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Kamelia Juana Putri, NIM: 1701090γ0 dengan judul “Persepsi Orang Tua Terhadap pembelajaran Online Kimia di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus di Dusun Mertak Kesambik Daye Desa Beber Kecamatan Batukliang” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal: Kamis 1 Juli 2021

Pembimbing I, Pembimbing II,

Yahdi, S.Pd.,M.Si. Baiq Ayu Aprilia M, M.Si.

NIP.198012312007011029 NIP.198404092019032009

(5)

v

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Kampus II. Jln. Gajah Mada No.Telp (0370)620783-620784

Fax.620784 Jempong-Mataram

Mataram,.Senin 5 Juli 2021

Hal : Ujian Skripsi Yang Terhormat

Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Di Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Kamelia Juana Putri

NIM 170109030

Jurusan/Prodi : Tadris Kimia

Judul : Persepsi Orang Tua Terhadap pembelajaran Online Kimia di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus di Dusun Mertak Kesambik Daye Desa Beber Kecamatan Batukliang

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Pembimbing I, Pembimbing II,

Yahdi, S.Pd.,M.Si. Baiq Ayu Aprilia M, M.Si.

NIP. 19801231200701102 NIP. 1984040920190

(6)

vii

(7)

viii

“Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan itu ada Kemudahan”

“Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Q.S.

Al-Anfaal: 46).

“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (Q.S. Yusuf: 87)

(8)

ix

“Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibuku iq. Suk, dan Bapakku Sarapudin yang telah merawat dan membesarkan ku,

orang-orang terkasih, almamaterku, semua guru dan dosenku sebagai ungkapan terimakasih dariku karena selalu membantu

dan memberikan motivasi serta inspirasi dalam hidupku”

(9)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Persepsi Orang Tua Terhadap Pembelajaran Online Kimia di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus di Dusun Mertak Kesambik Daye Desa Beber Kecamatan Batukliang,” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau hingga akhir zaman yang telah membimbing manusia dari alam kebodohan menuju alam yang berpengetahuan.

Pembuatan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Program Studi Tadris Kimia, sehingga dalam menyelesaikannya penulis sudah bersungguh- sungguh dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak. Penulis menyadari selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari petunjuk, bimbingan, arahan, serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Yahdi S.Pd., M.Si. selaku pembimbing I dan juga ketua program studi tadris kimia serta ibu Baiq Ayu Aprilia M, M.Si. selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi yang mendetail, tanpa merasa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.

(10)

xi

2. Bapak Syarifatul Mubarak M.Pd. selaku penguji I dan ibu Novia Suryani, M.Sc. selaku penguji II yang memberikan masukan, bimbingan, motivasi, dan koreksi yang mendetail, tanpa merasa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.

3. Prof. Dr. H. Mutawali, MAg., selaku rektor UIN Mataram yang memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernh selesai.

4. Kedua orang tua ku, saudara ku tercinta dan orang-orang yang aku sayangi dan cintai yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungan baik berupa moral dan material yang tiada terhingga.

5. Serta teman-teman yang selalu memberikan semangat. Semoga segala bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal saleh dan mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT, Aamiin

6. Sebagai buatan manusia yang serba terbatas, penulis menyadari skripsi ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulis bisa menyusun karya ilmiah yang lebih baik lagi. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Mataram, 6- Juli-2021 Penulis

(Kamelia Juana Putri)

(11)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 8

E. Telaah Pustaka ... 10

F. Kerangka Teori. ...14

G. Metodelogi Penelitian. ... 35

H. Sistematika Pembahasan. ... 42

BAB II PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN ... 44

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44

1. Kondisi Geografis ... 44

2. Keadaan Penduduk ... 44

3. Keadaan Sosial Kebudayaan ... 45

4. Mata Pencaharian Penduduk ... 46

(12)

xiii

5. Lembaga Pendidikan dan Tempat Ibadah ... 47

6. Data Anak yang Sekolah Tingkat SMA... 48

B. Persepsi Orang Tua ... 50

C. Dampak Pembelajaran Kimia di Rumah... 62

BAB III PEMBAHASAN ... 68

A. Persepsi Orang Tua ... 68

B. Dampak Pembelajaran Kimia di Rumah... 72

BAB IV PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 74 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

xiv Tabel 1.1 Data Anak Sekolah, 4.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk, 44.

Tabel 2.2 Mata Pencaharian Penduduk, 45.

Tabel 2.3 Jumlah Sarana Pendidikan, 46.

Tabel 2.4 Jumlah Sarana Pendidikan, 47.

Tabel 2.5 Data Anak yang Melanjutkan Tingkat SMA/MA/SMK, 48.

Tabel 2.6 Data Secara Keseluruhan, 49.

(14)

xv Lampiran 2 Data Informan

Lampiran 3 Dokumentasi

(15)

xvi

DESA BEBER KECAMATAN BATUKLIANG

Oleh:

KAMELIA JUANA PUTRI NIM: 170109030

ABSTRAK

Sistem pembelajaran mengalami perubahan selama masa pandemi Covid-19. Orang tua harus menggantikan peran guru untuk mengajarkan anaknya di rumah. Hal ini membuat orang tua merasa kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi orang tua terhadap sistem pembelajaran kimia berbasis online di rumah pada masa pandemi Covid-19 dan apa saja dampak yang di hadapi oleh siswa selama proses pembelajaran online kimia di rumah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan orang tua dan siswa tingkat SMA, SMK dan MA.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi orang tua terhadap sistem pembelajaran kimia berbasis online di rumah pada masa pandemi Covid-19 tidak efektif, karena adanya kendala yang dihadapi oleh orang tua seperti keterbatasan waktu, fasilitas yang tidak memadai (kuota internet, laptop, dan smartphone) dan kurangnya pemahaman materi yang diberikan kepada anak. Dampak yang dihadapi siswa berupa kurangnya komunikasi dengan guru, pembelajaran susah dikontrol, kesulitan evaluasi terhadap anak dan kurangnya pemahaman terhadap materi yang diberikan oleh guru secara online.

Kata kunci : Persepsi Orang Tua, Pembelajaran Berbasis Online, Covid- 19.

(16)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pendidikan berperan dalam mengembangkan potensi yang ada pada setiap individu. Pendidikan dapat ditempuh dari berbagai jalur pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 13 menyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur pendidikan yaitu wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas.

Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang keberlangsungannya di keluarga yang berbentuk mandiri, sadar, dan bertanggung jawab. Ketiga jalur pendidikan tersebut harus saling melengkapi agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai, karena pendidikan merupakan tanggung jawab bagi semua pihak.1

Wabah Covid-19 ini sangat berdampak bagi kita semua baik dari segi pendidikan, ekonomi, dan sosial. Menteri pendidikan dan kebudayaan yang

1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(17)

mengeluarkan surat edaran pada tanggal 24 maret 2020 nomor 4 tentang pelaksanaan kebijakan yang dilakukan dalam masa darurat selama pandemi Covid-19 yang mengadakan pembelajaran melalui E-Learning yang melakukan pembelajaran jarak jauh atau online yang bermakna bagi siswa.2

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua yang menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan turut serta dalam upaya pendidikan anaknya di rumah. Orang tua akan senantiasa mendidik anaknya belajar di rumah.3

Orang tua sangat berperan penting dalam membimbing dan mendidik anak-anak baik berupa fisik dan non fisik. Bimbingan secara fisik untuk menyiapkan sarana dan prasarana dan untuk non fisik berupa perhatian orang tua sangat penting untuk mendorong motivasi anak.4

Pada saat sekarang ini pendidikan dilakukan di rumah masing- masing untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, aman untuk kenyamanan

2 Siti Zakiyatul Lutfiah, Persepsi Orang Tua Mengenai Pembelajaran Online Di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Universitas Islam Agung Semarang, Vol. 2 Nomor 2, Juli 2020, hlm. 165-170.

3 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 34.

4 Slameto, Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.

105.

(18)

peserta didik, orang tua, dan pihak guru maka tindakan pendidikan terhadap peserta didik akan memiliki arah yang sama antara pendidikan yang ada di sekolah dengan kehidupan peserta didik yang belajar di rumah untuk mencapai tujuan dari kurikulum yang sudah ditentukan walaupun pembelajaran dilakukan secara online.

Masa pandemi Covid-19 membawa dampak pada sistem pendidikan yang dikarenakan tidak boleh terjadi interaksi secara langsung antara guru dan murid hal itulah daring sebagai keputusan dalam proses belajar mengajar. Orang tua berperan sebagai guru atau wakil guru dalam mendidik anak di rumah. Orang tua dengan segala kelebihan dan kekurangan menjalani proses pendidikan di rumah untuk kegiatan belajar anak di rumah, akan berbanding terbalik dengan orang tua yang hanya menyerahkan anaknya di sekolah. Orang tua yang menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan turut serta dalam upaya pendidikan anaknya di rumah. Orang tua akan senantiasa mendidik anaknya di rumah. Hal ini dikarenakan anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dibandingkan di sekolah. Untuk mengimbangi perkembangan anak di sekolah, tentunya orang tua juga mengoptimalkan aktivitas belajar di rumah.

Motivasi belajar salah satunya dipengaruhi oleh bimbingan orang tua, yang menjadi dasar untuk meningkatkan motivasi belajar. Motivasi belajar dapat

(19)

diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam dan luar siswa untuk meningkatkan hasil belajar.5

Persepsi orang tua sangat penting untuk memberikan bimbingan secara optimal dalam kegiatan belajar, diharapkan anak akan merasa nyaman untuk belajar dan anak tersebut akan lebih termotivasi dalam belajar. Sedangkan anak yang kurang mendapatkan dukungan orang tua dalam belajar, akan mengalami hambatan dalam mengerjakan tugas karena dirinya tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring tidak semua orang tua memiliki persepsi yang sama, karena setiap orang tua menghadapi masalah yang berbeda- beda, di antara masalah yang dihadapi oleh orang tua antara lain fasilitas seperti hp, laptop, keterbatasan pendidikan, keterbatasan waktu dan ekonomi.6

5 Meiyana Diah Lestari, Hadi Kusuma Ningrat, Alfina Mizriyati, Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Berbasis Online Serta Bimbingan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia, Universitas Islama Negeri Mataram, Vol. 3 Nomor 1 Juni 2021..., hlm. 87.

6 Rizqon halal syah aji, Dampak Covid-19 Pada Pendidikan Di Indonesia, Sekolah, Keterampilan,

Dan Proses Pembelajaran Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol.

7 Nomor 5, Mei 2020, hlm. 397.

7 Observasi, Mertak Kesambik Daye, 26 November 2020

(20)

Tabel 1.1 Data Anak Sekolah Tingkat SMA/MA/SMK Di Dusun Mertak Kesambik Daye.7

No Jumlah anak sekolah Jumlah

1 SMA 15

2 MA 10

3 SMK 5

Jumlah 30

Jumlah siswa pada Tabel 1.1 tersebut, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, bahwa siswa dan orang tua siswa memiliki tingkat perbedaan yang dimiliki baik dari segi ekonomi, pendidikan orang tua dan fasilitas. Dengan demikian maka tentunya orang tua siswa tersebut, akan memiliki persepsi yang berbeda atau tantangan yang berbeda terkait dengan pembelajaran daring.

Dengan demikian peneliti tertarik mencoba meniliti lebih dalam terkait tentang “Persepsi Orang Tua Terhadap Pembelajaran Online Kimia di Rumah dan Dampak Pembelajaran Online Kimia Bagi Siswa di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus di Dusun Mertak Kesambik Daye Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah”

B. RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH 1. Rumusan Masalah

a. Bagaimana persepsi orang tua terhadap pembelajaran online kimia di rumah selama massa pandemi Covid-19 ?

b. Apa saja dampak pembelajaran online kimia bagi siswa di rumah selama masa pandemi Covid-19 ?

(21)

2. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

a. Persepsi atau pendapat orang tua dan siswa di wilayah dusun Mertak Kesambik Daye.

b. Wali atau orang tua siswa tingkat SMA/MA/SMK yang belajar kimia di wilayah dusun Mertak Kesambik Daye

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi orang tua dalam penyelanggaran pembelajaran di rumah atau pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19.

b. Untuk mengetahui dampak pembelajaran online kimia bagi siswa di rumah selama masa pandemi Covid -19.

(22)

2. Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis.

a. Dapat menambah wawasan keilmuan terutama yang terkait dengan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.

b. Hasil penelitian ini dapat menarik peneliti lain untuk meneliti aspek aspek lain yang belum terjangkau dalam penelitian ini.

c. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan stimulus (rangsangan) kepada peneliti berikutnya untuk mengkaji secara lebih dalam terkait tentang bagaimana guru mengelola pembelajaran secara online selama masa pandemi Covid-19.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Dengan penelitian ini dapat meningkatkan motivasi siswa belajar online dan bimbingan dari orang tua.

(23)

b. Bagi Guru

Dengan penelitian ini dapat meningkatkan motivasi guru untuk mengubah metode mengajar walapun secara online agar peserta didik cepat memahami apalagi mata pelajaran kimia.

c. Bagi Sekolah

Sebagai alternatif ketika ingin menggunakan pembelajaran online agar berdiskusi dan memberikan pemahaman kepada orang tua ketika melarang pembelajaran secara formal di sekolah.

d. Bagi Orang Tua

Agar memahami dan meninjau siswa selama pembelajaran secara online demi kenyamanan bersama untuk mencapai kurikulum pendidikan yang sudah dientukan.

e. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan, sebagai bekal dan pembelajaran agar menjadi pendidik yang profesional dan kreatif dalam mendidik.

(24)

D. RUANG LINGKUP DAN SETTING PENELITIAN

Berbicara ruang lingkup dan setting penelitian maka erat kaitannya dengan batasan-batasan penelitian atau tempat lokasi di mana peneliti bisa mendapatkan informasi yang akan dijadikan objek penelitiannya karena dalam melaksanakan penelitian ini disadari bahwa masih adanya keterbatasan baik aspek ilmu pengetahuan, refrensi, waktu, tenaga, maupun dari aspek pendanaan. Oleh karena itu, dirasakan perlu untuk membatasi ruang lingkup penelitian.

1. Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan yang luas dan tidak keluar dari fokus penelitian, maka peneliti membuat batasan. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang persepsi orang tua terhadap pembelajaran online kimia di rumah dan dampak pembelajaran online kimia bagi siswa di rumah selama masa pandemi Covid-19.

2. Setting Penelitian

a. Lokasi yang peneliti gunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini adalah di Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada bulan Maret - April 2021 c. Tahap persiapan penelitian

(25)

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan antara lain : 1) Menyusun pedoman wawancara

Pedoman wawancara dibuat agar wawancara berjalan sesuai dengan tujuan penelitian.

2) Persiapan untuk mengambil data wawancara.

d. Tahap pelaksanaan penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan subyek penelitian yaitu orang tua dan siswa tingkat SMA/MA/SMK . e. Tahap pemrosesan data

Setelah peneliti mengumpulkan data dari subjek dari informan, selanjutnya peneliti melakukan beberapa hal :

1) Melakukan analisa data

Peneliti kemudian menyusun wawancara mengenai persepsi orang tua pada pembelajaran online kimia di rumah dan dampak pembelajaran online kimia bagi sisswa di rumah selama masa pandemi Covid-19 dari data hasil wawancara.

2) Mebuat kesimpulan dan memberikan saran.

(26)

E. TELAAH PUSTAKA

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggali dan memahami beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk memperbanyak refrensi dan menambah wawasan terkait dengan judul skripsi. Sementara itu, ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang peneliti kerjakan. Penelitian-penelitian itu antara lain sebagai berikut:

1. Jurnal oleh Siti Zakiyatul Lutfiah yang berjudul ”Persepsi Orang Tua Mengenai Pembelajaran Online Di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 Tingkat Sekolah Dasar” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian diskriptif karna pendekatan kuantitatif yang menggunakan angka, pengumumpulan data.

Hasil dari penelitian Zakiyatul Lutfiah adalah orang tua tidak selalu bisa mendampingi anak-anaknya dalam belajar dikarenakan ada pekerjaan, dan kebanyakan orang tua kurang mengeksplorasi filtur-filtur teknologi sehingga menjadi penghambat bagi orang tua dalam membimbing anak-anaknya pada saat berlansungnya pembelajaran.

Orang tua memiliki persepsi yang negatif pada saat pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan banyaknya kendala yang dihadapi seperti kurangnya sarana dan prasarana, ketidak siapan siswa dalam pembelajaran online, orang tua tidak siap mendampingi, kurangnya interaksi

(27)

antara guru dan siswa sehingga pembelajaran kurang efektif atau kurang baik.

Dampak positf pembelajaran dari rumah secara online yaitu dapat menghemat waktu, melatih siswa untuk mandiri dan bertanggung jawab, membuat siswa lebih kreatif dalam belajar, dapat mencegah penyebaran Covid-19.8

Persamaan penelitian dari Siti Zakiyatul Lutfiah dengan peneliti adalah sama-sama membahas tentang persepsi orang tua terhadap pembelajaran online di rumah selama masa pandemi Covid-19.

Perbedaan penilitian Siti Zakiyatul Lutfiah dengan peneliti adalah peneliti meneliti tentang dampak pembelajaran online kimia di rumah selama masa pandemi Covid-19, lokasi penelitian dan menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Siti Zakiyatul Lutfiah menggunakan metode kuantitatif. Pada penelitian Siti Zakiyatul Lutfiah terletak pada materi yang diteliti dimana penelitiannya tidak mencantumkan materi pembelajarannya sedangkan peneliti mencantumkan tentang pembelajaran kimia.

2. Jurnal Agustien Lilawati yang berjudul “Peran Orang Tua Dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran Di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Dalam

8 Siti Zakiyatul Lutfiah, Persepsi Orang Tua Mengenai Pembelajaran Online Di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan, Universitas Islam Agung Semarag. Vol. 2 Nomor 2 Juli 2020, hlm. 71.

.

(28)

penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dalam bentuk deskriptif , verbal, atau dari prosedur.

Hasil penelitian dari Agustien Lilawati adalah partisipasi orang tua pada anak sangat mencakup berbagai inisiatif dan penyesuaian program yang di rancang khusus. Orang tua merasakan pembelajaran secara online berjalan efektif, hal ini dikarenakan banyak tugas yang dikerjakan di rumah sehingga orang tua membimbing anaknya dalam menyelesaikan tugas, fasilitas pembelajaran di rumah dinilai tetap mampu meningkatkan tingkat pembelajaran dinilai tidak lebih menguntungkan bagi siswa menurut sebagian orang tua, dan banyak orang tua yang setuju pembelajaran dilakukan dari rumah karna dapat membimbing anaknya dan kenyamanan bersama.9

Persamaan penelitian dari Agustien Lilawati dengan peneliti adalah sama-sama membahas tentang persepsi orang tua terhadap kegiatan pembelajaran di rumah selama masa Covid-19.

Perbedaan penelitian Agustien Lilawati dengan peneliti adalah penelti meneliti tentang dampak pembelajaran online kimia bagi siswa selama masa pandemi Covid-19, lokasi penelitian dan menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan Agustien

9 Agustien Lilawati,Peran Orang Tua Dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran Di Rumah Pada Masa Pandemi Covid, Jurnal Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Gresik Vol. 5 Nomor 4 Juni 2020, hlm. 557.

(29)

Lilawati menggunkan metode kuantitatif. Pada penelitian Agustien Lilawati terletak pada materi yang diteliti dimana penelitiannya tidak mencantumkan materi pembelajarannya sedangkan peneliti mencantumkan tentang pembelajaran kimia.

3. Skripsi dengan judul Persepsi Orang Tua Murid Tentang Pendidikan Dukungan Menyekolahkan Anak, di tulis oleh Irwina Safitri. Dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Skripsi ini menunjukkan bahwa persepsi orang tua terhadap menyekolahkan anak merupakan cara pandang seseorang yang dimulai pengelihatan sehingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga sadar akan segala lingkungannya.

Pendidikan merupakan salah satu usaha mewujudkan suasana belajar mengajar agar peserta didik mampu mengembagkan potensi kemampuan dirinya dan memiliki kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Dukungan orang tua terhadap anak-anaknya meliputi komitmen, penyediaan fasilitas, keteladanan, pembiayaan.

Persamaan penelitian Irwina Safitri dengan peneliti sama-sama menggunakan metode kualitatif degan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan membahas persepsi orang tua terhadap pendidikan anak.

(30)

Perbedaan Irwina Safitri dengan peneliti adalah peneliti meneliti tentang dampak pembelajaran online kimia bagi siswa di rumah selama masa pandemi Covid-19, lokasi penelitian dan lebih membahas tentang persepsi orang tua tentang pendidikan menyekolahkan anak sedangkan peneliti membahas tentang persepsi orang tua terhadap pembelajaran online kimia di rumah selama masa pandemi Covid-19.10

F. KERANGKA TEORI 1. Persepsi

a. Definisi Persepsi

Persepsi adalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.11 Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Jadi persepsi adalah proses mengumpulkan informasi mengenai dunia, melalui pengindraan yang kita miliki sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya.12

10 Irwina Safitri, Persepsi Orang Tua Murid Tentang Pendidikan Dan Dukungan Menyekolahkan

Anak, (Skripsi, IAIN Salatiga, Salatiga 2015), hlm 27.

11 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa, cetakan pertama edisi 4, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 10612.

12 Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat) 2016, hlm. 10.

(31)

Persepsi didefinisikan sebagai proses kognitif di mana seorang individu memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti kepada stimulus lingkungan. Melalui persepsi, individu berusaha untuk merasionalisasikan lingkungan dan objek, orang, dan peristiwa di dalamnya. Setiap orang memberikan pengertian mereka sendiri terhadap stimulus, individu yang berbeda akan “mempersepsikan” hal yang sama dengan cara yang berbeda.13

Persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna stimulus inderawi (sensory stimulus). Pengertian persepsi dalam Kamus Lengkap Psikologi mengatakan persepsi (perception) merupakan:

1) Proses mengetahui atau mengenali objek atau kejadian objektif dengan bantuan indera.

2) Kesadaran dari proses-proses organis.

3) (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal pengalaman dimasa lalu.

13 John M. Ivancevich, Perilaku dan Manajemen Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 1165.

(32)

4) Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan di antara perangsang-perangsang.

5) Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan serta merta mengenai.14

b. Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Faktor yang mempengaruhi persepsi tidak selalu sesuai dengan realita yang ada. Hal ini karena persepsi individu terhadap sesuatu dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:

1) Pengalaman pribadi 2) Status sosial ekonomi 3) Kondisi lingkungan 4) Tingkat pendidikan 5) Suku

6) Motivasi 7) Perhatian15

c. Macam-macam persepsi

Persepsi Ada dua macam persepsi, yaitu:

14 Irwina Safitri,Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Dan Dukungan Menyolahkan Anak, (Skripsi, Insitut Agama Islam Negeri Salatiga, Semarang 2016). hlm 18.

15 Sarlito W. Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 24.

(33)

1) Externl perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu.

2) Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu, dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.16

d. Syarat terjadinya persepsi

Syarat terjadinya persepsi antara lain :

1) Adanya objek – stimulus – alat indra (reseptor) Stimulus berasal dari luar individu (langsung mengenai alat indra/reseptor) dan dari dalam diri individu (langsung mengenai saraf sensoris yang bekerja sebagai reseptor).

2) Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan persepsi.

3) Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.

4) Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawa melalui saraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respons.17

e. Proses terjadinya persepsi

Proses terjadinya persepsi melewati tiga proses, yaitu:

16 Sunaryo, Psikologi untuk Keperawatan, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC 2002), hlm. 94.

17 Ibid., hlm. 98.

(34)

20 Zakiah Daradjat, Ilmu PendidikanIslam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 35.

1) Proses fisik: objek – stimulus – reseptor atau alat indra 2) Proses fisiologis: stimulus – saraf sensoris – otak

3) Proses psikologis: proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima. 18

2. Konsep Tentang Orang Tua a. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) orang tua merupakan ayah dan ibu kandung dari seorang anak.19 Orang tua juga dapat diartikan sebagai orang yang menjadi panutan bagi setiap anaknya, dan merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya dalam penanaman nilai tauhid. Dikatakan sebagai pendidik pertama, karena orang tualah yang pertamakali mendidiknya kemudian dilanjutkan dengan sekolah-sekolah formal yang merupakan institusi pendidikan yang melengkapi orang tua dalam pendidikan anaknya. Zakiah Daradjat memiliki pendapat juga tentang orang tua, dia mengatakan bahwa “Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya”.20

Sedangkan pengertian orang tua adalah ayah dan ibu yakni orang yang pertama bertanggung jawab atas terwujudnya kesejahteraan anak baik

18 Ibid., hlm 98.

19 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 995.

(35)

22 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hlm. 35.

secara jasmani, rohani maupun sosial. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.21

Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak- anak mereka karena merekalah tempat anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua merupakan tempat bersandar dan harapan setiap anak. Dari mereka berdualah, seorang anak mendapatkan kasih sayang dan kelembutan serta penjagaan dan pemeliharaan. Anak akan menjadikan orang tuanya sebagai tempat untuk mengadu tentang segala permaslahan yang dihadapinya.22

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah ibu dan bapak kandung dari seorang anak. Orang tua memiliki tanggung jawab merawat, membesarkan serta memberikan Pendidikan untuk anak.

b. Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

Dalam pandangan Islam, anak merupakan amanat yang dititipkan Allah SWT kepada orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus menjaga,

21 Soerjono Soekanto, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 172.

(36)

memelihara, dan mendidik serta menyampaikan amanah itu kepada yang berharap menerimanya. Karena manusia adalah milik Allah SWT. Mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.23 Sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tahrim ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”(Q.S At- Tahrim: 6).24

c. Persepsi Orang Tua

Persepsi orang tua adalah suatu proses di mana seseorang menginterprestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usaha memberikan suatu makna tertentu terhadap lingkungannya berdasarkan firasat terhadap kebenaran atau kepercayaan langsung terhadap sesuatu. Persepsi ini didahului oleh proses penginderaan seseorang terhadap stimulus yang diterima seseorang melalui panca inderanya atau pengelihatanya dan selanjutnya akan diteruskan ke proses persepsi yaitu bagaimana seorang menginterprestasikan stimulus sehingga orang tersebut menyadari, mengerti tentang apa yang dilihat dan dirasakan.25

23 Abuddin Nata, kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), cetakan ke-2 hlm. 204.

24 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV penerbit J- ART,

2004), hlm. 560.

(37)

Persepsi orang tua sangat penting dikarenakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak. Orang tua yang memberikan segalanya untuk kegiatan belajar anak di rumah akan berbanding terbalik dengan orang tua yang hanya menyerahkan anaknya di sekolah. Orang tua yang menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan turut serta dalam upaya pendidikan anaknya di rumah. Orang tua akan senantiasa mendidik anaknya di rumah. Hal ini dikarenakan anak lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah dibanding di sekolah. Untuk mengimbangi perkembangan anak di sekolah, tentunya orang tua juga mengoptimalkan aktivitas belajar di rumah.26

25 Irwina Safitri, Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Dan Dukungan Menyolahkan Anak, (Skripsi, Insitut Agama Islam Negeri Salatiga, Semarang 2016). hlm 32.

26 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 34.

(38)

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses di mana seseorang menginter prestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usaha memberikan suatu makna tertentu terhadap lingkungannya berdasarkan firasat terhadap kebenaran atau kepercayaan langsung terhadap sesuatu.

Persepsi ini didahului oleh proses penginderaan seseorang terhadap stimulus yang diterima seseorang melalui panca inderanya dan selanjutnya akan diteruskan ke proses persepsi yaitu bagaimana seseorang menginter prestasikan stimulus sehingga orang tersebut menyadari, mengerti tentang apa yang di lihat dan dirasakan.

3. Konsep Pembelajaran a. Belajar

Belajar merupakan suatu proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan itu sebagai proses belajar yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sifat serta tingkah laku yang mulai berubah oleh sebab itu belajar adal proses aktif. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh tingkah laku melalui pengalaman. Selanjutnya belajar merupakan suatu

(39)

proses kegiatan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu yaitu mengalami.27

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid.28

Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan, mereka mengemukakan definisi belajar menurut pendapat mereka masing-masing. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

27 Bahtiar, Strategi belajar mengajar sains (IPA), (Mataram: IAIN Mataram 2015), hlm. 1.

28 Darwyan Syah dan Supardi, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Diadit Media 2009), hlm. 3-4.

(40)

Jadi belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Siswa akan mendapat pengalaman dengan menempuh langkah-langkah atau prosedur yang disebut belajar.29

Menurut Hilgard dan Bower dalam Bharudin Esa belajar merupakan : 1) to again knowledge, comprehension or mastery of through experience or

study.

2) to fix in the mind or memory,memorize.

3) To acquire through experience.

4) To become in fome of to find out

Belajar didefinisikan sebagai memperoleh penguatan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi.30

Dalam persfektip keagamaan sesungguhnya belajar adalah kewajiban bagi setiap orang Islam dan dapat meningkatkan derajatnya dimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an yang artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu Berlapang-lapanglah dalam majlis “Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu” Maka berdirilah niscaya Allah akan

29 Bahtiar. Strategi belajar mengajar sains IPA, (Mataram: IAIN Mataram 2015), hlm. 2.

30 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 13.

(41)

meninggikan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.31

b. Pembelajaran

1) Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari bahasa inggris ”instruction”

yang dimaknai sebagai usaha yang bertujuan membantu orang belajar.

Menurut Miarso, pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. 32 Pembelajaran bukan menitik beratkan pada apa yang dipelajari melainkan pada “bagaimana membuat pembelajar mengalami proses belajar” yaitu cara cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan cara pengorganisasian materi, cara penyampaian pelajaran dan cara mengelola pembelajaran juga dapat dipahami sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengatur dan mengorganisasi lingkungan belajar dengan sebaik baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.33

31 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang Diponogoro, 2008), hlm. 543.

32 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persad, 2014), hlm. 175.

33 Novans Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi, (Yogyakarta: ArRuzz Media, 2014), hlm. 20.

(42)

34 Thobroni.,Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hlm. 17.

Jadi berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan pembelajaran adalah upaya pendidik dalam memperoleh pengetahuan dan untuk mencapai tujuan pembelajaran pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Rombepajung dalam Thobroni berpendapat bahwa pembelajaran adalah “pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran”. Kimble dan Garmezy dalam Thobroni mengemukakan bahwa pembelajaran adalah “ suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktek yang diulang-ulang”.Pembelajaran memiliki makna bahwa siswa harus dibelajarkan bukan diajarkan.

Siswa dituntut untuk lebih aktif mencari, menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah dan dapat menyimpulkan masalah.34

Pembelajaran merupakan “Proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedagkan belajar dilakukan oleh siswa atau murid” Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 TAHUN 2003 menyatakan

(43)

35 Ibid.

bahwa pembelajaran adalah“proses interaksi peserta didik dengan pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”35

Dari penjelasan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan murid untuk mencapai suatu yang ingin dicapai dalam proses belajar berlangsung.

2) Komponen-Komponen Pembelajaran

Dalam pembelajaran terlebih dahulu guru harus mengetahui komponen-komponen yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Komponen pembelajaran ini merupakan pengambilan keputusan yang harus dimiliki oleh guru sebelum dan sesudah pembelajaran.

Komponen-komponen pembelajaran itu, diantaranya:

a) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik dalam bentuk perilaku akhir belajar. Tujuan dalam pembelajaran dapat dimakna sebagai suatu cita-cita yang bernilai formatif. Maksudnya dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan terhadap anak didik.

(44)

Roestiyah menyatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) peserta didik yang diharapkan setelah mempelajari bahan pengajaran.41 Pada dasarnya anak didik memiliki kepribadian yang baik yang dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian tersebut terbentuk dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.

b) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah bahan yang digunakan untuk belajar dan yang dapat membantu untuk mencapai tujuan suatu pembelajaran.42 Agar dalam penyampaian materi tidak meluas dan tidak melebar perlu diperhatikan beberapa kriteria untuk menyeleksi materi yang akan diajarkan. Kriteria-kriteria tersebut antara lain:

1) Materi pelajaran harus relevan terhadap tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

2) Materi pelajaran harus sesuai dalam tarap kesulitannya dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan pelajaran tersebut.

41 Syaiful Bahri Djaramah &Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hlm. 49.

42 W. S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), hlm. 295.

(45)

3) Materi pelajaran dapat menunjang motivasi siswa, karena relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

4) Materi pelajaran membantu untuk melibatkan diri secara aktif, baik dengan berfikir sendiri maupun dengan melakukan berbagai kegiatan.

5) Materi pelajaran sesuai dengan media pengajaran yang tersedia.

3) Macam-Macam Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran sangatlah banyak dan beraneka ragam.

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dibanding dengan metode lain. Dalam pembelajaran pendidik sering kali menggunakan metode secara variasi. Adapun metode yang digunakan itu berdiri sendiri, tergantung kepada pertimbangan yang didasarkan pada situasi pembelajaran yang relevan.36

a) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan impormasi dan pengetahuan secara lisan kepada peserta didik yang mengikuti secara pasif.37

Kelebihan dari metode ceramah sebagai berikut:

36 Aqib, Zainal, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual Inovatif, Bandung 2013), hlm 70.

37 Nurhayati, Strategi Belajar Mengajar, (Makasar : Penerbit UNM, 20), hlm. 66.

(46)

38 Ibid.

1) Murah, metode ceramah dapat mengatasi kelangkaan buku atau sumber bacaan yang baik dengan kebutuhan jangkauan daya beli peserta didik. Juga pemanfaatan waktu dapat digunakan secara efisien.

2) Peserta didik mudah diawasi.

3) Mudah dibaikkan dengan situasi dan kondisi, penggunaan metode ceramah mudah dibaikkan dengan keterbatasan waktu, peralatan, dan ketersediaan bahan-bahan pelajaran.

Kelemahan dari metode ceramah sebagai berikut : 1) Menimbulkan rasa bosan bagi peserta didik 2) Cenderung terjadi satu arah

3) Peserta didik kurang kreatif dan kritis

4) Sebagian peserta didik dirugikan, dalam hal ini peserta didik yang kurang terampil dalam menyimak dan mencatat.38

b) Metode Demostrasi

Metode demostrasi adalah cara yang menunjukkan secara lansung seperti praktik atau memperlihatkan langsung kepada peserta didik secara langsung sesuai dengan situasi yang di pelajarinya.

Kelebihan menggunakan metode demostrasi adalah :

(47)

39 Ibid., hlm.

78.

1) Memperoleh pengalaman atau praktik dalam megembangkan kecakapannya.

2) Membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran secara langsung.

3) Siswa mengambil secara aktif dalam proses pembelajaran.

4) Mengurangi kesalahan kesalahan yang terjadi bila mempelajari suatu hanya dari buku.

Kelemahan menggunakan metode demostrasi adalah 1) Peran serta siswa terbatas.

2) Siswa kurang akrab dalam apa yang di demostrasikan.

3) Demostrasi berlangsung secara mulus dapat mengakibatkan siswa terlalu yakin akan kebenarannya sehingga tidak dapat di bantah.39

c) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah bertukar informasi, pikiran, pengalaman secara teratur untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan teraur sesuai dengan topik yang di bahas. Metode diskusi sangat erat kaitannya untuk memecahkan masalah.

(48)

41 Ibid., hlm.

80.

Kelebihan menggunakan metode diskusi antara lain : 1) Meningkatkan hasil belajar siswa

2) Meningkatkan berpikir kritis dan motivasi belajar untuk berbicara

3) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan ide-ide.

Kelemahan menggunakan metode diskusi anatara lain 1) Sebagian siswa yang berperan aktif

2) Kurang efisiensi dalam menggunakan waktu 3) Sering kali keputusan akhir tidak di simpulkan40 d) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab sering digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah untuk mengecek kemampuan dan pemahaman peserta didik dan untuk merangsang pemikiran siswa untuk berpikir kritis secara umpan balik. Untuk mengetahui pemahaman peserta didik dengan cara mengajukan pertanyaan sehingga metode pembelajaran ini tidak dilakukan secara coba- coba.41

e) Metode Pembelajaran Kooperatif

40 Ibid., hlm. 80.

(49)

42 Ibid., hlm. 85.

Metode pembelajaran kooperatif metode yang menggunakan kerja sama dalam kelompok yang saling membantu dalam belajar.42

f) Metode Eksperimen

Metode eksperimen ini untuk mencoba mengerjakan sesuatu dan mengamati proses berlangsungnya pembelajaran.

Kelebihan menggunakan metode pembelajaran eksperimen adalah :

1) Siswa terlibat aktif dalam menemukan fakta-fakta melalui percobaan.

2) Siswa dapat menguji teoritis secara impiris.

3) Memperkaya penampilan dan dapat meningkatkan keterampilan.

4) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah.

Kelemahan menggunkan metode eksperimen adalah : 1) Memerlukan waktu yang lama.

2) Terjadi kegagalan pada saat eksperimen.

3) Memerlukan alat dan bahan dalam jumlah relative yang banyak.43

(50)

c. Pembelajaran Online

Menurut Moore, Diekson-Deane dan Galyen, pembelajaran daring atau online merupakan kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan jaringan internet dengan aksibilitas yang mudah, konektivitas yang baik, fleksibilitas yang dikerjakan dimanapun dan kapanpun sehingga terjadi interaksi yang baik antara guru dan peserta didik.44 Muhamad Yusuf Hidayat menyatakan bahwa, pembelajaran daring (Online atau E- Learning) merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan global untuk menyampaikan materi ajar serta memanfaatkanya sebagai interaksi antara pengajar dan peserta didik pada proses pembelajaran berlangsung.45

Dengan demikian ketika akan melaksanakan pembelajaran online yang perlu diperhatikan oleh seorang guru yaitu model pembelajaran, sekiranya apa yang cocok dan metode yang digunakan seperti whatsapp, google clasroom, edmodo, google form, google meet, dan aplikasi zoom agar mudah utuk digunakan selama kegiatan belajar secara lansung, agar interkasi antara guru dan peserta didik terjalin dengan baik walaupun secara online.

43 Ibid., hlm 85

44 Ali Sadikin dan Afreni Hamidah, Pembelajaran, hlm. 215

45 Muh Yusuf Hidayat, Pengaruh Model Pembelajaran Hybrid Learning Berbantuan Media Schoology Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA MAN Pangkep, Jurnal Pendidkan Fisika (JPF), Vol. 7, Nomor 2, 2019, hlm. 143.

(51)

4. Konsep Kimia

Pada dasarnya pembelajaran kimia adalah sesuai dengan karakteristiknya harus dimulai dari permasalahan sehari hari baik dari peserta didik, lingkungan dan sebagainya. Melalui menyelesaikan masalah dalam kehidupan keseharian atau kehidupan nyata dengan menerapkan pengetahuan kimia. Peserta didik diharapkan dapat membangun pengetahuan dan pemahaman konsep kimia lebih jelas dan bermakna.

Kimia memerlukan sesuatu pembelajaran yang inovatif sehingga mampu meningkatkan motivasi siswa untuk memperkaya belajar dan dapat mentransfer pengetahuannya.46

5. Covid-19

1) Karakteristik Covid-19

Sub-family virus corona dikategorikan ke dalam empat genus; α, , ,

d an δ. Selain virus baru ini (Covid-19), ada tujuh virus corona yang telah diketahui menginfeksi manusia. Kebanyakan virus corona menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tetapi Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERSr CoV), severe acute respiratory syndrome associated coronavirus (SARSr CoV) dan novel coronavi-rus 2019 (Covid- 19) dapat menyebabkan pneumonia ringan dan bahkan berat, serta

46 Rosita Fitri Hrawati, Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple Representasi, Jurnal Pendidikan Kimia, Universitas Surakarta, Vol. 2 Nomor 2 Maret 2013, hlm. 38.

(52)

penularan yang dapat terjadi antar manusia. Virus corona sensitif terhadap sinar ul-traviolet dan panas, dan dapat dinonaktifkan (secara efektif dengan hampir semua disinfektan kecuali klorheksidin). Oleh karena itu, cairan pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam wabah ini.47

2) Karakteristik Epidemiologi

Angka fatalitas kasus case fatality rate (CFR), tergantung pada ketersediaan layanan kesehatan, usia dan masalah kesehatan dalam populasi, dan jumlah kasus yang tidak terdiagnosis. Penelitian pendahuluan telah menghasilkan angka tingkat fatalitas kasus antara 2% dan 3%, pada Januari 2020. WHO menyimpulkan bahwa tingkat fatalitas kasus adalah sekitar 3%, dan 2% pada Februari 2020 hanya di Provinsi Hubei. WHO memperkirakan rasio fatalitas infeksi rata-rata instrument flight rulus (IFR), mortalitas di antara yang terinfeksi berkisar antara 0,8% - 0,9%. Sebuah penelitian observasional terhadap sembilan orang tidak menemukan penularan vertikal dari ibu ke bayi yang baru lahir.48

47 Safrizal, Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19, (Jakarta: Menteri Dalam Negeri,

2020), hlm. 10.

48 Ibid.

(53)

3) Karakteristik Klinis

Masa inkubasi Covid-19 adalah 1 sampai 14 hari, dan pada umumnya terjadi di hari ke tiga sampai hari ke tujuh. Demam, kelelahan, dan batuk kering merupakan tanda-tanda umum infeksi corona disertai dengan gejala seperti hidung tersumbat, pilek, dan diare pada beberapa pasien. Karena beberapa pasien yang parah tidak mengalami kesulitan bernapas yang jelas dan datang dengan hipoksemia, sehingga ada perubahan dalam panduan ini menjadi Dalam kasus yang parah, dispnea dan atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok sepsis, asidosis metabolik yang sulit ditangani, dan perdarahan serta disfungsi koagulasi, dan lain-lain. Edisi ini menekankan bahwa pasien dengan kondisi sakit ringan hanya mengalami demam ringan, kelelahan ringan dan sebagainya, tetap tanpa manifestasi pneumonia.

G. METODELOGI PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Setiap pendekatan harus direncanakan dengan baik. Untuk itu, diperlukan suatu pendekatan penelitian. Pendekatan penelitian merupakan rencana tentang bagaimana mengumpulkan data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

(54)

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.55 Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Kualitatif juga bisa disebut penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.56

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai fakta- fakta yang ditemukan dilapangan yang bersifat fenomena – fenomena yang terjadi di Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti merupakan suatu kewajiban dalam mencari informasi, dimana peneliti mencari informasi kepada orang tua yang menyekolahkan anak nya di tingkat SMA/MA/SMK yang berada di Dusun Mertak Kesambik, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

55 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung : Alfabeta , 2011), hlm 9.

56 Lexy J. Meolong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung : Rosdakarya, 2010 ), hlm. 5-6.

(55)

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

4. Sumber Data a. Data Primer

Dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan informan kunci (Key Informan) yaitu orang tua dan siswa yang di tingkat SMA/MA/SMK di Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

b. Data Sekunder

Adapun untuk data sekunder, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang sudah dikumpulkan melalui dengan para narasumber di masyarakat Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

(56)

5. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara / Interview

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung antara pewawancara dengan imforman untuk mengumpulkan data.49Peneliti akan menggunakan wawancara terstruktur karena wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaanya akan menetapkan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

Untuk mendapatkan data secara pasti dan mencegah terjadinya manipulasi data oleh peneliti. Peneliti akan menggunakan petunjuk umum wawancara, dimana sebelum bertemu dengan para informan, peneliti akan menyiapkan berbagai hal yang akan dintanyakan. Sehingga apapun yang ingin kita ketahui lebih terarah.

Adapun data-data yang digali dari penelitian ini adalah bagaimana persepsi orang tua terhadap pembelajaran online kimia dan dampak pembelajaran online kimia bagi siswa di rumah selama masa pandemi Covid-19 yang menyekolahkan anak tingkat SMA/MA/SMK dengan pembelajaran secara online di Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

49 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 82.

(57)

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempet penelitian, meliputi buku-buku yang relavan, peraturan- peraturan, laporan kegiatan, dan foto-foto. Dokumen juga bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.50Teknik analisa data dokumentasi yang dilakukan peneliti, ketika penelitian pada saat melakukan wawancara dengan informan. Adapun dalam kegiatan ini peneliti menggunakan foto-foto sebagai laporan kegiatan penelitian agar tidak terjadinya manipulasi data.

6. Teknik Analisis Data

Berdasarkan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, maka peneliti melakukan analisis dengan cara sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Reduksi data atau yang dikenal dengan perangkum atau perincian data bertujuan utuk memfokuskan data pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang diperoleh yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang begitu jelas serta memberikan kemudahan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya.51

50 Ibid.

51 Ibid., hlm. 244

(58)

Data yang akan direduksi dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan persepsi orang tua terhadap pembelajaran online kimia dan dampak pembelajaran online kimia bagi siswa di rumah selama masa pandemi Covid-19 yang berada di Dusun Mertak Kesambik Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

b. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah menyajikan data.

Dengan menyajikan data, untuk memudahkan memahami apa yang terjadi dan merencanakan apa yang menjadi pekerja selanjutnya, berdasarkan hasil yang dipahami tersebut.52

Data yang disajikan dalam penelitian kualitatif, disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau sering juga digunakan dalam bentuk uraian singkat, bagan serta teks dalam bentuk naratif yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif.53Setelah mengelompokkan data-data yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian peneliti menyusunnya dalam bentuk uraian singkat yang baik dan jelas agar mudah dipahami.

52 Ibid., hlm. 249.

53Djama’ah Satori dan Aan Komariah, Metodelogi penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabet, 2013), hlm. 219.

(59)

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam pengecekan keabsahan data dilakukan untuk membuktikan kebenaran hasil temuan dari peneliti dengan realita yang ada dilapangan. Untuk memeriksa keabsahan data dalam rana penelitian kualitatif menggunakan credibility atau yang dikenal dengan taraf kepercayaan data. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian yang peneliti lakukan ini adalah tehnik triangulasi.54

Triangulasi dapat diartikan sebagai tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan diluar data tersebut sebagai perbandingan data itu.55 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam triangulasi dengan membandingkan informasi yang didapat dari informan dengan sumber yang berbeda. Tujuan teknik ini digunakan untuk mengecek derajat kepercayaan informasi dari sumber data yang sama dan sumber yang berbeda:

a. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah triangulasi yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data yang berbeda-beda untuk mendapatkan dari sumber data yang sama. Peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu teknik

54 Moleong, Lexy J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2005), hlm. 324.

55Ibid

(60)

observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.

b. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah triangulasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi atau data dari sumber yang berbeda-beda seperti dokumen, arsip, hasil wawancara dengan cara yang sama. Kedua triangulasi ini merupakan tehnik triangulasi yang sering digunakan oleh beberapa penelitian.56

Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah trigulasi Teknik dan trigulasi Sumber agar data yang diperolah lebih mendalam dan akurat.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN 1. Sistematika Hasil Penelitian

Sistematika penulisan hasil peneltian, peneliti membagi menjadi empat bagian antara lain :

a. BAB I: Pendahuluan

Dalam pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, merumuskan masalah, manfaat dan penelitian, ruang lingkup dan

56 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Bandung : Alfabeta, 2011), hlm. 331.

Gambar

Tabel 2.1  Jumlah Penduduk, 44.
Tabel  1.1  Data  Anak  Sekolah  Tingkat  SMA/MA/SMK  Di  Dusun  Mertak  Kesambik Daye
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Dusun Mertak Kesambik Daye. 58 Nomor  Dusun Mertak Kesambik Daye
Tabel 2.2 Mata Pencaharian Penduduk Di Dusun Mertak Kesambik Daye. 60
+5

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan Behan Togas Dosen Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 Dilingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat