JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4092 Hal 479−484 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Persepsi Penggunaan Sistem E-learning menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)
Deasylia Aryanti*, Joy Nashar Utamajaya
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Borneo Internasional, Balikpapan, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected]
Email penulis korespondensi : [email protected] Submitted 21-04-2022; Accepted 27-04-2022; Published 29-04-2022
Abstrak
E-learning adalah kegiatan belajar yang menggunakan internet yang dapat dikombinasikan dengan kegiatan tatap muka yang ada di lembaga pendidikan. Pemanfaatan e-learning juga dapat membuat perkembangan fleksibiltas belajar yang tinggi. Persepsi user dalam hal ini adalah mahasiswa akan sangat diperlukan guna membantu pemanfaatan e-learning secara optimal. STMIK Borneo Internasional Balikpapan merupakan salah satu institusi pendidikan yang telah mengembangkan sistem e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning STMIK Borneo Internasional Balikpapan terhadap sistem e- learning dengan Technology Acceptance Model (TAM) dengam menggunakan SPSS versi 26 sebagai pengolahan data dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dan percepatan dalam proses penyelesaian penelitian. Responden dalam penelitian ini berjumlah 37 mahasiswa angkatan 2018. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner elektronik (google form), alat ukur dengan skala Likert, dalam uji validitas dan reliabilitas serta analisis deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dari setiap intem pertanyaan. Model penelitian menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dengan 3 variabel yaitu penerimaan pengguna (Acceptance), kemudahan (Ease of Use), dan kemafaatan (Usefulness) .Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi penggunaan sistem e-learning rata-rata nilai keseluruhan dari mean score kemanfaatan (Usefulness) 4, kemudahan (Ease of Use) 3,6, penerimaan (Acceptance) 4,03. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden mendapatkan manfaat yang baik dalam menggunakan sistem e-learning.
Kata Kunci: Persepsi; E-learning; TAM; Kemanfaatan; Kemudahan; Penerimaan Abstract
E-learning is a learning activity that uses the internet which can be combined with face-to-face activities in educational institutions.
Utilization of e-learning can also make the development of high learning flexibility. The user's perception in this case is that students will be needed to help optimally use e-learning. STMIK Borneo International Balikpapan is one of the educational institutions that has developed an e-learning system. This study aims to examine student behavior in the use of e-learning STMIK Borneo International Balikpapan on the e-learning system with the Technology Acceptance Model (TAM) using SPSS version 26 as data processing with the aim of providing convenience and acceleration in the research completion process. Respondents in this study were 37 students in 2018. The data collection method used an electronic questionnaire (google form), a measuring instrument with a Likert scale, in validity and reliability tests and descriptive analysis by looking for the average value of each question item. The research model uses the Technology Acceptance Model (TAM) with 3 variables, namely user acceptance (Acceptance), ease of use (Ease of Use), and usefulness (Usefulness). The results of the analysis show that the perception of the use of the e-learning system is the average overall value of the mean score usefulness (Usefulness) 4, ease (Ease of Use) 3.6, acceptance (Acceptance) 4.03. So it can be concluded that respondents get good benefits in using the e-learning system.
Keywords: Perception; E-learning; TAM; Benefit; Convenience; Acceptance
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan untuk lebih inovatif, maju dan berkembang sehingga masyarakat lebih kreatif dalam berpendidikan. Akan tetapi masalah yang sering muncul adalah pemanfaatan teknologi yang belum sepenuhnya maksimal untuk mendukung pendidikan yang ada.
Tidak optimalnya proses belajar mengajar secara tatap muka diakui sebagai permasalahan vital yang perlu diberikan solusi secepatnya[1]. Kemudian munculah sebuah sistem pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan media elektronik sehingga mampu mendukung proses pembelajaran, yang dikenal dengan e-learning. Sistem pembelajaran ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke bentuk digital yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Menurut naskah penelitian sebelumnya bahwa Persepsi adalah tanggapan untuk penerimaan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Persepsi pengguna suatu pandangan proses sebagai pengorganisasian, penerimaan, dan penginterpretasi pengguna yang dalam penelitian disini adalah mahasiswa STMIK Borneo Internasional Balikpapan[2].
STMIK Borneo Internasional Balikpapan adalah salah satu perguruan tinggi di Balikpapan yang menerapkan e- learning dalam proses pembelajarannya. Persepsi user atau dalam hal ini adalah mahasiswa akan sangat diperlukan guna membantu pemanfaatan e-learning secara optimal. Penggunaan e-learning oleh mahasiswa erat kaitannya dengan bagaimana perilakunya ketika menggunakan e-learning tersebut[3]. Maka dari itu, pada penelitian bertujuan untuk mengkaji tentang perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning STMIK Borneo Internasional Balikpapan. Penelitian ini akan difokuskan pada bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap penggunaan e-learning sesuai dengan model Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM menyediakan dasar teori untuk menelusuri faktor yang menjelaskan pemakaian suatu teknologi atau perangkat lunak dan menghubungkannya dengan kinerja pengguna[4]. Model ini dikemukakan oleh yang berfokus pada sikap terhadap pemanfaatan e-learning oleh pengguna dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian e-learning. E-learning merupakan singkatan dari
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4092 Hal 479−484 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya[5].
Dalam penelitian menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap e-learning. Menurut penelitian sebelumnya Rini Oktafiyani, E-Learning merupakan salah satu dari perkembangan teknologi dibidang pendidikan. SMA Negeri 92 Jakarta adalah salah satu sekolah yang menerapkan sistem E-Learning yang dilakukan secara online dan diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan pembelajaran mereka[6]. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan dan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunannya serta perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi. maka penelitian ini menggunakan variabel persepsi tentang penerimaan pengguna (Acceptance) yaitu pengguna mendukung, berpartisipasi, dan menggunakan sistem informasi tersebut dalam menunjang kegiatan operasional sehari-hari menggunakan ukuran yaitu kemudahan penggunaan sistem dan kegunaan sistem[7]. kemudahan (Ease of Use) menggambarkan tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sistem informasi, merupakan hal yang mudah dan akan mengurangi tenaga, pikiran dan waktu yang digunakan untuk mempelajari dan menggunakan sistem informasi, pekerjaan akan lebih mudah jika menggunakan sistem informasi dibandingkan menggunakan secara manual. Dan kemafaatan (Usefulness) adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya[8].
Penelitan oleh Ni Made , tentang penerimaan sistem telah dilakukan diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh berjudul Analisis E-learning STMIK Bali Menggunakan Technology Acceptance Model. Untuk mengetahui prediksi perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning STMIK STIKOM Bali dengan metode pendekatan model Technology Acceptance Model (TAM)[2]. Pada penelitian ini, dilakukan analisis perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning menggunakan aplikasi SPSS versi 26 sebagai tools. Menurut penelitian oleh Echo, Aplikasi SPSS bukan hanya sebagai aplikasi pelengkap pengajaran praktikum tetapi aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur penelitian yang dibutuhkan[9][10].
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tahapan Penelitian
Metode penelitian adalah tahapan untuk melaksanakan dan mengimplementasi sebuah penelitian. Didukung oleh pendapat Crewsell bahwa metode penelitian adalah rencana dan prosedur yang dilakukan untuk melaksanakan sebuah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu dengan menggunkan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data yang terdiri dari penyataan responden dalam bentuk data[11]. Kuesioner terdiri dari instrumen TAM untuk menentukan aspek-aspek kepuasan pengguna terhadap aplikasi tokopedia. Tahapan penelitian ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian a. Studi Pendahuluan
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan 5 tahapan yang dimulai dengan studi pendahuluan. Tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menemukan, mempelajari, dan memahami beragam referensi penelitian, yaitu buku, jurnal ilmiah, dan penelitian terdahulu yang masih memiliki kaitan dengan objek penelitian.
b. Penyusunan Instrumen Penelitian
Tahap selanjutnya adalah tahap penyusunan instrumen penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan menentukan instrumen yang akan digunakan pada kuesioner yaitu disusun dengan pendekatan TAM. Instrumen penelitian ini terdiri 10 indikator dalam tiga variabel TAM yaitu variabel penerimaan pengguna (Acceptance), kemudahan (Ease of Use), dan kemafaatan (Usefulness)[12].
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4092 Hal 479−484 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom c. Pengujian Validitas dan reabilitas
Tahap ketiga merupakan tahap pengujian validitas dan reliablitas. Pengujian validitas digunakan untuk mengukur tingkat validitas dan kelayakan instrumen-instrumen kuesioner penelitian[13]. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kehandalan instrumen dalam kuesioner penelitian.
d. Pengumpulan Data
Tahap berikutnya adalah pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan survei yang melibatkan mahasiswa STMIK Borneo internasional Balikpapan. Kuesioner menggunakan layanan google form berbasis daring. Penilaian responden menggunakan skala Linkert.
e. Analisis TAM
Technology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu model yang digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya akan digunakan pada tahap ini, yaitu tahap analisis TAM[14]. Hasil analisis TAM dapat digunakan oleh peneliti untuk mengkaji tentang perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning STMIK Borneo Internasional Balikpapan.
2.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menggunakan indikator-indikator TAM. Instrumen-instrumen yang diterapkan pada kuesioner penelitian sejumlah 10 indikator yang terdiri dari variabel kemudahan, variabel kemanfaatan, dan variabel dan variabel penerimaan teknologi informasi. instrumen tertutup dan responden hanya menjawab atau memilih jawaban yang sesuai.
pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner tersebut berdasarkan pada hasil studi literarur seperti buku, jurnal karya ilmiah dan penelitian, dan kuesioner yang telah digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya[15].
2.3 Populasi dan Sampel
populasi merupakan sekumpulan orang/subyek dan obyek yang diamati mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STMIK Borneo Internasional angkatan 2018 dengan jumlah 60 orang. Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang dapat mewakili karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Jumlah atau ukuran pengambilan sampel dihitung dengan menggunakan rumus dari Slovin sebagai berikut:
𝑁 =
1+𝑁𝑒2𝑁 (1)Keterangan :
n = Sampel yang akan digunakan untuk penelitian.
N = Populasi penelitian
e = Signifikan kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditorerir.
Jenis pengambilan sampel ini merupakan probablity sampling dengan teknik random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan secara acak sehingga seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Maka jumlah yang diperoleh dari total populasi tersebut dan dengan menerapkan rumus diatas dengan tarif 10% sebagai berikut :
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁𝑒2
𝑛 = 60
1 + 60. 0.12 N = 37.5
Maka n= 37 responden
2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Menyiapkan daftar pertanyaan dengan skala Likert, kuesioner ini akan disebar kepada 37 mahasiswa STMIK Borneo Internasional Balikpapan angkatan 2018.
Tabel 1. Skala Likert Sangat Setuju (SS) Skor 5
Setuju (S) Skor 4
Ragu-Ragu (RR) Skor 3
Tidak Setuju (TS) Skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4092 Hal 479−484 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom b. Studi Kepustakaan
Penulis melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan data literatur-literatur yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya pada buku ilmiah, jurnal dan lainnya.
Menurut Technopedia (2017), Aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) adalah paket perangkat lunak yang digunakan dalam analisis statistik data. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan penggunaan e-learning STMIK Borneo Internasional Balikpapan.
2. Kemanfaatan (usefulness) e-learning STMIK Borneo Internasional Balikpapan.
3. Kemudahan penggunaan (ease of use) e-learning STMIK Borneo Internasional Balikpapan[16].
Secara ringkas pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian beserta indikator-indikator pengukuran variabel yang ada dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Indikator Penelitian
No Variabel Indikator
1 Penerimaan penggunaan (acceptance)
1. Saya Merasa Senang Menggunakan E-Learning
2. Saya Merasa Nyaman Dan Menikmati Saat Menggunakan E-Learning 3. Saya Sering Menggunakan E-Learning
2 Kemudahan (ease of use) 1. E-Learning Mempermudah Pembelajaran 2. E-Learning Sangat Mudah Diakses
3. Input Dan Output Dapat Dilakukan Dengan Mudah 4. Tata Letak Tampilan/Display Mudah Dimengerti
3 Kemanfaatan (usefulness) 1. Dengan Menggunakan E-Learning Dapat Mempercepat Penyelesaian Tugas-Tugas
2. E-Learning Memungkinkan Mahasiswa Untuk Mengontrol Kemajuan Belajar
3. E-Learning Memungkinkan Mahasiswa Mempelajari Materi Yang Dibutuhkan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Model Struktural 3.1.1 Pengujian Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk apa yang seharusnya diukur[17]. Uji validitas ini bertujuan untuk mengevaluasi secara sistematis butir-butir instrumen yang telah disusun peneliti. Pada penelitian ini instrumen dikatakan valid jika rhitung
> 0,250. Instrumen yang dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel pada taraf signifikan 5% berikut ini hasil uji validitas setiap variabel.
Tabel 3. Uji validitas
Variabel Indikator Rhitung tabeltabel Ket
Kemudahan (A) A1 1 0,325 Valid
A2 0,496 0,325 Valid
A3 0,346 0,325 Valid
Kemanfaatan (B) B1 0,332 0,325 Valid
B2 0,485 0,325 Valid
B3 0,317 0,325 Valid
B4 0,492 0,325 Valid
Penerimaan (C) C1 0,422 0,325 Valid
C2 0,374 0,325 Valid
C3 0,326 0,325 Valid
3.1.2 Discriminant Validity
Discrimant validity merupakan pengukuran indikator dengan variabel lainnya. pengukuran discrimant validity dilakukan dengan cara melihat nilai akar AVE setiap konstruk[18]. Apabila nilai akar AVE tiap konstruk memiliki nilai 0,5 maka dapat disimpulkan konstruk tersebut memiliki nilai discriminant validity yang baik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua konstruk memenuhi kriteria discrimant validity yang baik seperti tabel 4.
Tabel 4. Hasil pengujian Discriminant Validity Variabel Nilai AVE Kemanfaatan (A) 0,405
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4092 Hal 479−484 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Kemudahan (B) 0,501
Penerimaan (C) 0,725 3.2 Pengujian Reliabilitas
Penelitian ini juga dilakukan uji reliabilitas yang dapat diukur dengan kriteria cronbach’s alpha. Data dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha-nya memiliki nilai di atas 0,60. Hasil output cronbach’s alpha dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Penilaian Cronbach’s Alpha Variabel Nilai Cronbach’s Alpha
Kemanfaatan (A) 0,622
Kemudahan (B) 0,794
Penerimaan (C) 0,880
Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan bahwa hasil nilai cronbach’s alpha berada di atas 0,60, sehingga dapat dikatakan bahwa semua data yang ada pada model memiliki reliabilitas yang baik.
3.3 Analisis Deskriptif
a. Persepsi Penggunaan Terhadap Kemanfaatan E-learning
Hasil analisis deskriptif data skor ease of use ditunjukkan pada tabel 6 berikut : Tabel 6. Skor Ease of Use
No Indikator N Min Max Mean
1 Saya merasa senang menggunakan e-learning 37 2 5 4.03
2 Saya merasa nyaman dan menikmati saat menggunakan e-learning
37 2 5 4.24
3 Saya sering menggunakan e-learning 37 2 5 3.73
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa untuk indikator 1 sampai 3 untuk persepsi pengguna terhadap kemanfaatan e-learning secara rata-rata keseluruhan nilai mean mendapatkan skor 4, dengan jumlah N valid sebesar 37 responden. Persepsi pengguna terhadap kemanfaatan e-learning dapat dinyatakan baik dan tinggi, ini menunjukkan responden mempunyai persepsi bahwa e-learning mudah untuk digunakan.
b. Persepsi Penggunaan Terhadap Kemudahan E-learning
Hasil analisis deskriptif data skor Usefulness ditunjukkan pada tabel 7 berikut : Tabel 7. Pengukuran Persepsi Kemudahan
No Indikator N Min Max Mean
1 E-learning mempermudah pembelajaran 37 2 5 3.81
2 E-learning sangat mudah diakses 37 3 5 3.92
3 Input dan output dapat dilakukan dengan mudah 37 2 5 4.03
4 Tata letak tampilan/display mudah dimengerti 37 1 5 3.92
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa untuk indikator 1 sampai 3 untuk persepsi pengguna terhadap kemanfaatan e-learning secara rata-rata keseluruhan nilai mean mendapatkan skor 3,6, dengan jumlah N valid sebesar 37 responden. Persepsi pengguna terhadap kemanfaatan e-learning dapat dinyatakan baik, ini menunjukkan responden mempunyai persepsi bahwa e-learning mudah untuk digunakan.
c. Persepsi Penggunaan Terhadap Penerimaan E-learning
Hasil analisis deskriptif data skor Acceptance ditunjukkan pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Persepsi Penggunaan terhadap penerimaan E-Learning
No Indikator N Min Max Mean
1 Dengan menggunakan e-learning dapat mempercepat penyelesaian tugas-tugas 37 1 5 4.03 2 E-learning memungkinkan mahasiswa untuk mengontrol kemajuan belajar 37 1 5 4.14 3 E-learning memungkinkan mahasiswa mempelajari materi yang dibutuhkan 37 1 5 3.92
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa untuk indikator 1 sampai 3 untuk persepsi pengguna terhadap kemanfaatan e-learning secara rata-rata keseluruhan nilai mean mendapatkan skor 4,03, dengan jumlah N valid sebesar 37 responden. Persepsi pengguna terhadap kemanfaatan e-learning dapat dinyatakan baik dan tinggi, ini menunjukkan responden mempunyai persepsi bahwa e-learning mudah untuk digunakan.
4. KESIMPULAN
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4092 Hal 479−484 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Berdasarkan hasil analisis data terhadap 37 mahasiswa STMIK Borneo Internasional Balikpapan tentang penerimaan pengguna (Acceptance), kemudahan (Ease of Use), dan kemafaatan (Usefulness) pada sistem e-learning, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi penggunaan terhadap kemanfaatan (Usefulness) sistem e-learning sudah baik, hal ini berdasarkan rata-rata nilai mean mendapatkan skor 4 ini berarti bahwa sistem e-learning yang telah digunakan dalam proses pengajaran bermanfaat dan dapat diterima oleh pengguna, dalam hal ini yaitu mahasiswa STMIK Borneo Internasional Balikpapan angkatan 2018. Dan penggunaan terhadap kemudahan (Ease of Use) sistem e-learning sudah baik hal ini berdasarkan rata-rata nilai mean mendapatkan skor 3,6 ini berarti bahwa sistem e-learning yang telah digunakan dalam proses pengajaran bermanfaat dan dapat diterima oleh pengguna, dalam hal ini yaitu mahasiswa STMIK Borneo Internasional Balikpapan angkatan 2018. Serta penggunaan terhadap penerimaan (Acceptance) sistem e-learning sudah baik, hal ini berdasarkan rata-rata nilai mean mendapatkan skor 4,03 ini berarti bahwa sistem e-learning yang telah digunakan dalam proses pengajaran bermanfaat dan dapat diterima oleh pengguna, dalam hal ini yaitu mahasiswa STMIK Borneo Internasional Balikpapan angkatan 2018.
REFERENCES
[1] Y. Sugiyani and M. Risdiyani, “Model Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Untuk Pkbm Melati Cibeber Di Kota Cilegon,” J.
PROSISKO, vol. 4, no. 1, pp. 37–42, 2017.
[2] N. M. Shandyastini and K. D. P. Novianti, “Analisis E-Learning STMIK Stikom Bali Menggunakan Technology Acceptance Model,” J. TEKNOIF, vol. 4, no. 2, pp. 1–6, 2016.
[3] E. A. Pangestu, P. E. Of, and T. A. Model, “FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN TECHNOLOGY,”
vol. 6, no. 1, pp. 1–12, 2019.
[4] R. N. Rahmawati and I. M. Narsa, “Intention to Use e-Learning: Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM),” Owner, vol.
3, no. 2, p. 260, 2019.
[5] D. Fecira and T. M. K. Abdullah, “Analisis Penerimaan E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (Tam),”
Intelektiva J. Ekon. Sos. Hum., vol. 02, no. 04, pp. 35–50, 2020.
[6] R. Oktofiyani, W. Anggraeni, P. Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl Damai No, W. Jati Barat Margasatwa, and J. Selatan, “Penerimaan Sistem E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)Study Kasus Siswa/I Kelas X Di SMU Negeri 92 Jakarta,” J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 46, no. 1, pp. 46–53, 2016.
[7] F. Febriyanti and K. Widianto, “Pengukuran Penggunaan E-Learning Pada Smk – Smak Bogor,” Jurnalilmu Pengetah. Dan Teknol. Komput. Pengukuran, vol. 2, no. 2, pp. 32–38, 2017.
[8] T. I. Siahaan and E. B. Wagiu, “Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada Sistem E-Learning Universitas Advent Indonesia,” TeIKa, vol. 7, no. 2, pp. 87–96, 2017.
[9] S. S. Lee and W. Wella, “Analisis Technology Acceptance Model Penggunaan E-Learning pada Mahasiswa,” Ultim. InfoSys, vol. 9, no. 2, pp. 70–78, 2019.
[10] I. Setiawati, P. T. B. Hadiprajitno, and M. N. Ardiansah, “Perspektif Model TAM Dalam Adaptasi Pembelajaran Akuntansi Melalui E-Learning Selama Pandemi COVID-19,” J. Akunt. Bisnis, vol. 19, no. 1, p. 36, 2021.
[11] A. Mulyanto, S. Sumarsono, T. F. Niyartama, and A. K. Syaka, “Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) dalam Pengujian Model Penerimaan Aplikasi MasjidLink,” Semesta Tek., vol. 23, no. 1, pp. 27–38, 2020.
[12] K. dan H. S. Habib Hanafi, “Website Ub Terhadap Sikap Pengguna,” no. Pengaruh persepsi kemanfaatan & persepsi kemudahan website UB Terhadap sikap pengguna, p. 8, 2012.
[13] E. P. Kusumah, “Technology Acceptance Model (TAM) of Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Applications,”
Integr. J. Bus. Econ., vol. 2, no. 1, p. 1, 2018.
[14] F. Arianto, L. H. Susarno, U. Dewi, and A. F. Safitri, “Model Penerimaan Dan Pemanfaatan Teknologi: E-Learning Di Perguruan Tinggi,” Kwangsan J. Teknol. Pendidik., vol. 8, no. 1, p. 110, 2020.
[15] R. Jumardi, “Evaluasi E-Learning Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model,” J. Technopreneursh. Inf. Syst., vol. 3, no. 2, pp. 34–41, 2020.
[16] ALMAROZI, “Analisis Penrapan E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Model (Tam) Di Sman 12 Pekanbaru,”
Nuevos Sist. Comun. e Inf., pp. 2013–2015, 2021.
[17] Maheswari and Siregar, “Penggunaan Technology Acceptance Model Dalam Mengukur Kualitas Layanan Platform E-Commerce Technology Acceptance Model Application for Measuring E-Commerce Platform Service Quality,” J. Integr. Syst., vol. Vol 4.
N0., pp. 199–215, 2021.
[18] U. G. J. Vol, “UG JURNAL VOL.15 Edisi 10 Oktober 2021,” vol. 19, pp. 1–12, 2020.