• Tidak ada hasil yang ditemukan

perwatakan tokoh sukartono dalam novel belenggu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perwatakan tokoh sukartono dalam novel belenggu"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERWATAKAN TOKOH SUKARTONO DALAM NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE

ARTIKEL ILMIAH

MASDEWI NPM 09080141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)

CHARACTER FIGURE SUKARTONO IN NOVEL BELENGGU WORK ARMIJN PANE

by

Masdewi1, Iswadi Bahardur2, Zulfitriyani3

1) The student’s of STKIP PGRI west Sumatera Barat

2) The letsuner of Indonesia depertement in STKIP PGRI west Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by character figure Sukartono in novel Belenggu work Armijn Pane. the purpose of this study is to describe the disposition Sukartono figures relating to three aspects of psychology, namely: (1) aspects of the id, (2) aspects of the ego, (3) aspects of the super-ego. The research is a qualitative research. The method used in this research is descriptive method of analysis. The data in this study in the form of words, sentences and discourse related dispositive Sukartono figures. Sources of data in this study is novel Belenggu work Armijn Pane.

The research data was collected with four stages. First, read and understand the novel Belenggu work Armijn Pane. Second, mark and record data relating to dispositive character Sukartono in the novel Belenggu work Armijn Pane. Third, mengiventarisasikan inventory data according to the format of the data in accordance with the grouping. Fourth, classifies the data. An examination of the id, ego, and super-ego as follows, first, there are aspects of the id yaiti disharmony in the household. Secondly, there is the ego aspect of the affair with sorayah. Third. Aspects of the super ego is parting with his wife

Keywords: dispositive Sukartono, Belenggu.

(3)

PERWATAKAN TOKOH SUKARTONO DALAM NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE

oleh

Masdewi1, Iswadi Bahardur2, Zulfitriyani3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perwatakan tokoh Sukartono yang berhubungan dengan tiga aspek psikologi yaitu: (1) aspek id, (2) aspek ego, (3) aspek super ego. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat dan wacana yang berhubungan dengan perwatakan tokoh Sukartono. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Belenggu Karya Armijn Pane. Data penelitian ini dikumpulkan dengan empat tahap. Pertama, membaca dan memahami novel Belenggu. Kedua, menandai dan mencatat data yang berhubungan dengan perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu. Ketiga, mengiventarisasikan data sesuai dengan format inventarisasi data sesuai dengan pengelompokan.

Keempat, mengklasifikasikan data. Dilihat dari aspek id, ego, dan super ego sebagai berikut, pertama, aspek id yaiti terdapat ketidak harmonisan dalam rumah tangga. Kedua, aspek ego terdapat perselingkuhan dengan sorayah. Ketiga. Aspek super ego yaitu perpisahan dengan istrinya

Kata kunci : Perwatakan, Tokoh Sukartono, novel Belenggu

(4)

PENDAHULUAN

Manusia selalu menjadi objek pembicaraan dalam karya sastra. Hal itu terbukti dari sejumlah karya sastra yang beredar di masyarakat. Banyak karya sastra yang bercerita tentang kehidupan manusia. Salah satu bentuk karya sastra yang bercerita tentang kehidupan manusia adalah novel. Novel menceritakan pengalaman manusia yang paling menarik dengan bermacam- macam latar karakter, dan masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan. Peristiwa yang terjadi di dalam novel merupakan cerminan dari kehidupan nyata yang telah direkayasa. Manusia merupakan tokoh yang diciptakan oleh pengarang di dalam karya sastra. Berbagai bentuk penggambaran tokoh dapat ditemukan di dalamnya, baik penggambaran secara langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan hal tersebut Di dalam novel Belenggu karya armin pane ditemukan penggambaran tokoh laki-laki yang berperan sebagai dokter. penggambaran tokoh laki- laki tersebut berkaitan dengan aspek psikologis yang dialami tokoh.

Terkait dengan persoalan psikologis tokoh laki-laki dalam sastra, maka pembicaraan tidak terlepas dari sifat-sifat, kebiasaan, perilaku, dan perwatakan manusia. Salah satu hal membedakan antara laki-laki dan perempuan adalah perwatakan atau karakternya. Menurut Dagun (1992:3) perbedaan antara laki-laki dengan perempuan diantaranya, perwatakan laki laki sangat agresif, sangat bebas, tidak emosional, hampir memendamkan emosi, tidak mudah terpengaruh, sangat menggunakan logika, sangat terus terang, tidak mudah terluka hati, selain itu perbedaan antara laki-laki dengan perempuan juga terlihat dari karakter, dapat memuat keputusan, sulit menangis, hampir selalu sebagai pemimpin, sangat percaya diri, mudah memisahkan pikiran dan perasaan, tidak pernah suka penampilan, bebas membicarakan seks dengan teman laki-laki, menggunakan kata-kata kasar, tidak suka berbicara, sangat kasar, tidak peka terhadap perasaan orang lain, tidak tertarik akan penampilan, sangat kotor, sangat riuh-rendah, sangat sedikit membutuhkan keamanaan, tidak mudah melupakan perasaan.

Perwatakan perempuan dilukiskan tidak agresif, tidak bebas, sangat emosional, tidak memendamkan emosi, sangat mudah terpengaruh, sangat tidak menggunakan logika, tidak terus terang, mudah terluka hati, sulit membuat keputusan, mudah menangis, hampir tidak pernah sebagai pemimpin, tidak percaya diri, keterkaitan pikiran dan perasaan, sangat suka penampilan, segan membicarakan seks dengan teman laki-laki, tidak menggunakan kata-kata kasar, sangat suka berbicara, sangat berbudi, sangat lembah lembut, peka terhadap perasaan orang lain, sangat tertarik akan penampilan, sangat tenang, riuh-rendah, sangat membutuhkan keamanan, mudah melupakan perasaan.

Dalam hal ini penelitian ini mendeskripsikan perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. Novel Belenggu adalah salah satu novel Indonesia yang membicarakan tentang perwatakan laki-laki. Novel ini bercerita tentang seorang Dokter muda lulusan Geneeskundige Hooge School Belanda. Sebagai seorang dokter ternama Sukartono banyak pasiennya. Selain itu dia sangat pintar, ramah, baik hati dan siap menolong siapa dan kapanpun.

Melihat kariernya yang cemerlang seharusnya dia memperoleh kebahagiaan sejati, tapi justru jauh di lubuk hatinya dia merasa terbelenggu.

Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan bagi peneliti melakukan penelitian terhadap perwatakan tokoh laki-laki (Sukartono) dalam novel Belenggu Karya Armijn Pane.Pertama, penelitian mengenai perwatakan tokoh laki-laki masih jarang diteliti selama ini, padahal perilaku laki-laki itu sering dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, perbedaan watak sering terjadi di rumah tangga. Ketiga, perilaku perselingkuhan merupakan perilaku yang sering dilakukan oleh laki-laki dan sering terjadi di tengah masyarakat.

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian yaitu (1) Bagaimanakah perwatakan tokoh Sukartono ditinjau dari aspek id. (2) Bagaimanakah perwatakan tokoh Sukartono ditinjau dari aspek ego. (3) Bagaimanakah perwatakan tokoh Sukartono ditinjau dari aspek super ego. kemudian tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan perwatakan tokoh Sukartono ditinjau dari aspek id, aspek ego, dan aspek super ego.

(5)

Berikut akan dijelaskan teori yang berkaitan dengan judul penelitian. Nurgiyantoro (1995:

165) mengungkapkan bahwa karakter merupakan pelaku cerita dan dapat pula berarti perwatakan.

Seseorang tokoh dan perwatakan merupakan suatu kepaduan yang utuh.Penyebutan nama tokoh tertentu, tak jarang, langsung mengisyaratkan perwatakan yang dimilikinya. Menurut Ahmadi (2009:239-294) watak adalah pribadi jiwa yang menyatakan dirinya dalam segala tindakan dan pernyataan, dalam hubungan dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan alam sekitarnya. Serta, Watak dapat dirubah, diperbaiki, dimajukan serta dapat dididik.

Disamping itu perlu pula dijelaskan teori kepribadian karena penelitian ini membahas perwatakan tokoh dari aspek id ego dan super ego Teori kepribadian yang diungkapkan oleh Sigmund Freud (dalam Koeswara, 1991:332—334) terkenal dengan istilah psikoanalisa. Dalam teori kepribadian ini, kepribadian dipandang sebagai sebuah struktur yang terdiri dari tiga aspek atau sistem, yaitu Id, Ego, dan Super ego. Aspek id adalah aspek biologis dam merupakan sistem original di dalam kepribadian, dari aspek inilah kedua aspek lain tumbuh. Aspek ini berisikan hal- hal yang dibawa sejak lahir atau unsur-unsur biologis seperti insting-insting. Aspek ego adalah aspek psikologis yang timbul karena organisme untuk berhubungan timbal paling dengan kenyataan dan realitas. Aspek super ego adalah aspek sosiologis kepribadian yang merupakan wakil dari nilai-nilai trasional serta cita-cita masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Semi (19993: 23) menyatakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan kedalam penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis,

“metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusun dengan analisis (Ratna, 2006: 53).

Sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Belenggu karya Armijn Pane. Data dalam penelitian ini yaitu teks dan kutipan tentang perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. Instrumen di dalam penelitian ini penulis sendiri dan format analisis data berupa tabel-tabel yang dibuat berdasarkan teori yang digunakan. Tabel yang digunakan untuk melakukan inventarisasi data yang terdapat di dalam novel Belenggu karya Armijn Pane.

Kemudian analisis data dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (1) mengelompokan data yang berkaitan dengan perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. (2) melakukan analisis perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. (3) menginterpretasikan perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. (4) menyimpulkan hasil penelitian tentang perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggukarya Armijn Pane. (5) menulis hasil laporan peneliti tentang perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu karya Armijn Pane.

HASIL PENELITIAN

Ketidakharmonisan pernikahan Sukartono dengan Sukartini, karena keduanya tidak saling mencintai. Mereka tidak pernah akur dan tidak saling berbicara dan tidak saling bertukar pikiran. Masalah yang mereka hadapi tidak pernah dipecahkan bersama-sama sebangaimana layaknya suami istri. Masing-masing memecahkan masalahnya sendiri-sendiri. Itulah sebabanya keluarga mereka tampak hambar dan tidak harmonis karena sering bertengkar dan salah paham.

Kalau di kaitkan dalam teori, aspek id merupakan energi pisikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasar seperti misalnya: kebutuhan makan, seks.

PEMBAHASAN

Menurut teori menderop Freud ( 2012 : 21) id di bawah sadar, tidak kontak dengan realitas. Cara kerja id berhubungan dengan prinsip kesenangan, yakni selalu mencari kenikmatan dan selalu menghindari ketidaknyamanan. Aspek id terlihat pada perwatakan tokoh Sukartono ketika ia menginginkan perhatian dari istrinya. Mengobati rasa kesepianya terhadap istrinya dan

(6)

untuk memuaskan keinginannya dia selingkuh dengan salah satu pasienya di sebuah hotel.

Sukartono ingin istrinya mementingkan dirinya dan suka menghayal membuat dirinya senang.

Penolakan istri Sukartono atas keinginannya untuk pergi ke Surabaya membuatnya merasa sedih dan tidak senang. Saat itulah Sukartono menyadari atas perbuatan yang telah ia lakukan kepada istrinya.

Sedangkan dari aspek ego, sukartono lupa pada istrinya dan dia juga tidak tahu kalau istrinya juga ingin dicintai dengan sepenuh hati tanpa ada bayang-bayang masa lalu bersama wanita lain yang selalu membayangi hidupnya. Sukartono tidak pernah memperdulikan perasaan istrinya yang selalu sedih melihat sikap Sukartono seperti itu. Dari aspek super ego tokoh Sukartono merasa sangat berat memperjuangkan haknya sebagai suami. Sukartono ingin mendapatkan kasih sayang dari istrinya namun jiwa mereka tidak bisa disatukan karena super ego yang ada di dalam hati mereka masing-masing. Dan adanya aspek id mempengaruhi diri Sukartono membuat aspek super ego merasuki dirinya. Sukartono mulai menyesali keadaan yang ada dan Sukartono mulai menyesali perbuatanya di masalalu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkanhasil analisis yang dilakukanterhadap novel Belenggu karya Armijn Pane mengenai perwatakan tokoh Sukartono diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. Perwatakan tokoh Sukartono dalam novel Belenggu,yaitu Sukartono seorang dokter yang baik hati, dermawan, dan suka menolong orang. Hal tersebut dapat di analisis berdasarkan ketiga aspek kejiwaan menurut teori kepribadian yang dikemukakan oleh freudyaitu id, ego dan super ego.

Aspek Ego terlihat pada diri Sukartono sejak ia mulai menjadi dokter, Sukartono terikat dengan suatu pekerjaan. Ia lebih suka bekerja dari pada bermain-main. Dan aspek Ego juga terlihat mempengaruhi diri Sukartono di saat ia telah mengenal Sorayah perempuan selingkuh. Karena aspek Ego yang mempengaruhinya Sukartono tidak peduli dengan perasaan istrinya. Aspek Id dalam diri Sukartono baru muncul disaat suka berhayal dan membuat diri senang. Penolakan istri Sukartono atas keinginanya untuk pergi ke Surabaya membuatnya merasa sedih dan tidak tenang.

Saat itulah Sukartono menyadari atas perbuatan ang telah ia lakukan selama ini. Sukartono mulai menyesala perbuatanya selma ini. Menjadi seorang suami tak baik dan bertanggjawab. Disaat Sukartono mulai menyesal perbuatanya selama ini aspek Super ego mulai ada dalam diri Sukartono. Novel Belenggu merupakan novel yang sangat cocok untuk membentuk sebuah karakter. Dapat dilihat pada tokoh Sukartono yaitu seorang dokter.

Dalam penelitian ini dapat dikemukakan baberapa saran sebagai berikut. Pertama, melalu penelitian ini diharapkan mampu menambahkan khasanah peneliti terhadapa karya sastra yang berupa novel dengan penekanan pada analisis perwatakan. Kedua, pembaca dapat memberikan penilaian terhadap sebuah karya sastra dengan persepsi dan interprensi masing-masing. Ketiga, bagi lembaga pendidikan, khususnya untuk pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah perlu diberi perhatian khusus karena pelajaran ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan. Khususnya pada pembelajaran apresiasi sastra yang dapat menanamkan nilai- nilai karakter kepada siswa tentang bagaimana cara prilaku, bertindak, serta cara berintekrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

KEPUSTAKAAN

Ahmadi, Abu. 1992. Psikologi Umum. Semarang: Rineka Cipta.

Dagun, M, 1992. Maskulin dan Feminin. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Minderop Albertine. 2011. Pisikologi Sastra: karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia IKAPI DKI Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengajaran Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, dan Teknik penelitian Satra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi , M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Ankasa Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data dengan cara: 1 membaca dan memahami novel secar akeseluruhan, 2 menetapkan tokoh utama dan tokoh pendamping pada kedua novel karya Desni Intan Suri, dan 3

Data yang berhubungan dengan penelitian ini berupa psikologis tokoh perempuan yang terdapat dalam novel Merahnya Merah karya Iwan Simatupang.. Sumber data yaitu novel Merahya Merah