Dosen. Dr. Zulkarnain, M.Pd
NAMA : ANI PUJI LESTARI NIM : 858792011
POKJAR : PURWODADI KAB. PASURUAN
TUGAS MEMBUAT PETA KONSEP
MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU DAN ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI
MODUL 6 PENDIDIKAN KHUSUS ANAK TUNAGRAHITA
PDGK 4407_PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MODUL_5
Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan Komunikasi
Definisi Tunarungu Tunarungu (hearing impairment) merupakan satu istilah umum
yang menunjukkan
ketidakmampuan mendengar
Berdasarkan saat terjadinya, ketunarunguan dapat diklasifikasikan
1) Ketunarunguan prabahasa iprelingual deafness),
Berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran yang diperoleh melalui tes
dengan menggunakan audiometer,
1) Tunarungu Ringan (Mild Hearing Loss)
2) Tunarungu Sedang
KEGIATAN BELA.JAR 1
Definisi dan Klasifikasi, Penyebab, serta Cara Pencegahan Terjadinya
Tunarungu dan Gangguan Komunikasi
Klasifikasi Tunarungu
Penyebab terjadinya Tunarungu Penyebab Terjadinya Tunarungu Tipe
Konduktif
Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga luar yang dapat disebabkan,
1) Tidak terbentuknya lubang telinga bagian luar (atresia meatus akustikusexternus) yang dibawa sejak lahir (pembawaan).
2) Terjadinya peradangan pada lubang telinga luar (otitis
Berdasarkan letak gangguan pendengaran secara anatomis, ketunarunguan dapat diklasifikasikan 1) Tunarungu tipe konduktif,
2) Tunarungu tipe sensorineural,
3)Tunarungu tipe campuran yang merupakan gabungan tipe konduktif dan sensorineural
Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga tengah, yang dapat disebabkan, 1) Ruda Paksa
2) Terjadinya
peradangan/infeksi pada telinga tengah (otitis media).
Berdasarkan etiologi atau asal usulnya ketunarunguan
diklasifikasikan.
1) Tunarungu endogen, 2) Tunarungu eksogen Penyebab Terjadinya
Tunarungu Tipe Sensorineural
Tunarungu tipe sensorineural, dapat disebabkan oleh faktor
Definisi gangguan komunikasi Gangguan komunikasi pada posisi sebagai komunikan, merupakan kesulitan/hambatan
dalam memaharni pembicaraan
komunikator, sehingga terjadi
Cara pencegahan terjadinya
Tunarungu Upaya yang dapat dilakukan pada saat sebelum nikah (pranikah),
a. Menghindari pernikahan sedarah atau pernikahan dengan saudara dekat,
b. MeJakukan pemeriksaan darah.
Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil,
a. Menjaga kesehatan dan rnemeriksakan kehamilan secara teratur
b. Mengonsumsi gizi yang baik/seimbang.
c. Tidak meminum obat sernbarangan Penyebab gangguan
komunikasi 1. Kehilangan Pendengaran 2. Kelainan Organ Bicara 3. Gangguan Emosi
4. Keterlambatan
Perkembangan S. Mental Retardasi 6. Kerusakan Otak Klasifikasi gangguan komunikasi
Secara umum, gangguan kornunikasi diklasifikasikan dalam dua kelompok besar, yaitu gangguan bicara dan gangguan bahasa
KEGIATAN BELAJAR 2
Dampak Tunarungu dan Gangguan Komunikasi Bagi Perkembangan Anak
Upaya yang dapat dilakukan pa a saat melahirkan,
a. Pada saat melahirkan diupayakan tidak rnenggunakan alat penyedot.
b. Apabila Ibu tersebut terkena virus herpes simpleks Upaya yang dapat dilakukan pada masa
setelah lahir (post natal),
a. Melakukan imunisasi dasar serta imunisasi rubela b. Apabila anak mengalami sakit influenza, harus dijaga/diobati jangan sampai terlalu lama
c. Menjaga telinga dari kebisingan . Dampak Tunarungu Terhadap Perkembangan
Bicara dan Bahasa
Kesulitan berkomunikasi yang dialarni anak tunarungu, mengakibatkan rnereka memiliki kosakata yang terbatas, sulit mengartikan ungkapan ungkapan bahasa yang mengandung kiasan, sulit mengartikan
Dampak Tunarungu Terhadap Kemampuan Akademis Lanny Bunawan (1982: 4)
"ketunarunguan tidak mengakibatkan kekurangan dalam potensi kecerdasan mereka, akan tetapi siswa tunarungu sering menampakkan prestasi akademik yang lebih rendah dibandingkan dengan anak mendengar seusianya".
Dampak gangguan komunikasi bagi anak
1. Hambatan dalam Berinteraksi Sosial
2. Hambatan dalam Pengembangan
Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Fisik dan Kesehatan
1. Pada sebagian tunarungu ada yang mengalami gangguan keseimbangan sehingga cara berjalannya kaku dan agak membungkuk.
2. Gerakan mata anak tunarungu lebih cepat;
3. Gerakan tangannya sangat cepat/lincah;
Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Sosial-Emosional
a.Pergaulan yang terbatas pada sesama tunarungu
b. Memiliki sifat egosentris yang melebihi anak normal
c. Memiliki perasaan takut (khawatir) terhadap
KEGIATAN BELA.JAR 3
Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak dengan
Gangguan Komunikasi
Kebutuhan Khusus Anak
Tunarungu Layanan bina komunikasi
1) Layanan Pengembangan
Kemampuan Berbahasa 2) Layanan Bina Bicara 3) Layanan Membaca Ujaran
Layanan bina persepsi bunyi dan irama (BPBI) secara umum, layanan bina persepsi bunyi dan irama bertujuan agar kepekaan sisa pendengaran dan perasaan vibrasi siswa semakin terlatih untuk memahami makna berbagai macam bunyi terutama bunyi bahasa yang sangat menentukan keberhasilan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya dengan atau tanpa rnenggunakan alai bantu mendengar
Secara khusus, layanan bina persepsi bunyi dan irarna bertujuan agar siswa dapat:
1) mendeteksi bunyi-bunyi di sekitarnya dengan atau tanpa menggunakan alat bantu mendengar;
2) mengidentifikasi bunyi-bunyi termasuk bunyi bahasa;
3) mendiskriminasi bunyi di sekitarnya termasuk irama dan bunyi bahasa dengan atau tanpa Kebutuhan Khusus Anak
dengan Gangguan Komunikasi Kebutuhan khusus anak dengan gangguan
artikulasi.
Melatih pendengarannya untuk membedakan berbagai fonem serta latihan pengucapan
Kebutuhan kbusus anak yang gagap, antara lain berikut ini.
1) Kesempatan untuk berkomunikasi dalam suasana yang tenang, nyaman dan santai,
2) Pada anak gagap yang kidal, perlu diberikan kebebasan untuk menggunakan tangan kirinya secara dominan dalam berbagai aktivitasnya,
Kebutuhan anak dengan gangguan komunikasi karena
autis.
Memperoleh layanan komunikasi yang sesuai dengan kernampuannya
Kebutuhan Khusus Anak yang mengalami keterlambatan dalam
komunikasi verbal.
1) Stimulasi bunyi-bunyi bahasa dari lingkungannya
2) Perhatian yang penuh saat anak membuka komunikasi
3) Latihan kontak mata.
Profil Pendidikan Khusus Bagi Anak Tunarungu
Metode Komunikasi a. Metode oral-aural b. Metode manual (isyarat)
c. Komunikasi total Profil Pendidikan Anak Dengan
Gangguan Komunikasi Sistem Pendidikan bagi Anak
Tunarungu
a. Sistem pendidikan segregasi b. Sistem integrasi
c. Sistem pendidikan inklusif LaBlance (Smith, J.D., 2006:214)
mengernukakan tiga prinsip bagi guru kelas dalam membantu siswa yang mengalami hambatan dalam berbahasa dan berbicara
1. Berikan suatu contoh berbicara yang baik.
2. Tingkatkan self-esteem. (harga diri) siswa.
3. Ciptakan lingkungan berbicara yang baik
Strategi Pembelajaran
a. Strategi
individualisasi
b. Strategi kooperatif
Media Pembelajaran
Media pernbelajaran
dikelompokkan ke dalam media visual, audio, dan audio-visual
Penilaian (Asessment) Prinsip yang harus diperhatikan,
a. Berkesinambungan b. Menyeluruh.
c. Obyektif dan adaptif d. Pedagogis
Fasilitas Pendukung
perlu adanya fasilitas pendukung, antara lain adanya ruang sumber yang dilengkapi dengan berbagai media – untuk memfasilitasi pemberian layanan kekhususan
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Siswa Tunarungu
a) hendaknya posisi selalu berhadapan dengan siswa (face to face)
b) siswa tunarungu hendaknya ditempatkan di bagian depan c)harus berbicara dengan tenang tidak boleh terlalu cepat,
pelafaJan huruf jelas, kalimat yang diucapkan simpel
d) penggunaan alat peraga yang bersifat visual merupakan sesuatu yang harus diupayakan,
e) harus dihindari pemakaian metode ceramah secara berlebihan,
f) Dalam rnateri yang bersifat verbal seperti dalam pelajaran IPS dan PPKN, perlu dimodifikasi atau disederhanakan dengan Saran-saran yang lebih khusus dalam membantu siswa yang
mengalami hambatan berbahasa dan berbicara dikemukakan oleh Swan (Smith, 1.0., 2006:214-215)
a.Memberikan perhatian yang penuh kepada siswa ketika berbicara.
b.Menciptakan suasana kelas yang rileks dan tidak ada tekanan.
c. Mendorong sernua siswa untuk berbahasa yang sopan.
d.Menciptakan suatu sikap pada diri siswa untuk menghadapi tantangan ketika mengalami hambatan berbahasa dan
Peristilahan
a. Mental retardation, digunakan di Amerika Serikat b. Feebleminded (lemah pikiran) digunakan di Inggris c. Mental subnormality digunakan di Inggris
d. Mental deficiency
e. Mentally handicapped, dalam bahasa Indonesia cacat mental.
f. Intellectually handicapped digunakan di New Zealand
g. Intellectual disabled, digunakan oleh PBB
MODUL 6
PENDIDIKAN KHUSUS ANAK TUNAGRAHITA
KEGIATAN BELA.JAR 1
Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara Pencegahan Tunagrahita
Penyebab terjadinya ketunagrahitaan yang dikemukakan oleh Smith (1998)
a. Penyebab Genetik dan. Kromosom b. Penyebab Pada Prakelahiran.
c. Penyebab Pada Saat Kelahiran
d. Penyebab-Penyebab Selama Masa Perkembangan Anak-
Pengertian
ketunagrahitaan mengacu pada fungsi intelektual umum yang secara nyata (signifikan) berada di bawah rata-rata (normal) bersamaan dengan kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian dan berlangsung (termanifestasi) pada masa perkembangannya
Usaha Pencegahan Ketunagrahitaan a. Penyuluhan genetic
b. Diagnostik prenatal, c. Imunisasi
d. Tes darah
e. Melalui program keluarga berencana f. Tindakan operasi
g. Sanitasi lingkungan h. Pemeliharaan kesehatan l. Intervensi dini
J. Diet sesuai dengan petunjuk ahli kesehatan
Klasifikasi
Kalsifikasi menurut American Asociation on Mental Deficiency (Hallahan, 1982: 43)
a. Mild menial retardation (tunagrahita IQ-nya 70 – 55 ringan)
b. Moderate mental retardation (tunagrahita IQ-nya 55- 40 sedang)
c. Severe mental retardation (tunagrabita IQ-nya 40-25 Klasifikasi di Indonesia sesuai dengan PP 72
Tahun 1991
1. Tunagrahita ringan IQ-nya 50 - 70.
2. Tunagrahita sedang IQ-nya 30 - 50.
3. Tunagrahita berat dan sangat berat IQ-nya pengelornpokan berdasarkan kelainan jasmani yang disebut tipe klinis.
1. Down Syndrome (Mongoloid) 4.
Microcephalus
2. Kretin (Cebol) 5.
KEGIATAN BELAJAR 2 Dampak
Ketunagrahitaan DAMPAK KETUNAGRAHITAAN SECARA UMUM
1. Dampak Terhadap Kemampuan Akademik
DAMPAK DITINJAU DARI TINGKAT
KETUNAGRAHITAAN 1. Tunagrahita Ringan 2. Tunagrahita Sedang
KEGIATAN BELAJAR 3
Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita
DAMPAK DILIHAT DARI WAKTU TERJADINYA KETUNAGRAHITAAN
1.Anak tunagrahita sejak lahir 2.Pada masa sekolah
Ciri-ciri khusus Pelayanan Anak Tunagrahita
1) Bahasa yang digunakan
2) Penempatan anak tunagrahita di kelas
Tujuan Pendidikan Anak Tunagrahita menurut Kirk (1986)
(a) dapat mengernbangkan potensi dengan sebaik- baiknya;
(b) dapat menolong diri, berdiri sendiri, dan
Kebutuhan Khusus Anak Tunagrahita
1. Kebutuhan Pendidikan 2. Kebutuhan Sosial dan Emosi 3. Kebutuhan Fisik dan Kesehatan
Prinsip khusus Pelayanan Anak Tunagrahita
1) Prinsip skala perkembangan mental
2) Prinsip kecepatan motoric
Strategi Pembelajaran Anak Tunagrahita
a. Strategi pengajaran yang diindividualisasikan
b. Strategi kooperatif Materi Pelayanan Anak Tunagrahita
Harus lebih mengutamakan materi pelajaran yang mernpunyai ciri kecepatan motorik atau yang mengandung unsur praktek
Sarana Pembelajaran Anak Tunagrahita
ukuran, warna, dan bentuk perlu dimodifikasi sesuai dengan keadaan anak tunagrahita
Fasilitas Pendukung Pembelajaran Anak Tunagrahita
perlunya alat terapi bicara, alat permainan, miniatur yang berkaitan dengan pelajarannya
Media Pembelajaran Anak Tunagrahita Anak tunagrahita membutuhkan media seperti alat bantu beJajar yang lebih banyak mengingat keterbatasan intelektualnya
Evaluasi Pembelajaran Anak Tunagrahita membutuhkan rumusan ketentuan-ketentuan
mengingat berat dan ringannya
ketunagrahitaan