KEGIATAN BELAJAR 8 PENDAHULUAN
Pada kegiatan belajar 8 ini berisi tentang proses pengolahan air untuk menghilangkan zat-zat atau partikel tersuspensi dalam air sehingga dapat menghasilkan air bersih yang dapat digunakan oleh manusia. Pencemaran air terjadi jika ada polutan yang masuk ke dalam air seperti zat atau unsur kimia sehingga mengubah bentuk asli dari air menjadi berubah warna dan mengeluarkan bau yang tidak enak. Salah satu sumber pencemaran air adalah air limbah yang berasal dari industri, maupun buangan rumah tangga. Sehingga perlu dilakukan pengolahan air limbah untuk menghilangkan material limbah berbentuk suspensi atau koloid.
Tujuan dari kegiatan belajar 8 ini adalah setelah selesai pembelajaran mahasiswa dapat mempraktekkan cara pemisahan air dari partikel tersuspensi maupun koloid seperti alga, bakteri, zat organik anorganik dan partikel lempung dengan metode Koagulasi - Flokulasi.
Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar, mahasiswa diharapkan mengikuti praktikum dengan sungguh-sungguh.
JUDUL PRAKTIKUM Koagulasi - Flokulasi Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan belajar 4 ini adalah setelah selesai pembelajaran mahasiswa dapat mempraktekkan cara pemisahan air dari partikel tersuspensi maupun koloid seperti alga, bakteri, zat organik anorganik dan partikel lempung dengan metode Koagulasi - Flokulasi.
Capaian Pembelajaran MK Mampu memahami teknologi pemisahan berdasarkan sifat kimia dan sifat fisika
Sub CPMK Mampu menjelaskan dan melakukan teknik pemisahan dengan koagulasi-flokulasi
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain : Hot plate stirer, stopwatch, beakerglass beakes glass 250 mL, gelas ukur 50 mL, buret, statif, dan pH meter
Bahan- bahan yang digunakan antara lain : aquades, tawas (Al2(SO4)3), NaOH
0,1 N, HCl 0,1 N, dan sampel limbah cair
Prosedur/Langkah Langkah Pelaksanaan (sesuai SOP)
1. Tuangkan 100 mL air sampel limbah pada beaker glass 250 mL 2. Lakukan pengukuran pH sampel
3. Jika larutan bersifat basa atau pH lebih dari 7 dilakukan titrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai pH netral atau 7, sedangkan jika larutan bersifat asam atau pH kurang dari 7 dilakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai pH netral atau 7
4. Catat hasil titran
5. Letakkan sampel limbah, 6. Tambahkan magnetik stirer
7. Masukkan tawas 1% dengan variasi 5, 10 dan 15 mL dan duk pada hot plate stirer sambil menghidupkan stopwatch
8. Amati pembentukan flok
9. Setelah 15 menit alat dihentikan dan flok dibiarkan mengendap selama 20 menit
10. Hasil diamati
11. Sampel diurutkan berdasarkan tingkat kekeruhan dan endapannya dari dosis tawas yang paling optimum
Pelaksanaan
No. Perlakuan Hasil
1.
2.
3.
dst
Perhitungan kecepatan pengendapan
Kecepatan pengendapan = Tinggi endapan(m) waktu(sekon)
Tabel hasil perhitungan kecepatan pengendapan koagulan tawas Koagulan
(mL)
Tinggi endapan
(m)
Waktu pengendapan
(s)
Kecepatan pengendapan
(m/s)