• Tidak ada hasil yang ditemukan

pola interaksi pembelajaran pada mata pelajaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pola interaksi pembelajaran pada mata pelajaran"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Interaksi atau perhubungan bersama antara guru dan murid merupakan syarat utama bagi proses pengajaran dan pembelajaran yang berterusan. Guru aqidah akhlak menggunakan pola interaksi pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga siswa mampu memahami materi yang diajarkan.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran, khususnya untuk mempersiapkan mahasiswa yang memiliki akhlak dan moral sosial yang baik. Diharapkan informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat memotivasi guru untuk lebih berinteraksi secara baik dengan siswa terutama dalam membentuk hubungan sosial yang baik dengan siswa/siswa.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Erna Hayati menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana peran guru akidah akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa. 9Erna Hayati, “Peranan Guru Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Moral Siswa di MI Nw Ajan Loyok Skripsi Tahun Ajaran, IAIN Mataram, Mataram, 2010).

Kerangka Teori

  • Pola Interaksi
  • Interaksi pembelajaran
  • Sikap sosial

Lebih lanjut dalam buku Metodologi Ilmu Sosial dijelaskan bahwa: “Sikap sosial dapat dilihat dari adanya kerjasama, toleransi dan solidaritas”32. Lebih lanjut kitab Kode Etik Umum tersebut menjelaskan bahwa: “Toleransi dapat dilihat dengan saling menghargai satu sama lain, menghindari sikap acuh tak acuh, tidak mengganggu orang lain, selalu menjaga perasaan orang lain, berbicara tanpa menyinggung perasaan orang lain. perasaan, selalu menjaga perasaan orang lain dalam masyarakat dan sebagainya”37.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi penelitian
  • Sumber Data dan jenis data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan keabsahan Data

Data yang ingin peneliti peroleh dari kepala madrasah adalah dokumentasi tentang penggunaan pola interaksi dalam kegiatan belajar mengajar (RPP) dan penilaian kinerja guru pada mata pelajaran akhlak aqidah serta jenis kegiatan yang dilakukan. dilakukan di madrasah. untuk memperkuat pengetahuan siswa terhadap materi yang diajarkan dalam bentuk kegiatan langsung. Data yang ingin peneliti peroleh dari guru Aqidah Akhlak adalah tentang pola interaksi dan wujudnya dalam proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data non statistik dimana data yang diperoleh berupa kata-kata verbal bukan berupa angka.

Peneliti melakukan wawancara antara lain pada saat mencari informasi tentang sistem belajar siswa dan informasi lain yang berkaitan dengan fokus penelitian. Triangulasi didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang ada. Triangulasi dengan sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari sumber yang berbeda.

Dengan triangulasi metode ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang lebih konsisten.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum lokasi penelitian

  • Sejarah berdiri MIN 2 Kota mataram
  • Letak geografis MIN 2 Kota mataram …
  • Visi, Misi dan tujuan MIN 2 Kota mataram
  • Data Guru dan pegawai MIN 2 Kota mataram …
  • Data siswa MIN 2 Kota mataram
  • Sarana dan Prasarana MIN 2 Kota mataram

Mengenai keadaan guru dan pegawai MIN 2 Kota Mataram tahun ajaran 2017/2018 sudah memenuhi standar pedagogik pengenalan pendidikan karakter karena rata-rata sarjana. Untuk lebih jelasnya kondisi sarana dan prasarana MIN 2 Kota Mataram dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 58. Melihat tabel 3 sarana dan prasarana, MIN 2 Kota Mataram memiliki fasilitas yang cukup lengkap.

Pola Interaksi Pembelajaran yang Digunakan Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak dalam Membentuk Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 2 Kota Mataram. Berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pembelajaran, pada pola interaksi pembelajaran berorientasi konten ini, guru terlebih dahulu menjelaskan materi pelajaran yaitu mengenal Asma' ul Husna (Al Muhyi, Al Mumiit, Al Baqii) dengan menggunakan bahan ajar. metode. , kemudian siswa memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam kegiatan belajar mengajar guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan materi yang akan dipelajari.

Selama penelitian di MIN 2 Kota Mataram selama proses belajar mengajar, peneliti menemukan pola interaksi pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas V Aqidah Akhlak, yaitu pola interaksi pembelajaran yang berfokus pada konten ketika membahas materi Asmi' ul Husna dan pola tersebut fokus pada pengajaran siswa untuk berinteraksi ketika mereka mendiskusikan materi kalimat thayyibah.

Implikasi pola interaksi pembelajaran dalam pembentukan

Tanggung jawab di sini maksudnya, misalnya ketika ada piket di kelas, siswa mengerjakan tugasnya dengan baik, mereka bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan di kelas70. Setelah kepedulian mereka, kami ajak mereka untuk berbagi, ketika ada berita kecelakaan, kami mengajak siswa untuk memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan. Untuk menumbuhkan rasa solidaritas antar siswa, guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan positif baik di dalam maupun di luar kelas atau lingkungan sekolah.

Teddy Rusdi selaku pimpinan madrasah mengatakan: “Kegiatan yang kami lakukan untuk memupuk rasa solidaritas antar siswa adalah kegiatan sosial seperti berdonasi, membagikan pakaian yang berguna bagi orang yang membutuhkan, dan membagikan sembako”76. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, para guru MIN 2 Kota Mataram banyak melakukan kegiatan untuk meningkatkan rasa solidaritas kepada siswanya. Setiap hari jum'at siswa membagikan uang impaq, uang impaq ini digunakan pada saat ada warga sekolah yang sakit, sehingga digunakan untuk kunjungan, guru siswa juga donor darah, donor darah ini dilakukan untuk mendonorkan darah kepada orang yang sakit dan membutuhkan darah ekstra. membagikan pakaian kepada orang-orang miskin. Teddy Rusdi selaku kepala madrasah mengatakan: “Siswa saling menghormati dan menghargai bahwa tidak ada hubungan yang buruk antar teman sekelas.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, siswa MIN 2 Kota Mataram memiliki aspek toleransi yaitu selalu berhubungan baik satu sama lain, ketika bergaul tidak saling merendahkan antara yang lebih besar dan yang lebih kecil serta tidak membedakan mereka. antara tingkat kecerdasan atau kekayaan.

PEMBAHASAN

Pola Interaksi Pembelajaran Yang Digunakan Guru Mata

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada isi atau materi, guru melakukan tugasnya menyampaikan materi sehingga siswa memperhatikan guru yang memberikan materi, namun pola interaksi ini dinilai kurang. efektif dalam membentuk sikap sosial siswa, karena dalam proses pembelajaran tujuan utamanya adalah pemahaman terhadap materi, selain itu juga diperlukan interaksi yang lebih banyak antara guru yang menjelaskan untuk memberikan pemahaman yang lebih kuat terhadap materi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola interaksi pembelajaran yang berpusat pada materi ini dinilai kurang efektif dalam pembentukan sikap sosial siswa, karena interaksi dalam proses pembelajaran hanya dilakukan untuk memahami materi yang dibahas. , untuk mengerti. . Dari hasil observasi yang peneliti lakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung di kelas, guru lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran (aktif) dan siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru atau siswa (pasif), sehingga hal ini Pola interaksi pembelajaran dirasa kurang efektif karena siswa mudah bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung, dimana siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan aturan guru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola interaksi yang berpusat pada guru ini juga kurang efektif dalam membentuk sikap sosial siswa karena siswa kurang termotivasi dan tidak bebas mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan pembelajaran, serta siswa juga merasa terikat karena mereka sendiri. Aturan pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kehendak guru. Oleh karena itu, pola interaksi ini kurang efektif karena tidak dapat mengaktifkan seluruh siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dengan pola interaksi pembelajaran ini, selain siswa mendapat manfaat, guru juga mendapat umpan balik.

Maka berdasarkan data di atas, model interaksi pembelajaran yang paling efektif dalam pembentukan sikap sosial siswa di MIN 2 Kota Mataram adalah model interaksi antara guru dan siswa.

Implikasi pola interaksi pembelajaran dalam pembentukan

Melalui ceramah dan tanya jawab, mahasiswa dapat (menjalankan kalimat indikator) dengan benar menjelaskan Al Asma' ul Husna. Melalui ceramah dan tanya jawab, mahasiswa dapat menjelaskan dengan baik makna akhlak yang baik dalam bertetangga dan bermasyarakat. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat dengan percaya diri, baik dan benar menjelaskan jenis-jenis/contoh akhlak yang baik pada sesama dan masyarakat.

Melalui inkuiri (menggali, menemukan, merumuskan) dan hafalan (tugas), siswa dapat/jujur, baik dan benar dalam menyebutkan manfaat akhlak yang baik pada sesama dan masyarakat. Melalui Drill, siswa dapat mengungkapkan pernyataan-pernyataan yang dengan berani, baik dan benar menganjurkan akhlak yang baik pada sesama dan masyarakat. Melalui role play, siswa dapat mencontoh dengan baik dan benar akhlak yang baik di lingkungan tetangga maupun di masyarakat.

Melalui rangsangan guru, siswa bertanya tentang manfaat berakhlak baik di lingkungan tetangga dan masyarakat.

PENUTUP

Kesimpulan

Pola interaksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran aqidah akhlak dalam pembentukan hubungan sosial siswa kelas V MIN 2 Kota Mataram yaitu pola interaksi pembelajaran berpusat pada isi atau materi, pola interaksi pembelajaran berpusat pada guru, pola interaksi dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa memfokuskan pembelajaran dan pola interaksi antara guru dan siswa. Hasil pola interaksi pembelajaran yang diterapkan oleh guru akidah akhlak di MIN 2 Kota Mataram dapat membentuk sikap sosial seperti kerjasama, solidaritas dan toleransi pada siswa.

Saran-Saran

Dengan pemberian Al Asma'ul Husna, siswa dapat menunjukkan sikap beriman kepada kekuasaan Allah melalui Al Asma'ul Husna dengan benar. Melalui inkuiri (menggali, menemukan, merumuskan) dan hafalan (tugas), siswa dapat/dapat menyebutkan manfaat mengucapkan kalimat thayyibah hauqala dengan jujur, benar dan benar. Melalui demonstrasi, siswa dapat memasangkan makna Al Asma'ul Husna dengan rasa ingin tahu, baik dan benar.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang arti dan manfaat mengucapkan dan menghafal Asma'ul Husna. Melalui ceramah dan tanya jawab, mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar makna kalimat thoyyibah (Alhamdulillah dan Allahu Akbar). Melalui latihan, siswa dapat melafalkan kalimat thoyyibah (Alhamdulillah dan Allahu Akbar) dengan berani, baik dan benar.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang arti dan manfaat mengucapkan kalimat Thayiba Alhamdulilah dan Allahu Akbar. Melalui kelompoknya, para siswa mendiskusikan lafal pengucapan kalimat Thayibe alhamdulilah dan Allahu Akbar serta manfaat membacanya. Melalui pengamatan dan pemberian contoh, siswa dapat menunjukkan kebiasaan moral yang baik kepada tetangga dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar

Tabel 1 Data Guru dan Pegawai MIN 2 Kota Mataram........................... 51 Tabel 2 Data Siswa MIN 2 Kota Mataram..............................................

Referensi

Dokumen terkait

The results of the study indicate that human resource management in improving the quality of madrasa services is carried out through; the determination of service quality