• Tidak ada hasil yang ditemukan

Population was all of students VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Population was all of students VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh

Yuli Andriani*, Yulyanti Harisman**, Tika Septia**

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This background of this research was mathematical concept students still low and students often forget the material that has been studied. The aim of this research was to know what is understanding students in matematics concepts with apply learning strategis index card match better than understanding concept students mathematics studies with conventional teaching from students class VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. This research was experiment with random toward subjek. Population was all of students VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan. The experiment class was VIII4 and the control class VIII3. Using instrument is final tes with realibility 0,879. Result hypothesis get from P-value = 0,000 less than α

= 0,05, hypothesis received. Conclusion was of this research was strategies index card match better than conventional teaching from students class VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan.

Key word: understanding concept, index card match

PENDAHULUAN

Observasi yang dilakukan di SMPN 4 Koto XI Tarusan pada tanggal 3-8 Februari 2015, terlihat siswa kurang aktif dalam propses pembelajaran. Siswa hanya duduk memperhatikan penjelasan dari guru.

Guru menerangkan semua materi pelajaran sedangkan siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

Pada saat guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa orang

saja yang berusaha menjawab.

Sebagian besar sibuk dengan aktifitas masing - masing.

Wawancara dengan guru matematika SMPN 4 Koto XI Tarusan diketahui bahwa ketika guru menanyakan materi sebelumnya hanya sedikit siswa yang menjawab benar dan yang lain mengatakan lupa. Hal ini disebabkan karena tidak mau

(2)

bertanya jika konsep-konsep yang sudah diajarkan belum dimengerti.

Menghadapi hal yang demikian, perlu dilakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran matematika.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Tipe Indexs Card Match adalah salah satu strategi pengulangan materi dimana siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya dan menguji pengetahuan serta kemampuan terhadap apa yang telah diperolehnya. Siswa dapat mengulang materi yang telah diajarkan guru, siswa mencari pasangannya dengan mencocokkan jawaban yang benar berdasarkan yang ada pada kartu. Siswa juga dapat menantang pasangan lain untuk menjawab dari pertanyaan tersebut.

Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi Index Card Match lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran

konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan.

METODE PENELITAN

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan pada tanggal 19 Agustus sampai dengan tanggal 2 September 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan kelas VIII.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 sebagai kelas kontrol.

Prosedur penelitian terdiri tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.

Instrument penelitian adalah tes akhir dengan 7 butir soal esai, yang diuji cobakan dikelas VIII.3 di SMPN 2 Koto XI Tarusan dengan 20 orang siswa pada tanggal 28 agustus 2015. SMPN 4 dan SMPN 2 memiliki kemampuan akademis yang sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang sama yaitu 75.

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran, semua soal berkreteria

(3)

sedang dan berdasarkan perhitungan daya pembeda soal maka diperoleh semua soal diterima. Reliabilitas soal ditentukan dengan rumus yang dikemukan anas (2011:208). Hasil perhitungan diperoleh 0,879 dan rtabel

= 0,444 dengan α = 0,05 dan N= 20.

Jadi r11 > rtabel maka soal tes akhir reliable.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir diperoleh rata – rata ( , simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah(Xmin), seperti pada tabel 1:

Tabel 1. Analisis pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel

Kelas

Sampel N S Xmaks Xmin Eksperimen 27 75,62 16,32 100 32

Kontrol 27 57,62 20,96 94 25

Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

Hipotesis penelitian adalah

“pemahaman konsep matematis siswa dengan harapan penerapan pembelajaran aktif tipe index card match lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa

dengan penerapan pembelajaran konvensional dikelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan”.

Untuk mengambil kesimpulan dari penelitian ini maka dilakukan uji hipotesis dengan statistik uji-t Sebelum uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua sampel.

Analisis data untuk uji normalitas dan uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan software MINITAB.

Hasil uji normalitas pada taraf nyata = 0,05 diperoleh harga P-value = 0,123 untuk kelas eksperimen, karena P-value > sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII4 SMPN 4 Koto XI Tarusan berdistribusi normal.

Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh harga P-value = 0,077 karena P-value besar dari sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas VIII3 SMPN 4 Koto XI Tarusan berdistribusi normal.

Pada uji homogenitas jika garis-garis selang kepercayaan beririsan maka dikatakan sampel mempunyai variansi yang homogen, namun jika sebaliknya maka sampel dikatakan

(4)

tidak homogen. Berdasarkan hasil uji homogenitas terlihat adanya irisan pada setiap selang kepercayaan.

Garis-garis selang kepercayaan beririsan maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai variansi yang homogen.

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh bahwa skor tes pemahaman konsep siswa pada kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji-t. Berdasarkan analisis data dapat dilihat bahwa pada taraf kepercayaan 95% ( =0,05) diperoleh P-value = 0,000 karena P-value <

maka H0 ditolak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran aktif tipe Indeks Card Match lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat siswa di kelas eksperimen lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Indicator yang diamati yaitu menyatakan ulang

sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah serta indikator mengaplikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Contoh jawaban tes akhir siswa yang mencerminkan pemahaman konsep sebagai berikut:

Gambar 1. Hasil tes akhir siswa berkemampuan tinggi kelas eksperimen.

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah mampu menguasai materi selama proses pembelajaran 4 kali pertemuan tentang faktorisasi

aljabar. Siswa mampu

menyelesaikan soal tes akhir dengan baik dan benar.

Gamabar 2. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan tinggi kelas kontrol

Berdasarkan gambar 8 terlihat bahwa bahwa siswa kelas ini juga mampu menguasai materi tentang faktorisasi

(5)

aljabar selama proses pembelajaran selama 4 kali pertemuan, siswa sudah bisa mampu mengerjakan tes dengan benar.

Gambar 3. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan sedang kelas eksperimen

Berdasarkan gambar 3 terlihat bahwa siswa sudah bisa menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar tetapi siswa mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dengan sedikit kekurangan, hal ini telihat bahwa siswa tidak mengaplikasikan konsep dengan benar.

Gambar 4. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan sedang kelas kontrol

Berdasarkan gambar 4 terlihat bahwa hasil siswa belum bisa penjumlahan pecahan dalam bentuk aljabar. Siswa

belum bisa memahami materi dengan baik dan benar

mengaplikasikan konsep, hal ini terlihat saat siswa mengerjakannya.

Gambar 5. Contoh hasil tes akhir siswa kemampuan rendah pada kelas eksperimen

Berdasarkan gambar 5 terlihat bahwa siswa belum mampu menguasai materi dengan benar karena pada soal no.4 siswa menjawab soal dengan benar, sehingga mengaplikasikan konsep dengan banyak kekurangan.

Gambar 6. Hasil tes akhir siswa berkemampuan rendah kelas kontrol

Berdasarkan gambar 6 terlihat bahwa siswa tidak memahami materi dengan benar, karena siswa tidak menjawab soal no 5 sedikitpun

sehingga siswa tidak

(6)

mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe Index Card Match lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 4 Koto XI Tarusan

Oleh karena itu, disarankan bagi guru bidang studi matematika khususnya di SMPN 4 Koto XI Tarusan dan guru-guru SMP pada umumnya perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran matematika.

Penerapan pembelajaran aktif tipe Index Card Match memberika pegaruh yang baik hasil belajar siswa yang terlihat pada pemahaman konsep matematis siswa, untuk itu diharapkan pada guru matematika untuk dapat mencoba menerapkan

pembelajaran aktif tipe index card match ini dalam kegiatan mengajar.

Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar, karena ini penulis mengharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukannya pada pokok bahasan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Bumi Aksara.

Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta:

Depdiknas.

Silberman, Mel. 2013. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito.

Syafriandi. 2001. Analisis Statistika Inferensial dengan Menggunakan Minitab (Makalah). Padang: UNP.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan metode Problem Based Learning sama dengan