• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

KELAS VIII SMPN 2 TIGO NAGARI Oleh

Afriadi Eka Putra*), Ainil Mardiyah **), Radhya Yusri **)

*) Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT

This research was motivated by student’ understanding of mathematical concepts is still low, group discussions were rarely implemented by teachers. This study aims to determine weather the students ‘understanding of mathematical concepts by applying cooperative learning model type Student Teams Achievement Division (STAD) is better than the students’ understanding of class VIII SMPN 2 Tigo Nagari in the academic year 2006/2017. This type of is experimental research, design Random against subject. The population in this study were students of clas VIII SMPN 2 Tigo Nagari in the academic year 2016/2017 consisting of three classes. The sampling technique was randomly selected VIII.3 class as an experimental class and VIII.2 as the control class. The research instrument was a test. The test form used is in narrative form with reliability and

and . It means of test is declared reliable because

. Data analysis technique used is the t test of the parties. Based on the results of data analysis known that both classes of normally distributed and homogeneous sample the real level . Hypothesis test results obtained P- value 0,002 smaller than , then the hypothesis in this study received. It concluded that students ‘understanding of mathematical concepts by applying cooperative learning model type Student Temas Achievement Division (STAD) is better than the students’ understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in class VIII SMPN 2 Tigo Nagari in the academic year 2016/2017.

Keyword : Student Teams Achievement Division (STAD), Conseptual Understanding.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan pengetahuan yang mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan sehari-hari.

kehidupan sehari-hari matematika diperlukan untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan manusia, misalnya dalam berhitung, dapat menghitung isi dan berat mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data. Menafsirkan data.

Menafsirkan data berupa memecahkan

(2)

2 persoalan soaial, ekonomi, dan ilmu

lainnya. Berdasarkan observasi lapangan pada tanggal 09-14 Oktober 2016 terlihat bahwa dalam proses pembelajaran masih terpusat pada guru, siswa tidak mampu manyalesaikan soal-soal yang berbeda dengan contoh soal, siswa malas bertanya mengenai materi yang disampaikan. diskusi kelompok jarang diterapkan guru. Hal itu diperkuat dari hasil wawancara dengan guru matematika, diperoleh informasi bahwa pembelajaran berkelompok belum pernah diterapkan dikelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa mereka kurang menyenangi pembelajaran matematika dan siswa juga menganggap pembelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit. Siswa sulit dalam memahami materi dan siswa juga kurang mampu mengeluarkan pendapat karena merasa tidak yakin dengan pendapatnya tersebut.

Mengatasi permasalahan yang dipaparkan, dipelukan sebuah model yang mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lainnya, salah satu

model pembelajaran yang diperkirakan yaitu model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

STAD merupakan yang paling cocok untuk mengajarkan materi ilmu matematika seperti perhitungan dan penerapan matematika karena STAD dapat memberikan kesempatan kepada kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain, siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, dalam proses belajar siswa saling ketergantungan positif, setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lainnya dengan model STAD , Rusman (2012: 214).

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD teknisnya terdiri dari (a) penyampaian tujuan dan motivasi.

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan motivasi siswa untuk belajar, (b) pembagian kelompok. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademis, gender/jenis kelamin, ras atau etnik. (c) presentasi dari guru. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu

(3)

3 menjelaskan tujuan pelajaran yang

ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. (d) kegiatan belajar dalam tim (kerja tim). Siswa belajar dalam kelompok yang dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. kerja tim merupakan ciri terpenting dari STAD. (e) Kuis (Evaluasi). Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terjadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. (f) Penghargaan prestasi tim. Setelah pelaksanaan kuis, guru memerikasa hasil kerja siswa dan diberikan angka rentang 0-100.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di kelas VIII SMPN 2 Tigo Nagari pada tanggal 31

Oktober 2016 sampai tanggal 15 November 2016. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan Random terhadap Subjek.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas yaitu Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan pembelajaran konvensional. Variabel terikat adalah pemahaman konsep matematis siswa. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Tigo Nagari yang terdaftar tahun 2016/2017. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir. Tes yang disusun berbentuk uraian dengan reliabilitas tes 0,83 merujuk pada Arikunto (2010:

239). Pedoman penilaian menggunakan rubrik holistik skala 4 merujuk pada Iryanti (2004:14).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini dilakukan perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi (S),

, , dari skor tes akhir seperti terlihat pada Tabel 1. Dari hasil tes akhir kemampuan pemahaman konsep matematis tersebut pada kelas eksperimen diperoleh nilai tinggi adalah 85 dan terendahnya 43. Pada kelas kontrol nilai tertinggi 70 dan

(4)

4 terendahnya 30. Data tes akhir untuk

untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir

Kelas

Sampel ̅ S xmaks xmin Eksperimen 63,84 12,58 85 43 Kontrol 54,29 10,95 70 30 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas kontrol.

Sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan pada kelas eksperimen nilai siswa lebih beragam, dari pada kelas kontrol.

Pengujian hipotesis dengan uji- t dengan bantuan Software MINITAB.

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan terlihat bahwa pada taraf kepercayaan 95% diperoleh P-value lebih kecil dari , maka terima Syafriandi (2001: 4).

Berdasarkan uji t yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan

menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 2 Tigo Nagari.

Proses pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division adalah model pembelajaran kooperatif diawali dengan penyampaian materi, kegiatan belajar dalam tim (kerja tim). Siswa belajar dalam kelompok yang dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok berikut contoh lembar kerja kelompok siswa kelas eksperimen

Gambar 1 lembar kerja kelompok Gambar 1 siswa sudah mampu membedakan persamaan linier satu variabel, persamaan linier dua variabel, dan sistem persamaan linier dua variabel. Setelah tim menguasai pelajaran kemudian seluruh siswa diberikan tes tentang materi, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan

(5)

5 saling membantu. Tes ini berupa kuis,

guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari berdasarkan jawaban kuis siswa yang mewakili kelompok 7 dari siswa kelas eksperimen.

Gambar 2. Lembar jawaban kuis Gambar 2 terlihat bahwa siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah sehingga skor yang dikumpulkan 18, jadi siswa yang mewakili kelompok 4 sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah.

Contoh jawaban tes akhir siswa kelas sampel pada soal tes akhir yaitu

Gambar 3. Lembar jawaban siswa kelas eksperimen.

Gambar 3 terlihat bahwa siswa kelas eksperimen dapat penyelesaian soal dengan tepat dan jelas.

Pada kelas kontrol guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan beberapa contoh soal, setelah itu guru meminta siswa mecatat penjelasan guru, guru memberikan latihan dan siswa mengerjakan latihan, latihan selesai maka guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang

sudah dipelajari dan

menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Gambar 4. Lembar jawaban siswa kelas kontrol.

Gambar 4 dapat dilihat siswa kelas kontrol menjawab dengan cukup

(6)

6 jelas tapi proses dalam menjawab lebih

baik pada kelas eksperimen. Kelas eksperimen sudah menjawab soal dengan jelas dan tepat dengan kata- kata yang mudah dipahami. Mudah dipahami dan dimengerti karena tahap demi tahap menjawabnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 2 Tigo Nagari.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hendri, yoke. (2014). “Pengaruh penerapan model kooperatif tipe Student teams achievement division (STAD terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 3 Koto Singkarak” Laporan penelitian.

STKIP PGRI sumatera barat.

Iryanti, Puji. (2004). Peniliaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Balai Pustaka

Syafriandi. (2001). Analisis statistika

Inferensial dengan

menggunakan MINITAB.

Padang: UNP.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu dapat meningkatkan hasil

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran aktif tipe Guided Note